Posts

Showing posts matching the search for tips bagaimana cara mengatasi banjir

Tips Bagaimana Cara Mengatasi Banjir

Image
Hujan turun banjir pun  pula datang, begitulah kenyataan yg kini telah terjadi pada beberapa wilayah di negeri kita ini. Setiap animo hujan datang, banyak orang  yg selalu risi akan datangnya banjir. Banjir pada trend hujan dan kekeringan air pada ekspresi dominan kemarau sebagai masalah yang sangat serius menurut tahun ke tahun. Banjir juga menjadi rencana tahunan bagi rakyat yang sedang tinggal didaerah pinggiran sungai.  Namun jangan heran, dataran yg jauh dari sungai pun juga kini sudah nir luput berdasarkan bencana banjir. Akhir-akhir ini, banjir tidak lagi terjadi pada wilayah pinggiran sungai saja, melainkan banjir terjadi jua dalam wilayah dataran tinggi. Hal ini terjadi karena tanah telah kehilangan kegunaannya pada menyerap air tadi, dampak berdasarkan maraknya penebangan hutan serta pembangungan gedung serta perumahan yg sama sekali nir ramah lingkungan. Ada beberapa cara yang bisa buat mengatasi masalah banjir, yaitu :   1.proyek Pedalaman Sungai  Kebanyakan kejadian banji

Krisis Air Dan Cara Mengatasi Krisis Air

Image
Air adalah bagian terbesar berdasarkan bumi, namun hanya 2,53 persennya adalah air higienis. Sebanyak 2 pertiga berdasarkan air higienis tadi berupa sungai es (glaser) serta salju tetap yg sulit buat dimanfaatkan penduduk. Dari saat ke waktu sumber daya air bersih makin berkurang dampak pertambahan penduduk di bumi.diperkirakan pada tahun 2018 nanti jumlah penduduk akan menembus hingga angka 9 milyar jiwa. Baca pula: Fenomena el nino dan la nina Angka yang benar-benar fastastik mengingat jumlah huma yang jua sangat terbatas. Efek yg nir bisa dielakkan berdasarkan kenaikan jumlah penduduk tersebut yaitu perseteruan air. Pesatnya pertumbuhan penduduk kota membawa konsekuensi yang makin beratnya beban negara dalam menyediakan banyak sekali kebutuhan sosial dasar penduduk. Salah satu pada antaranya adalah mencari  kebutuhan air higienis serta sanitasi. Banyak negara pada dunia, terutama negara berkembang, tidak sanggup  buat menyediakan kebutuhan hayati paling hakiki tadi. Baca pula: Rumu