Panduan Materi Belajar

Ujian Nasional tinggal beberapa bulan lagi serta tentunya para peserta didik harus siap buat menghadapinya. Hingga saat ini UN masih menjadi galat satu indera penilaian pendidikan di Indonesia. Geografi merupakan salah satu mapel yang masuk UN untuk jurusan IPS. Saya mengamati dalam beberapa tahun ini, nilai UN geografi homogen-homogen pada Indonesia masih masuk dalam kategori pada bawah rata-rata. Banyak sekali anak-anak yg kesulitan mengerjakan entah karena soalnya itu sulit atau mereka kurang menguasainya. Geografi adalah ilmu yang mengkombinasikan antara kajian alam dan sosial menggunakan tambahan hitung-hitungan di dalamnya. Memang aku akui sebagai guru, geografi termasuk mapel yg menantang murid. Dulu galat satu siswa saya yang pernah kampiun Olimpiade Geografi pun nilai UN nya 78 serta itu yg paling tinggi di sekolah. Dari fenomena tersebut, sanggup disimpulkan bahwa geografi masuk kategori pelajaran menantang. Jadi tugas kita sebagai pengajar merupakan terus menaruh pelayanan

Pada postingan kali ini aku akan bagikan model RPP materi Prinsip Geografi pada jenjang SMA. Terus terang materi awal misalnya konsep, prinsip serta pendekatan menurut aku sangat sulit sekali mengajarkannya pada anak didik. Untuk itulah kita sebagai pengajar harus memikirkan dengan keras bagaimana memakai istilah/kata/kosakata yg sesuai buat perkembangan murid usia SMA. Setelah sekitar lima tahun mengajar aku terus belajar bagaimana cara mengungkapkan materi tersebut dalam murid. Sebelum masuk ke materi tentang prinsip penyebaran, interelasi, deskripsi serta korologi maka hendaknya kita harus tahu dulu apa yang dimaksud menggunakan prinsip. Jadi ketika anda masuk kelas jangan eksklusif membuka kelas dengan berkata: "Baiklah anak-anaka, pada hari kini kita akan belajar mengenai prinsip geografi!" "Taukah apa itu prinsip geografi?" Jika anda melakukan hal tersebut, aku konfiden anak-anak tidak akan memahami dengan benar tentang makna "prinsip" itu sendiri.

Apakah anda tak jarang bingung bila membuat RPP?. Seberapa penting sih sebuah RPP pada kegiatan belajar mengajar?. Apakah RPP berkorelasi dengan taraf pemahaman siswa pada kelas?. Pertanyaan semacam ini tentu seringkali kali dilontarkan sang banyak pengajar di Indonesia, apalagi yg guru veteran yang sudah mengajar menurut mulai kurikulum pertama Indonesia hingga ketika ini. Saya sendiri yg baru menjadi pengajar tahun 2018 sampai sekarang telah seringkali gonta-ganti RPP. Sebelum aku masuk pada konten, aku akan curhat alias cerita sedikit kepada bapak/bunda sekalian.  Saya sebagai guru mulai tahun 2018 yaitu guru honorer serta setahun kemudian lulus tes pada galat satu sekolah swasta di Kalsel yaitu SMA GIBS serta sampai sekarang masih mengajar. Saya telah relatif banyak mengikutip pelatihan yang terkait kurikulum. Hipotesa saya merupakan setiap ganti kurikulum maka bentuk RPP pula akan berubah. Saya browsing pada internet ada model RPP yang tersimple hingga yg terjelimet. Lalu saya is