Renungan Kisah Pak Tuwek Penambal Jalan berhati Mulia
Tuwek, bernama orisinil Abdul Sukur sehari hari bekerja sebagai penanyuh becak. Meski begitu, mampu jadi, pada mata Tuhan, pak tuwek memiliki derajat yg jauh lebih tinggi dan terhormat di banding manusia manusia terhormat sekelas pejabat tinggi negara akan tetapi seringkali korupsi. Sebab yg membedakan seseroang pada mata tuhanya, bukanlah harta, jabatan serta kemewahan, melainkan amal perbuatan baik, tulus serta ketakwaan seorang. Umur 65 bagi Abdul Sukur alias Tuwek bukan halangan untuk bekerja sebagai pengayuh becak. Penghasilan yang pas-pasan juga nir membuatnya menggadaikan kejujurannya dan tidak peduli pada orang lain. Tuwek yg mempunyai 6 anak itu asli dari Kertopaten namun lalu hijrah ke Tambak Segaran Barat Gg I bersama anak dan istrinya. Tetapi, istri tercinta Tuwek sudah mati dunia pada tahun 2018 karena sakit komplikasi. Meski sudah renta, beliau setiap pagi hingga sore harus berjuang buat menerima rupiah sebagai pengayuh becak. Sehari-harinya mangkal di depan pusat perbel