Belajar Dari Leicester City

Glory Leicester City, The New King of England. Sebuah anomali terjadi di liga inggris musim dimana klub yang beberapa musim kemudian masuk kategori klub semenjana kini bermetamorfosis sebagai klub papan atas dan menjuarai Barclays Premier League 2018/2016. Prestasi ini tentunya membuat dunia sepakbola seantero global heran serta terkejut melihat penampilan The Fox yg diarsiteki Claudio ranieri.
Siapa yg kenal Jamie Vardy, Riyad Mahrez, Kasper Schmeichel atau pemain yg namanya unik yaitu Drinkwater ekspresi dominan kemudian. Kini mereka sebagai kekuatan luar biasa sampai bisa membawa Leicester juara untuk pertama kalinya.  Musim ini Leicester hanya kalah 3 kali dan terakhir menelan kekalahan dalam januari sang Arsenal pada London. Apa yg diperlihatkan oleh pasukan Ranieri sangat impresif serta memang layak buat mengangkat rofi BPL demam isu ini.
Kejutan juara baru ini mengulang kembali memori Blackburn Rovers yang dulu dihuni Alan Shearer kampiun pada tahun 1995 serta menghentikan dominasi MU kala itu. Bagaimana tim sekelas Leicester yg musim kemudian berkutat menjauhi degradasi sekarang malah sanggup melesat misalnya roket melewati tim-tim papan atas yang tentunya sudah menggelontorkan jutaan dollar buat merekrut pemain kelas dunia?
Total musim ini The Foxes hanya menghabiskan aturan belanja pemain sekitar 27 juta dollar, bandingkan menggunakan MU yg mengeluarkan nilai sedemikian hanya untuk membeli seorang Memphis Depay yg nyatanya malah melempem serta tidak berkontribusi apa-apa. Semua penggemar bola di dunia tentu senang serta menaruh penghormatan terhadap prestasi Leicester City trend ini. 
Leicester city setidaknya menaruh pelajaran kehidupan bagi kita diantaranya;

1. Uang bukan jaminan
Sejak usaha sepakbola berkembang satu decade lalu, hanya klub-klub besar dan telah mapan yg sanggup bersaing di papan atas. Kapitalisme pada sepakbola menciptakan tim-tim akbar menggunakan mudahnya bisa merekrut pemain kelas dunia dengan uang yang mereka miliki. Tahun ini Leicester menaruh sebuah pelajaran bahwa menggunakan minim aturan pun, klub dapat meraih kampiun dengan kerja keras tim.
2. Sukses hak setiap orang
Ya, sukses itu nir hanya milik kaum-kaum berkantong tebal saja. Setiap orang yg berusaha keras dan gigih maka pada satu titik beliau akan menemui takdirnya sendiri. Tentu nir ada yang menyangka di awal bahwa tim yg baru promosi menurut divisi 2 2 tahun lalu akan sebagai raja pada inggris pada akhir demam isu. Jadi sukses hak setiap orang dan tinggal anda sendiri yg memilih jalan menuju sukses tersebut.
3. Kesempatan harus dihukum maksimal
Di demam isu ini beberapa tim elit BPL seperti MU, Arsenal, City dan Chelsea mengalami mengalami penurunan performa dan kesempatan inilah yg dimanfaatkan dengan baik sang Leicester City buat mencuri title BPL. Bayangkan saja Leicester berhasil menghancurkan Man. City di Ettihad stadium dengan skor tiga-1, sesuatu yg sporadis sekali terjadi.
4. Tetap konsisten dan tidak cepat puas
Sejak memuncaki klasmen pada pekan ke 19, Leicester nir tergoyahkan sama sekali hingga akhir animo serta kampiun dengan selisih poin lebih dari 10 menurut peringkat ke 2 Arsenal. Artinya mereka konsisten menampilkan permainan di lapangan. Konsistensi inilah yg membuat mereka merasakan title BPL buat pertama kali. Tim sekelas Liverpool saja belum pernah mengangkat trofi BPL sampai saat ini.
5. Sabar 
Trofi BPLtahun ini adalah trofi pertama klub sesudah lebih berdasarkan satu abad berdiri. Artinya perlu waktu usang untuk meraih suatu kesuksesan alias tidak instan. Kesabaran merupakan keliru satu faktor dalam menggapai kesuksesan. Sang arsitek Ranieri jua merupakan instruktur tertua (64 tahun) yang baru menjuarai BPL. Sebelumnya dia pernah menangani Chelsea dan dipecat karena hanya mampu finish runner up serta digantikan Mourinho. Buah kesabaran Ranieri kini telah ditangan yaitu title BPL bersama tim fantastis.

Itulah beberapa pelajaran yang mampu diambil menurut Jamie Vardy cs dan semoga kita jua bisa meniru kerja keras serta kesuksesan mereka di bidang kehidupan lainnya tentunya. Tinggal kita melihat bagaimana magic Vardy dkk bagi timnas Inggris pada Euro 2018. Salam Bola. 

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Contoh Soal PG Pendidikan Agama Islam PAI Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Part3 Terbaru

INILAH CONTOH ISIAN CATATAN FAKTA PKG 14 KOMPETENSI