Cara Penyelamatan Bahaya Gempa Bumi

Kalian yang hidup di wilayah batas tumbukan lempeng tektonik misalnya pada Sumatera, Jawa,tentunya sudah akrab menggunakan yg namanya gempa. Gempa bumi yg membahayakan sekali merupakan gempa tektonik yang berasal berdasarkan konvoi lempeng pada bawah bumi dan tidak berkaitan langsung menggunakan erupsi gunung barah. Bagaimana cara penanggulangan bahaya gempa bumi?.
Satu hal yang perlu dipahami merupakan bahwa sebenarnya nir terjadi satu kali saja tetapi berulang-ulang. Jika orang beradadi daerah pusat gempa (episenter) mereka akan merasakan gempa lebih banyak dan lebih bertenaga dibandingkan orang yg jauh menurut pusat gempa lantaran gelombang gempa itu makin jauh merambat makin lemah serta akhirnya hilang.
Dari serentetan gempabumi, gempa terkuat dinamakan gempa utama atau main shock. Gempa yg terjadi sebelum gempa utama dinamakan gempa pendahuluan atau fore shock dan gempa yg terjadi sesudah gempa primer dinamakan gempa susulan atau after shock. Gempa pendahuluan umumnya terlalu lemah sebagai akibatnya sporadis tercatat oleh seismograf apalagi terasa orang.
Dengan demikian belum dapat digunakan sebagai suatu tanda buat menghadapi gempa utamanya. Oleh karena gempa utama adalah gempa yg terkuat dan yang acapkali mendatangkan bala sertasukar diramalkan maka cara penyelamatan terhadap bahayanyapun sukar dilaksanakan. Jadi seolah olah bahaya itu tiba  mendadak tanpa pemberitahuan sebagai akibatnya orang tidak berkesempatan buat menghindar dari bahaya runtuhan tempat tinggal atau longsor.
Setelah gempa utama umumnya tidak usang berselang timbul gempa kekuatan yg lebih mini namun mencemaskan serta kadang banyak jumlahnya sehingga orang tak jarang mengungsi tanpa gunanya. Dalam menhadapi bahaya gempa susulan tadi bisnis penyelamatan yg dianjurkan merupakan:

1). Tidak berdiam pada pada tempat tinggal atau bangunan yang sudah rusak parah atau hampir runtuh menjadi dampak gempa terdahulu lantaran mungkin oleh gempa berikutnya tempat tinggal atau bangunan tersebut runtuh. Rumah yg  masih utuh atau yang masih bertenaga dalam biasanya nir berbahaya karena kekuatan gempa susulan lebih lemah dari gempa utama.

Ada kemungkinan pula perpindahan pusat gempa susulan terlalu jauh dari sentra gempa utama sebagai akibatnya dapat menimbulkan kerusakan baru di daerah pusat gempa susulan itu. Pusat gempa berpindah lantaran adanya sumbergempa yang berpindah. Perpindahan asal gempa dapat secara horizontal juga vertikal. Namun demikian karena gempa susulan itu lebih lemah kemungkinan bahayanya lebih mini .
2) daerah tebing atau lereng gunung yang sudah nampak retak serta akan longsor hendaknya dijauhi lantaran longsoran mungkin bisa terjadi sang gempa susulan.
3) bagi mereka yg menggunakan lampu menggunakan bahan bakar minyak hendaknya memerhatikan kemungkinan kebakaran lantaran lampu yg sedang menyala dapat terbalik dan jatuh.
4) orang nir perlu panik dalam menghadapi gempa susulan yang mungkin bisa terjadi puluhan kali dalam sehari , seminggu atau lebih lama lagi.
5) bila sedang mengendarai kendaraan pada daratan dan terjadi gempa kuat sebaiknya berhenti hingga goncangan mereda.
6) waspada terhadap tsunami bila berada pada daerah pesisir.
Usaha penyelamatan yang utama terhadap ancaman tempat tinggal runtuh akibat gempa bumi adalah menggunakan menciptakan rumah tahan gempa. Rumah-tempat tinggal yg dibangun dengan konstruksi kayu umumnya lebih bertenaga daripada konstruksi beton kerangka besi. Rumah yg dibangun pada atas tanah gembur atau timbunan yang nir padat akan mengalami goncangan lebih hebat dibanding tempat tinggal yg dibangun pada atas tanah padat. Konstruksi horizontal wajib diperhatikan lantaran pada umumnya gelombang horizontal yg menyebabkan kerusakan parah. Jadi kekuatan bangunan ke arah vertikal tidak saja diperhitungkan tapi ke arah samping perlu diperhatikan.
gambar;disini

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Contoh Soal PG Pendidikan Agama Islam PAI Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Part3 Terbaru

INILAH CONTOH ISIAN CATATAN FAKTA PKG 14 KOMPETENSI