Fenomena Diastropisma dan Cirinya

Pernahkan engkau makan rainbow cake atau kudapan manis lapis?, Bagaimana, lezat bukan? Lalu apa hubungannya kue menggunakan postingan kali ini?. Kulit bumi dalam hal ini batuan pada dasarnya memiliki struktur yang sama misalnya kue lapis. Lha kok mampu?, itu semua merupakan dampak dari proses diastropisma. Diastropisme adalah gerakan-gerakan pada pada kerak bumi yg menyebabkan perubahan kedudukan sedimen atau deformasi tektonik. Gaya yang bekerja pada proses ini umumnya berupa tekanan tangensial (mendatar) yang akan membuat tanda-tanda pelipatan dan tanda-tanda patahan pada sedimen-sedimen. Gaya tarikan (divergen) umumnya hanya membentuk patahan menggunakan banyak sekali bentuknya.

a. Gejala lipatan serta jenis lipatan
Pada suatu lapisan sedimen yg datar, apabila bekerja tekanan-tekanan tangensial, maka umumnya akan terjadi lipatan dalam sedimen tersebut. Apabila tekanan-tekanan yang bekerja berdasarkan sebelah menyebelah nir begitu akbar dan sama kuatnya maka akan terbentuk lipatan tegak. 

Selain lipatan tegak masih ada jenis lipatan lainnya, yaitu : Lipatan miring, Lipatan Menggantung, Lipatan Isoklinal serta Lipatan rebah/sesar. Bentuk-bentuk ini sangat dipengaruhi oleh kekuatan gaya bekerja pada bidang atau lapisan sedimen. Apabila yang bekerja hanya gaya tangensial satu arah atau dua arah tetapi galat satunya lemah maka akan terjadi lipatan miring. Apabila kekuat-annya lebih akbar lagi maka lipatan akan lebih miring lagi (rebah) sebagai akibatnya sejajar menggunakan bidang datar. Baca jua: Proses Terbentuknya Atol
Setiap lipatan selalu ada bidang antiklinal serta sinklinal. Antiklinal merupakan bagian tinggi lipatan (punggung lipatan) serta sinklinal adalah bagian rendah lipatan (lembah lipatan.
Pegunungan yang terjadi terdiri menurut unsur-unsur struktur lipatan dianggap Pegunungan Lipatan. 
Contohnya : pegunungan Jura di Swiss, Bukit Barisan pada Indonesia.
b. Gejala Retakan/Diaklas
Diaklas merupakan bentuk patahan yg nir disertai dengan dislokasi. Misalnya pada lumpur kemarau tak jarang ditemukan diaklas-diaklas yg membentuk jaringan poligon. Jaringan poligon ini terjadi lantaran kontraksi selama pendinginan berjalan. Batuan yg umumnya banyak mengandung diaklas, yaitu Basalt serta Granit. Diaklas pula poly terjadi pada antiklinal-antiklinal yang umumnya jua dianggap Tectonic Joint

c. Gejala Patahan/Sesaran dan jenisnya
Patahan dapat terjadi karena gaya-gaya tekanan atau tarikan. Jika tekanan bekerja pada batuan yg bersifat cair-liat maka akan terbentuk lipatan. Namun apabila gaya tekanan bekerja pada batuan yg bersifat kaku maka akan terbentuk patahan.
Letak bidang patahan dalam umumnya miring sehingga dapat dibedakan antara bagian atas serta bagian bawah patahan tadi. Apabila bagian atas adalah bagian yg beranjak vertikal ke atas maka dianggap dengan  Sesar Naik. Dan kebalikannya bila permukaan bidang patahan itu bergerak vertikal ke bawah maka diklaim Sesar Turun. Jika jarak pergeseran itu sangat mini , sebagai akibatnya nir terjadi patahan maka dinamakan Fleksur. Patahan pula bisa beranjak ke samping yg disebut Sesar Horizontal.

Bagian-bagian patahan
- Graben adalah bagian patahan yg memiliki posisi di bawah serta terletak diantara 2 bagian yg tinggi dan masing-masing bagian dipisahkan oleh bidang patahan.
- Horst adalah bagian patahan yang memiliki posisi di atas.
- Escarpment merupakan tebing terjal yg membatasi horst serta graben.
Pada kenyataan di lapangan sangat sulit untuk memberitahuakn bagian-bagian menurut patahan tersebut. Hal ini karena pengerjaan eksogen yg intensif telah banyak mengubah bentukan-bentukan tersebut, misalnya menggunakan proses pelapukan serta erosi serta sedimentasi yang berjalan terus. 

Lembah Rhein adalah sebuah graben yg terkenal pada Eropa Barat menggunakan horstnya adalah Vogezen dan Schwarzwald. Lembah Jordan dan Laut Mati jua merupakan Graben sedangkan Horstnya merupakan dataran tinggi Judera serta Trans Jordania. Pegunungan Drakensberg pada Afrika Selatan dengan Great Escarpment  nya.

Contoh patahan pada Indonesia yg populer adalah Patahan Semangko, yaitu suatu sistem patahan yg memanjang menurut Sumatera Utara sampai ke Teluk Semangko di Sumatera Selatan. Baca pula: Yuk, Wisata Kebun Teh Ke Tasikmalaya
Pegunungan yg poly mengandung patahan dianggap Pegunungan Patahan. Salah satu model pegunungan patahan adalah Perbukitan Jiwo dan Gunung Kidul di Jawa Tengah.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru