Ini Isi Percakapan diduga Lulung dan Taufik di Whatsapp
"perang" Ahok vs DPRD jakarta masih terus memanas. Setelah warga ramai-ramain mendukung ahok menggunakan gambar meme save ahok, sepertinya posisi DPRD Dki jakarta kian sulit serta terpojok.
Kini beredar lagi isi percakapan Whatsapp antara dua orang yg diduga wakil kepala DPRD DKI, Muhammad Taufik serta Abraham "haji Lulung" Lunggana beredar. Isi percakapan tersebut berisi kepanikan mereka berdua atas tindakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yg melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Percakapan via Whatsapp itu pun diberitakan pada keliru media online. Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik menyebut hal itu merupakan cara membela yg dursila.
Percakapan Whatsapp yg dimaksud Taufik diawali sang masuknya pesan berdasarkan orang yang Disebut sebagai Lulung.
Salah satu kata-istilah yg diduga disebut sang lulung menyebut ahok sebagai GILA.
Ini begimane ceritanye sih? Kok si gila udeh lapor KPK aje bos? Bisa gawat nih kita.
Kemudian orang yg diduga Taufik membalasnya, Iya ji, makanya ane kan udeh bilang sm ente, kita ancem dulu aja dia, bukan pribadi angket aja kyk gini. Ngamuk beliau jadinya.
Atas dialog itu, Taufik mengatakan bahwa Lulung tidak pernah memanggil dia menggunakan sebutan bos, melainkan menggunakan sebutan abang saja. Dia juga mengaku nir pernah berkomunikasi via Whatsapp dengan Lulung.
Taufik merasa cukup komunikasi lantaran bertemu menggunakan Lulung tiap hari. Komunikasi melalui ponsel yang mereka lakukan umumnya terjadi pada BlackBerry Messenger atau telepon.
Ikut mengomentari hal tadi, Lulung juga mengatakan tidak pernah berkomunikasi menggunakan Taufik melalui Whatsapp. Lulung mengaku menjadi orang jadul yang baru mengenal aplikasi chat Whatsapp 2 minggu kemudian.
Menurut Lulung, orang yang memiliki nomor Whatsapp miliknya begitu terbatas yaitu lebih kurang 20 orang.
SUMBER //megapolitan.kompas.com/read/2015/03/04/08313031/Kata.taufik.serta.lulung.soal.pesan.whatsapp.yang.beredar
Kini beredar lagi isi percakapan Whatsapp antara dua orang yg diduga wakil kepala DPRD DKI, Muhammad Taufik serta Abraham "haji Lulung" Lunggana beredar. Isi percakapan tersebut berisi kepanikan mereka berdua atas tindakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yg melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Percakapan via Whatsapp itu pun diberitakan pada keliru media online. Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik menyebut hal itu merupakan cara membela yg dursila.
"Bolehlah membela membabi buta, akan tetapi jangan menggunakan cara yang dursila," ujar Taufik, Selasa (tiga/tiga/2105).
Percakapan Whatsapp yg dimaksud Taufik diawali sang masuknya pesan berdasarkan orang yang Disebut sebagai Lulung.
Salah satu kata-istilah yg diduga disebut sang lulung menyebut ahok sebagai GILA.
Ini begimane ceritanye sih? Kok si gila udeh lapor KPK aje bos? Bisa gawat nih kita.
Kemudian orang yg diduga Taufik membalasnya, Iya ji, makanya ane kan udeh bilang sm ente, kita ancem dulu aja dia, bukan pribadi angket aja kyk gini. Ngamuk beliau jadinya.
Atas dialog itu, Taufik mengatakan bahwa Lulung tidak pernah memanggil dia menggunakan sebutan bos, melainkan menggunakan sebutan abang saja. Dia juga mengaku nir pernah berkomunikasi via Whatsapp dengan Lulung.
Taufik merasa cukup komunikasi lantaran bertemu menggunakan Lulung tiap hari. Komunikasi melalui ponsel yang mereka lakukan umumnya terjadi pada BlackBerry Messenger atau telepon.
Ikut mengomentari hal tadi, Lulung juga mengatakan tidak pernah berkomunikasi menggunakan Taufik melalui Whatsapp. Lulung mengaku menjadi orang jadul yang baru mengenal aplikasi chat Whatsapp 2 minggu kemudian.
Menurut Lulung, orang yang memiliki nomor Whatsapp miliknya begitu terbatas yaitu lebih kurang 20 orang.
"Saya orangnya jadul, baru belajar Whatsapp dua minggu. Itu isinya wanita semua lagi, perempuannya mak -bunda pengajian," ujar Lulung.
SUMBER //megapolitan.kompas.com/read/2015/03/04/08313031/Kata.taufik.serta.lulung.soal.pesan.whatsapp.yang.beredar
