PENYEBAB TERLAMBATNYA PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU
Ketua Umum Pengurus Persatuan GuruRepublik Indonesia (PGRI) Sulistyo menyampaikan sertifikasi guru pegawainegeri sipil wilayah (TPG PNS ) yg semestinya diterima pada bentuk tri wulan,sampai sejauh ini belum cair. Jika sinkron menggunakan sistem seharusnya akhir Maretdana sudah dicairkan oleh setiap daerah.
Berdasarkan surat keputusan perihalTPG PNS wilayah berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), danatersebut selambat - lambatnya diterima dalam 16 April sesuai menggunakan pedomanpetunjuk teknis penyaluran tunjangan melalui prosedur transfer wilayah yangtelah keluarkan pada 31 Januari 2018.
"Secara sistem, pemerintahsejauh ini belum bisa. Seharusnya, apabila sistemnya tri wulan perhitungannya,Januari, Februari dan Maret, akhir Maret semua sudah terima," ujarSulistyo.
Ia mengungkapakan, jika dana akandicairkan pada 16 April, pihaknya mewakili PGRI menunggu dan berharap dana yangditerima sempurna waktu dan sempurna jumlah.
Menurut Sulistyo, berdasarkanpengalaman acapkali surat keputusan (SK) Mendikbud nir sama dengan SKdaerah. Misalnya, SK kabupaten ada 2018 pengajar yang harus bayar tentu berbedadengan pusat yg hanya menyiapkan anggaran buat 1000 pengajar sesuai menggunakan SKMendikbud.
"Hal semacam ini, yang seringterjadi serta pemerintah daerah tentu tidak eksklusif membayarkan ke 1000 gurukarena buat menghindari kecemburuan, dan menahan aturan dana tadi,"ungkapnya.
Ia mengharapkan supaya pemerintahdapat melakukan koordinasi yang baik agar dana yang disalurkan dari sentra kedaerah tidak ada perkara. Pasalnya rata-homogen pengajar hanya mengandalkan honor dantunjangan menurut pemerintah nir terdapat pekerjaan sampingan lain. Jikamemungkinkan, PGRI mengharapkan dana sertifikasi dapat disalurkan setiapbulan layaknya gaji
"Kami berharap diberikansetiap bulan melekat langsung bersama gaji supaya perencanaan penggunaan dibayarsetiap bulan dan kentara, tetapi sejauh ini pemerintah secara sistem belum mampu,jika uangnya tentu ada," kata Sulistyo.
