Perbedaan Ekosistem Rawa Gambut dan Air Tawar
Postingan kali ini kita akan belajar tahu disparitas antara eksosistem rawa gambut menggunakan ekosistem rawa air tawar. Ekosistem rawa gambut pada dasarnya ditumbuhi oleh vegetasi yg spesifik atau mempunyai ciri khas. Sama halnya dengan hutan rawa, hutan gambut menggunakan hutan rawa tak jarang dianggap menggunakan hutan rawa saja. Daerah diantara hutan gambut serta hutan rawa diklaim hutan bergambut. Di dalam daerah hutan bergambut masih ada elemen-elemen pembentuk hutan rawa serta hutan gambut.
Hutan rawa serta hutan gambut terdapat pada satu daerah dan umumnya hutan gambut adalah kelanjutan menurut hutan rawa. Disamping itu masih ada disparitas antara hutan gambut dan hutan rawa yaitu: Hutan gambut memiliki lapisan gambut, yaitu lapisan bahan organik yg tebal dan bisa mencapai 1-2 m sedangkan hutan rawa, tebal bahan organiknya lebih tipis yaitu lebih kurang 0,5 m. Kedua hutan ini selalu hijau dan mempunyai tajuk yang berlapis-lapis menggunakan aneka macam jenis namun nir selengkap hutan hujan. Biasanya didominasi sang jens dikotil dan ketinggian nya dapat mencapai 30 m terutama di bagian tepi. Semakin ke tengah, vegetasi yg terdapat pada hutan gambut maka pohonnya akan semakin pendek. Ada saatnya di tengah hutan gambut dimana lapisan gambut dapat mencapai 2 m acapkali dianggap hutan cebol.
Jenis vegetasi hutan gambut umumnya terdiri menurut jenis Palmae, Pandanus, Podocarpus dan beberapa wakil dari famili yg masih ada pada hutan hujan misalnya famili Dipterocarpaceae. Ph tempat asli rawa gambut berkisar pada nomor 3,2 serta bersifat hampir steril sehingga jumlah vegetasi di sana tidak terlalu banyak namun kebanyakan adalah vegetasi khas. Komposisi vegetasi yang ada dalam hutan gambut sangat tergantung dalam gambutnya.
Gambut merupakan suatu tipe tanah yang dibentuk berdasarkan residu-sisa tumbuhan (akar, batang, dahan, ranting, daun dan lainnya) serta mempunyai kandungan bahan organik yang sangat tinggi. Permukaan gambut misalnya kerak yg berserabut menutupi bagian pada yang lembab berisikan rabat kayu-kayu akbar dan residu tumbuhan lain.gambut terbagi 2 yaitu Gambut Ombrogen serta Gambut Topogen.
Gambut Ombrogen adalah tipe yang umum dijumpai dan berlokasi di dekat pantai menggunakan kedalaman solum mencapai 20 m. Air bertipikal sangat asam dan miskin zat hara (oligotropik) terutama kalsium. Permukaan tanahnya lebih tinggi dari permukaan air disekelilingnya dan flora yang tumbuh dalam tanah ini memakai zat hara menurut tanaman itu sendiri, menurut gambut dan air hujan. Tidak ada zat hara yang dari dari sumber lainnya.
Gambut Topogen merupakan tipe gambut yg kurang generik dijumpai serta umumnya dibuat pada lekukan - lekukan tanah. Vegetasi yg terdapat pada tanah ini menerima zat hara menurut mineral tanah, air sungai, sisa flora serta air hujan. Gambut Topogen terdapat di pantai-pantai pada balik bukit pasir dan wilayah pedalaman pada mana drainase nya terhambat. Tebal gambut ini umumnya kurang lebih 4 m dengan air yang bersifat relatif asam serta mengandung zat hara cukup poly (mesotrofik).
Eksosistem Rawa Air Tawar adalah ekosistem dengan tipe habitatnya yg tak jarang digenangi air tawar yg kaya akan mineral dengan pH di nomor 6. Kondisi bagian atas air nir selalu permanen kadangkala naik serta kadang turun bahkan mampu mengering sekalipun. Ekosistem rawa air tawar ini ditumbuhi sang majemuk jenis vegetasi yang disebabkan sang terdapatnya majemuk jenis tanah pada rawa tadi. Biasanya dalam ekosistem ini tidak masih ada banyak vegetasi.
Di beberapa daerah, rawa air tawar banyak ditumbuhi rumput dan ada jua yg hanya ditumbuhi pandan atau palem yg menonjol. Adapula yang menyerupai kenampakan hutan dataran rendah dengan akar tunggang atau akar napas juga seperti penupang pohon. Cagar alam Way Kambas di Lampung termasuk pada jenis ekosistem rawa air tawar. Berbeda menggunakan hutan rawa gambut, pada hutan rawa air tawar nir masih ada kandungan gambut yg tebal serta sumber airnya berasal menurut air hujan atau air sungai.
