Posts

Showing posts matching the search for Arti Ucapan Minal Aidin Wal Faizin

Arti Ucapan minal aidin wal faizin taqabbalallahu minna wa minkum Lebaran

Image
Kalau lebaran tiba dimana mana umumnya akan berucap taqabbalallahu minna wa minkum minal aidin wal faizin mohon maaf lahir serta bathin. Dimana mana sampai di facebook twitter semua dalam mengucapkan yg begituan. Itu diklaim tahni'ah (ucapan selamat) dan bermaaf-maafan adalah satu rangkaian dari budaya silaturahim warga Indonesia ketika hari raya. Terucap istilah "taqabbalallahu minna wa minkum", "minal aidin wal faizin", "kullu 'am wa antum bikhair", dan tahni'ah lainnya yg diikuti kalimat mohon maaf lahir batin. Sebenarnya, bagaimana syariatnya ucapan-ucapan hari raya tadi? Beberapa kalangan ulama beropini, pada hari raya sangat dianjurkan mengucapkan kalimat tahni'ah. Bahkan diantara mereka memandang wajib jika nir melakukannya mampu memicu perpecahan diantara umat Islam. Syaikh Asy-Syabibi menyampaikan, "Bahkan, wajib mengucapkan ucapan selamat ketika hari raya, bila nir mengucapkan kalimat ini mampu menyebabkan permusuhan dan te

APA MAKNA MINAL AIDIN WAL FAIZIN TERBARU

Image
Minal‘Aidin Walfaizin. Itulah yang acapkali diungkapkan oleh orang pada Indonesia ketikahari raya Idul Fitri. Lalu apa makna kalimat Minal ‘aidin wal faizin. "MinalAidin wal Faizin" sebenarnya adalah do'a yang merupakan : “Semoga kitatermasuk (orang-orang) yg pulang (kepada fitrah) serta (menerima) kemenangan”.jadi, jangan salah mengartikan menggunakan “Mohon maaf lahir dan batin” lagi. Lalubagiaman cara Penulisan  kalimat Minal‘Aidin Walfaizin 1.minal ‘Aidin wal Faizin = Penulisan yg benar 2.minal Aidin wal Faizin = Juga sahih berdasar ejaan indonesia 3.minal Aidzin wal Faidzin = Salah, karena penulisan “dz” berarti alfabet “dzal”dalam abjad arab 4.minal Aizin wal Faizin = Salah, lantaran dalam kata “Aizin” seharusnya memakaihuruf “dal” atau dilambangkan alfabet “d” bukan “z” 5.minal Aidin wal Faidin = Juga keliru, karena penulisan kata “Faidin”, seharusnyamemakai alfabet “za” atau dilambangkan dengan alfabet “z” bukan “dz” atau “d” Nahsekarang dari sisi syar’i-nya, apa