10 Keunggulan Angka sepuluh dalam Berbagai Budaya dunia
Unik6 - “Sudah sejak usang angka ini sangat dihargai,” ungkap Publius Ovidius Naso, penyair Romawi Kuno, “lantaran adalah jumlah jemari tangan yang dengannya kita berhitung.” Ovid tidak sedang mengumandangkan hasil lamunannya. Pada kenyataannya angka sepuluh(10) memang menakjubkan!
Naluri matematis tampaknya merupakan fitrah insan. Manusia pada zaman batu mungkin tidak mengenal matematika, tetapi hanya mengandalkan naluri matematisnya. Dari naluri tadi, manusia mampu mengembangkan bentuk-bentuk geometris.
“Simbolisme angka teramat-sangat beraneka ragam,” ungkap Annemarie Schimmel, penulis buku The Mystery of Numbers. “Dan kesamaan-kecenderungan yg menakjubkan pada menafsirkan nomor dapat ditemukan di antara kebudayaan yang tidak sinkron.”
Simak sepuluh keagungan nomor sepuluh berdasarkan aneka macam kebudayaan pada global, yg sebagian dinukil menurut kitab karya Annemarie yang pertama kali terbit pada New York pada 1993.
Sistim hitungan dalam zaman antik umumnya menggunakan dasar angka sepuluh. Orang Mesir Kuno menggunkana simbol bunga teratai buat menyebut nomor seribu, ad interim simbol jari telunjuk buat menyebut angka sepuluh ribu.
2. Angka Paling Sempurna
Pemikiran Phytagoras, yang hayati pada abad ke-6 Sebelum Masehi, serta murid-muridnya sudah menghipnotis pemikiran pada keagamaan, kesastraan, dan musik. Salah satu warisan kaum Pythagorean menganggap sepuluh adalah nomor paling sempurna lantaran murapakan jumlah menurut empat angka bundar pertama (1+2+3+4) dan secara geometris mampu dilukiskan pada sebuah segitiga sama sisi. Menurut mereka, keserbaragaman berada pada nomor sepuluh.
3. Kitab Rigweda
Dalam filosofi Hindu, ajaran Regweda dibagi menjadi sepuluh buku yg dikenal menggunakan nama Mandala. Setiap Mandala terdiri atas beberapa syair kebanggaan buat dewata Hindu. Kitab ini digubah selama beberapa abad, berdasarkan abad ke-9 Sebelum Masehi sampai abad ke-7 Sebelum Masehi.
4. Jalan Menuju Pencerahan
Konsep dasabodhisattwa-bhummi dalam Buddha memberitahuakn sepuluh lapisan yg harus dilalui orang buat mencapai pencerahan. Pencerahan yg sejati apabila manusia bisa terlepas secara absolut dari segala ikatan duniawi serta terbebas secara mutlak menurut kelahiran balik .
5. Perintah Tuhan pada Nabi Musa
Terdapat sepuluh perintah Tuhan yang diwariskan pada Musa buat membuat ketertiban pada Israel. Perintah tersebut yg diyakini dalam kepercayaan -agama samawi—Yahudi, Katolik, Protestan, dan Islam.
6. Salib Kristus
Sepuluh pada angka Romawi ditulis menjadi “X”. Para ahli tafsir Kristen kerap memaknai angka sepuluh sebagai kiasan atas salib Kristus. Pendapat tersebut dari berdasarkan alfabet pertama pada nama-Nya yang ditulis dengan alfabet Yunani: “Xristos”, demikian pula buat sepuluh perintah Tuhan pada Musa.
7. Muslim Perintis yg Masuk Surga
Nabi Muhammad menjanjikan nirwana buat sepuluh sahabatnya, demikian menurut riwayat yg dicatat oleh Abu Isa Muhammad bin Isa bin Surah At Turmudzi, atau dikenal dengan sebutan Imam Tirmidzi. Dia merupakan salah seorang perawi hadis serta pengarang sohor berdasarkan kota Tirmiz, Uzbekistan.
8. Penderitaan Agung
Pada 10 Muharam 61 Hijriah (10 Oktober 680), cucu Nabi Muhammad dibunuh oleh pemerintah Karbala di Irak. Namanya, Husain bin Ali. Peringatan wafatnya dirayakan menggunakan puasa Asyura bagi Kaum Syiah. Mereka menganggapnya menjadi momentum penderitaan agung.
9. Legenda Kaisar Otoman Kesepuluh
Sultan Sulaiman Agung—atau dikenal dengan ‘Solomon the Great‘—merupakan kaisar Turki yg kesepuluh. Dia lahir dalam pergantian abad ke-10 Hijriah, serta memiliki sepuluh anak. Dikenang memiliki sepuluh kebajikan, pernah menundukkan sepuluh kota serta desa. Sang Sultan memiliki penyair serta hakim sejumlah sepuluh orang, atau kelipatannya.
Selebaran yg berjudul Das ...selebaran berjudul "Das Zehnjahrige Alter", bermakna Usia Sepuluh Tahun, yang dicetak sang Abraham Bach berdasarkan Kota Augsburg, Jerman. (Stadtische Kunstsammlung)
10. Sajak Jerman dan Tahapan Kehidupan Manusia
Abraham Bach (1648–1680) berdasarkan Kota Augsburg, mencetak risalah yang berjudul Das Zehnjährige Alter, yang bermakna Usia Sepuluh Tahun. Tahapan itu tampaknya bukan soal asa hidup, melainkan sifat paripurna nomor sepuluh serta seratus. “Sepuluh termin kehidupan manusia: 10 tahun, seorang anak; 20 tahun, pemuda; 30 tahun, orang dewasa; 40 tahun, kematangan; 50 tahun, perhentian; 60 tahun, mulai uzur; 70 tahun, uzur; 80 tahun, nir mengetahui apa pun; 90 tahun, sebagai bahan tertawaan anak-anak; 100 tahun, semoga Tuhan mengasihimu.”
(Mahandis Yoanata Thamrin)
sumber //nationalgeographic.co.id/warta/2015/01/sepuluh-keagungan-angka-sepuluh-dalam-lintas-kebudayaan/tiga