10 Kota Paling Berwarna di Dunia
10 Kota Paling Berwarna di Dunia
Di kota-kota berikut ini, warna bangunan sebagai keliru satu daya pikat serta menambah kecantikan sederet kota ini. Kota mana sajakah itu?
Burano, Venesia, Italia (Thinkstock)
Apa yg membuahkan sebuah kota sebagai sangat cantik? Bisa saja pemandangan, gaya arsitektur, kebersihan, ketenangan, keramahan penduduk serta masih poly lagi.
Namun, pada kota-kota berikut adalah, rona bangunan menjadi salah satu daya pikat dan menambah kecantikan sederet kota ini. Kota mana sajakah itu?
1. Burano, Venesia, Italia
Burano sebenarnya adalah sebuah pulau kecil pada sisi utara laguna Venesia. Burano, faktanya merupakan kepulauan yg terdiri berdasarkan empat pulau kecil yg saling terhubung menggunakan jembatan.
Pemandangan primer Burano merupakan jajaran tempat tinggal -tempat tinggal dengan cat beraneka warna pada ke 2 sisi kanal.
Kanal yang tepat melintas pada antara jajaran rumah berwarna itu mengakibatkan Burano sebuah loka yang sangat latif.
Dahulu kala, pada ketika mencari ikan masih sebagai mata pencaharian utama di Burano, para nelayan kesulitan mencari kediaman mereka pada ketika demam isu dingin yg penuh kabut.
Akhirnya, mereka memutuskan buat mengecat tempat tinggal dengan aneka macam warna cerah supaya gampang dikenali. Inilah yang diyakini menjadi awal tradisi tempat tinggal berwarna pada Burano.
Namun kini terdapat sistem buat mewarnai tempat tinggal pada Burano. Warga wajib meminta biar pemerintah saat akan mengecat rumah buat memastikan warna yang dipilih memang diizinkan pihak berwenang.
2. Nyhavn, Denmark
Nyhavn, Denmark (Thinkstock)
Nyhavn merupakan distrik pelabuhan pada ibu kota Denmark, Kopenhagen. Rumah-tempat tinggal berwarna di kedua sisi kanal kota merupakan daya tarik utama loka ini.
Rumah-tempat tinggal kayu pada Nyhavn rata-homogen dibangun pada abad ke-17, serta kini sebagian akbar sudah berubah fungsi menjadi restoran atau kafe.
Rumah nomor 9 merupakan yg tertua di Nyhavn lantaran dibangun pada 1661 serta sekarang masih berdiri dalam bentuk aslinya.
Banyak tempat tinggal di Nyhavn pernah dihuni para artis ternama Denmark. Misalnya rumah nomor 20 yang pernah dihuni pengarang dongeng Hans Christian Andersen.
3. Santorini, Yunani
Santorini, Yunani. (Jenifoto/Thinkstock)
Santorini adalah sebuah pulau indah yg terletak pada sebelah tenggara daratan utama Yunani. Di tempat ini terdapat 15 desa indah menggunakan bangunan spesial pulau itu.
Rumah-rumah batu berbentuk bundar serta dilapisi kapur yg mengapit jalanan desa yg sempit sebagai daya tarik pulau ini.
Warga setempat meyakini, kapur mulai digunakan menjadi pelapis tembok bangunan pada Santorini pada abad ke-19.
Kapur digunakan warga lantaran murah, tahan lama , dan mengoksidasi properti di loka itu. Kini warna putih yg menyelimuti desa-desa pada Santorini malah sebagai daya tarik wisata.
4. Willemstad, Curacao
Willemstad, Curacao (Thinkstock)
Willemstad adalah bunda kota Curacao, negeri mini pada Lautan Karibia. Kota ini telah ditetapkan sebagai kota warisan dunia.
Pusat kota Willemstad sangat kaya menggunakan sejarah serta berbagai bangunan berwarna-warni mulai berdasarkan gedung pemerintah, sentra belanja, kediaman warga , restoran hingga perkantoran.
Terdapat 750 buah bangunan di kota ini, namun yg menjadi daya tarik utama dalah jajaran bangunan berwarna yg berdiri pada tepi pantai.
Kisah pada pulang rona-warni bangunan ini berawal waktu kota itu dikelola Gubernur Jenderal Albert Kikkert pada abad ke-19.
Gubernur Kikkert waktu itu menderita migren serta refleksi cahaya mentari menurut gedung-gedung pada kota Willemstad yg waktu itu sebagian besar dicat putih, menghipnotis kesehatannya.
Kikkert lalu mengeluarkan perintah untuk memberi rona tidak sinkron dan cerah bagi seluruh gedung pada sentra kota. Kebiasaan itu kemudian berlangsung hingga ketika ini.
Berbagai gedung yg terdapat di Willemstad waktu ini adalah model kehebatan gaya arsitektur Belanda.
Banyak bagian berdasarkan pelabuhan kota itu dibangun dalam abad ke-17 yg setiap tahun menarik ribuan wisatawan asing.
5. Jodhpur, India
Kota Jodhpur dilihat dari udara. (Thinkstock)
Kota Jodhpur di Rajashtan ini pula dikenal menjadi "Kota Biru" lantaran rona biru cerah yg dipakai buat melapisi poly bangunan di kota itu.
Kota tua penuh warna ini mengelilingi benteng Mehrangarh yang bersejarah. Sedikitnya ada 100 bangunan berwarna biru yg berada pada dekat tembok benteng.
Warga setempat percaya para brahmana, kasta tertinggi pada agama Hindu India, yg dalam awalnya mengecat tempat tinggal mereka menggunakan rona biru untuk membedakan kediaman mereka dengan rumah masyarakat berkasta lebih rendah.
Namun lalu, norma ini ditiru sebagian akbar warga menurut aneka macam kasta. Hasilnya, sebuah kota yang sangat unik.
Selain itu, warna biru di Jodhpur ini adalah simbol perlawanan terhadap panas membara pada gurun pasir Thar yg mengelilingi kota itu.
Warga setempat menyampaikan, menggunakan tembok berwarna biru, suhu pada pada tempat tinggal mereka lebih sejuk serta juga berfungsi menjadi pencegah nyamuk.
6. Bo-Kaap, Afrika Selatan
Bo-Kaap, Afrika Selatan. (Thinkstock)
Bo-Kaap yang berwarna ini berada pada kaki bukit pada luar kota Cape Town, Afrika Selatan. Kawasan permukiman ini dikenal dengan perpaduan rumah beraneka warna serta jalan sempit yg dibentuk dari susunan batu bundar .
Tak hanya bangunannya yg berwarna, sejarah Bo-Kaap juga penuh rona. Pada abad ke-16 dan 17 poly budak yg dibawa Belanda dari Malaysia, Indonesia dan wilayah Afrika lainnya tiba pada Cape Town.
Pada 1760, sejumlah bangunan didirikan pada Bo-Kaap dan kemudian disewakan pada para budak itu. Akhirnya para budak membeli rumah-tempat tinggal itu serta mengecatnya dengan banyak sekali warna buat mengekspresikan kebebasan dan kebahagiaan.
Bo-Kaap museum merupakan bangunan tertua yang dibangun dalam 1760. Museum itu masih berdiri pada bentuk aslinya serta mengisahkan kehidupan para budak di loka itu.
7. Chefchaouen, Maroko
Kota mini nan latif ini terletak pada pegunungan Rif, sebelah barat laut Maroko. Kota yg didominasi bangunan berwarna biru ini adalah tujuan turis yg sangat populer.
Warna biru di kota ini pertama kali diperkenalkan para pengungsi Yahudi pada 1930. Warna biru, pada kepercayaan Yahudi, merupakan simbol langit dan nirwana.
Sehingga rona biru ini berarti manusia harus menjalani hayati menggunakan keseimbangan spiritual.
Warga lokal Chefchaouen secara reguler mengecat ulang berbagai bangunan pada kota itu buat mengenang sejarah loka itu.
Uniknya, warna biru pada kota ini nampak tidak sinkron pada masa yang berbeda. Misalnya di waktu demam isu hujan, Chefchaouen terlihat seperti sebuah kawasan perairan berwarna biru cerah.
8. Longyearbyen, Norwegia
Longyearbyen, Norwegia. (Thinkstock)
Kota ini terletak di kepulauan Svalbard, Norwegia yg merupakan kota paling utara di dunia.
Nama kota ini diambil berdasarkan John Longyear, seorang laki-laki Amerika yang mendirikan perusahaan batubara Arktik dalam 1906.
Bangunan rumah di kota ini sebagian besar dibuat menurut kayu dan dilapisi cat aneka warna yang digunakan untuk membedakan bangunan dengan tanah beku kekal pada kota itu.
Kota Longyearbyen berpenduduk dua.040 orang dan tidak memiliki jaringan jalan raya di pada kota. Mobilitas masyarakat kota ini sangat tergantung dengan skuter salju.
9. La Boca, Argentina
La Boca, Argentina. (Thinkstock)
La Boca merupakan nama galat satu kawasan permukiman pada Buenos Aires, mak kota Argentina. Tempat ini sangat dikenal dengan tempat tinggal -tempat tinggal kayu beraneka warna dan trotoar yg sangat ramah pejalan kaki.
Banyak komunitas seniman tinggal di La Boca. Para seniman ini terkadang memakai rumah-rumah berwarna itu menjadi latar belakang buat mendukung penampilan mereka.
Daya tarik lain La Boca merupakan tarian "Tango" yg mampu ditemukan hampir pada seluruh sudut La Boca. Tempat ini juga kerap dijadikan lokasi pameran foto atau lukisan.
10. Saint John, Kanada
Kota ini terletak di provinsi New Brunswick serta adalah kota tertua pada Kanada, dibuat dalam 1785.
Kota ini dibangun pada Teluk Fund yg indah serta kerumunan bangunan berwarna yg menjadi tujuan wisata terkenal bisa ditemukan di pusat kota ini.
Deretan rumah kayu berwarna pada sentra kota dikenal dengan nama "Jellybean Row" meski tidak satupun jalan di kota Saint John memakai nama tadi.
"Jellybean Row" adalah istilah lokal yang digunakan buat menyebut deretan rumah berwarna di sentra kota.
Diyakini, masyarakat kota Saint John mengecat rumahnya menggunakan beraneka rona cerah agar tetap terlihat latif meski pada demam isu dingin yang berkabut.
Artikel ini sudah pernah terbit sebelumnya di Kompas.com dengan judul Inilah 10 Kota Paling Berwarna di Dunia.
Di kota-kota berikut ini, warna bangunan sebagai keliru satu daya pikat serta menambah kecantikan sederet kota ini. Kota mana sajakah itu?
Apa yg membuahkan sebuah kota sebagai sangat cantik? Bisa saja pemandangan, gaya arsitektur, kebersihan, ketenangan, keramahan penduduk serta masih poly lagi.
Namun, pada kota-kota berikut adalah, rona bangunan menjadi salah satu daya pikat dan menambah kecantikan sederet kota ini. Kota mana sajakah itu?
1. Burano, Venesia, Italia
Burano sebenarnya adalah sebuah pulau kecil pada sisi utara laguna Venesia. Burano, faktanya merupakan kepulauan yg terdiri berdasarkan empat pulau kecil yg saling terhubung menggunakan jembatan.
Pemandangan primer Burano merupakan jajaran tempat tinggal -tempat tinggal dengan cat beraneka warna pada ke 2 sisi kanal.
Kanal yang tepat melintas pada antara jajaran rumah berwarna itu mengakibatkan Burano sebuah loka yang sangat latif.
Dahulu kala, pada ketika mencari ikan masih sebagai mata pencaharian utama di Burano, para nelayan kesulitan mencari kediaman mereka pada ketika demam isu dingin yg penuh kabut.
Akhirnya, mereka memutuskan buat mengecat tempat tinggal dengan aneka macam warna cerah supaya gampang dikenali. Inilah yang diyakini menjadi awal tradisi tempat tinggal berwarna pada Burano.
Namun kini terdapat sistem buat mewarnai tempat tinggal pada Burano. Warga wajib meminta biar pemerintah saat akan mengecat rumah buat memastikan warna yang dipilih memang diizinkan pihak berwenang.
2. Nyhavn, Denmark
Nyhavn merupakan distrik pelabuhan pada ibu kota Denmark, Kopenhagen. Rumah-tempat tinggal berwarna di kedua sisi kanal kota merupakan daya tarik utama loka ini.
Rumah-tempat tinggal kayu pada Nyhavn rata-homogen dibangun pada abad ke-17, serta kini sebagian akbar sudah berubah fungsi menjadi restoran atau kafe.
Rumah nomor 9 merupakan yg tertua di Nyhavn lantaran dibangun pada 1661 serta sekarang masih berdiri dalam bentuk aslinya.
Banyak tempat tinggal di Nyhavn pernah dihuni para artis ternama Denmark. Misalnya rumah nomor 20 yang pernah dihuni pengarang dongeng Hans Christian Andersen.
3. Santorini, Yunani
Santorini adalah sebuah pulau indah yg terletak pada sebelah tenggara daratan utama Yunani. Di tempat ini terdapat 15 desa indah menggunakan bangunan spesial pulau itu.
Rumah-rumah batu berbentuk bundar serta dilapisi kapur yg mengapit jalanan desa yg sempit sebagai daya tarik pulau ini.
Warga setempat meyakini, kapur mulai digunakan menjadi pelapis tembok bangunan pada Santorini pada abad ke-19.
Kapur digunakan warga lantaran murah, tahan lama , dan mengoksidasi properti di loka itu. Kini warna putih yg menyelimuti desa-desa pada Santorini malah sebagai daya tarik wisata.
4. Willemstad, Curacao
Willemstad adalah bunda kota Curacao, negeri mini pada Lautan Karibia. Kota ini telah ditetapkan sebagai kota warisan dunia.
Pusat kota Willemstad sangat kaya menggunakan sejarah serta berbagai bangunan berwarna-warni mulai berdasarkan gedung pemerintah, sentra belanja, kediaman warga , restoran hingga perkantoran.
Terdapat 750 buah bangunan di kota ini, namun yg menjadi daya tarik utama dalah jajaran bangunan berwarna yg berdiri pada tepi pantai.
Kisah pada pulang rona-warni bangunan ini berawal waktu kota itu dikelola Gubernur Jenderal Albert Kikkert pada abad ke-19.
Gubernur Kikkert waktu itu menderita migren serta refleksi cahaya mentari menurut gedung-gedung pada kota Willemstad yg waktu itu sebagian besar dicat putih, menghipnotis kesehatannya.
Kikkert lalu mengeluarkan perintah untuk memberi rona tidak sinkron dan cerah bagi seluruh gedung pada sentra kota. Kebiasaan itu kemudian berlangsung hingga ketika ini.
Berbagai gedung yg terdapat di Willemstad waktu ini adalah model kehebatan gaya arsitektur Belanda.
Banyak bagian berdasarkan pelabuhan kota itu dibangun dalam abad ke-17 yg setiap tahun menarik ribuan wisatawan asing.
5. Jodhpur, India
Kota Jodhpur di Rajashtan ini pula dikenal menjadi "Kota Biru" lantaran rona biru cerah yg dipakai buat melapisi poly bangunan di kota itu.
Kota tua penuh warna ini mengelilingi benteng Mehrangarh yang bersejarah. Sedikitnya ada 100 bangunan berwarna biru yg berada pada dekat tembok benteng.
Warga setempat percaya para brahmana, kasta tertinggi pada agama Hindu India, yg dalam awalnya mengecat tempat tinggal mereka menggunakan rona biru untuk membedakan kediaman mereka dengan rumah masyarakat berkasta lebih rendah.
Namun lalu, norma ini ditiru sebagian akbar warga menurut aneka macam kasta. Hasilnya, sebuah kota yang sangat unik.
Selain itu, warna biru di Jodhpur ini adalah simbol perlawanan terhadap panas membara pada gurun pasir Thar yg mengelilingi kota itu.
Warga setempat menyampaikan, menggunakan tembok berwarna biru, suhu pada pada tempat tinggal mereka lebih sejuk serta juga berfungsi menjadi pencegah nyamuk.
6. Bo-Kaap, Afrika Selatan
Bo-Kaap yang berwarna ini berada pada kaki bukit pada luar kota Cape Town, Afrika Selatan. Kawasan permukiman ini dikenal dengan perpaduan rumah beraneka warna serta jalan sempit yg dibentuk dari susunan batu bundar .
Tak hanya bangunannya yg berwarna, sejarah Bo-Kaap juga penuh rona. Pada abad ke-16 dan 17 poly budak yg dibawa Belanda dari Malaysia, Indonesia dan wilayah Afrika lainnya tiba pada Cape Town.
Pada 1760, sejumlah bangunan didirikan pada Bo-Kaap dan kemudian disewakan pada para budak itu. Akhirnya para budak membeli rumah-tempat tinggal itu serta mengecatnya dengan banyak sekali warna buat mengekspresikan kebebasan dan kebahagiaan.
Bo-Kaap museum merupakan bangunan tertua yang dibangun dalam 1760. Museum itu masih berdiri pada bentuk aslinya serta mengisahkan kehidupan para budak di loka itu.
7. Chefchaouen, Maroko
Kota mini nan latif ini terletak pada pegunungan Rif, sebelah barat laut Maroko. Kota yg didominasi bangunan berwarna biru ini adalah tujuan turis yg sangat populer.
Warna biru di kota ini pertama kali diperkenalkan para pengungsi Yahudi pada 1930. Warna biru, pada kepercayaan Yahudi, merupakan simbol langit dan nirwana.
Sehingga rona biru ini berarti manusia harus menjalani hayati menggunakan keseimbangan spiritual.
Warga lokal Chefchaouen secara reguler mengecat ulang berbagai bangunan pada kota itu buat mengenang sejarah loka itu.
Uniknya, warna biru pada kota ini nampak tidak sinkron pada masa yang berbeda. Misalnya di waktu demam isu hujan, Chefchaouen terlihat seperti sebuah kawasan perairan berwarna biru cerah.
8. Longyearbyen, Norwegia
Kota ini terletak di kepulauan Svalbard, Norwegia yg merupakan kota paling utara di dunia.
Nama kota ini diambil berdasarkan John Longyear, seorang laki-laki Amerika yang mendirikan perusahaan batubara Arktik dalam 1906.
Bangunan rumah di kota ini sebagian besar dibuat menurut kayu dan dilapisi cat aneka warna yang digunakan untuk membedakan bangunan dengan tanah beku kekal pada kota itu.
Kota Longyearbyen berpenduduk dua.040 orang dan tidak memiliki jaringan jalan raya di pada kota. Mobilitas masyarakat kota ini sangat tergantung dengan skuter salju.
9. La Boca, Argentina
La Boca, Argentina. (Thinkstock)
La Boca merupakan nama galat satu kawasan permukiman pada Buenos Aires, mak kota Argentina. Tempat ini sangat dikenal dengan tempat tinggal -tempat tinggal kayu beraneka warna dan trotoar yg sangat ramah pejalan kaki.
Banyak komunitas seniman tinggal di La Boca. Para seniman ini terkadang memakai rumah-rumah berwarna itu menjadi latar belakang buat mendukung penampilan mereka.
Daya tarik lain La Boca merupakan tarian "Tango" yg mampu ditemukan hampir pada seluruh sudut La Boca. Tempat ini juga kerap dijadikan lokasi pameran foto atau lukisan.
10. Saint John, Kanada
Kota ini terletak di provinsi New Brunswick serta adalah kota tertua pada Kanada, dibuat dalam 1785.
Kota ini dibangun pada Teluk Fund yg indah serta kerumunan bangunan berwarna yg menjadi tujuan wisata terkenal bisa ditemukan di pusat kota ini.
Deretan rumah kayu berwarna pada sentra kota dikenal dengan nama "Jellybean Row" meski tidak satupun jalan di kota Saint John memakai nama tadi.
"Jellybean Row" adalah istilah lokal yang digunakan buat menyebut deretan rumah berwarna di sentra kota.
Diyakini, masyarakat kota Saint John mengecat rumahnya menggunakan beraneka rona cerah agar tetap terlihat latif meski pada demam isu dingin yang berkabut.
Artikel ini sudah pernah terbit sebelumnya di Kompas.com dengan judul Inilah 10 Kota Paling Berwarna di Dunia.