11 Fakta Perbedaan Anak SD zaman Sekarang dan Dulu
11 Fakta Perbedaan Anak SD zaman Sekarang dan Dulu - "MASIH KECIL KOK UDAH GEDE?"
TRIT INI BUKAN MENDESKRIDITKAN ANAK-ANAK Sekolah Dasar, TAPI PERUBAHAN YG SIGNIFIKAN KRN ANAK Sekolah Dasar MASIH PERLU BIMBINGAN ORTU DAN GURU TAPI SAYANG ORTU MEREKA JADI TEKNOLOGI SEDANGKAN ORTU SENDIRI SIBUK DENGAN URUSANNYA MASING MASING HINGGA ANAK BERGAUL DENGAN SIAPA DAN DAMPAKNYA APA. TEKNOLOGI MAMPU BERUBAH MORAL DAN PERGAULAN ANAK ZAMAN SEKARANG
Duh! Ngeri jika melihat kelakuan anak jaman sekarang, istilah “alay” udah bergeser jadi “cabe-cabean”. Cabe-cabean itu cewek-cewek usia pubertas dua Dimensi (Muka PUTIH, leher HITAM) yg suka bonceng 4 dengan deretan tiga + 1; dengan komposisi 3 diatas sepeda motor dan 1 diatas knalpot motor matic kredit tiga tahun *lucu gak? Gak yah? Yaudah deh
Maka dari itu ane mau nostalgia sama kehidupan ane yang senang sebagai anak kelahiran 90an, berikut cuplikannya: *Gak nyambung cetaaan*
1. KEBIASAAN
Hal-hal ‘idiot’ anak 90an ketika masih Sekolah Dasar adalah nempelin membisu-diam kertas bacaan “AWAS ADA ORGIL” dipunggung temen, terus diketawain rame-rame. Kalau ada yang ditaksir modus operandi yg digunakan pula umumnya menggunakan “Ular-ularan” atau “Ulat mainan” yg dibeli didepan pagar sekolah terus dilempar secara acak kearah cewek-cewek *AAAAKKKK AAAAAKKK* *Maap ane yang histeris*
2. WARNET
Kalau sekarang jumlah warnet udah kayak “jomblo”, gak keitung!, tiap jeda satu ruko pasti terdapat. Kalau dulu, kurang lebih athun baru 2018an (mulai-mulainya pencaplokan internet) wajib lewati gunung mendaki lembah (ada yang aneh). Dari tarif billing Rp. 4.500,- hingga Rp. 8.000,-/jam. Sadis gak tuh? Kalau sekarang Rp. Lima.000,- ajah udah sanggup maen paket tiga jam bisa handsfree gratis lagi *kebongkar dah aib*
Hal-hal membanggakan yang dilakukan adalah chatting sama bule atau anak SMK yang bolos sekolah di “MiRC”, homogen “Omegle” yg intinya merupakan secara acak chatting sama strangers. Nickname-nya jugak anugerah yang kuasa banget: mulai dari “cowo_ganteng” sampai “Cewe_CutEzZz19” yang mayoritas diisi oleh makhluk-makhluk cabul.
3. SOSMED
Kalau sekarang sih Twitter, Facebook, Instagram, Path, dll. Kalau dulu yang paling booming itu “Friendster”, sejenis ‘kecil’ blog.
Apa saja yg biasa dilakukan? Nah ini pertanyaan oke!. Biasanya sulit buat nge-stalk si “ciye-ciye” lantaran ada opsi yg mampu ngeliat siapa aja yang ngunjungin profil kita. Semakin poly list teman, ratusan komentar sahabat, background super norak yg nutupin tulisan utama profil akun, serta tulisan bling-bling, maka semakin Gaoel-lah anda! Yeaah~
4. GADGET
Samsung? Lenovo? Oppo? Bebeh? Apa ituh?!! Kami nir mengenal benda-benda itu!. Dulu pakek Nokia 6600 atau Nokia 1200 itu udah bangga banget coy.
Selain main game “uler-uleran” yang hanya game over jikalau nabrak badan sendiri, umumnya ngirim SMS kosong keteman atau yang ditaksir setelah beli paket 1000 SMS/SMS perdeo, terus berharap dapat balasan. Dan begitulah seterusnya sampai Jepang rapih balik setelah pertarungan Ultramen.
5. TONTONAN
Satu yg paling menyenangkan kehidupan anak era 90an adalah tontonan yang gak ‘serusak’ kini . Ingat “P Man” superhero yang dipencet hidungnya? Atau “Lets and Go” mengenai kejuaraan Tamiya? “Beyblade” yg adu gasing paling usang, hingga ada yang nyuri wajan emak, untuk jadi arena? Semuanya mengajarkan persahabatan dan tantangan agar jangan gampang menyerah menggapai apapun.
Dan keinginan tertinggi anak SD 90an jikalau ditanya sodara sama pengajar adalah: “Aku mau jadi Spidermen” atau “Aku mau jadi Betmen”.
Kalau yang udah agak dewasa umumnya nonton telenovela atau sinetron Escetepe; “Tersanjung”, “Tersayang”, “Terpelanting” (yg terakhir rekaan, coeg). Logonya hingga dibentuk dibaju anak-anak, kotak pensil sekolah, sama topi gitu. Kalau gak dibeliin Emak, ngamuk-ngamuk gak mau sekolah *Anak gak tau diri*.
6. JAJANAN
Chiki Ball & Friends, Jagoan Neon, Cokelat Payung, Sugus, Anak Mas, Permen Karet Yosan, Choki-Choki, Indomie, Mie Sakura merupakan jajanan wajib . Pemakan Chiki-chiki biasanya hanya punya satu tujuan primer, yakni… *jeng jeeeeng* “TAZOS”, homogen kartu yg mainnya menggunakan cara dilempar ke dinding atau dipukul dengan tangan hingga memar!.
7. BACAAN
Biasanya anak-anak menengah keatas bacaannya majalah Bobo, jika anak-anak biasa paling senang mantengin gerobak Abang-abang jualan didepan pagar sekolah, apalagi jika bukan beli komik Petruk-Gareng mahakarya ‘oppung’ Tatang S yg harga 500an. Judulnya aja ngeri-ngeri cihuyyy: “Di Kerjain Janda”, “Menantu Palsu”, “Azab Pocong Perjaka”, dll.
8. GAME
Bukan game yg acapkali dimainin bocah di warnet, atau yang didownload anak gahoel pada Playstore. Yang bikin ente beken itu kalau udah punya “Gembot” yg makainya sampai tonjok-tonjokan sama adek sendiri dulu. Tersedia versi sewanya, mainnya ‘harus’ jongkok, terus jika waktunya udah abis talinya ditarik sama saudara tertua-abang kamfret.
Kalau yang cewek jua paling suka maen “Bongkar Pasang”, berbi-berbian menurut kertas yg mampu ditukar-tukar bajunya, 3 kali maen tanggal dah kepalanya :’)
Yang seru itu jikalau udah main “petak umpet”, “kelereng”, “patel lele”, “bola debok”, “Main adu layangan” yang kalau putus wajib dikejar hingga mampus lantaran menyangkut harga diri. Yang agak mewah dikit kayak “Ludo” sama “ular tangga” atau “Kapal-kapalan” yg bunyinya ‘Tek tek tek’ terus cuman muter-muter pada ember. Dan seluruh aktivitas ini hanya mampu tidak boleh oleh alam, bencana alam lebih tepatnya, berupa teriakan panggilan emak yg hingga tiga tempat tinggal tangga pada jam-jam maghrib.
9. RADIO
“Mekummm (bentuk alay dari “Assalamualaikum”), minta lagu ‘ST 12’ yg ‘Aku masih sayang’ spesial buat si Gadis Desa pada villa asmara, aku selalu merindukanmu cayang… *kemudian gorok leher sendiri* *sumpah ini bukan ane, ane hanya saksi hayati*
Kirim pesan pada radio yang isinya dari oppung yang punya oppung dan oppungnya lagi sampai generasi ke-tiga adalah pujian setiap makhluk nestapa 90an.
10. BINDER
Ituloh kitab klip harga 15000an, yg isinya kertas rona-warni yg dipotong-potong, terus dikumpulin untuk jadi koleksi. Tiap jam istirahat, bisnis untuk tukeran sama sahabat. Modus yang paling sering itu bila kertasnya agak tebal dikit, atau motifnya relatif okean ditukar dengan 2-4 binder polos biasa.
Terus isinya dibikin biodata temen-temen satu kelas dengan sandi janggal: “Mikes” aka Minuman Kesukaan, “Makes” aka Makanan Kesukaan, sama lebihan foto raport.
11. STYLE
Kegaholan remaja kini diuji dengan behel 200rb-an digigi dan hape android KW ilahi yg kalau kepelanting gak bisa hidup lagi, atau juga hotpants yg sulit dibedakan itu celana apa kolor Agung Herkules *maap Bang*.
Style anak 90an diuji menggunakan rambut belah tengah ala Demi Moore, yg cewek menggunakan gaya rambut “Bondol”. Terus celana kargo Alien workshop atau nggak celana mambo yg lebar gombrang?, Sepatu Dokmart (sepatu bot berbrand Dokter Martin yg poly KW-nya pada Pasar Bawah serta area kodim keatas). Kasta tertinggi anak SD 90an merupakan sepatu La-Gear yang kalau diinjak nyala lampunya satu set sama Tas Alpina. Awwww…
Dan masih buanyaaaak lagiii…
Kalau ente-ente yang TUA-TUA ingat semua kenangan indah itu, berarti masa mini ente terselamatkan. Anak-anak 90an adalah anak-anak paling jujur menjadi “anak-anak” dan berbahagia menurut seluruh generasi, Trust Me! *it works .(ar/whk)
sumber //www.kaskus.co.id/thread/58058c12d44f9f85618b456d/inilah-perbedaan-mengerikan-anak-sd-zaman-dulu-dan-kini -ngeri/?Ref=homelanding&med=hot_thread
TRIT INI BUKAN MENDESKRIDITKAN ANAK-ANAK Sekolah Dasar, TAPI PERUBAHAN YG SIGNIFIKAN KRN ANAK Sekolah Dasar MASIH PERLU BIMBINGAN ORTU DAN GURU TAPI SAYANG ORTU MEREKA JADI TEKNOLOGI SEDANGKAN ORTU SENDIRI SIBUK DENGAN URUSANNYA MASING MASING HINGGA ANAK BERGAUL DENGAN SIAPA DAN DAMPAKNYA APA. TEKNOLOGI MAMPU BERUBAH MORAL DAN PERGAULAN ANAK ZAMAN SEKARANG
Duh! Ngeri jika melihat kelakuan anak jaman sekarang, istilah “alay” udah bergeser jadi “cabe-cabean”. Cabe-cabean itu cewek-cewek usia pubertas dua Dimensi (Muka PUTIH, leher HITAM) yg suka bonceng 4 dengan deretan tiga + 1; dengan komposisi 3 diatas sepeda motor dan 1 diatas knalpot motor matic kredit tiga tahun *lucu gak? Gak yah? Yaudah deh
Maka dari itu ane mau nostalgia sama kehidupan ane yang senang sebagai anak kelahiran 90an, berikut cuplikannya: *Gak nyambung cetaaan*
1. KEBIASAAN
Hal-hal ‘idiot’ anak 90an ketika masih Sekolah Dasar adalah nempelin membisu-diam kertas bacaan “AWAS ADA ORGIL” dipunggung temen, terus diketawain rame-rame. Kalau ada yang ditaksir modus operandi yg digunakan pula umumnya menggunakan “Ular-ularan” atau “Ulat mainan” yg dibeli didepan pagar sekolah terus dilempar secara acak kearah cewek-cewek *AAAAKKKK AAAAAKKK* *Maap ane yang histeris*
2. WARNET
Kalau sekarang jumlah warnet udah kayak “jomblo”, gak keitung!, tiap jeda satu ruko pasti terdapat. Kalau dulu, kurang lebih athun baru 2018an (mulai-mulainya pencaplokan internet) wajib lewati gunung mendaki lembah (ada yang aneh). Dari tarif billing Rp. 4.500,- hingga Rp. 8.000,-/jam. Sadis gak tuh? Kalau sekarang Rp. Lima.000,- ajah udah sanggup maen paket tiga jam bisa handsfree gratis lagi *kebongkar dah aib*
Hal-hal membanggakan yang dilakukan adalah chatting sama bule atau anak SMK yang bolos sekolah di “MiRC”, homogen “Omegle” yg intinya merupakan secara acak chatting sama strangers. Nickname-nya jugak anugerah yang kuasa banget: mulai dari “cowo_ganteng” sampai “Cewe_CutEzZz19” yang mayoritas diisi oleh makhluk-makhluk cabul.
3. SOSMED
Kalau sekarang sih Twitter, Facebook, Instagram, Path, dll. Kalau dulu yang paling booming itu “Friendster”, sejenis ‘kecil’ blog.
Apa saja yg biasa dilakukan? Nah ini pertanyaan oke!. Biasanya sulit buat nge-stalk si “ciye-ciye” lantaran ada opsi yg mampu ngeliat siapa aja yang ngunjungin profil kita. Semakin poly list teman, ratusan komentar sahabat, background super norak yg nutupin tulisan utama profil akun, serta tulisan bling-bling, maka semakin Gaoel-lah anda! Yeaah~
4. GADGET
Samsung? Lenovo? Oppo? Bebeh? Apa ituh?!! Kami nir mengenal benda-benda itu!. Dulu pakek Nokia 6600 atau Nokia 1200 itu udah bangga banget coy.
Selain main game “uler-uleran” yang hanya game over jikalau nabrak badan sendiri, umumnya ngirim SMS kosong keteman atau yang ditaksir setelah beli paket 1000 SMS/SMS perdeo, terus berharap dapat balasan. Dan begitulah seterusnya sampai Jepang rapih balik setelah pertarungan Ultramen.
5. TONTONAN
Satu yg paling menyenangkan kehidupan anak era 90an adalah tontonan yang gak ‘serusak’ kini . Ingat “P Man” superhero yang dipencet hidungnya? Atau “Lets and Go” mengenai kejuaraan Tamiya? “Beyblade” yg adu gasing paling usang, hingga ada yang nyuri wajan emak, untuk jadi arena? Semuanya mengajarkan persahabatan dan tantangan agar jangan gampang menyerah menggapai apapun.
Dan keinginan tertinggi anak SD 90an jikalau ditanya sodara sama pengajar adalah: “Aku mau jadi Spidermen” atau “Aku mau jadi Betmen”.
Kalau yang udah agak dewasa umumnya nonton telenovela atau sinetron Escetepe; “Tersanjung”, “Tersayang”, “Terpelanting” (yg terakhir rekaan, coeg). Logonya hingga dibentuk dibaju anak-anak, kotak pensil sekolah, sama topi gitu. Kalau gak dibeliin Emak, ngamuk-ngamuk gak mau sekolah *Anak gak tau diri*.
6. JAJANAN
Chiki Ball & Friends, Jagoan Neon, Cokelat Payung, Sugus, Anak Mas, Permen Karet Yosan, Choki-Choki, Indomie, Mie Sakura merupakan jajanan wajib . Pemakan Chiki-chiki biasanya hanya punya satu tujuan primer, yakni… *jeng jeeeeng* “TAZOS”, homogen kartu yg mainnya menggunakan cara dilempar ke dinding atau dipukul dengan tangan hingga memar!.
7. BACAAN
Biasanya anak-anak menengah keatas bacaannya majalah Bobo, jika anak-anak biasa paling senang mantengin gerobak Abang-abang jualan didepan pagar sekolah, apalagi jika bukan beli komik Petruk-Gareng mahakarya ‘oppung’ Tatang S yg harga 500an. Judulnya aja ngeri-ngeri cihuyyy: “Di Kerjain Janda”, “Menantu Palsu”, “Azab Pocong Perjaka”, dll.
8. GAME
Bukan game yg acapkali dimainin bocah di warnet, atau yang didownload anak gahoel pada Playstore. Yang bikin ente beken itu kalau udah punya “Gembot” yg makainya sampai tonjok-tonjokan sama adek sendiri dulu. Tersedia versi sewanya, mainnya ‘harus’ jongkok, terus jika waktunya udah abis talinya ditarik sama saudara tertua-abang kamfret.
Kalau yang cewek jua paling suka maen “Bongkar Pasang”, berbi-berbian menurut kertas yg mampu ditukar-tukar bajunya, 3 kali maen tanggal dah kepalanya :’)
Yang seru itu jikalau udah main “petak umpet”, “kelereng”, “patel lele”, “bola debok”, “Main adu layangan” yang kalau putus wajib dikejar hingga mampus lantaran menyangkut harga diri. Yang agak mewah dikit kayak “Ludo” sama “ular tangga” atau “Kapal-kapalan” yg bunyinya ‘Tek tek tek’ terus cuman muter-muter pada ember. Dan seluruh aktivitas ini hanya mampu tidak boleh oleh alam, bencana alam lebih tepatnya, berupa teriakan panggilan emak yg hingga tiga tempat tinggal tangga pada jam-jam maghrib.
9. RADIO
“Mekummm (bentuk alay dari “Assalamualaikum”), minta lagu ‘ST 12’ yg ‘Aku masih sayang’ spesial buat si Gadis Desa pada villa asmara, aku selalu merindukanmu cayang… *kemudian gorok leher sendiri* *sumpah ini bukan ane, ane hanya saksi hayati*
Kirim pesan pada radio yang isinya dari oppung yang punya oppung dan oppungnya lagi sampai generasi ke-tiga adalah pujian setiap makhluk nestapa 90an.
10. BINDER
Ituloh kitab klip harga 15000an, yg isinya kertas rona-warni yg dipotong-potong, terus dikumpulin untuk jadi koleksi. Tiap jam istirahat, bisnis untuk tukeran sama sahabat. Modus yang paling sering itu bila kertasnya agak tebal dikit, atau motifnya relatif okean ditukar dengan 2-4 binder polos biasa.
Terus isinya dibikin biodata temen-temen satu kelas dengan sandi janggal: “Mikes” aka Minuman Kesukaan, “Makes” aka Makanan Kesukaan, sama lebihan foto raport.
11. STYLE
Kegaholan remaja kini diuji dengan behel 200rb-an digigi dan hape android KW ilahi yg kalau kepelanting gak bisa hidup lagi, atau juga hotpants yg sulit dibedakan itu celana apa kolor Agung Herkules *maap Bang*.
Style anak 90an diuji menggunakan rambut belah tengah ala Demi Moore, yg cewek menggunakan gaya rambut “Bondol”. Terus celana kargo Alien workshop atau nggak celana mambo yg lebar gombrang?, Sepatu Dokmart (sepatu bot berbrand Dokter Martin yg poly KW-nya pada Pasar Bawah serta area kodim keatas). Kasta tertinggi anak SD 90an merupakan sepatu La-Gear yang kalau diinjak nyala lampunya satu set sama Tas Alpina. Awwww…
Dan masih buanyaaaak lagiii…
Kalau ente-ente yang TUA-TUA ingat semua kenangan indah itu, berarti masa mini ente terselamatkan. Anak-anak 90an adalah anak-anak paling jujur menjadi “anak-anak” dan berbahagia menurut seluruh generasi, Trust Me! *it works .(ar/whk)
sumber //www.kaskus.co.id/thread/58058c12d44f9f85618b456d/inilah-perbedaan-mengerikan-anak-sd-zaman-dulu-dan-kini -ngeri/?Ref=homelanding&med=hot_thread