165 Sekolah Dihapus dari Dapodik Siswa Terancam Tak Ikut UN 2018

Keputusan penghapusan 165 SMA/SMK diJawa Timur (Jatim) menurut Daftar Pokok Pendidikan(Dapodik), termasuk 22 Sekolah Menengah Atas/SMKSurabaya, menuai sorotan luar biasa.

Apalagi, keliru satu dampaknya adalah siswasiswa Sekolah Menengah Atas bersangkutan terancam tidakbisa ikut Ujian Nasional (UN) tahun depan. Komunitas Bibit Unggul Surabaya,perkumpulan yang aktif menyoroti bidang pendidikan, menilai kondisi tersebutlantaran lemahnya Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya menerapkan kontrol.
Terutama, kontrol yang mengharuskan Sekolah Menengah Atas/SMK menyerahkan laporan penggunaan danaBantuan Operasional Sekolah (BOS). ”Sebanyak 22 sekolah SMA dan SMK Surabayadihapus ad interim menurut Dapodik untuk menindaklanjuti Instruksi Menteri Nomor 2tahun 2018 tentang Pengelolaan Data Pendidikan. BOS 22 sekolah itu terancamtidak dicairkan dan tidak bisa mengajukan DAK atau Hibah.
Dinas Pendidikan gagal memantau serta mengawasi proses pengisian data sekolah,”istilah Ketua Komunitas Bibit Unggul Achmad Hidayat kemarin. Menurut beliau, Dapodikmerupakan faktor penting untuk mewujudkan pendidikan berintegritas. Karena itu,beliau prihatin dengan penghapusan 165 SMA/SMK pada Jawa Timur dari Dapodik.

Apalagi, keliru satu dampaknya, sekolah yang nir mampu memenuhi Dapodik tidakbisa menyelenggarakan UN. Begitu juga, proses operasional sekolah terancamterhambat lantaran dana BOS tidak bisa dicairkan.
”Seharusnya Dindik proaktif memantau dan mengawasi up date data Dapodiksetiap sekolah satu semester sekali. Jika perlu, kami usulkan up date dataDapodik sebagai prasyarat pencairan Bopda dan perpanjangan biar operasionalsupaya nir merugikan siswa serta warga ,” ucapnya.
Sementara itu, Dindik Surabaya justru menyalahkan 22 sekolah Sekolah Menengah Atas/SMK diSurabaya yang dievaluasi ceroboh sampai terkena sanksi penghapusan sekolahsementara berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Imbaslainnya, para siswa pada sekolah itu tidak bakal mampu ikut UN2016. ”Ini murnikesalahan dan keteledoran sekolah,” tegas Kepala Bidang Pendidikan Menengah danKejuruan (KebidDikmenjur) Dispendik Surabaya Sudarminto kemarin.
Mantan kepala SMAN 16 ini mengaku, pihaknya telah cukup banyak mengingatkan danmemfasilitasi agar seluruh sekolah mengisi Dapodik sebelum Agustus kemudian.”Sejak Mei saya sudah mengumpulkan admin dan operator sekolah di Surabaya.kalau dihitunghitung, sudah empat kali kami memfasilitasi agar sekolahsekolahsecepatnya mengisi Dapodik,” kentara Sudarminto.
Dampak luar biasa ada dari belum terisinya Dapodik. Bukan saja dihapussementara pada Dapodik, siswa pada sekolah tersebutjugaterancamtidak bisa ikutUN 2018. Konsekuensi ini karena penentuan calon peserta UN 2018 mendatang inidilihat berdasarkan data Dapodik yg dikirim masing-masing sekolah. Dengan demikian,Kemendikbudsudah mampu mendata jumlah anak didik yg nantinya jadi peserta UN.
Kendati begitu, Dindik Surabaya berjanji akan melakukan lobi terhadappemerintah sentra. ”Besok (hari ini) terdapat rendezvous Kabid Kemendikjur seluruhIndonesia di Bandung. Saya harap masih bisa diterima,” tegasnya. Sudarmintooptimistis sekolah-sekolah tadi masih menerima kesempatan.
Dimungkinkan terdapat beberapa alasan lain hingga sekolah tadi belum daftar.”Seperti belum tahunya daftar maksimal pendaftarannya dan sinkronisasi serveryang belum ketemu antara milik sekolah dan Kemendikbud,” ungkapnya.Sumber

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru