18 Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia Terbaru

Contoh Kasus Pelanggaran HAM Berat dan Ringan di Indonesia - Kasus pelanggaran ham kerap kali terjadi baik pada lingkup masyarakat, Negara, sampai Internasional. Pelanggaran Ham yang teradi umumnya terbagi kedalam 2 kategori yakni pelanggaran Ham ringan serta pelanggaran Ham berat. Dalal kehidupan sehari-hari contoh masalah pelanggaran Ham tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi jua terjadi dalam skala Internasional. Pelanggaran Ham sendiri mempunyai arti sebagai penyelewengan atau pelanggaran terhadap kewajibab asasi yg dimiliki sang seseorang individu.
Dalam penggolongannya masalah pelanggaran Ham pada Indonesia terbagi menjadi 2 jenis yakni pelanggaran Ham ringan seperti melanggar kebebasan beropini, Melakukan pemaksaan kehendak dan Melarang melakukan aktivitas. Sedangkan masalah pelanggaran Ham berat misalnya melanggar kebebasan buat hayati (membunuh), memenjarakan orang tanpa karena, dan melecehkan prestise seorang. Itu adalah sedikit contoh kecil pelanggaran Ham yang terjadi di warga Indonesia.

Untuk membela hak asasi manusia pemerintah mendirikan badan forum spesifik peegakan HAM yg bernama komnas HAM. Tugas dari forum ini sudah niscaya buat membela serta memperjuangkan hak asasi masing-masing individu. Tetapi pada kenyataanya penegakan Ham di Indonesia masih sangat lemah. Hal ini dibuktikan menggunakan berbagai contoh kasus pelanggaran ham pada Indonesia pada bawah ini.

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia
Kasus Pembunuhan (Munir)
Munir Said Thalib bukanlah sembarangan orang. Ia adalah seseorang aktivis pembela HAM pada Indonesia yg pernah mengalami perkara pelanggaran Ham hingga merenggut nyawanya. Munir yg lahir dalam tanggal 8 Desember 1965 pada kota Malang ini pernah menangani perkara pelanggaran ham berat maupun ringan seperti kasus timor timur, perkara penghilangan nyawa Marsinah dan lain sebagainya. Sebagai seorang aktivis Ham, Munir mati pada 07 September 2018 silam. Ia meninggal pada dalam pesawat yang tengah ditumpanginya menuju kota Amsterdam, Belanda. Isu simpang siur serta spekulasi kala itu mulai bermunculan mengenai apa penyebab kematian Munir yang sebenarnya. Ada yang berpendapat bahwa Munir mangkat lantaran dibunuh, diberi racun, agresi jantung serta sebagainya.

Namun sebagaian orang mempercayai bahwa Munir meninggal disebabkan oleh racun arsenikum yg diberikan pada kuliner di dala pesawat. Pada tahun 2018 P.budihari Priyanto seorang pilot garuda masa itu dijatuhi hukuman selama 14 tahun penjara lantaran sudah terbukti menjadi tersangka atas kasus pelanggaran Ham yakni penghilangan nyawa munir. Ia menggunakan sengaja sudah menaruh racun didalam makanan munir.
Baca jua: Pengertian serta Contoh Hak serta Kewajiban Menurut UUD 1945
Yang lebih mengherankan lagi ternyata sampai ketika ini pada tahun 2018 terdapat warta yang beredar bahwa dokumen perkara kematian munir sudah hilang berdasarkan dokumen pemerintahan. Hal ini menyebabkan spekulasi serta kontroversi baru mengenai motif penghilangan nyawa munir.
Pembunuhan Marsinah

Marsinah adalah seseorang aktivis buruh yang kala itu bekerja di PT.catur Putra Surya terletak pada daerah Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Konflik ada waktu Marsinah bersama rekan-rekannya sesama buruh pabrik tersebut menggelar sebuah unjuk rasa. Untuk menunjang serta mensejahterakan buruh mereka menuntuk kenaikan upah pada tanggal 4 Mei 1993. Masalah mulai memuncak ketika Marsinah yang kala itu sebagai aktivis buat rasa menghilang nir diketahui keberadaannya sampai dalam tanggal 08 Mei 1993 Marsinah diketemukan menggunakan keadaan telah nir bernyawa lagi disebuah hutan pada kecamatan willangan, kota nganjuk, jawa timur. Tim otopsi menyatakan bahwa Marsinah meninggal lantaran mendapatkan penganiayaan berat serta ditemukan dengan bekas luka siksaan di sekujur tubuhnya. Kasus penghilangan nyawa Marsinah merupakan model masalah pelanggaran Ham berat di Indonesia.

Penculikan Aktivis Demokrasi
Salah satu model masalah pelanggaran HAM di Indonesia yg dikategorikan sebagai masalah pelanggaran Ham berat yangs selanjutnya merupakan masalah penculikan aktivis pro demokrasi pada tahun 1997/1998. Pada tahun ini setidaknya 23 orang aktivis pro demokrasi telah diculik. Peristiwa ini nir hanya dikenal menjadi kasus penculikan namun jua kasus penghapusan demokrasi. Peristiwa ini terjadi pada waktu menjelang aplikasi pemilu tahun 1997 dan Sidang Umum MPR RI 1998 silam. Sekitar 9 orang aktivis telah dibebaskan, satu orang diketahui meninggal global serta 13 lainnya belum diketahui keberadaannya sampai sekarang ini. Banyak yg beropini bahwa para aktivis demokrasi ini tidak hanya mengalami penculikan semata, namun pula mendapatkan penyiksaan berdasarkan anggota militer atau TNI.
Penembakan Mahasiswa Trisakti
Kasus pelanggaran ham yakni penembakan mahasiswa Trisakti merupakan bentuk kasus pelanggaran Ham pada mahasiswa yang dilakukan oleh anggota polisi serta militer. Khusunya pada Mahasiswa Trisakti yg kala itu sedang melakukan demonstrasi. Peristiwa yang juga dikenal dengan tragedi Trisakti ini bermula ketika para mahasiswa Universitas Trisakti melakukan unjuk rasa demonstrasi menuntut presiden Soeharto yang kala itu memimpin buat segera lengser dari jabatannya. Pada masa itu memang sedang terjadi krisi finansial yg melanda Indonesia.

Menurut liputan yg beredar, setidaknya puluhan mahasiswa terluka karena penembakan, serta sebagian mahasiswa lain tewas dunia. Mahasiswa yg meninggal ini kebanyakan menerima tembakan peluru tajam berdasarkan anggota militer dan polisi. Peristiwa ini adalah perkara pelanggaran Ham pada Indonesia yang nir akan pernah dilupakan pada sejarah pendidikan.
Pembantaian Dili

Kasus pelanggaran Ham di Indonesia berikutnya yakni pembantaian yg dilakukan anggota TNI atau militer menggunakan cara menembaki masyarakat sipil dalam tanggal 12 november 1991 di sebuah pemakaman yg bernama Santa Cruz pada Dili, Timor timur. Peristiwa penembakan ini dialami sang masyarakat sipil yg tengah menghadiri pemakaman kala itu, Kebanyakan mereka mengalami luka-luka tetapi ada pula yg mati karena tembakan dari anggota militer. Banyak yg menilai dan beropini bahwa peristiwa penembakan ini murni ditimbulkan oleh Tentara Nasional Indonesia atau anggota militer Indonesia yg merupakan bentuk penentangan timor timur yang menyatakan ingin keluar berdasarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menciptakan Negara sendiri.
Peristiwa Tanjung Priok
Kasus yang terjadi pada lepas 12 September 1984 ini adalah masalah pelanggaran Ham di Indonesia tepatnya pada tanjung priok. Peristiwa ini bermula saat warga tanjung priok, jakarta utara tengah melakukan unjuk rasa menjadi bentuk demonstrasi yg juga disertai menggunakan kerusuhan. Peristiwa ini akhirnya berujung dalam bentrokan antara rakyat dan anggota TNI serta polisi. Banyak warga yg mengalami luka-luka bahkan meninggal lantaran peristiwa ini. Peristiwa yang dilatarbelakangi berakhirnya masa orde lama serta menuju masa orde baru ini membentuk keputusan yakni sebagian orang yg terlibat kerusuhan diadili menggunakan dakwaan sudah melakukan tindakan provokatif dan subversif. Sama halnya menggunakan wargam pihak militer dan kepolisian juga diadili dengan tuduhan telah melanggar Ham yg berlaku.

Pembantaiaan Rawagede
Pembantaian yg terjadi pada Rawagede merupakan masalah pelanggaran Ham di Indonesia berupa penembakan yang disertai penghilangan nyawa terhadap para penduduk kampung Rawagede, jawa barat yang dilakukan tentara Belanda tanggal 9 Desember 1947 silam. Peristiwa ini merupakan bentuk menurut Agresi Militer Belanda I ke Indonesia sesudah Indonesia merdeka. Pada masa itu puluhan masyarakat dibunuh menggunakan alasan yg tidak jelas. Pengadilan di Den Haag tetapkan bahwa pemerintah belanda sepenuhnya bersalah dalam peristiwa ini dan pihak belanda wajib bertanggung jawab dan mengganti segala kerugian pada famili korban pembantaian rawagede.

Peristiwa Demonstrasi 27 Juli

Pada tanggal 27 julli 1996 pernah terjadi kasus pelanggaran Ham yg terjadi di jakarta, Yakni saat massa pendukung megawati soekarno putri mengambil alih secara paksa tempat kerja DPP PDIP di Jakarta pusat. Pada masa itu bentrok antara aparat TNI dan Polisi Republik Indonesia menggunakan massa pendukung megawati tidak dapat dihindari. Aparat yg tiba menggunakan tunggangan taktis terus dilempari batu oleh massa. Bentrokan yg terjadi akhirnya meluas sampai ke jalanan. Massa yang kala itu terbakar emosinya ulai bertindak anarkis, Mengganggu bangunan dan sarana generik. Dalam pperistiwa ini setidaknya 5 orang meninggal dan korban luka baik dari massa dan aparat diperkirakan mencapai angka ratusan. Menurut komnas ham peristiwa ini termasuk dalam contoh pelanggaran Ham.
Pembantaian Massal PKI (1965)
Peristiwa pembantaian ini menimpa sisa sisa anggota PKI dalam tahun 1964. Pembunuhan dilakukan pada mereka yg dituduh sebagai anggota partai komunis pada Indonesia atau PKI. PKI pad masa itu adalah keliru satu partai komunis terbesar pada seluruh dunia dengan anggota yang mencapai angka jutaan. Pihak militer dan TNI yang melakukan operasi dan penangkapan anggota komunis tersebut akhirnya melakukan penyiksaan serta membunuh mereka satu persatu. Pada dasarnya PKI memang ditolak sekaligus dihentikan pada Indonesia namun anggota PKI tadi tetaplah manusia yang memiliki hak buat hidup. Atas peristiwa ini setidaknya satu juta lebih anggota komunis dibunuh serta lainnya nir diketahui nasibnya. Soeharto yang kala itu menjabat sebagai presiden dinilai sudah sebagai dalang atas peristiwa pebantaian ini.
Kasus Dukun Santet di Banyuwangi

Kasusu pelanggaran Ham pada Indonesia ini terjadi dalam kurang lebih tahun 1998 pada daerah banyuwangi. Pada kala itu sedang populer masalah praktek dukun santet pada banyuwangi. Lantaran dipercaya meresahkan masyarakat akhirnya warga mulai melakukan tindakan kerusuhan menggunakan menangkap serta membunuh orang yg diangganya sebagai dukun santet. Sejumlah masyarakat telah menjadi korban atas insiden ini. Pembunuhan dilakukan menggunakan banyak sekali cara yakni, dipenggal, digantung, di bacok menggunakan senjata tajam sampai dibakar hayati hidup. Polri, Tentara Nasional Indonesia, beserta abri tentunya tidak tinggal membisu. Dengan sigap mereka dapat menyelamatkan orang-orang yang telah dituduh sebagai dukun santent menurut amukan rakyat. Sangat jelas sekali bahwa pperistiwa ini termasuk pada model masalah pelanggaran ham di indonesia yang patut ditindak lanjuti. Sebagai masyarakat negara kita harus taat terhadap aturan hukum yang berlaku dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri.
Kasus Bulukumba
Kasus pelanggaran Ham ini terjadi pada sekitar tahun 2018 silam. Peristiwa yg dilatarbelakangi ekspansi perkebunan sang PT.london Sumatera ini tidak disetujui oleh rakyat desa kurang lebih. Ahirnya terjadi penembakan yg dilakukan oleh polisi dalam rakyat bulukumba, Anggota kepolisian bulukumba dilaporkan telah menembak rakyat bonto biraeng kecamatan kajang dalam bagian punggung hingga mati.
Peristiwa Abepura, Papua
Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh kasus penyeragan yg terjadi pada Mapolsek Abupura pada tahun 2018 silam. Polisi menyisir kawasan Abupera secara membabi buta guna menangkap pelaku penyerangan. Komnas HAM menilai bahwa tindakan polisi ini telah melanggar Ham yang berlaku.
Kerusuhan Timor Timur
Kasus pelanggaran Ham ini terjadi dalam tahun 1999 yg dilatarbelakangi Agrisi Militer. Akibat insiden ini puluhan rakyat sipil meninggal dan poly yang mengalami luka-luka.
Kasus Timor Timur (Referendum)
Kasus pelanggaran Ham ini telah memakan setidaknya ratusan korban jiwa pada tahun 1974 sampai tahun 1999. Peristiwa ini diulai waktu terjadi Agresi Militer yg dilakukan oleh TNI terhadap pemerintah fretelin yg kala itu absah pada wilayah lebih kurang timor timur. Semenjak pengesahan tersebut, Timor timur sering menjadi wilayah operasi dan rawan terjadi tindak kekerasan.
kasus pada Papua
Kasus dalam tahun 1966 ini sudah menelan ribuan korban jiwa pada operasi intensif yg diseenggarakan oleh anggota militer Tentara Nasional Indonesia. Peristiwa ini adalah bentuk pertahanan aparat terhadap gerakan organisasi papua merdeka yg kala itu tengah meresahkan.

kasus di Aceh (pra DOM)
Kasus ini bermula waktu Hassan D. Tito mendeklarasikan Gerakan Aceh Merdeka secara terang-terangan dalam tahun 1976. Akibatnya Tentara Nasional Indonesia turun tangan serta terjadilah kerusuhan. Setidaknya ribuan nyawa sudah melayang dalam peristiwa ini. Sejak ketika itu aceh selalu mejadi taeget operasi militer dan rawan sekali terjadi tindak kekerasan.
Penembakan Misterius
Peristiwa ini terjadi antara tahun 1982 sampai 1985. Petrus adalah sebuah peristiwa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan dengan sasaran para partikelir yg kerap meresahkan warga . Pelaku dari peristiwa ini tidak diketahui hingga sekarang, Tetapi poly yg berpendapat bahwa pelaku tadi adalah aparat yg bergerak secara membisu-diam. Kasus ini adalah model masalah pelanggaran ham berat karena dengan sengaja telah menghilangkan hak asasi seseorang buat hayati.
kasus TKI di Luar Negeri
Kasus penganiayaan TKI turut melengkapi contoh kasus pelanggaran Ham yang terjadi pada lingkup Internasional. TKI adalah tenaga kerja asal indonesia yang bekerja di negara lain. Umumnya TKI yang berprofesi menjadi pembantu rumah tangga poly yg menerima penganiayaan, pemukulan, hingga pembunuhan.
Itulah 18 contoh masalah pelanggaran ham berat serta ringan di Indonesia yg bisa anda pelajari. Sebagai seseorang warga Negara kita wajib selalu mentaati aturan dan peraturan yang berlaku. Mengedepankan kewajiban sebelum meminta hak asasi kita.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru