4 Tipe Guru Yang Disukai Murid

Postingan kali ini akan membahas tentang tipe-tipe pengajar yg umumnya disukai oleh anak didik pada sekolah. Jadi seseorang pengajar memang pekerjaan yang menyenangkan, iya kan?. Bagaimana tidak setiap hari kita berinteraksi menggunakan anak-anak juga remaja. Menjadi seorang pengajar berarti harus siap di "bully" siswanya. Mulai dari ujung rambut sampai alas kaki pasti murid perhatikan. Ada sedikit saja keanehan maka niscaya pribadi beredar beritanya pada kalangan anak didik. Tapi itulah sifat insan terutama remaja yang pastinya suka mengamati dan mengindentifikasi segala hal yg dia lihat termasuk konduite gurunya sendiri. Lalu bagaimana sih tipe pengajar yang disukai anak didik?. Kalau pengajar nya "disukai" murid tentunya belajar pada kelas pun akan menyenangkan dan siswa tidak bosan. Memang setiap pengajar memiliki "style" nya masing-masing saat mengajar tapi sedikit tips berikut sanggup saja berguna untuk kalian para pendidik anak bangsa. Tulisan ini berdasarkan atas pengalaman saya sendiri selama menjadi pengajar.
1. Berpakaian Rapi serta Modis
Ada pepatah bilang "sebelum melihat ke pada lihat dulu luarnya". Tentunya hal ini berlau juga bagi seseorang pengajar. Siswa sangat bahagia melihat pengajar yg berpakaian rapi, bersih serta nir rambang-acakan. Belajarlah buat memadukan rona pakaian anda. Saya dulu pernah mendapatkan pembinaan mengenai cara berbusana yg baik mulai menurut pemilihan kain hingga kombinasi rona. Jadi jangan cuek jadi  guru jaman sekarang, ikuti perubahan mode yang relevan tentunya. Janganlah misalkan kita pakai celana hitam tapi sepatu putih, atau sepatu hitam tapi kaus kaki putih, baju merah dasi kuning. Tentunya hal tadi akan terlihat kontras. Kok ribet amat sih, wong cuma jadi guru doank?. Bukan ribet, akan tetapi itulah ilmu berbusana, coba saja anda lakukan niscaya waktu siswa melihat anda masuk kelas akan berdecak kagum serta bahagia melihat penampilan anda asalkan jangan berdandan terlalu berlebihan saja tentunya. Saya pun sudah mengalaminya sendiri. Buat yang sporadis bersihkan muka, coba cuci pakai sabun pembersih, atau bila yang punya sedikit rezeki, sekali waktu ke salon ga papa lah.
2. Inovatif
Seorang pengajar sama halnya misalnya murid yaitu "seseorang pembelajar", bagaimana siswanya mau belajar jika gurunya jua gak mau belajar. Luangkan saat di rumah atau di sekolah untuk membuat inovasi pembelajaran pada kelas. Anda sanggup diskusi beserta sahabat guru anda tentunya (kolaboratif). Saya sendiri cenderung rugi jika seseorang guru hanya pulang berdasarkan rumah>ngajar>pulang>tidur. Saya sendiri mengalaminya sendiri menggunakan berinovasi akan mendapat banyak ilmu dan anak didik pun akan termotivasi karena pengajar nya pun memberikan teladan yang baik. Saya dulu pernah untuk alat peraga geografi dari kardus bekas selama satu bulan dan aku buatkan laporan ilmiahnya kemudian diikutsertakan lomba di LIPI tahun 2018 dan berhasil menjadi juara 3. Padahal niat awalnya saya hanya ingin memberikan inovasi belajar saja pada siswa agar murid nir bosan pakai media TIK terus. Dan akhirnya dari iseng-iseng tersebut bisa jadi kampiun taraf nasional, tidak disangka-sangka. Semua jika berawal dari niat baik maka jalan keberhasilan akan terbuka lebar.

3. Gaya Bercanda
Apakah guru yang suka humor atau srtand up comedy di kelas?. Jika belum maka tidak salahnya mencoba belajar. Memang ada guru yg serius sekali menajar sampai saat di kelas pun nir pernah ada siswa yg ketawa padahal tertawa itu sehat. Ini kelas atau kuburan?. Saya sendiri cenderung seringkali menciptakan selingan candaan di awal kelas, pada tengah atau saat anak didik telah terlihat bosan. Tentunya bercanda terdapat batasannya serta masih ilmiah. Anda mampu coba semalam sebelum mengajar esok hari mencari materi tentang guyonan atau cerita lucu di internet dan diselipkan dalam RPP anda. Ingat bahwa konsentrasi murid saat mendengarkan pada kelas hanya beberapa mnt saja jadi ketika sudah "hange" maka icebreaking  diharapkan buat mencairkan suasana balik .
4. Gaul
Di televisi sudah ada kata "ustad gaul", nah guru pula gak kalah donk harus jadi "pengajar gaul" jua. Bagaimana jadi pengajar gaul itu? Ya galat satunya "ngeblog" seperti saya ini, he. Banyak sekali kini komunitas pengajar ngeblog di Indonesia. Mengapa pengajar wajib ngeblog?. Banyak sekali manfaat menurut ngeblog mulai dari menambah wawasan, menambah silaturahim, dan kalau telah tau medan bisa menambah penghasilan tambahan lewat usaha online. Dengan menulis di blog ilmu anda akan tersimpan serta terus diakses poly orang serta tentunya sebagai pahala bagi kita. Daripada bikin status yang gak kentara di medsos, mendingan tuliskan ilham serta pengalaman ngajarmu pada blog.

Itulah sedikit pengalaman saya jadi pengajar selama ini. Bagi yg mau komentar atau diskusi mampu menuliskannya di bawah.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Contoh Soal PG Pendidikan Agama Islam PAI Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Part3 Terbaru

INILAH CONTOH ISIAN CATATAN FAKTA PKG 14 KOMPETENSI