Antara Hari Paskah dan Gerhana Bulan Warna Merah Darah

Gerhana bulan yang akan terjadi dalam sabtu 4 april 2018 ini akan berlangsung serta dapat disaksikan di semua indonesia raya. Yg menarik merupakan rona gerhana bulan ini akan berwarna merah darah. Adakah kaitan antara gerhana bulan merah darah ini dengan hari paskah umat kristiani? Fenomena ini syahdan telah diramalkan oleh Alkitab sebagai tanda kembalinya Tuhan ke muka bumi.
Dikutip menurut Daily Mail (01/04), pada Alkitab versi Raja James (Yoel 2:31), tertulis "Matahari akan berubah sebagai gelap gulita dan bulan sebagai darah sebelum datangnya hari Tuhan yang hebat serta dahsyat itu". Nah, berkiprah dari hal itu lah seseorang Pastur berdasarkan Amerika, John Hagee, menyatakan jika hal akbar akan terjadi pada umat insan.
Blood Moon. © Fotocommunity.com/Gaetano Irrera

Berdasarkan buku berjudul 'Four Blood Moons' karya Hagee, gerhana bulan berdarah yang akan terjadi dalam hari Paskah nanti adalah pertanda peristiwa besar terjadi di Timur Tengah yang herbi Israel.
"Aku percaya kita akan melihat sesuatu yang dramatis terjadi di Timur Tengah yg menyangkut Israel. Dan hal itu akan berdampak akbar bagi semua dunia," ujar Pastur Amerika itu.

Entah kebetulan atau tidak, gerhana bulan darah yang akan terjadi pada hari Minggu nanti merupakan gerhana bulan darah ketiga dalam rentetan empat gerhana bulan darah (tetrad blood moons) pada kurun saat tua tahun ini. Oleh karena itu, banyak pihak yg percaya bila eklips tersebut sarat akan nuansa religius.
Sebelumnya, gerhana bulan darah pertama dan kedua sudah terjadi pada tahun 2018. Dan sesudah eklips bulan darah ketiga pada malam Paskah nanti, akan ada eklips bulan darah lagi yang diprediksi terjadi lepas 28 September 2018.
Menanggapi kemunculan empat eklips bulan darah dalam dua tahun secara beruntun, Pastur Hagee beropini apabila ini merupakan pertanda 'akhir zaman'.
"Alkitab menyatakan 'bila kita melihat indikasi-pertanda itu', dan empat eklips bulan darah merupakan pertanda yang kentara menurut akhir era ini," ujar Hagee.

Di sisi lain, badan antariksa NASA berkata jika eklips bulan darah Paskah merupakan sesuatu yang alami dan tidak berbahaya atau berdampak besar bagi insan.
"Saat gerhana terjadi, bulan acapkali terlihat berwarna kemerah-merahan karena sinar mentari yang menimpanya melewati atmosfer bumi. Ketika itu, spektrum rona biru di cahaya mentari tersaring, sebagai akibatnya yang tersisa hanya warna merah saja. Namun, kenyataan ini tidak berbahaya bagi manusia," celoteh NASA.

Menurut Space.com, eklips bulan darah ini akan terjadi tanggal 4 April mendatang dan sanggup ditinjau di Amerika Utara, Asia, dan Australia. Di daerah Asia Tengara sendiri, gerhana bulan darah akan terjadi dalam pukul 18.45 WIB selama kurang lebih 12 menit.
Namun secara ilmiah atau sience eklips bulan warna merah darah ini terjadi ketika bulan melewati bayangan yg diklaim sebagai 'Tetrad' pada bagian belakang bumi. Bayangan inilah yg memantulkan sebuah cahaya eksklusif sehingga bulan terlihat sebagai berwarna merah.
Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, membicarakan bahwa eklips akan terjadi mulai pukul 17.16 - 20.45 WIB, atau 18.16 - 1.45 WITA, atau 19.16 - 22.45 WIT.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru