Astaga di Australia ada larangan Muslim masuk restoran
Persoalan agama merupakan perkara sensitif yg nir seharusnya dibawa-bawa ke ranah publik. Seperti yg terjadi pada australia baru baru ini. Walikota Longreach pada Queensland mengatakan, goresan pena di papan sebuah restoran yg berkata 'maaf, tidak mendapat Muslim' sangat disayangkan.
Akibat peristiwa ini, pemilik restoran menerima kecaman melalui telepon. Papan yg dipasang di luar restoran Eagles Nest Bar and Grill di Longreach mengakibatkan kontroversi, setelah fotonya diupload di halaman Facebook restoran itu.
"Sedikit terkejut melihat goresan pena 'nir menerima muslim'.. Maksudnya apa???," komentar Helen Day pada halaman Facebook restoran itu.
Papan itu dipasang dengan goresan pena; "2000 tahun yang lalu Yesus menciptakan heboh waktu mengganti air sebagai anggur.. Tradisi berlanjut.. Kami mengganti uang sebagai bir (maaf nir mendapat muslim)."
Postingan pada Facebook itu memicu majemuk reaksi, sebagian mendukung dan sebagian mengecam. Pemilik restoran John Hawkes mengungkapkan pertanda tersebut hanya bertahan 9 jam. Tulisan Kontroversial Di Papan Restoran (abc.net.au)
"Sehari setelahnya, restoran serta rumah aku menerima lebih berdasarkan 200 panggilan telepon," katanya.
"Meskipun sebagian mendukung kebebasan dalam berbicara dan sentimen patriotik, kami juga mendapat panggilan yg bernada menghina serta mengancam. Atas ketidaknyamanan ini, aku minta maaf dalam keluarga saya."
Hawkes tidak menyangka tulisan pada papan restorannya itu menyebabkan kegaduhan pada media sosial. Tapi beliau menganggap akibat menurut seluruh itu hanyalah reaksi, bukan aksi.
Walikota Longreach Joe Owens berkata beliau yakin papan itu nir menerima dukungan menurut dominan warganya.
Owens menambahkan peristiwa ini bisa memberi pengaruh jelek bagi gambaran kota Longreach. Namun beliau menegaskan bahwa Longreach terbuka bagi semua agama.
"Aku sudah berbicara kepada pemilik restoran serta memperlihatkan kesalahan yg dibuatnya. Longreach merupakan kota yg terbuka bagi seluruh ras serta agama."
Ia menyayangkan insiden tak menyenangkan ini dilakukan sang galat satu warganya.
(Ism, Sumber: abc.net.au)
Akibat peristiwa ini, pemilik restoran menerima kecaman melalui telepon. Papan yg dipasang di luar restoran Eagles Nest Bar and Grill di Longreach mengakibatkan kontroversi, setelah fotonya diupload di halaman Facebook restoran itu.
"Sedikit terkejut melihat goresan pena 'nir menerima muslim'.. Maksudnya apa???," komentar Helen Day pada halaman Facebook restoran itu.
Papan itu dipasang dengan goresan pena; "2000 tahun yang lalu Yesus menciptakan heboh waktu mengganti air sebagai anggur.. Tradisi berlanjut.. Kami mengganti uang sebagai bir (maaf nir mendapat muslim)."
Postingan pada Facebook itu memicu majemuk reaksi, sebagian mendukung dan sebagian mengecam. Pemilik restoran John Hawkes mengungkapkan pertanda tersebut hanya bertahan 9 jam.
"Sehari setelahnya, restoran serta rumah aku menerima lebih berdasarkan 200 panggilan telepon," katanya.
"Meskipun sebagian mendukung kebebasan dalam berbicara dan sentimen patriotik, kami juga mendapat panggilan yg bernada menghina serta mengancam. Atas ketidaknyamanan ini, aku minta maaf dalam keluarga saya."
Hawkes tidak menyangka tulisan pada papan restorannya itu menyebabkan kegaduhan pada media sosial. Tapi beliau menganggap akibat menurut seluruh itu hanyalah reaksi, bukan aksi.
Walikota Longreach Joe Owens berkata beliau yakin papan itu nir menerima dukungan menurut dominan warganya.
Owens menambahkan peristiwa ini bisa memberi pengaruh jelek bagi gambaran kota Longreach. Namun beliau menegaskan bahwa Longreach terbuka bagi semua agama.
"Aku sudah berbicara kepada pemilik restoran serta memperlihatkan kesalahan yg dibuatnya. Longreach merupakan kota yg terbuka bagi seluruh ras serta agama."
Ia menyayangkan insiden tak menyenangkan ini dilakukan sang galat satu warganya.
(Ism, Sumber: abc.net.au)