Cara Membuat Proyeksi Peta dan Skala Peta
Bumi bentuknya bundar , terus cara buat peta yg ebntuknya datar gimana?. Bagaimana memindahkan bidang bundar bumi ke bentuk datar?. Disinilah dibutuhkan sebuah teknik proyeksi peta..syarat-kondisi buat menyatakan bentuk bola ke bentuk bidang datar menggunakan sistem yg memberikan hubungan antara posisi titik-titik pada bumi serta peta merupakan menjadi berikut. Baca jua: Kaitan geografi serta paleoklimatik
1. Jarak antara satu titik menggunakan titik lainnya pada atas bagian atas yg diubah wajib benar.
2. Luas bagian atas yang diubah harus sahih.
3. Bentuk yang diubah hars sahih.
4. Arah yg diubah harss permanen/benar.
Untuk bisa memenuhi keempat kondisi itu sekaligus merupakan suatu hal yg nir mungkin serta satu saja berdasarkan kondisi di atas buat seluruh bola global jua merpakan hal yg tidak mungkin. Dan Oleh karena tu, untk bisa menciptakan rangka peta yang mencakup daerah lebih besar , kita wajib mengadakan kompromi antara keempat kondisi itu.
Baca jua:
Terbentuknya pegunungan Himalaya karena obduksi
Kualitas serta salinitas air laut
Ekosistem hutan hujan tropik
Sebagai akibat menurut kompromi itu keluarlah bermacam jenis proyeksi peta. Setiap proyeksi mempunyai kebaikan serta kelemahan,sesuai dengan tujuan peta serta bagian dari muka bumi yg digambarkan.
Pembagian proyeksi berdasarkan bidang berasal, yaitu
a. proyeksi azimutal/zenithal (bidang datar),
b. proyeksi conical (kerucut),
c. proyeksi sylindrical (silinder tabung), dan
d. proyeksi arbitrary (gubahan).
3. Bentuk yang diubah hars sahih.
4. Arah yg diubah harss permanen/benar.
Untuk bisa memenuhi keempat kondisi itu sekaligus merupakan suatu hal yg nir mungkin serta satu saja berdasarkan kondisi di atas buat seluruh bola global jua merpakan hal yg tidak mungkin. Dan Oleh karena tu, untk bisa menciptakan rangka peta yang mencakup daerah lebih besar , kita wajib mengadakan kompromi antara keempat kondisi itu.
Baca jua:
Terbentuknya pegunungan Himalaya karena obduksi
Kualitas serta salinitas air laut
Ekosistem hutan hujan tropik
Sebagai akibat menurut kompromi itu keluarlah bermacam jenis proyeksi peta. Setiap proyeksi mempunyai kebaikan serta kelemahan,sesuai dengan tujuan peta serta bagian dari muka bumi yg digambarkan.
Pembagian proyeksi berdasarkan bidang berasal, yaitu
a. proyeksi azimutal/zenithal (bidang datar),
b. proyeksi conical (kerucut),
c. proyeksi sylindrical (silinder tabung), dan
d. proyeksi arbitrary (gubahan).
a. Proyeksi Bidang Datar (Proyeksi Zenithal)
Bidang proyeksinya datar yang berpusat dalam satu titik. Proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan wilayah kutub. Contoh peta proyeksi azimutal dapat ditinjau pada gambar diatas.
Proyeksi Azimut/Zenithal dibedakan sebagai 3 macam Proyeksi.
1. Proyeksi azimuth normal, yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
2. Proyeksi azimuth transversal, yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
3. Proyeksi azimuth oblique, yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu di sembarang tempat pada bola bumi.
b. Proyeksi Kerucut (Proyeksi Conical)
Proyeksi kerucut merupakan pemindahan dari garis-garis meridian serta paralel pada suatu globe ke sebuah kerucut. Proyeksi tadi normalnya cocok buat memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi yang termasuk pada proyeksi kerucut merupakan:
1. Proyeksi kerucut menggunakan sebuah patokan lintang.
2. Proyeksi kerucut menggunakan dua butir patokan lintang.
Proyeksi kerucut merupakan pemindahan dari garis-garis meridian serta paralel pada suatu globe ke sebuah kerucut. Proyeksi tadi normalnya cocok buat memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi yang termasuk pada proyeksi kerucut merupakan:
1. Proyeksi kerucut menggunakan sebuah patokan lintang.
2. Proyeksi kerucut menggunakan dua butir patokan lintang.
Proyeksi kerucut dibedakan sebagai 3 macam proyeksi kerucut normal, transversal, dan oblique.
1. Proyeksi kerucut normal, apabila garis sing-gung bidang kerucut dalam bola bumi terletak pada suatu paralel (paralel standar).
2. Proyeksi kerucut transversal, apabila kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bagi tegak lurus.1. Proyeksi kerucut normal, apabila garis sing-gung bidang kerucut dalam bola bumi terletak pada suatu paralel (paralel standar).
3. Proyeksi kerucut oblique, jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi berbentuk miring.
Proyeksi ini menurut prinsip pemin-dahan garis-garis meridian dan paralel bumi menurut bidang silinder yang diselubungkan ke bola bumi serta kemudian dibentangkan menjadi peta datar. Bidang proyeksi silinder ini pada keadaan proyeksi normal cocok buat wilayah ekuator. Proyeksi yg termasuk dalam proyeksi tabung atau silinder, yaitu proyeksi silinder sama luas (equal area) diklaim juga proyeksi mumi.
Ciri-cirinya:
1. Meridian adalah garis-garis yang sejajar dan beijarak sama antara satu menggunakan lain.
2. Paralel garis lurus, sejajar satu sama lain, namun jeda antara satu menggunakan lainnya makin mini ke arah kutub.
3. Proyeksi ini nir pemah dipakai.
d. Gubahan (Proyeksi Arbitrary)
Biasanya Dipergunakan buat mendeskripsikan peta-peta yang telah kita jumpai sehari-hari, adalah proyeksi atau rangka peta yg diperoleh secara perhitungan.
Contoh:
1. Proyeksi Mollweide
2. Proyeksi Gall. Sifatnya sama luas dan bentuknya sangat. Berbeda dalam lintang-lintang mendekati kutub.
Biasanya Dipergunakan buat mendeskripsikan peta-peta yang telah kita jumpai sehari-hari, adalah proyeksi atau rangka peta yg diperoleh secara perhitungan.
Contoh:
1. Proyeksi Mollweide
2. Proyeksi Gall. Sifatnya sama luas dan bentuknya sangat. Berbeda dalam lintang-lintang mendekati kutub.
3. Proyeksi Mercator dan proyeksi silinder mumi
SKALA PETA
Sebuah peta harus memiliki skala lantaran komponen penting peta adalah skala. Skala peta mampu muncul di bagian bawah atau samping peta.
Skala peta merupakan perbandingan jarak di peta dngan jarak sebenarnya di lapangan. Skala peta terbagi menjadi skala nomor serta skala garis. Skala peta umum memakai satua centimeter pada Indonesia sementara di AS memakai inchi. Baca jua: Trik menjawab soal UN Geografi