Cara Membuat RPP Yang Baik
Setiap pendidik baik itu pengajar juga dosen tentunya mempunyai tugas memberikan pedagogi pada siswa. Nah sebelum mengajar pastinya kita perlu RPP atau rencana pembelajaran. Namun sangat disayangkan memang di Indonesia ini, kebanyakan RPP hanya sebatas administrasi saja. Padahal RPP adalah senjata utama pengajar waktu masuk kelas. Tanpa RPP yang baik maka kualitas belajar akan berkurang juga.
Saya sendiri dulu ketika awal lulus kuliah dan mengajar nir pernah membawa RPP ke kelas. Namun seiring berjalan ketika, dan poly mendapat training maka lambat laun norma tadi mulai dirubah. Pastinya terdapat guru yg waktu masuk kelas galau mau ngajar apa?Mau belajar misalnya apa dll, bukan? Dalam akhirnya jurus jitu keluar "Ya, anak-anak buka Lomba Kompetensi Siswa/kitab page sekian, kerjakan berdasarkan no sekian sampai sekian!".
Memang menyiapkan pembelajaran yang baik perlu pengorbanan serta itulah kewajiban kita sebagai pengajar. Perlu proses untuk merubah gaya kopas ke gaya "self bult". Seperti RPP yg aku coret-coret dalam gambar pada bawah ini. Saat masuk kelas, coreatan itulah yg aku bawa. Skenario itulah yang aku jalankan di kelas jadi nir galau.
Meski kita buat RPP sendiri, tetapi tetap harus berpijak pada prinsip pembuatan RPP yang masih ada pada Permendiknas no 41 tahun 2018 yaitu:
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, taraf intelektual, minat, motivasi belajar, talenta, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan spesifik, kecepatan belajar, latar belakang budaya, kebiasaan, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran didesain menggunakan berpusat pada siswa buat mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, wangsit, kemandirian, dan semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran didesain untuk mekarkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi pada banyak sekali bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan pulang serta tindak lanjut
RPP memuat rancangan program hadiah umpan balik positif, penguatan, pengayaan, serta remedi.
5. Keterkaitan serta keterpaduan
RPP disusun menggunakan memperhatikan keterkaitan serta keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompetensi, evaluasi, serta sumber belajar pada satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun menggunakan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi kabar dan komunikasi
RPP disusun menggunakan mempertimbangkan penerapan teknologi berita dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi serta kondisi.
Saya sendiri dulu ketika awal lulus kuliah dan mengajar nir pernah membawa RPP ke kelas. Namun seiring berjalan ketika, dan poly mendapat training maka lambat laun norma tadi mulai dirubah. Pastinya terdapat guru yg waktu masuk kelas galau mau ngajar apa?Mau belajar misalnya apa dll, bukan? Dalam akhirnya jurus jitu keluar "Ya, anak-anak buka Lomba Kompetensi Siswa/kitab page sekian, kerjakan berdasarkan no sekian sampai sekian!".
Memang menyiapkan pembelajaran yang baik perlu pengorbanan serta itulah kewajiban kita sebagai pengajar. Perlu proses untuk merubah gaya kopas ke gaya "self bult". Seperti RPP yg aku coret-coret dalam gambar pada bawah ini. Saat masuk kelas, coreatan itulah yg aku bawa. Skenario itulah yang aku jalankan di kelas jadi nir galau.
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, taraf intelektual, minat, motivasi belajar, talenta, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan spesifik, kecepatan belajar, latar belakang budaya, kebiasaan, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran didesain menggunakan berpusat pada siswa buat mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, wangsit, kemandirian, dan semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran didesain untuk mekarkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi pada banyak sekali bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan pulang serta tindak lanjut
RPP memuat rancangan program hadiah umpan balik positif, penguatan, pengayaan, serta remedi.
5. Keterkaitan serta keterpaduan
RPP disusun menggunakan memperhatikan keterkaitan serta keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompetensi, evaluasi, serta sumber belajar pada satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun menggunakan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi kabar dan komunikasi
RPP disusun menggunakan mempertimbangkan penerapan teknologi berita dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi serta kondisi.