Darimana Asal Energi Biogas
Pernahkah kalian melihat pada TV mengenai kompor yg gas nya asal berdasarkan kotoran fauna?, itulah yg namanya energi biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan berdasarkan residu-sisa mahluk hayati yng diuraikan sang mikroba melalui proses penguraian. Sebagai bahan dasar proses penguraian merupakan sisa-residu mahluk hayati berupa sampah pertanian seperti batang jagung, jerami, ampas kelapa atau flora lain. Sebagai bahan yg mengandung mikroba pengurai dipakai kotorna sapi. Kemudian ke 2 bahan tadi diberi air serta diaduk agar bercampur. Agar proses penguraian berjalan cepat maka sampah organik itu bisa dipotong-potong.
Proses penguraian berjalan optimal dalam suhu 35 - 37 derajat C. Adukan adonan bahan tadi nir boleh bersifat asam jua tidak boleh bersifat basa tapi wajib bersifat netral. Proses pembuatan biogas harus dilakukan pada tempat tertutup rapat sebagai akibatnya tidak kemasukkan udara karena mikroba pengurai sangat peka terhadap Oksigen. Selain itu apabila terkena mentari maka mikroba pengurai akan tewas sebagai akibatnya proses penguraian tidka berjalan. Adukan itu ditempatkan dalam suatu bejana atau bak beton yg diletakkan di pada tanah.
Gas yg timbul berdasarkan hasil penguraian itu sebagian akbar merupakan gas methan (CH4) yg sangat mudah terbakar dan gas lain yaitu karbondioksida (CO2) yang berkisar seperempatnya. Gas yang terjadi pada jumlah yang sangat kecil diantaranya karbon monoksida (CO) yang mudah terbakar serta bersifat racun, nitrogen (N2) sama sekali tidak berbahaya akan tetapi tidak berguna lantaran nir dapat terbakar menggunakan udara dan gas hidrogen sulfida (H2S) yang pula dapat dibakar serta berbau busuk.
Gas output penguraian tadi bisa dinaikkan mutunya serta dihilangkan baunya menggunakan cara dicuci yaitu menggunakan jalan mengalirkan air yang dibubuhi kapur. Dengan pembersihan tersebut maka bau gas yang tidak enak menjadi hilang serta gas CO2 yang tidak bermanfaat buat bahan bakar akan diserap air kapur sehingga biogas yg diperoleh nantinya bisa dibakar menggunakan output panas yg tinggi. Biogas nantinya dapat ditampung pada tangki penampungan gas dan disalurkan melalui pipa ke aneka macam tempat tinggal atau loka lain. Saat ini poly sekali desa-desa yang sudah mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan ini.
Sumber dan gambar:
Maskoeri Jasin. Ilmu Alamiah Dasar
disini
Proses penguraian berjalan optimal dalam suhu 35 - 37 derajat C. Adukan adonan bahan tadi nir boleh bersifat asam jua tidak boleh bersifat basa tapi wajib bersifat netral. Proses pembuatan biogas harus dilakukan pada tempat tertutup rapat sebagai akibatnya tidak kemasukkan udara karena mikroba pengurai sangat peka terhadap Oksigen. Selain itu apabila terkena mentari maka mikroba pengurai akan tewas sebagai akibatnya proses penguraian tidka berjalan. Adukan itu ditempatkan dalam suatu bejana atau bak beton yg diletakkan di pada tanah.
Gas output penguraian tadi bisa dinaikkan mutunya serta dihilangkan baunya menggunakan cara dicuci yaitu menggunakan jalan mengalirkan air yang dibubuhi kapur. Dengan pembersihan tersebut maka bau gas yang tidak enak menjadi hilang serta gas CO2 yang tidak bermanfaat buat bahan bakar akan diserap air kapur sehingga biogas yg diperoleh nantinya bisa dibakar menggunakan output panas yg tinggi. Biogas nantinya dapat ditampung pada tangki penampungan gas dan disalurkan melalui pipa ke aneka macam tempat tinggal atau loka lain. Saat ini poly sekali desa-desa yang sudah mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan ini.
Sumber dan gambar:
Maskoeri Jasin. Ilmu Alamiah Dasar
disini