Dinamika Unsur Cuaca dan Iklim

Cuaca merupakan citra fisis atmosfer dalam suatu tempat pada kurun waktu yg nisbi singkat (24 jam). Perbedaan keadaan cuaca ditimbulkan oleh adanya disparitas serta perubahan unsur-unsur cuaca misalnya temperatur, tekanan, kelembapan udara, awan, angin, atau hujan yg terjadi di atmosfer.

Iklim merupakan keadaan homogen-homogen cuaca dalam suatu wilayah pada kurun ketika yang nisbi usang(10-30 tahun). Keadaan cuaca maupun iklim pada suatu wilayah merupakan output pengukuran serta pengamatan banyak sekali unsur cuaca serta iklim misalnya radiasi surya, temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembapan udara, awan, hujan, dan faktor-faktor lainnya.

Keadaan cuaca serta iklim sangat erat hubungannya menggunakan kehidupan kita sehari-hari. Keadaan cuaca dan iklim juga bisa mensugesti kegiatan sehari-hari. Misalnya, hujan menyiram tumbuhan serta bisa menambah persediaan air. Hujan badai serta tornado dapat menganggu penerbangan. Pola hujan jua bisa mempengaruhi pola tanam petani.

1. Radiasi matahari

Radiasi mentari adalah sebuah tenaga yg akan menggerakkan aneka macam proses yang terjadi pada area atmosfer. Salah satu contohnya merupakan pada pembentukkan gumpalan awan menjadi awan badai. Awan badai ini kemudian akan jatuh menjadi hujan yg disertai dengan angin yg sangat kencang.


Dalam perjalanannya melewati atmosfer menuju bagian atas bumi, radiasi surya mengalami berbagai insiden. Peristiwa tadi meliputi penyerapan, pemantulan, hamburan, dan pemancaran pulang.


Penyerapan (absorpsi). Radiasi mentari yang jatuh diserap pribadi oleh ozon, oksigen, uap air, dan karbon dioksida. Ozon menyerap seluruh radiasi ultraviolet yg memiliki panjang gelombang kurang berdasarkan 0,29 mikromenter. Penyerapan radiasi terbanyak dilakukan sang uap air menggunakan panjang gelombang antara 0,9  mikromenter dan 21  mikromenter. Adapun karbon dioksida menyerap radiasi dengan panjang gelombang lebih akbar menurut 4 mikromenter.


Pemantulan (refleksi). Radiasi surya dipantuklan oleh partikel-partikel yang lebih besar menurut gelombang cahaya, contohnya awan. Banyaknya radiasi yg dipantulkan oleh awan (albedo) tergantung dalam jenis serta tebal tipis awan. Albedo berdasarkan beberapa jenis awan dapat dilihat dibawah ini:


1. Awan sirus mempunyai albeldo 36persen

2. Awan altostratus memiliki albeldo 39-59persen
3. Awan stratus mempunyai albeldo 42-84persen
4. Awan cumulus mempunyai albeldo 70-90persen


Hamburan (difusi) Radiasi surya dihamburkan sang molekul udara, uap air, dan partikel pada atmosfer. Hamburan dapat terjadi ke atas (ke angkasa) ataupun ke permukaan bumi Peristiwa hamburan yang diklaim radiasi difusi (radiasi langit) inilah yang menyebabkan langit berwarna biru.


Pemancaran balik (reradiasi). Sebelum sampai ke bagian atas bumi, radiasi matahari diserap langsung sang atmosfer. Akan namun, sebagian akbar diteruskan melewati atmosfer dan diserap sang bagian atas bumi. Penyerapan radiasi surya oleh bumi akan memanaskan permukaan bumi dan menjadi asal radiasi gelombang panjang yg diklaim radiasi bumi atau radiasi malam.

2.    Temperatur udara  

Temperatur udara merupakan derajat panas yg bermula dari udara serta yg diukur memakai sebuah termometer serta dinyatakan dalam satuan derajat celcius atau fahrenheit. Temperatur udara diukur selama 24 jam. Namun demikian, dalam keterangan cuaca, hanya temperatur maksimum dan temperatur minimum yg disampaikan/diberitakan. 

Temperatur.maksimum umumnya terjadi selesainya tengah hari (kira-kira pukul 14.00). Adapun temperatur minimum teijadi pada dini hari lebih kurang pukul 04.00. Perubahan temperatur berkaitan erat dengan proses pertukaran penerimaan panas menurut radiasi matahari yg terjadi pada atmosfer.  Perubahan temperatur yg diukur menurut saat ke ketika selama satu hari dianggap jalannya temperatur harian. Adapun keadaan homogen-rata temperatur selama satu hari diklaim temperatur harian. Keadaan temperatur harian selama satu bulan selanjutnya dijadikan buat memperhitungkan keadaan temperatur bulanan.


Temperatur bulanan merupakan temperatur homogen-rata selama satu bulan dibagi menggunakan jumlah hari pada bulan tadi. Perubahan temperatur bulanan dalam saat satu tahun yg terjadi karena pergeseran matahari dianggap jalannya temperatur tahunan. Temperatur tahunan merupakan temperatur homogen-homogen selama satu tahun yg dihitung menurut jumlah temperatur harian pada satu tahun dibagi Jumlah hari pada tahun tadi. Namun demikian, pada pelaksanaannya biasanya dipakai jumlah menurut temperatur bulanan dalam satu tahun dibagi 12 bulan.  Persebaran temperatur udara dibedakan sebagai sebaran temperatur horizontal serta sebaran temperatur vertikal. 

Sebaran temperatur udara horizontal dalam peta klimatogi dapat ditinjau dari isoterm-isoterm dalam peta tadi. Isoterm adalah garis dalam peta yg menghubungkan tempat-tempat yang memiliki temperatur yang sama pada periode tertentu. Temperatur pada peta isoterm bukan temperatur yang sebenarnya melainkan temperatur yang sudah direduksi (temperatur suatu loka yang tingginya dianggap sama menggunakan bagian atas bahari).  

Sebaran temperatur udara vertikal berubah dengan perubahan ketinggian. Adanya sebaran temperatur vertikal ini dapat dibuktikan dengan adanya salju-salju atau es pada pengunungan. Angka penurunan temperatur terhadap ketinggian pada atmosfer kurang lebih 0,6°C setiap kenaikan tinggi 100 meter. Angka ini diklaim dengan gradient temperatur. Adapun insiden bertambahnya temperatur terhadap ketingian dianggap menggunakan temperatur inversi.


Gambar: disini

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru