Dubai Kota Masa Depan Mewah Di Atas Padang Pasir
Apa yg anda pikirkan bila mendengar kata Dubai?. Mobil glamor? Burj Khalifa atau Pulau Palm?. Saya tertarik mengulas geografi kota yang satu ini karena isteri aku pernah bekerja di sana selama 6 bulan sebagai Aupar. Baca jua: Pengalaman Jadi Aupair di Dubai. Dubai secara geografis berada diantara 25°16' Utara dan 55°18 Timur. Berlokasi di pantai timur Semenanjung Arab , Dubai memiliki garis pantai sepanjang 72 km. Dubai adalah kota ke 2 terbesar pada Uni Emirat Arab.
Dubai adalah kota ke 2 terbesar sesudah Abu Dhabi dengan luas 4.114 km persegi atau 5% dari luas UEA. Dikenal sebagai ibukota ekonomi UEA, Dubai berbatasan menggunakan Abu Dhabi pada selatan, Sharjah di Timur Laut, dan Kesultanan Oman di tenggara.
Dubai memiliki populasi penduduk tertinggi pada UEA dan menurut sensus 2018, jumlah populasi kota ini merupakan dua.269.000 jiwa dengan 214.000 rakyat orisinil UEA serta sisanya warga pendatang. Investasi akbar-besaran membuka pintu kemudian lintas imigran pada kota ini. Banyak orang-orang kaya global yg menghabiskan uangnya pada kota ini.
Kota ini berdiri megah pada atas Gurun Arab tetapi topografinya dominan berupa gurun pasir beda halnya menggunakan wilayah UEA lain yang adalah padang minyak.
Secara generik Dubai daerah beriklim gurun menggunakan tipe sebagai berikut:
- Musim panas yg lembab menggunakan suhu homogen-homogen 41,8 derajat C dan terendah di malam hari 29,7 derajat C. Kebanyakan Dubai cerah sepanjang tahun. Musim dingin sangat pendek serta hangat menggunakan suhu rata-homogen 23 derajat C serta terendah di malam hari 14 derajat C.
- Curah hujan pada sini semakin tinggi akhir-akhir ini menggunakan curah hujan mencapai 87, 3 mm per tahun . Sebagian akbar hujan berada pada ekspresi dominan dingin (Januari 15 mm, Februari 31 mm, Maret 18,9 mm). Terdapat lebih kurang 5 hari hujan dal am satu tahun di Dubai.
- Karena berada pada Teluk Arab dengan kedalaman yg rendah, maka kelembaban pada sini sangat tinggi dengan rata-rata tahunan mencapai nomor 59 % serta mencapai puncaknya dalam Januari-Februari (65%). Sepanjang tahun, pusat udara tekanan rendah berada pada atas kota Dubai.
Dubai dikenal menjadi kota masa depan (Future City) dan Smart City dengan perkembangan dan desainnya yg begitu fantastis. Investasi yg gampang membuat kota ini cepat tumbuh dan berkembang misalnya halnya Singapura. Gurun pasir yg gersang dahulu kini sanggup berubah sebagai hijau lantaran teknologi.
Dubai sudah mendorong ekonomi perdagangan yg dinamis serta terbuka dalam saat kurang berdasarkan dua dasa warsa terakhir. Terletak pada persimpangan perdagangan dan perdagangan antara Eropa, Afrika serta Asia, Dubai sudah memanfaatkan posisinya serta membangun infrastruktur kelas dunia buat sebagai pusat regional tidak terbantahkan buat perdagangan, logistik, usaha, keuangan, ritel dan rekreasi kelas wahid.