EVALUASI DIRI SEKOLAH DAN RENCANA KERJA SEKOLAH RKS TERBARU

Berdasarkan  Permendiknas Nomor 19 Tahun 2018 tentangStandar Pengelolaan dinyatakan bahwa sekolah wajib menciptakan  Rencana Kerja Sekolah yang terdiri dariRencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) serta Rencana Kerja Tahunan  (RKT).   RKJM  menggambarkan  tujuan yang akan dicapai pada kurun waktuempat tahun, sedangkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dicapai pada kurun waktutahunan. Permendiknas tadi juga menyatakan bahwa RKT adalah planning kerja tahunan  sekolah/madrasah  yg berdasar  dalam planning kerjajangka menengah (empat tahunan) yang dinyatakan  dalam  Rencana Kegiatan  serta Anggaran  Sekolah/Madrasah  (RKA-S/M) menjadi istilah lain menurut Rencana Anggaran Penerimaan dan BelanjaSekolah/Madrasah (RAPB-S/M).

Peraturan  lain yang  mendukung  perencanaan acara sekolah ini adalahPeraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 mengenai Pengelolaan serta PenyelenggaraanPendidikan pasal 51 menyatakan, bahwa satuan pendidikan wajib menciptakan kebijakantentang perencanaan acara dan pelaksanaannya secara  transparan serta  akuntabel.  Kebijakan pendidikan  sebagaimana dimaksud  pada  pasal 51, sang satuan pendidikan anak usiadini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan pada: 1). Planning kerja tahunan satuan pendidikan; 2). Aturan pendapatan danbelanja tahunan  satuan  pendidikan; serta  3).  peraturan satuan atau program pendidikan.


========================================


========================================


Pengertian Evaluasi Diri Sekolah


Evaluasi DiriSekolah dan Madrasah adalah EDS/M merupakan proses Evaluasi Diri Sekolah danMadrasah yang bersifat internal buat melihat kinerja sekolah dari SPMdan SNP yg hasilnya digunakan sebagai dasar Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/ Madrasahdan menjadi masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kab/kota.proses  Evaluasi Diri  Sekolah  serta Madrasah merupakan  siklus,  yang dimulai  dengan pembentukan  Tim Pengembang  Sekolah  (TPS), pembinaan penggunaan instrumen,pelaksanaan EDS pada sekolah serta penggunaan hasilnya sebagai dasar penyusunanRPS/RKS dan RAPBS/RKAS. Sekolah melakukan proses EDS setiap tahun sekali. EDS/Mdilaksanakan sang Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri atas: KepalaSekolah, wakil unsur pengajar, wakil Komite Sekolah, wakil orang tua murid, serta pengawas.

Proses EDS inisecara mendasar menjawab tiga (3) pertanyaan kunci pada bawah ini, yaitu:
1. Seberapabaikkah kinerja sekolah kita? Hal ini terkait menggunakan posisi pencapaian kinerjauntuk masing-masing indikator SPM dan SNP.
2. Bagaimanakita bisa mengetahui kinerja sekolah? Hal ini terkait dengan bukti apa yangdimiliki sekolah buat memberitahuakn pencapaiannya.
3.  Bagaimana kita  bisa  menaikkan kinerja? Dalam  hal  ini sekolah  melaporkan  dan menindaklanjuti  apa yang  telah  ditemukan sinkron  pertanyaan pada  angka  2  serta  angka 3 sebelumnya.

EDS amat diperlukanoleh sekolah karena penilaian ini merupakan evaluasi internal yang dilakukan olehdanuntuk sekolah sendiri guna mengetahui kekuatan serta kelemahannya sendiri ,semacam cermin muka yg bisa digunakan dalam melihat kekuatan dan kelemahannya  sendiri buat  selanjutnya  digunakan dasar dalam upaya memperbaikikinerjanya.

Bentuk instrumenEDS/M terdiri dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan  yg  dijabarkan ke  pada 26  komponen serta  60  indikator. Setiap  standar terdiri  atas sejumlah  komponen  yang mengacu dalam masing-masing standar nasional pendidikan sebagai  dasar bagi  sekolah  pada memperoleh keterangan kinerjanya yang bersifat kualitatif. Setiap komponenterdiri dari beberapa indikator yang memberikan gambaran  lebih  menyeluruh berdasarkan komponen yang dimaksudkan.

Setiap instrument EDSharus dilengkapi bukti fisik EDS yang digunakan sebagai bahan  dasar  buat menggambarkan  kondisi sekolah  terkait dengan  indikator  yg dievaluasi. Bukti  fisik  tadi contohnya  catatan  kajian, output observasi, serta hasilwawancara/konsultasi menggunakan pemangku kepentingan seperti komite sekolah,orangtua, pengajar-guru, anak didik, serta unsur lain yang terkait.

Tahap pengembanganEDS terdiri berdasarkan 4 termin pengembangan, menggunakan acuan termin pengembangan 1  merupakan tahap  terendah  yang adalah tahap dimana anda belum memenuhi satupun indikator yg telahdirinci. Tahap 2, merupakan tahapan dimana anda baru memenuhi sedikit menurut  indikator yang  sudah  dirinci. Tahap  tiga adalah tahapan dimanaanda telah memenuhi sebagian atau sebagian akbar berdasarkan indikator tersebut.sedangkan, termin 4 merupakan tahapan dimana anda telah memenuhi seluruh indikator untukmenjadi orang tua yg baik :

Tahapan pengembanganini mempunyai makna menjadi berikut:
1.  Tahap ke-1,belum memenuhi SPM. Pada tahap ini, kinerja sekolah mempunyai  banyak kelemahan  dan  membutuhkan poly perbaikan.

2.  Tahap ke-dua,memenuhi SPM. Pada termin ini, terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan tetapimasih sangat butuh pemugaran.

3.  Tahap ke-tiga,memenuhi SNP. Pada termin ini, kinerja sekolah  baik,  tetapi masih  perlu peningkatan.

4.  Tahap  ke-4, melampaui  SNP.  Pada termin ini, kinerja sekolah sangat baik, melampaui standar yang telahditetapkan.


Tahapan  pengembangan mampu  berbeda  pada indikator yang tidak selaras jua. Hal inipenting karena sekolah harus menilai kinerja apa adanya. Dalam pelaksanaan EDS/Myang dilakukan setiap tahun, sekolah memiliki  dasar  nyata indikator  atau komponen ataustandar mana yang memerlukan pemugaran secara monoton.

Setelah menentukantahapan pengembangan, sekolah kemudian menyusun rekomendasi dari bukti fisik,deskripsi, dan tahapan pengembangan untuk setiap indikator. Rekomendasi tidakhanya difokuskan dalam indikator yang dianggap lemah namun jua disusun untuksetiap indikator yg sudah mencapai baku nasional pendidikan. Sehinggarekomendasi ini bisa digolongkan dengan rekomendasi perbaikan/peningkatan danrekomendasi pengembangan. Rekomendasi ini  kemudian  direkap menjadi dasar  masukan  pada penyusunan  Rencana PengembanganSekolah (RPS).
Penyusunan RKJM Dan RKAS

Perencanaan  pada pada dasarnya  adalah  upaya penentuan kemana sebuah organisasi akanmenuju pada masa depan serta bagaimana hingga dalam tujuan itu.  Di pada  lingkungan  sekolah/ madrasah, sekolah diharuskan buat membuat Rencana Kerja Jangka  Menengah (4  tahun)  dan Rencana  Kerja Tahunan. Olehkarena itu, Kepala sekolah/madrasah merupakan sosok kunci yang menentukanterwujudnya berbagai baku pengelolaan satuan pendidikan, khususnya pada bidangperencanaan dan pengambilan aneka macam keputusan strategis yg sebagai prasyaratkeberhasilan pengembangan sekolah.

Perencanaan  (planning ), pengorganisasian (organizing ), menggerakkan  atau  memimpin (actuating  atau leading),  serta  pengendalian (controlling )  adalah fungsi-fungsi  yg harus  dijalankan dalam  proses  manajemen. apabila digambarkan  dalam  sebuah siklus,  perencanaan adalah  langkah pertama  menurut  keseluruhan proses  manajemen tadi.  Perencanaan  dapat dikatakan menjadi fungsi terpentingdiantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Apapun yang dilakukan berikutnyadalam proses manajemen bermula menurut perencanaan. Daft (1988:100) menyatakan:“When rencana is done well, the other management functions can be done well.”

Ada  beberapa cara lain   tahapan  penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah.adapun tahapan yang digunakan pada dalam modul ini merupakan:
1. Telaahhasil EDS, khususnya dalam rekomendasi yang telah  dirumuskan.  Dari rekomendasi tercermin komponen apa sajakah di dalam 8 SNP tersebut yangmasih perlu ditingkatkan.
2.pemanfaatan hasil EDS buat menyusun RKJM.
3.penentuan  planning  prioritas dalam  RKJM  ke pada RKAS.
Pemilihan Rencana Prioritas

Penentuan  prioritas harus  dilakukan  melalui diskusi bersama stakeholder  pendidikan di sekolah serta  bukan oleh  Kepala  Sekolah ataupun  sang Komite Sekolahsaja.  Penentuan prioritas ini wajib berdasarkan  atas kriteria-kriteria  yang  disetujui beserta, mencakup:

a) Kepentingannya:

• Relevansinya  terhadap  misi, visi,  dan tujuan strategissekolah.

•  Pentingnyapengembangan sekolah dalam kaitannya menggunakan semua faktor konteks.

b) Keterlaksanaan (Visibilitas):

• Kemampuan  sekolah  yang terdapat  kini buat memberikan dukungansumber daya insan, keahlian, tenaga, ketika serta dana buat mewujudkannya.

c) Akseptabilitas :

•  Komitmen  sekolah waktu  sekarang  untuk mewujudkannya.


Secara  umum pemilihan  prioritas  ditentukan oleh pentingnya  satu kegiatan  serta  dampaknya bagi peningkatan  mutu  dan kinerja;  urgensinya , ketersediaanSDM serta pelaksananya dan tersedianya ketika serta asal daya serta danapendukungnya.

RKS usahakan dibuatbersama secara partisipatif  antara pihaksekolah (KS dan guru), bersama menggunakan stakeholder  (pihak yg berkepentingan lainnya), contohnya:  Komite sekolah,  tokoh  rakyat, dan pihak lain yg pedulipendidikan di kurang lebih sekolah. Dengan melibatkan mereka, sekolah telah menunjukkansikap terbuka serta siap berafiliasi. Hal tadi akan menaikkan rasamemiliki,dan bisa mengundang simpati sebagai akibatnya rakyat akan merasa senangmemberikan dukungan atau donasi yang diharapkan sekolah.

=========================================================


Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru