F1 2018 di Global dan Inews TV Cuma Bisa ditonton Lewat Antena UHF
Omong besar dunia tv dan Inews yg katanya menayangkan balap f1 demam isu 2018 setahun penuh ternyata cuma bualan. Begitu aku buka tv, dua stasiun tv kepunyaan Hary tanoesoedibjo ternyata gelap gulita. Dari berita tweet resmi global tv, ternyata tayangan F1 ini hanya sanggup ditonton melali antena UHF.
Gak ngerti sih saya apa itu antena UHF serta sebagainya, akan tetapi tv aku ini tv biasa mengngunakan antena digital menggunakan decoder kvision ternyata chanel global tv gelap alias blank. Begitupun menggunakan Inews. Wahaha.
So bagi anda yang memakai antena digital, jikalau mau nonton f1 terpaksa wajib bongkar itu antena digital ganti antena UHF yang modelnya kayak jeruji penjara itu. Dan harus puas dengan kualitas gambar banyak semutnya.
Dan kebijakan dunia tv ini sungguh sangat disayangkan, karena frekuwensi UHF ini kan sangat terbatas dan hanya bisa hingga ke daerah yg dekat dengan tower globaltv. Nasib rakyat indonesia yang berada di wilayah yg tidak terjangkau sinyak UHF global tv ya terpaksa gigit jari. Atau pilihan lain ya terpaksa pakai tv kabel.
Semoga dunia tv mampu mereview balik kebijakanya tadi. Pikirkan juga pak hary tanoe jadi sanggup lebih sanggup memperkenalkan perindo jika dunia dan inews nir diacak.
Gak ngerti sih saya apa itu antena UHF serta sebagainya, akan tetapi tv aku ini tv biasa mengngunakan antena digital menggunakan decoder kvision ternyata chanel global tv gelap alias blank. Begitupun menggunakan Inews. Wahaha.
So bagi anda yang memakai antena digital, jikalau mau nonton f1 terpaksa wajib bongkar itu antena digital ganti antena UHF yang modelnya kayak jeruji penjara itu. Dan harus puas dengan kualitas gambar banyak semutnya.
Dan kebijakan dunia tv ini sungguh sangat disayangkan, karena frekuwensi UHF ini kan sangat terbatas dan hanya bisa hingga ke daerah yg dekat dengan tower globaltv. Nasib rakyat indonesia yang berada di wilayah yg tidak terjangkau sinyak UHF global tv ya terpaksa gigit jari. Atau pilihan lain ya terpaksa pakai tv kabel.
Semoga dunia tv mampu mereview balik kebijakanya tadi. Pikirkan juga pak hary tanoe jadi sanggup lebih sanggup memperkenalkan perindo jika dunia dan inews nir diacak.