Fakta Tentang Bahan Galian Tertinggal

Pertambangan adalah salah satu aktivitas ekploitasi mineral-
mineral hemat. Cebakan atau endapan bahan galian yang terbentuk pada alam ini tak jarang tidak berdiri sendiri namun berasosiasi menggunakan komoditas bahan galian lainnya contohnya emas pastinya sering berada beserta perak, tembaga atau nikel. Pada ketika kegiatan pertambangan berlangsung beberapa jenis komoditas sudah mempunyai nilai ekonomis yg tinggi sedangkan sebagian lainnya belum bernilai ekonomis. Bahan galian yang belum bernilai hemat waktu aktivitas pertambangan berlangsung akan tertinggal dalam waktu tambang berhenti beroperasi. Bahan galian tertinggal tadi dapat berupa bijih bahan galian primer, mineral ikutan maupun bahan galian jenis lain.
Keterdapatan bahan galian tertinggal pada wilayah bekas tambang sangat terkait menggunakan teknik penambangan itu sendiri. Pada penambangan sistem terbuka (open cast mining) material bahan galian primer yg  berada pada atas pit limit akan dipindahkan entah itu yg kualitasnya tinggi atau rendah. Nah bahan galian yg terdapat pada bawah batas pit limit tadi yang dikatakan sebagai bahan galian tertinggal. Bahan galian tertinggal terdiri atas tiga kategori yaitu:
  • Bahan galian tidak tertambang/insitu, adalah bahan galian pada bekas tambang yang belum pernah tergali sama sekali. Pada perencanaan ketika tambang masih aktif nir termasuk prioritas yang akan digali atau lantaran hambatan tertentu tidak tergali. Jenis bahan galian tadi dapat berupa bahan galian utama dan bahan galian lain.
  • Bahan galian tertambang serta belum diolah, adalah bahan galian yang telah ikut tergali tapi belum diolah. Bahan galian ini dapat berupa bahan galian berkualitas rendah maupun bahan galian bernilai tinggi.
  • Bahan galian tertambang serta sudah diolah, adalah bahan galian yang telah melalui proses penambangan serta pengolahan namun belum dimanfaatkan secara aporisma.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan tertinggalnya bahan galian dalam sebuah aktivitas pertambangan yang bisa berupa faktor teknis maupun non teknis. Di Indonesia baha galian tertinggal ditengarai dapat terjadi karena faktor berikut:
  • Bekas tambang kolonial Belanda atau Jepang yg ditinggalkan begitu saja karena faktor politik.
  • Keterbatasan teknologi pengolahan.
  • Turunnya harga komoditas tambang yg memengaruhi keberlangsungan tambang.
  • Keterbatasan kapasitas dari suatu sistem pertambangan. Dll
Kebutuhan dan harga beberapa komoditas bahan galian eksklusif yg naik saat ini mengakibatkan bahan galian sebelumnya yang nir bernilai ekonomi tinggi sekarang dapat berpotensi buat diusahakan. Misalkan residu tambang Belanda yang sudah tidak aktif dapat dibuka balik apabila memang mempunyai cadangan mineral residu yang masih berharga. Bekas daerah penambangan terbuka sangat berpotensi buat dikaji keterdapatan mineral tertinggal ini. Memang bahasa kasarnya sih kita mungut sisa-sisa output orang lain tapi mau bagaimana lagi tambang-tambang akbar poly dikuasai asing dan kita hanya dapat mengambil residu-sisanya saja. 

Sumber serta Gambar:
Sabtanto Joko S. Pusat Sumber Daya Geologi

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru