Fakta Tentang Jerapah Hewan Khas Afrika
Siapa tidak mengenal jerapah, hewan berleher panjang ini tentunya mempunyai keunikan tersendiri. Jerapah merupakan hewan orisinil benua Afrika dan poly pada temukan di savana-savana. Berikut ini fakta unik mengenai jerapah sang leher panjang. Sumber: WA
Kondisi Fisik
Jerapah mempunyai cara jalan yg unik yaitu kedua sisi kaki begerak pertama di susul sisi kaki yang lain. Kecepatan lari maksimum jerapah dapat mencapai 55 km per jam meski memiliki kaki yang panjang.
Diet
Jerapah adalah hewan herbivora yang berarti mengonsumsi flora. Menurut Giraffe Conservation Foundation, fauna ini bisa mengikuti keadaan menggunakan tumbuhan atau jenis vegetasi yang ada pada wilayah masing-masing. Jerapah menghabiskan setiap hari dengan makan yg dapat mencapai 45 kg terutama makan daun dan tunas pohon dan semak-semak. Di padang savana, jerapah makan daun akasia serta rumput kemarau. Mereka jua mungkin makan tumbuhan merambat, bunga, butir-buahan terutama di demam isu hujan. Jerapah menggunakan leher, mulur serta bibir mereka buat mencapai daun-daun pada ujung pohon. Pejantan lebih poly makan dibanding betina dan kadang jerapah jua menjilati bangkai fauna dan tulang belulang.
Habitat serta Penyebaran
Jerapah poly tersebar pada daerah Afrika seperti Kenya, Kamerun, Chad, Niger, Uganda, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Zambia, Tanzania, Angola serta Afsel. Padang rumput liar, hutan dan sabana adalah tempat asli alami jerapah. Menurut data GCF, terdapat sekitar 80 ribu jerapah yg tersisa saat ini menyusut dari data tahun 1991 yg mencapai 140 ribu ekor. Penurunan ini diakibatkan pembalakan hutan, perburuan liar, pembukaan kota serta degradasi lahan. Baca juga: Pulau Endemik pada Dunia
Kebiasaan
Jerapah merupakan fauna yg nir menetap serta sangat senang berkelompok. Betina seringkali membentuk gerombolan sampai 10-12 ekor tanpa jantan. Ketika bahagia, jerapah akan bermain-main dengan leher mereka serta berlari-lari pada area terbuka. Mereka seringkali mengadu leher mereka satu sama lain hingga 1/2 jam sampai terdapat satu jerapah yang kelelahan hingga menyebabkan kematian.
Reproduksi
Jerapah nir memiliki trend kawin yg permanen, tetapi selama trend hujan kemungkinan buat kawin lebih tinggi karena ketersediaan pangan. Pada usia tujuh tahun, jerapah jantan akan sebagai matang secara seksual, dan kemudian mampu kawin menggunakan betina dewasa secara seksual yg berusia 4 tahun lebih. Ketika mencari pasangan, jantan akan meletakan dagu pada belakang wanita. Dalam rangka buat memilih apakah pasangan perempuan potensial dikawini, jerapah jantan akan merasakan urine betina. Jerapah betina dengan hormon estrus terdeteksi dalam rasa urin mereka. Masa kehamilan rata-rata buat jerapah merupakan 15 bulan, menurut GCF. Sebuah anak jerapah yg baru lahir beratnya sekitar 220 pounds, menggunakan ketinggian lebih kurang 6,lima kaki. Sebuah jerapah betina biasanya akan melahirkan hanya satu kali, meskipun kejadian kembar yg mungkin. Baca jua: Faktor Penyebaran Flora Fauna
Reproduksi
Jerapah nir memiliki trend kawin yg permanen, tetapi selama trend hujan kemungkinan buat kawin lebih tinggi karena ketersediaan pangan. Pada usia tujuh tahun, jerapah jantan akan sebagai matang secara seksual, dan kemudian mampu kawin menggunakan betina dewasa secara seksual yg berusia 4 tahun lebih. Ketika mencari pasangan, jantan akan meletakan dagu pada belakang wanita. Dalam rangka buat memilih apakah pasangan perempuan potensial dikawini, jerapah jantan akan merasakan urine betina. Jerapah betina dengan hormon estrus terdeteksi dalam rasa urin mereka. Masa kehamilan rata-rata buat jerapah merupakan 15 bulan, menurut GCF. Sebuah anak jerapah yg baru lahir beratnya sekitar 220 pounds, menggunakan ketinggian lebih kurang 6,lima kaki. Sebuah jerapah betina biasanya akan melahirkan hanya satu kali, meskipun kejadian kembar yg mungkin. Baca jua: Faktor Penyebaran Flora Fauna