Hasil Sidang PPKI 1 2 3 Tanggal 18 19 22 Agustus 1945 Terbaru
PPKI atau panitia persiapan kemerdekaan Indonesia ( Dokuritsu Junbi Inkai) merupakan sebuah panitia yg dibentuk setelahdibubarkannya BPUPKI karena sudah dipercaya menyelesaikan tugasnya. PPKI dibentuk dalam lepas 7 Agustus 1945. Anggota PPKI terdiri dari 21 orang serta tanpa sepengetahuan Jepang ditambah 6 orang anggota yang bisa mewakili rakyat Indonesia. Anggota PPKI tadi nir hanya terbatas dalam wakil-wakil dari Jawa yang berada di bawah pemerintahan tentara keenam belas, tetapi juga berdasarkan banyak sekali pulau yaitu 12 wakil berdasarkan Jawa, 3 wakil dari Sumatra, dua wakil berdasarkan Sulawesi, 1 wakil menurut Kalimantan, 1 wakil berdasarkan Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 wakil menurut maluku, serta 1 wakil lagi menurut golongan penduduk Cina. PPKI dipimpin oleh Ir.soekarno menggunakan wakilnya, Moh. Hatta serta penasihatnya, Ahmad Subarjo. Badan ini diresmikan pada lepas 9 Agustus 1945 pada Dalat, Saigon oleh Jendral Terauchi selaku panglima armada Jepang buat Asia Tenggara.
Sidang Pertama PPKI Tanggal 18 Agustus 1945
Pada pelaksanaanya sebelum menggelar sidang PPKI pertama Ir.soekarno menambahkan 9 anggota PPKI baru yang sebagian terdiri berdasarkan golongan belia, yaitu Sukarni, Chairul Saleh, dan Wikana. Tetapi ketiga golongan muda tersebut kurang berkenan, mereka masih menduga bahwa PPKI merupakan badan yg di bentuk sang Jepang. Oleh sebab itu, Ir.soekarno hanya mengumumkan 6 orang menjadi anggota baru PPKI yaitu Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Wiranata Kusumah, Sayuti Melik, Mr. Iwa Kusuma Sumantri, dan Mr. Ahmad Subarjo.
Hasil Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945
Sidang PPKI pertama dilaksanakan di sebuah Gedung Cuo Sangi In di Jalan Pejambon. Pada rapat ini Soekarno-Hatta meminta sejumlah tokoh buat merevisi ulang pulang piagam Jakarta, khusunya pada kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” . Hal tersebut memicu rasa keberatan bagi pemeluk agama lain ( selain agama Islam). Akhirnya sesudah melakukan negosiasi yg dilakukan sekitar selama 15 mnt yang dipimpin oleh Bung Hatta semua tokoh mencapai konvensi buat merubahnyamenjadi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Penetapan Soekarno-Hatta menjadi presiden serta wakil presiden diusulkan sang Otto Iskandardinata secara aklamasi.
Pembentukan Komite Nasional ditujukan buat membantu tugas presiden selama MPR belum terbentuk.
Sidang PPKI Kedua Tanggal 19 Agustus 1945
Setelah sebelumnya PPKI melakukan sidang pertamanya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI melakukan sidang keduanya pada tanggal 19 Agustus 1945. Pada sidang ke 2 ini masih ada tiga hal yang dibahas serta dihasilkan pada akhir persidangan. Untuk lebih jelasnya simak yg dibawah ini.
Hasil Sidang PPKI Kedua Tanggal 19 Agustus 1945
1)Dibaginya wilayah Indonesia sebagai 8 provinsi meliputi wilayah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, serta Kalimantan. Setiap provinsi dipimpin oleh seorang Gubernur yang segaligus telah ditetapkan juga pada sidang kedua ini.
Berikut pada bawah ini rincian setiap daerah provinsi dan gubernur yg ditetapkan sebagai pemimpinnya.
1.sumatra dengan Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernurnya.
2.jawa Barat menggunakan Sutarjo Kartohadikusumo sebagai gubernurnya.
3.jawa Tengah menggunakan R. Panji Suroso sebagai gubernurnya.
4.jawa Timur menggunakan R.A Suryo menjadi gubernurnya .
5.sunda Kecil dengan Mr. I Gusti Ketut Puja Suroso menjadi gubernurnya.
6.maluku menggunakan Mr. J. Latuharhary sebagai gubernurnya.
7.sulawesi menggunakan Dr.G.S.S.J. Ratulangi sebagai gubernurnya.
8.kalimantan dengan Ir. Pangeran Mohammad Nor sebagai gubernurnya.
2)Pembentukan Komite Nasional (wilayah).
3)Menetapkan 12 Kementrian Kabinet Dalam Lingkungan Pemerintahan.
Pada sidang PPKI yg Kedua ini pula sudah disepakati pembentukan 12 kementrian menjadi berikut.
1.departemen pada negeri : RRA Wiranata Kusumah
2.departemen luar negeri : Mr. Achmad Soebardjo
3.departemen kehakiman : Prof. Dr. Mr Soepomo
4.departemen pedagogi : Ki Hajar Dewantoro
5.departemen pekerjaan generik : Abukusno Cokrosuyoso
6.departemen perhubungan : Abikusno Comrisuyoso
7.departemen keuangan : AA maramis
8.departemen Kemakmuran : Ir. Surachman
9.departemen kesehatan : dr. Buntaran Martoatmojo
10.departemen sosial : Mr. Iwa Kusuma Sumantri
11.departemen keamanan rakyat : Supriyadi
12.departemen Penerangan : Mr. Amir syamsudin
Setelah memilih pembentukan ke-12 kementrian rapat dilanjutkan menggunakan pulang membahas perkara kebangsaan. Sebagai Berikut.
•Panitia mini yg dipimpin oleh Otto Iskandardinata memasukan urusan kepolisian kedalam Departemen Dalam Negeri.
•Presiden Ir.soekarno menunjuk Otto Iskandardinata, Abdul Kadir, dan Kasman Singodimejo buat mempersiapkan pembentukan tentara kebangsaan dan kepolisian negara.
Ketika presiden serta wakil presiden akan pulang seusai kedap terselesaikan pukul 14.55 WIB para pemuda meminta keduanya buat menghadiri rapat yang diadakan golongan muda yg akan dilaksanakan pada Jalan Prapatan No. 10 . Permintaan tadi lantas disetujui oleh presiden dan wakil presiden beserta-sama Ki Hajar Dewantara serta Mr. Kasman. Dalam rendezvous tadi golongan pemuda meminta agar secepatnya presiden dan wakil presiden melakukan perebutan kekuasan berdasarkan Jepang yg dilakukan secara serentak. Presiden menangggapi hal tadi serta mengatakan apa yg golongan muda kehendaki nir bisa dilakukan menggunakan cara yang tergesa-gesa . Selanjutnya Adam Malik membacakan pernyataan tentang lahirnya Tentara Republik Indonesia yang dari berdasarkan bekas tentara Peta dan Heiho, ususlan tersebut disetujui sang presiden tetapi buat pelaksanaannya belum bisa dilakukan waktu itu, hal tadi juga yang menutup kedap ini.
Artikel terkait:Peristiwa Rengasdengklok Latar Belakang, Tujuan Kronologis Lengkapnya
Pada malam harinya presiden, wakil presiden dan para pemimpin lainnya mengadakan rapat pada Jalan Gambir Selatan (sekarang Merdeka Selatan) No.10 buat membahas tokoh-tokoh yg akan dicalonkan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Sidang Ketiga PPKI Tanggal 22 Agustus 1945
PPKI pulang mengadakan rapat ketiganya dalam lepas 22Agustus 1945 dengan output sebagai berikut.
Hasil Sidang PPKI Ketiga Tanggal 22 Agustus 1945
Pada sidang yg ketiga ini PPKI mempunyai agenda utama yaitu menyampaikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) serta Partai Nasional Indonesia (PNI).
Pada tanggal 29 Agustus 1945 137 orang anggota KNIP secara resmi dilantik di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta. KNIP terdiri berdasarkan golongan belia dan warga dari aneka macam wilayah serta anggota PPKI menjadi intinya. Dalam sidang pertama KNIP berhasil memilih Kasman singodimejo menjadi kepala serta M. Sutarjo menjadi wakil kepala pertama, Latuharhary menjadi wakil ketua kedua, dan Adam malik sebagai wakil ketua ketiga.
PNI diketuai sang Ir.soekarno. Pembentukan PNI dalam awalnya ditujukan sebagai satu-satunya partai diIndonesia dengan tujuan yang misalnya disebutkan dalam risalah sidang PPKU yaitu mewujudkan negara Republik Indonesia yg berdaulat, adil, dan makmur dari kedaulatan masyarakat. Tetapi dalam perkembangannya muncul maklumat pada tanggal 31 Agustus 1945 yg berisikan penundaan segala kegiatan yang dilakukan PNI yang akhirnya dilimpahkan kepada KNIP. Sejak ketika itu gagasan yg hanya terdapat satu partai pada Indonesia nir pernah lagi dimunculkan.
PPKI memutuskan beberapa hal sehubungan menggunakan dibentuknya BKR menjadi berikut.
1)Pembubaran Peta di daerah Jawa dan Bali serta Laskar Rakyat yang berada pada Sumatra.
2)Pemberhentian anggota heiho.
3)Pembentukan tentara kebangsaan Indonesia harus dilakukan segera demi kedaulatan negara Republik Indonesia.
4)Penolakan planning pembelaan yg direncanakan BPUPKI yang dinilai bisa memicu politik peperangan karena Indonesia sendiri menjalankan politik perdamaian.
Sekian pembahasan kita kali ini tentang hasil sidang PPKI 1, 2, tiga ( lepas 18, 19, 22 Agustus 1945) Semoga berguna.
Sidang Pertama PPKI Tanggal 18 Agustus 1945
Pada pelaksanaanya sebelum menggelar sidang PPKI pertama Ir.soekarno menambahkan 9 anggota PPKI baru yang sebagian terdiri berdasarkan golongan belia, yaitu Sukarni, Chairul Saleh, dan Wikana. Tetapi ketiga golongan muda tersebut kurang berkenan, mereka masih menduga bahwa PPKI merupakan badan yg di bentuk sang Jepang. Oleh sebab itu, Ir.soekarno hanya mengumumkan 6 orang menjadi anggota baru PPKI yaitu Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Wiranata Kusumah, Sayuti Melik, Mr. Iwa Kusuma Sumantri, dan Mr. Ahmad Subarjo.
Hasil Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945
- Pengesahan Undang-Undang Dasar 1945
Sidang PPKI pertama dilaksanakan di sebuah Gedung Cuo Sangi In di Jalan Pejambon. Pada rapat ini Soekarno-Hatta meminta sejumlah tokoh buat merevisi ulang pulang piagam Jakarta, khusunya pada kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” . Hal tersebut memicu rasa keberatan bagi pemeluk agama lain ( selain agama Islam). Akhirnya sesudah melakukan negosiasi yg dilakukan sekitar selama 15 mnt yang dipimpin oleh Bung Hatta semua tokoh mencapai konvensi buat merubahnyamenjadi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”.
- Penetapan Ir.soekarno menjadi Presiden dan Moh. Hatta menjadi wapres .
Penetapan Soekarno-Hatta menjadi presiden serta wakil presiden diusulkan sang Otto Iskandardinata secara aklamasi.
- Pembentukan Komite Nasional
Pembentukan Komite Nasional ditujukan buat membantu tugas presiden selama MPR belum terbentuk.
Sidang PPKI Kedua Tanggal 19 Agustus 1945
Setelah sebelumnya PPKI melakukan sidang pertamanya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI melakukan sidang keduanya pada tanggal 19 Agustus 1945. Pada sidang ke 2 ini masih ada tiga hal yang dibahas serta dihasilkan pada akhir persidangan. Untuk lebih jelasnya simak yg dibawah ini.
Hasil Sidang PPKI Kedua Tanggal 19 Agustus 1945
1)Dibaginya wilayah Indonesia sebagai 8 provinsi meliputi wilayah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, serta Kalimantan. Setiap provinsi dipimpin oleh seorang Gubernur yang segaligus telah ditetapkan juga pada sidang kedua ini.
Berikut pada bawah ini rincian setiap daerah provinsi dan gubernur yg ditetapkan sebagai pemimpinnya.
1.sumatra dengan Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernurnya.
2.jawa Barat menggunakan Sutarjo Kartohadikusumo sebagai gubernurnya.
3.jawa Tengah menggunakan R. Panji Suroso sebagai gubernurnya.
4.jawa Timur menggunakan R.A Suryo menjadi gubernurnya .
5.sunda Kecil dengan Mr. I Gusti Ketut Puja Suroso menjadi gubernurnya.
6.maluku menggunakan Mr. J. Latuharhary sebagai gubernurnya.
7.sulawesi menggunakan Dr.G.S.S.J. Ratulangi sebagai gubernurnya.
8.kalimantan dengan Ir. Pangeran Mohammad Nor sebagai gubernurnya.
2)Pembentukan Komite Nasional (wilayah).
3)Menetapkan 12 Kementrian Kabinet Dalam Lingkungan Pemerintahan.
Pada sidang PPKI yg Kedua ini pula sudah disepakati pembentukan 12 kementrian menjadi berikut.
1.departemen pada negeri : RRA Wiranata Kusumah
2.departemen luar negeri : Mr. Achmad Soebardjo
3.departemen kehakiman : Prof. Dr. Mr Soepomo
4.departemen pedagogi : Ki Hajar Dewantoro
5.departemen pekerjaan generik : Abukusno Cokrosuyoso
6.departemen perhubungan : Abikusno Comrisuyoso
7.departemen keuangan : AA maramis
8.departemen Kemakmuran : Ir. Surachman
9.departemen kesehatan : dr. Buntaran Martoatmojo
10.departemen sosial : Mr. Iwa Kusuma Sumantri
11.departemen keamanan rakyat : Supriyadi
12.departemen Penerangan : Mr. Amir syamsudin
Setelah memilih pembentukan ke-12 kementrian rapat dilanjutkan menggunakan pulang membahas perkara kebangsaan. Sebagai Berikut.
•Panitia mini yg dipimpin oleh Otto Iskandardinata memasukan urusan kepolisian kedalam Departemen Dalam Negeri.
•Presiden Ir.soekarno menunjuk Otto Iskandardinata, Abdul Kadir, dan Kasman Singodimejo buat mempersiapkan pembentukan tentara kebangsaan dan kepolisian negara.
Ketika presiden serta wakil presiden akan pulang seusai kedap terselesaikan pukul 14.55 WIB para pemuda meminta keduanya buat menghadiri rapat yang diadakan golongan muda yg akan dilaksanakan pada Jalan Prapatan No. 10 . Permintaan tadi lantas disetujui oleh presiden dan wakil presiden beserta-sama Ki Hajar Dewantara serta Mr. Kasman. Dalam rendezvous tadi golongan pemuda meminta agar secepatnya presiden dan wakil presiden melakukan perebutan kekuasan berdasarkan Jepang yg dilakukan secara serentak. Presiden menangggapi hal tadi serta mengatakan apa yg golongan muda kehendaki nir bisa dilakukan menggunakan cara yang tergesa-gesa . Selanjutnya Adam Malik membacakan pernyataan tentang lahirnya Tentara Republik Indonesia yang dari berdasarkan bekas tentara Peta dan Heiho, ususlan tersebut disetujui sang presiden tetapi buat pelaksanaannya belum bisa dilakukan waktu itu, hal tadi juga yang menutup kedap ini.
Artikel terkait:Peristiwa Rengasdengklok Latar Belakang, Tujuan Kronologis Lengkapnya
Pada malam harinya presiden, wakil presiden dan para pemimpin lainnya mengadakan rapat pada Jalan Gambir Selatan (sekarang Merdeka Selatan) No.10 buat membahas tokoh-tokoh yg akan dicalonkan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Sidang Ketiga PPKI Tanggal 22 Agustus 1945
PPKI pulang mengadakan rapat ketiganya dalam lepas 22Agustus 1945 dengan output sebagai berikut.
Hasil Sidang PPKI Ketiga Tanggal 22 Agustus 1945
Pada sidang yg ketiga ini PPKI mempunyai agenda utama yaitu menyampaikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) serta Partai Nasional Indonesia (PNI).
- Pembentukan Komite Nasional
Pada tanggal 29 Agustus 1945 137 orang anggota KNIP secara resmi dilantik di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta. KNIP terdiri berdasarkan golongan belia dan warga dari aneka macam wilayah serta anggota PPKI menjadi intinya. Dalam sidang pertama KNIP berhasil memilih Kasman singodimejo menjadi kepala serta M. Sutarjo menjadi wakil kepala pertama, Latuharhary menjadi wakil ketua kedua, dan Adam malik sebagai wakil ketua ketiga.
- Pembentukan PNI
PNI diketuai sang Ir.soekarno. Pembentukan PNI dalam awalnya ditujukan sebagai satu-satunya partai diIndonesia dengan tujuan yang misalnya disebutkan dalam risalah sidang PPKU yaitu mewujudkan negara Republik Indonesia yg berdaulat, adil, dan makmur dari kedaulatan masyarakat. Tetapi dalam perkembangannya muncul maklumat pada tanggal 31 Agustus 1945 yg berisikan penundaan segala kegiatan yang dilakukan PNI yang akhirnya dilimpahkan kepada KNIP. Sejak ketika itu gagasan yg hanya terdapat satu partai pada Indonesia nir pernah lagi dimunculkan.
- Pembentukan BKR ( Badan Keamanan Rakyat)
PPKI memutuskan beberapa hal sehubungan menggunakan dibentuknya BKR menjadi berikut.
1)Pembubaran Peta di daerah Jawa dan Bali serta Laskar Rakyat yang berada pada Sumatra.
2)Pemberhentian anggota heiho.
3)Pembentukan tentara kebangsaan Indonesia harus dilakukan segera demi kedaulatan negara Republik Indonesia.
4)Penolakan planning pembelaan yg direncanakan BPUPKI yang dinilai bisa memicu politik peperangan karena Indonesia sendiri menjalankan politik perdamaian.
Sekian pembahasan kita kali ini tentang hasil sidang PPKI 1, 2, tiga ( lepas 18, 19, 22 Agustus 1945) Semoga berguna.