Inilah Tujuan Raja Salman Datang Ke Indonesia Gak ada Urusan Sama Habib Rizieq
Raja Salman berdasarkan Arab Saudi akan berkunjung ke Indonesia mulai lepas 1 sampai 9 Maret nanti. Ini merupakan kunjungan yg bersejarah, mengingat telah 47 tahun Raja Arab Saudi tidak berkunjung ke Indonesia.
Indonesia heboh lantaran Raja salman, sang raja negara islam no satu di dunia arab saudi akan berkunjung ke indonesia. Banyak gosip mengungkapkan kedatangan raja salman ke indonesia akan bertemu habib rizieq pemimpin FPI. Ternyata itu tidak sahih. Raja salman rencana akan mengunjungi indonesia mulai dari 1 maret hingga 9 maret 2018. Ini merupakan kunjungan langka serta bersejarah, mengingat telah 47 kemudian terakhir raja timur tengah yang tentu saja kala itu bukan raja salman yg datang ke indonesia.
Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam (PSTTI) Universitas Indonesia (UI), Abdul Muta'ali Pakar kajian Timur Tengah menakar rencana politik di kembali tur akbar Raja Salman ini. Memandang rencana politik Raja Salman paling mutakhir tidak mampu dilepaskan berdasarkan dinamika terbaru yg terjadi di kancah internasional. Kini Saudi mulai memandang Amerika Serikat bukan lagi teman sejati satu-satunya.
Presiden Alaihi Salam Donald Trump memang dikenal menggunakan kebijakan kontroversialnya, terlebih sikapnya terhadap negara-negara berpenduduk Muslim. Tetapi lebih menurut itu, Saudi memandang Amerika bukan satu-satunya kekuatan di dunia ini. Kini telah bermunculan kekuatan-kekuatan baru di Timur Jauh.
Memang, Raja Salman bukan hanya berkunjung ke Indonesia, tetapi jua berkunjung ke negara-negara Asia lainnya, yakni Malaysia, Brunai, Jepang, China, Maladewa, serta Yordania.
Selain itu, Arab Saudi jua mempertimbangkan masalah gejolak peperangan pada Timur Tengah. Konflik di Suriah ternyata lebih rumit menurut yang diperkirakan. Alaihi Salam dipandandang Saudi semakin sulit diandalkan, karena Alaihi Salam justru malah sibuk dengan masalahnya sendiri.
Jadi ada tegangan antar kubu dalam pertarungan di Timur Tengah. Namun Indonesia yg kini dipimpin Presiden Jokowi mempertahankan politik bebas aktif, suatu prinsip politik yang sudah dipegang sedari Republik ini berusia muda. Jokowi sendiri jua mengunjungi Iran serta bertemu Presiden Hassan Rouhani pada pertengahan Desember 2018 lalu.
Di titik inilah terlihat permainan ciamik politik internasional Indonesia yang dinakhodai Jokowi. Indonesia nir bergabung dengan blok Iran serta Rusia, tetapi jua nir bergabung dengan blok Saudi dan Amerika Serikat.
Yang jauh lebih krusial, Jokowi dibutuhkan bakal memanfaatkan kunjungan Raja Salman demi kepentingan Indonesia sendiri. "Jokowi bisa memainkan dua kiprah sekaligus. Kepentingan politik pemerintahannya serta tentunya kepentingan nasional Indonesia," kata Abdul.
Indonesia heboh lantaran Raja salman, sang raja negara islam no satu di dunia arab saudi akan berkunjung ke indonesia. Banyak gosip mengungkapkan kedatangan raja salman ke indonesia akan bertemu habib rizieq pemimpin FPI. Ternyata itu tidak sahih. Raja salman rencana akan mengunjungi indonesia mulai dari 1 maret hingga 9 maret 2018. Ini merupakan kunjungan langka serta bersejarah, mengingat telah 47 kemudian terakhir raja timur tengah yang tentu saja kala itu bukan raja salman yg datang ke indonesia.
Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam (PSTTI) Universitas Indonesia (UI), Abdul Muta'ali Pakar kajian Timur Tengah menakar rencana politik di kembali tur akbar Raja Salman ini. Memandang rencana politik Raja Salman paling mutakhir tidak mampu dilepaskan berdasarkan dinamika terbaru yg terjadi di kancah internasional. Kini Saudi mulai memandang Amerika Serikat bukan lagi teman sejati satu-satunya.
"Saat ini sangat sulit bagi Saudi membuahkan AS menjadi special friend. Masalahnya bukan hanya lantaran Trump effects," kata Abdul ketika berbincang dengan detikcom, Senin (27/2/2017).
Presiden Alaihi Salam Donald Trump memang dikenal menggunakan kebijakan kontroversialnya, terlebih sikapnya terhadap negara-negara berpenduduk Muslim. Tetapi lebih menurut itu, Saudi memandang Amerika bukan satu-satunya kekuatan di dunia ini. Kini telah bermunculan kekuatan-kekuatan baru di Timur Jauh.
"Geliat ekonomi Asia yang perlahan tapi niscaya itu mengagetkan bukan hanya Amerika, akan tetapi juga Eropa," istilah Abdul.
Memang, Raja Salman bukan hanya berkunjung ke Indonesia, tetapi jua berkunjung ke negara-negara Asia lainnya, yakni Malaysia, Brunai, Jepang, China, Maladewa, serta Yordania.
Selain itu, Arab Saudi jua mempertimbangkan masalah gejolak peperangan pada Timur Tengah. Konflik di Suriah ternyata lebih rumit menurut yang diperkirakan. Alaihi Salam dipandandang Saudi semakin sulit diandalkan, karena Alaihi Salam justru malah sibuk dengan masalahnya sendiri.
"34 Aliansi militer di bawah komando Riyadh (Saudi) nampaknya belum digdaya menggetarkan pemerintahan Bashar Al Assad yg dibekingi Teheran dan promotornya Rusia," ujar Abdul.
Jadi ada tegangan antar kubu dalam pertarungan di Timur Tengah. Namun Indonesia yg kini dipimpin Presiden Jokowi mempertahankan politik bebas aktif, suatu prinsip politik yang sudah dipegang sedari Republik ini berusia muda. Jokowi sendiri jua mengunjungi Iran serta bertemu Presiden Hassan Rouhani pada pertengahan Desember 2018 lalu.
Di titik inilah terlihat permainan ciamik politik internasional Indonesia yang dinakhodai Jokowi. Indonesia nir bergabung dengan blok Iran serta Rusia, tetapi jua nir bergabung dengan blok Saudi dan Amerika Serikat.
"Indonesia bermain cukup manis dengan tidak bergabung menggunakan aliansi militer tersebut, serta nir juga bermakmum kepada Iran. Saya melihat, Saudi mencoba meminang Indonesia agar keluar menurut politik bebas aktifnya," tilik Abdul.
Yang jauh lebih krusial, Jokowi dibutuhkan bakal memanfaatkan kunjungan Raja Salman demi kepentingan Indonesia sendiri. "Jokowi bisa memainkan dua kiprah sekaligus. Kepentingan politik pemerintahannya serta tentunya kepentingan nasional Indonesia," kata Abdul.