Jenisjenis Majas Pengertian dan Contoh Lengkap

Majas adalah sebuah kata dalam bahasa indonesia yg mengungkapkan atau menggolongkan macam macam gaya bahasa yang dipakai baik secara mulut atau goresan pena pada berhasa indonesia, dengan tujuan memperkuat pesan serta kesan yg akan disampaikan. Atau secara singkat adalah Majas=gaya bahasa.
Dalam karya sastra (goresan pena) penggunaan majas yang memanfaatkan kekayaan bahasa indonesia sebagai akibatnya membuat ragam pengaruh-impak yg membuat karya goresan pena terasa semakin hidup dan berwarna. Umumnya majas memang lebih acapkali digunakan dalam karya-karya tertulis, misalnya puisi prosa, termasuk jua karya jurnalistik seperti artikel-artikel bahasa indonesia.

Ada poly sekali jenis majas dalam bahasa indonesia. Secara garis besar , majas tadi terbagi kedalam 4 kelompok besar , yakni: Majas perbandingan, Majas Penegasan, Majas Pertentangan serta Majas Sindiran.
Keempat jenis majas tersebut pula kemudian mempunyai pembagian atau jenis pecahan yg lebih kecil, buat detail, yuk kita lihat penerangan jenis majas bersama model lengkap di bawah ini.

1. Majas perbandingan



Majas perbandingan merupakan suatu gaya bahasa yang memakai istilah lain dari istilah-kata tertentu yang mempunyai nilai perbandingan berupa perumpamaan, kiasan, penggambaran atau sejenisnya.
majas perbandingan terdiri dari 24 sub majas atau pembagian
  • Majas Alegori:
Pengertian majas alegori merupakan suatu gaya bahasa yg Menyatakan menggunakan cara lain , melalui kiasan atau penggambaran.

Contoh majas alegori: 
-Hidup ini seperti roda yang berputar, kadang dibawah kadang diatas. 
-Aku memahami cintanya padaku sedalam lautan samudra, sekeras batu karang.
  • Majas Alusio:
Pengertian majas Alusio  adalah suatu gaya bahasa yg memakai Pemakaian ungkapan yang nir diselesaikan karena sudah dikenal.

contoh majas alusio:
-Sudah dua hari dia tidak terlihat batang hidungnya.
  • Majas Simile:

Pengertian majas Simile merupakan suatu gaya bahasa yang menggunakan Pengungkapan menggunakan perbandingan eksplisit yang dinyatakan menggunakan kata depan serta penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, dll.
Simile:
-Layaknya petir yg bergemuruh, semangat rudi membuncah di dadanya buat mengejar virtual setelah menerima nasehat berdasarkan pak tomo
  • Majas Metafora:

Pengertian majas Metafora adalah suatu gaya bahasa yg membandingkan suatu benda dengan benda lain lantaran mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh:
- Ketika kami berkemah di hutan, bulu kuduk kami merinding, raungan si raja hutan sesekali terdengar seolah sedang mengintai kami.
  • Majas Antropomorfisme

Pengertian majas Antropomorfisme merupakan sejenis metafora namun memakai kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan insan buat hal yang bukan manusia.
contoh:
- Dalam pertandingan melawan real madrid, Lionel messi kembali mencetak hattrick. Si kutu benar-sahih membuat pemain bertahan real madrid kepayahan.
  • Majas Sinestesia:

Pengertian majas Sinestesia merupakan suatu gaya bahasa yg berupa suatu ungkapan rasa menurut suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
contoh:
- Dalam penggrebekan yang dilakukan dini hari itu, pihak kepolisian sebenarnya sudah mencium keberadaan si buronan.
  • Majas Antonomasia:

Pengertian majas Antonomasia merupakan: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
contoh
- Si pemalas itu belum juga datang, padahal kita telah menunggunya sejak pagi.
  • Majas Aptronim
Aptronim yakni Pemberian nama yang cocok menggunakan sifat atau pekerjaan orang.
  • Majas Metonimia:

Metonimia yakni Pengungkapan berupa penggunaan nama buat benda lain yg menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
contoh
- Tidak bisa mengontrol ferarri, seseorang pemuda tabrak tiang listrik lalu meninggal (ferarri=mobil)
  • Majas Hipokorisme
Penggunaan nama timangan atau istilah yang dipakai untuk menunjukkan interaksi karib
contoh:
- Rudi dan mahmud pulang merantau beserta, sahabat satu bantal tidur itu sekarang mengadu nasib pada negeri seberang.
  • Majas Litotes

Pengertian majas Litotes merupakan suatu gaya bahasa yang berupa ungkapan penurunan kualitas suatu fakta menggunakan tujuan merendahkan diri.
contoh:
- Mungkin sepertinya dik Maya nir pantas bersanding denganku seseorang rakyat jelata yang nir berharga ini.
  • Majas Hiperbola

Hiperbola merupakan suatu gaya bahasa berupa Pengungkapan yg melebih-lebihkan fenomena sehingga fenomena tersebut sebagai tidak masuk akal.
contoh:
- Darah para pahlawan tumpah membanjiri tanah pertiwi, demi merebut mengibarkan oleh saka merah putih di langit indonesia.
- Pukulan mike tyson sekeras palu besi menghantam rahang lawanya yang menciptakan tersungkur ko
  • Majas Personifikasi

Personifikasi adalah suatu gaya bahasa berupa Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yg diberikan kepada sesuatu yg bukan insan.
-contoh
banjir bandang yang terjadi dini hari itu, menerjang semua tempat tinggal yg berada pada desa suka senang.
  • Majas Depersonifikasi

Depersonifikasi merupakan suatu gaya bahasa berupa Pengungkapan menggunakan tidak membuahkan benda-benda tewas atau nir bernyawa.
  • Majas Pars pro toto

Pars pro toto adalah suatu gaya bahasa berupa Pengungkapan sebagian menurut objek buat memberitahuakn keseluruhan objek.
contoh:
- Dalam balapan motogp pada sepang kemarin, 46 harus mengakui keunggulan 93, sehabis kalah tipis di tikungan terakhir.
  • Majas Totem pro parte

Totem pro parte adalah suatu gaya bahasa berupa Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
contoh
- Surabaya terpaksa mendukan kepala selesainya kalah menurut jakarta dalam pertandingan sepakbola piala presiden sore tadi.
  • Majas Eufimisme

Eufimisme merupakan suatu gaya bahasa berupa Pengungkapan kata-istilah yang ditinjau tabu atau dirasa kasar menggunakan istilah-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
- kucing ini benar-benar nakal, dia buang air sembarangan.
  • Majas Disfemisme

Disfemisme adalah suatu gaya bahasa berupa Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
contoh:
-Indonesia sekarang benar sahih dililit hutang. Si joko tampaknya nir melakukan apa-apa (joko=presiden)
  • Majas Fabel

Fabel  adalah suatu gaya bahasa yang Menyatakan perilaku binatang sebagai insan yg bisa berpikir serta bertutur kata.
contoh:
- Singa itu kini berfikir 2 kali sebelum memangsa landak yang dipenuhi duri itu.
  • Majas Parabel

Parabel merupakan suatu gaya bahasa berupa Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
contoh:
-
  •  Majas Perifrasa

Perifrasa  adalah suatu gaya bahasa berupa Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yg lebih pendek.
contoh:
- Perang sekarang hanya menyisakan anak-anak yg kehilangan tempat tinggal dan orang tua (anak-anak yg kehilangan tempat tinggal dan orang tua=korban)
  • Majas Eponim

Eponim adalah suatu gaya bahasa yang Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
contoh:
- Persib bandung nannti sore akan melawan bambang pamungkas serta kawan-mitra. ( bambang pamungkas serta mitra-kawan = persija)
  • Majas Simbolik

Simbolik adalah suatu gaya bahasa yg Melukiskan sesuatu dengan memakai simbol atau lambang buat menyatakan maksud.
- palu arit kini telah mulai bangkit di indonesia. ( palu arit kini merupakan komunis)
  • Majas Asosiasi

Asosiasi merupakan suatu gaya bahasa berupa perbandingan terhadap dua hal yang tidak selaras, tetapi dinyatakan sama.
contoh
- Udin serta ita sama sama saling mencintai, seperti lebah dan madu yang nir mampu lepas

2. Majas sindiran

Sesuai menggunakan namanya, majas sindiran ini adalah suatu gaya bahasa yg memakai kalimat insinuasi baik secara halus, tidak eksklusif, implisit, atau pun insinuasi secara kasar, jelas-terangan atau eksplisit.
Majas insinuasi juga terbagi menjadi beberapa sub majas, antara lain adalah sebagai berikut.
  • Ironi: 

Sindiran menggunakan menyembunyikan kabar yg sebenarnya dan menyampaikan kebalikan menurut keterangan tersebut.
contoh:
- Pemerintahan era jokowi-jk, tampaknya indonesia mulai maju pada bidang ekonomi, buktinya hutang indonesia bertambah terus.
  • Sarkasme

Sindiran pribadi dan kasar.
contoh:
- Tolong jangan buang air ditempat ini, kecuali anda adalah mahluk berkaki empat.
  • Sinisme:

Ungkapan yg bersifat mencemooh pikiran atau pandangan baru bahwa kebaikan masih ada pada insan (lebih kasar dari ironi).
contoh:
- Seharusnya timnas indonesia tidak perlu banyak latihan, timnas sepakbola indonesia kan paling hebat dan peringkat satu dunia.
  • Satire:

Ungkapan yg memakai sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
contoh:
- kenapa semua barang-barang sekarang mahal, apa karena badut-badut pada ancol telah dalam pindah ke istana negara dan gedung dpr?
  • Innuendo:

Sindiran yg bersifat mengecilkan berita sesungguhnya.
contoh:
- Kamu tidak perlu belajar kok, buat apa, palingan cuma nir lulus tahun ini serta wajib mengulang tahun depan.

3. Majas penegasan


Majas penegasan merupakan sebuah gaya bahasa yang memakai beberapa kata, kalimat, atau frasa, yang adalah bangian menurut sebuah kalimat yg menekankan tujuan atau inti berdasarkan kalimat tersebut secara holistik.
Majas penegasan terbagi sebagai beberapa sub majas, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Majas Apofasis:

Penegasan menggunakan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan
Contoh:
- Dengan memakai baju ini, aku terlihat lebih muda, bukan begitu? 

  • Majas Pleonasme: 

Menambahkan liputan pada pernyataan yg sudah jelas atau menambahkan kabar yg sebenarnya nir dibutuhkan.
contoh:
- Hutan pada kalimantan yang dulunya hijau, kini habis menjadi arang sesudah terbakar sang api.
  • Majas Repetisi: 

 Perulangan kata, frasa, serta klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Contoh:
- Kau nir akan mampu melakukan pekerjaan ini sendirian, ini bukan pejerkaan sembarang. kau tidak akan mampu, kecuali kau adalah keturunan yang kuasa.
  • Majas Pararima: 

Pengulangan konsonan awal dan akhir pada kata atau bagian kata yg berlainan.
  • Majas Aliterasi: 

Repetisi konsonan dalam awal istilah secara berurutan.
Contoh: Dengar daku. Dadaku disapu.
  • Majas Paralelisme: 



Pengungkapan dengan memakai kata, frasa, atau klausa yg sejajar.
  • Majas Tautologi: 

Pengulangan istilah menggunakan memakai sinonimnya.
  • Majas Sigmatisme: 

Pengulangan suara "s" untuk efek eksklusif.
Contoh: Kutulis surat ini kala hujan gerimis. (Salah satu kutipan puisi W.S. Rendra)
  • Majas Antanaklasis: 

Menggunakan perulangan istilah yang sama, tetapi dengan makna yg berlainan.
  • Majas Klimaks: 

Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut menurut yang sederhana/kurang penting semakin tinggi pada hal yang kompleks/lebih krusial.

Contoh: Baik rakyat kecil, kalangan menengah, maupun kalangan atas berbondong-bondong menuju ke TPS untuk memenuhi hak suara mereka.
  • Majas Antiklimaks: 

Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yg kompleks/lebih krusial menurun kepada hal yg sederhana/kurang krusial.
  • Majas Inversi: 

Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Contoh: Dikejar oleh Anna kupu-kupu itu dengan begitu gembira.
  • Majas Retoris: 

Ungkapan pertanyaan yang jawabannya sudah terkandung di pada pertanyaan tersebut.
  • Majas Elipsis: 

Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tadi seharusnya ada.
  • Majas Koreksio: 

Ungkapan menggunakan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang sempurna, lalu disebutkan maksud yang sesungguhnya.
  • Majas Polisindenton: 

Pengungkapan suatu kalimat atau ihwal, dihubungkan dengan kata penghubung.
  • Majas Asindeton: 

Pengungkapan suatu kalimat atau ihwal tanpa kata penghubung.
  • Majas Interupsi: 

Ungkapan berupa penyisipan warta tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
  • Majas Eksklamasio: 

Ungkapan menggunakan menggunakan kata-kata seru.
  • Majas Enumerasio: 

Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu holistik.
  • Majas Preterito: 

Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
  • Majas Alonim: 

Penggunaan varian menurut nama buat menegaskan.
  • Majas Kolokasi: 

Asosiasi tetap antara suatu istilah dengan istilah lain yg berdampingan dalam kalimat.
  • Majas Silepsis: 

Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna serta yg berfungsi dalam lebih menurut satu konstruksi sintaksis.
  • Majas Zeugma: 

Silepsi menggunakan memakai kata yg tidak logis serta tidak gramatis buat konstruksi sintaksis yang ke 2, sebagai akibatnya menjadi kalimat yang rancu.
Contoh: Perlu saya ingatkan, Kakek aku itu peramah dan pula pemarah.

4. Majas pertentangan


  • Paradoks: 

Pengungkapan menggunakan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
  • Oksimoron: 

Paradoks dalam satu frasa.
  • Antitesis: 

Pengungkapan dengan memakai istilah-kata yg antagonis arti satu menggunakan yg lainnya.
  • Kontradiksi interminus: 

Pernyataan yg bersifat menyangkal yang sudah disebutkan dalam bagian sebelumnya.
  • Anakronisme: 

Ungkapan yg mengandung ketidaksesuaian menggunakan antara insiden menggunakan waktunya.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Contoh Soal PG Pendidikan Agama Islam PAI Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Part3 Terbaru

INILAH CONTOH ISIAN CATATAN FAKTA PKG 14 KOMPETENSI