Karakteristik Fisik Planet Bumi
Seberapa jauh kamu mengenal karakteristik fisik planet bumi yang kita cintai ini?. Jika belum terlalu mengenal maka postingan berikut sanggup bermanfaat. Bumi adalah satu diantara planet-planet dalam rapikan surya di jagat raya ini. Dan bumi adalah satu-satunya planet yg dapat dihuni serta menunjang kehidupan seluruh mahluk hayati. Bumi kaya oksigen serta pula dilindungi sang atmosfer, memiliki suhu yg moderat, memiliki kandungan banyak air, serta dengan komposisi kimia yg bervariasi pada bumi, semuanya menunjang kehidupan. Keadaan ini hanya dimiliki oleh Bumi.
Bumi adalah planet ke tiga dari surya selesainya Merkurius serta Venus. Karakteristik bumi merupakan menjadi berikut:
· Berbentuk misalnya bola yg memepat pada bagian kutub-kutubnya.
·Jari-jari bumi dalam ekuator adalah 6.378 km dan dalam kutub-kutubnya 6.356 km. Perbedaan jari-jari pada kutub serta ekuator adalah 22 km lebih panjang dalam ekuator.
· Perbedaan keliling bumi dalam kutub serta ekuator merupakan 67,9 km. Keliling ekuator 40.076,lima km serta kelilling kutub 40.008,6 km
· Perbedaan diameter bumi pada kutub serta ekuator adalah 42,80 km. Diameter ekuator 12.756,34 km dan kelilling kutub 12.713,54 kilometer.
·Luas bagian atas 510.100.000 km2
· Volume 1.083.230.000.000 km3
· Berat Jenis homogen-homogen 5,52 (air =1)
· Massa diperkirakan 5,98 x 1021 metrik ton
· Temperatur tertinggi 58oC di Al Aziziyah – Libya – Afrika
Temperatur terendah – 89,6oC pada Stasiun Vostock – Antartika
Temperatur homogen-rata 14oC
Kajian bagian pada bumi hingga kini belum bisa dilakukan secara eksklusif. Untuk meneliti mencapai kedalaman jari-jari bumi itu sangat menga-lami kesulitan. Pengeboran yg telah dilakukan paling dalam nir lebih menurut 6.000 meter. Di Oklahoma pernah dilakukan pengeboran mencapai lima.253 m. Kajian yg telah dilakukan sampai saat ini secara nir pribadi, sehingga poly pendugaan mengenai apa serta bagaimana yang ada pada pada bumi ini.
Berdasarkan gradien panas bumi bahwa semakin jauh ke dalam bumi, suhu semakin tinggi, yaitu menggunakan pertambahan homogen-homogen 2o C/100 meter. Dengan ini para ahli menghitung temperatur dalam bumi antara 2.000oC hingga 3.000oC. Dengan tingginya suhu tersebut diperkirakan bahwa inti bumi berwujud gas, lantaran pada suhu yg tinggi ini semua benda akan mencair serta selanjutnya berubah menjadi gas.
Pendapat lain mengungkapkan bahwa semakin ke pada tekanan jua semakin akbar. Dengan panjang jari-jari bumi 6.000 km lebih, diperkirakan tekanan yang terdapat lebih kurang 3 juta atmosfer. Dengan tekanan yang akbar ini maka inti bumi berwujud padat.
Pendapat berikutnya merupakan menggabungkan 2 pendapat di atas dan menyimpulkan bahwa inti bumi berwujud kental, karena walaupun suhunya sangat tinggi tetapi dengan tekanan yg sangat tinggi jua, maka akan menghalangi perubahan benda cair sebagai gas.
Ahli Geofisika menelaah bumi melalui catatan gempa bumi, Pada insiden gempa bumi terdapat 2 macam gelombang, yaitu gelombang utama (P) serta gelombang sekunder (S). Gelombang primer bergerak menerobos bagian pada bumi, yg padat juga yang cair. Pada batuan yg terletak dekat bagian atas, gelombang primer bergerak menggunakan kecepatan sekitar lima km/dtk serta kecepatan maksimal 14 km/detik pada kedalaman 2.800 km. Gelombang sekunder hanya berkecimpung pada bagian bumi yang bersifat padat menggunakan kecepatan 2/3 menurut kecepatan gelombang primer. Kecepatan gelombang primer serta gelombang sekunder bervariasi sesuai menggunakan dalamnya bagian bumi yang di laluinya. Variasi kecepatan ini oleh para Seismolog dijadikan dasar buat mendeskripsikan bagian-bagian bumi.
Dengan catatan dan perhitungan gelombang gempa ini para pakar membagi secara vertikal susunan bumi berdasarkan permukaan ke bagian terdalam terdiri menurut 3 lapisan yaitu Kerak Bumi (Crust), Selimut (Mantle), serta Inti (Core).
1.kerak Bumi (Crust)
Kerak bumi adalah bagian yg paling terluar dari bumi. Kerak ini bersifat padat serta nisbi tipis, serta terdiri atas massa daratan serta massa samudera . Bagian daratan permukaan bumi disebut kerak benua menggunakan ketebalan antara 15 – 75 km. Kerak samudera lebih tipis dari kerak benua menggunakan ketebalan antara 5 – 10 km.
Kerak samudera serta kerak benua memiliki komposisi yang tidak sinkron. Kerak lautan terbentuk oleh batuan padat dan gelap, seperti basalt serta gabro. Berbeda menggunakan kerak benua yang terbentuk sang batuan yg lebih cerah dan lebih padat, misalnya granit dan diorit. Pada kerak benua termasuk juga batuan metamorfosa dan batuan sedimen yang tidak masih ada dalam kerak samudera . Kerak benua mempunyai berat jenis homogen-homogen 2,8 sedangkan kerak samudera mempunyai berat jenis homogen 2,9.
Terhadap lapisan pada bawahnya, kerak bumi dibatasi oleh bidang batas yang disebut “Mohorovicic Discontinuity” serta biasa jua dingkat “Moho”. Mohorovicic ditemukan menjadi batas dalam tahun 1909 sang Andrija Mohorovicic (geolog Croasia).
Elemen-elemen yg ringan, seperti silicon, aluminium, kalsium, potassium, sodium, dan oksigen membangun kerak bumi bagian luar.
2.selimut (Mantle)
Selimut (mantle), daerah bagian pada bumi yang terletak antara kerak bumi dan inti bumi. Selimut adalah daerah paling akbar menurut wilayah-wilayah lainnya. Dibandingkan dengan kerak bumi, mantel lebih tebal yaitu sampai kurang lebih dua.900 km. Suhu pada sini tinggi, mencapai kurang lebih 3700oC. Tekanan dalam selimut pula tinggi, mencapai sekitar 137 gigapascal (1,37 juta atmosfer).
Mantel terdiri menurut mantel atas serta mantel bawah. Bagian atas mantel yg bersifat padat serta bersama kerak bumi menciptakan lithosfer. Ketebalan Lithosfer ± 65 – 100 km serta menyelubungi asthenosfer yg memiliki ketebalan ± 100 – 350 km. Asthenosfer mengandung material batuan yg halus serta lebih kaku dibandingkan dengan material lithosfer. Hal ini lantaran ditentukan oleh tingginya tekanan serta suhu menjadi penyebab batuan menjadi cair dan halus. Mesosfer adalah lapisan ketiga menurut mantel yg terletak di bawah astenosfer menggunakan ketebalan antara dua.400 km – dua.750 km. Materi mesosfer bersifat padat , sehingga gelombang utama kecepatannya meningkat, yaitu mencapai 13 km/dtk. Diduga materi penyusun mesosfer jauh lebih padat berupa mineral Peridotit dan Pallasit (adonan mineral batuan basa dan besi).
Ukuran relatif berdasarkan mantel bisa diumpamakan dalam penampang melintang berdasarkan telur panaskan. Kulit telur mewakili bagian yang tipis, yaitu kerak bumi, yang hanya membandingkan kira-kira satu 1/2 atau satu persen massa bumi. Bagian putih telur mewakili mantel yg lem-but, yg terdiri berdasarkan hampir 2/tiga massa bumi dan hampir lima/6 volume bumi. Kuning telur mewakili inti bumi.
Mantel dipisahkan dari kerak bumi sang batas yg tegas yaitu Mohorovicic discontinuity atau Moho. Ia dipisahkan menurut inti bumi menggunakan batas yang tegas jua yaitu Gutenberg discontinuity. Kedua batas ini sebagai nama kehormatan orang yg menemukan, yaitu Andrija Mohorovicic seismolog menurut Croasia serta Berno Gutenberg seismolog Jerman yang lahir pada Amerika.
Mohorovicic discontinuity terletak pada kedalaman kira-kira 8 km di bawah lautan dan kedalaman homogen-homogen sekitar 35 km di bawah benua, tetapi mampu mencapai sedalam 80 km pada bawah rangkaian pegunungan tinggi. Gutenberg discontinuity terletak dalam kedalaman sekitar 2900 km. Kedua penemu batas menggunakan warta bahwa waktu gempabumi, atau seismic, jangkauan gelombang membuat batas yang tegas antara 2 material yg tidak selaras berat jenisnya, atau bersifat elastis.
Mantel secara kimiawi tidak sama dengan kerak bumi serta inti bumi. Terutama disusun sang batuan peridotit, yg dalam prinsipnya terdiri berdasarkan mineral-mineral olivin, piroksin, serta amphibol. Kerak bumi disusun sang material-material yang cerah dan inti bumi disusun sang besi serta nikel.
Struktur Mantel
Seismolog telah menemukan bahwa mantel terbagi dalam sejumlah lapisan. Mantel atas meluas berdasarkan Moho sampai kedalaman lebih kurang 400 km. Mantel atas disusun sang besi dan magnesium silikat, seperti mineral-mineral olivin, piroksin, serta amphibol. Mantel atas disebut disebut asthenosfer. Jarak kedalaman asthenosfer kira-kira 100 km – 350 km. Asthenosfer adalah zona yang lemah. Asthenosfer tersusun dari sejumlah kecil larutan atau cairan menurut batuan yang melebur.
Zona berdasarkan 400 km hingga kira-kira 670 km dianggap sebagai zone transisi. Pada zone transisi, mineral-mineral dibentuk dalam mantel atas melalui proses yg diklaim phase transisi, yg merubah bentuk serta susunan atomnya. Tekanan pada kedalaman ini mengkompres mineral menjadi lebih kompak. Contohnya, olivin dikompres menjadi mineral spinel. Di bawah zone transisi, spinel sudah melalui phase transisi yang menjadi mineral perovskite. Dengan setiap phase transisi, batuan menjadi padat serta gelombang seimik berjalan cepat. Transisi pada 670 kilometer jua tercatat pada kedalaman yg rendah pada setiap perekaman gempabumi.
Mantel di bawah 670 km dianggap mantel bawah. Mantel bawah tersusun dari magnesium, silikon, dan besi. Berbeda menggunakan mantel atas, pada region ini nir terjadi perubahan. Di sini material lebih padat menurut mantel atas serta jua tekanan bertambah. Pada mantel terjadi arus (aliran) yg beranjak lambat, yaitu arus konveksi yg menggerakan lempeng-lempeng kerak bumi.
3. Inti (Core)
Inti (core) adalah bagian paling pada dari bumi. Radius inti bumi ± tiga.500 km. Radius ini lebih akbar berdasarkan planet Mares. Bentuk inti bumi ± 1/tiga berdasarkan total massa serta sekitar 1/6 berdasarkan volumenya. Tekanan dalam inti bumi jutaan kali lebih besar dan suhu ribuan derajat lebih tinggi dari permukaan bumi. Suhu inti bumi berkisar berdasarkan 4000oC – 5000o C. Ilmuwan nir dapat menerima sampel material menurut inti bumi lantaran sangat tingginya tekanan serta suhu. Tetapi ilmuwan mempercayai bahwa penyusun primer inti bumi merupakan elemen-elemen berat, misalnya besi dan nikel. Komposisi inti bumi dipercayai sama dengan batu meteorit.
Kajian seismik mengindikasikan bahwa inti bumi terdiri berdasarkan dua bagian, yaitu inti dalam yg bersifat solid serta inti luar yg bersifat molten. Ilmuwan menges-timasikan bahwa berat jenis inti bumi sangat ekstrim, sekitar 13,5 kali berat jenis air. Konsentrasi yang tinggi dari besi pada inti bumi dipercayai sebagai penyebab tingginya berat jenis ini.
Ilmuwan telah mempelajari tentang inti bumi melalui pengukuran gelombang seismik. Gelombang seismik berasal berdasarkan gempabumi. Ilmuwan telah mencatat data berdasarkan ribuan stasion perekam gempabumi. Data seismik yg terekam ini dianalisis serta dikombinasikan sang kom-puter buat menerima citra dari bagian dalam bumi.
Inti luar memanjang dari kurang lebih 2.900 – lima.200 km di bawah permu-kaan. Inti dalam memanjang dari sekitar lima.200 km sampai ke pusat bumi, dalam kedalaman sekitar 6.400 km.
Pada tahun 1936 geolog sudah menemukan batas yang lain. Batas ke 2 yang memisahkan inti luar yang cair berdasarkan inti pada yang solid. Ilmuwan mempercayai bahwa inti pada mempunyai radius kurang lebih 1.220 km serta terbentuk sang material yang solid.
Inti bumi merupakan asal magnet bumi. Banyak ilmuwan percaya bahwa aneka macam gerakan convection dalam molten, besi – material yang banyak berdasarkan dalam inti luar yg memilih magnet bumi. Convection cells juga mengefektifkan bumi berotasi pada sumbunya. Gerakan-gerakan besi pada convention cells, berinterkasi menggunakan magnet bumi.
Materi bumi secara garis besarnya terdiri dari unsur-unsur padat, cair, dan gas menggunakan komposisi sebagai berikut.