Karakteristik JenisJenis Batuan

Postingan kali ini akan berbicara tentang materi geologi lagi yaitu seputar batuan.
Secara genesa batuan terbagi sebagai batuan beku, batuan sedimen serta batuan metamorf. Pastinya banyak sekali batuan di sekeliling kita tetapi kita sendiri nir mengetahui nama serta ciri batuan tadi. Berikut ini sedikit pelukisan tentang batuan-batuan yang umum dijumpai pada permukaan bumi.
Baca juga:
Klasifikasi iklim bumi lengkap 
Fenomena sinkhole yg mengerikan
Klasifikasi tanah gambut serta cirinya
Aspek fisik serta non fisik geografi 
Perbedaan geosentris serta heliosentris
Pengertian tanah laterit serta pemanfaatannya

BATUAN BEKU (Batuan yg terbentuk berdasarkan hasil pembekuan magma)
1. Basalt (Basalt)
Batuan beku basa berwarna gelap (hitam), berbutir halus serta mengandug banyak mineral plagioklas dan piroksen, kandungan silika (SiO2) rendah lebih kurang 45-50%. Basalt terbentuk dari larutan magma yg menerobos hingga mencapai bagian atas bumi berbentuk lava yg lalu membeku menggunakan cepat.


2. Gabro (Gabbro)
Batuan beku berbutir kasar, komposi mineralnya sama dengan yang dikandung oleh Basal. Batuan ini berasal berdasarkan magma yang pembekuannya relatif lambat dan berada jauh pada dalam bagian atas bumi (plutonik) dibanding pembekuan basal. Akibatnya butiran mineralnya lebih akbar.


3. Granit (Granite)
Disbeut batuan beku asam berbutir kasar. Mineral pembentuknya berwarna terperinci (kuarsa ortoklas) dan proses pembekuannya lambat serta jauh dari permukaan bumi. 


4. Andesit (Andesite)
Batuan beku berwarna abu-abu gelap yang terbentuk sebagai lava menyerupai basalt. Andesit dapat dibedakan menggunakan basalt menggunakan adanya mineral-mineral yang lebih kasar misalnya plagioklas, homblenda serta biotit.


5. Diabas (Diabase)
Batuan beku berwarna abu-abu dan berbutir sedang. Mineral piroksen serta plagioklas berbentuk misalnya jarum yg saling bersilangan. Diabas terbentuk menurut magma yg menerobos sampai dekat permukaan bumi.


6. Dasit (Dacite)
Batuan beku berwarna abu-abu jelas dicirikan dengan mineral plagioklas berbutir kasar serta terbentuk jauh di dalam bumi.


BATUAN SEDIMEN (Batuan yg terbentuk sang proses pengendapan mineral dan partikel-partikel batuan serta umunya mempunyai struktur berlapis-lapis)
1. Rijang (Chert)
DIsebut sebagai batuan sedimen bahari pada. Batuan ini terbentuk menurut proses pengendapan yang terjadi pada dasar lautan. Fosil renik Radiolaria yg dijumpai dalam batu rijang pada wilayah Karangsambung Kebumen menampakan umur 85 juta tahun hingga 140 juta tahun.


2. Konglomerat (Conglomerate)
Batuan sedimen klastik yg tersusun oleh fragmen mineral dan butiran batuan berbentuk membulat berukuran kerikil (lebih akbar berdasarkan 2 mm). Fragmen-fragmen ini diikat sang masa dasar batu pasir.


3. Batupasir (Sandstone)
Batuan sedimen klastik yang didalamnya masih ada butiran ukuran pasir (biasanya butiran ukuran sampai 2 mm).


4. Batugamping Numulites (Numulites Limestone)
Batuan sedimen bioklastik yg dipenuhi oleh fosil Foraminifera Nummulites. Fosil Foraminifera Nummulites memberi petunjuk bahwa batuan ini diendapkan pada laut dangkal serta berumur sampai 55 juta tahun kemudian.

5. Batugamping merah (Kalsilutite)
Batuan ini terbentuk di dasar bahari dimana batugamping masih mampu terbentuk. Di wilayah Karangsambung, batugamping merah berselang-seling dengan batu rijang.


6. Kalkarenit (Calcarenit)
Merupakan jenis batugamping klastik yang berukuran butir menyerupai ukuran buah batupasir. Batuan ini terbentuk di lingkungan laut. Butiran berukuran pasir sanggup berupa mineral kuarsa di pada masa dasar karbonat.


BATUAN METAMORF (Batuan yg terbentuk menurut batuan dari yg ditentukan sang tekanan serta suhu)
1. Kuarsit (Quartzite)
Batuan metamorf yg tersusun oleh mineral kuarsa (SiO2) berwarna putih jelas. Kuarsit terbentuk dari metamorfosa batuan pasir kuarsa.


2. Serpentin (Serpentinite)
Batuan metamorf yg adalah ubahan dari batuan ultrabasa contohnya dunite penyusun kerak samudera . Serpentinite mempunyai rona kehijauan yg ornamental.


3. Sekis Mika (Mica Schist)
Batuan metamorf berwarna putih keperakan karena hadirnya mineral mika. Umumnya kepingan mika ukuran lebih  dari 1 mm saling berangkai menciptakan bidang-bidang yg saling sejajar (schistosity).


4. Filit (Phylite)
Batuan metamorf output menurut metamorfik regional berbutir halus dan merupakan ubahan berdasarkan batulempung. Filit berwarna hitam keperakan yang berasal dari mineral klorit, muskovit serta serisit membangun bidang saling sejajar.


5. Marmer
Batuan metamorf yg masif (nir berfoliasi) berwarna terang serta umumnya sangat keras. Marmer adalah ubahan dari batugamping.


6. Gneis (Gneiss)
Batuan metamorf berbutir kasar dan memerlihatkan adanya struktur "perlapisan"  karena output pemisahan mineral berwarna gelap serta mineral terperinci.

Sumber dan gambar:
LIPI KARANGASAMBUNG 

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru

Contoh Soal USBN Biologi SMA dan Kunci Jawabannya Part3 Terbaru