Kasihan Begini Wajah AHOK Ketakutan Saat Dikejar Massa Rawabelong Jakarta Barat

Munculnya puluhan massa yang mengaku warga Rawa Belong yang hendak mengusir calon gubernur (cagub), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat blusukan ke Jalan Ayub Rawabelong, Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menciptakan suasana blusukan tidak aman.
Melihat massa yg ingin menyerang Ahok, langsung pengawal serta ajudannya meminta Ahok jangan panik.
"Tenang Pak, jangan panik. Santai saja. Kita amankan Bapak dulu," istilah galat satu polisi yg mengawal Ahok pada Jalan Ayub, Rabu (dua/11).
Langsung ajudan dan polisi menciptakan bundar melindungi cagub dengan nomor urut dua ini. Lalu, Ahok dievakuasi melalui Jalan Salam Raya, Sukabumi Utara, Jakarta Barat.

Evakuasi dilakukan, karena puluhan massa mengejar Ahok hendak melemparkan telur serta botol minuman.
"Kita harus evakuasi," istilah galat satu polisi sembari membuka jalan untuk Ahok.
Dengan sigap para ajudan serta tim sukses menyetop Angkutan Umum Mikrolet M24 jurusan Srengseng – Slipi Kemanggisan – Pasar Kopro Tanjung Duren. Kemudian, para penumpang diturunkan buat alasan keamanan. Polisi berpakaian sipil menggunakan gas air mata turut mengikuti Ahok.
Rencananya, Ahok akan mendatangi kawasan Salam Raya untuk meninjau Kali Sekretaris. Ahok menyusuri gang-gang mini , menyalami para warga serta sempat mempertanyakan soal banjir.
Saat mengunjungi keliru satu bengkel milik masyarakat di gang sempit, puluhan masyarakat mendatangi Ahok serta meneriaki penolakan mendatangi daerahnya.
Ahok sempat melanjutkan blusukkannya. Tetapi suasana nir aman. Ahok pun dievakuasi ke Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tak lama di Polsek, Ahok bersama para ajudan meninggalkan Polsek Kebon Jeruk. [//www.beritasatu.com/aktualitas/396791-dikejar-massa-ahok-dievakuasi-gunakan-mikrolet.html]
Apa istilah AHOK?


Terjadinya aksi demo eksodus dirinya sang sejumlah masyarakat pada Jalan Ayub Rawa Belong, Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11), dinilai calon gubernur (cagub) DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah menciderai demokrasi pada negara Indonesia.
"Saya kira, ini menciderai demokrasi kita ya," istilah Basuki di Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (dua/11).
Ia mengungkapkan semua rakyat di Jalan Ayub menerima kedatangannya menggunakan baik. Bahkan ia, sempat berbincang-bincang menggunakan warga mengenai kondisi lingkungan pada daerah jalan tersebut.
"Masyarakat seluruh terima kok. Masyarakat penduduk orisinil teruma kok. Mereka hanya segelintir orang yg teriak-teriakan itu. Ini yg saya katakan ini tidak dewasa," ungkapnya.
Menurutnya, aturan tidak sanggup dipaksakan dengan main hakim sendiri. Harus terdapat aruran yang diikuti dan disepakati beserta.
Tindakan aksi penolakan yang hampir berujung rusuh tadi, Basuki menilai sudah merugikan masyarakat setempat. Lantaran mereka menjadi ketakutan mendengar bunyi besar dan ucapan kasar.
"Hukum negara kita kan nggak bisa dipaksa. Harus terdapat aturan. Aturan disepakati ya telah. Kalau kayak gini kan kasihan masyarakat ketakutan dengar suara suara begitu, teriak-teriak begitu," ujarnya.
Meski hampir diserang oleh massa saat blusukan hari ini, mantan Bupati Belitung Timur ini tidak mau memperketat pengamanan terhadap dirinya. Dan tidak mau menambah jumlah polisi yang mengawal dirinya.
"Ditambah mau ngapain? Mau ngajak berantem gitu? Apa yg mau diamanin? Mau ngamanin gimana? Makanya kita mengalah, jalan saja ketemu rakyat," jelasnya. [//www.beritasatu.com/megapolitan/396800-ini-komentar-ahok-usai-dikejarkejar-warga.html]

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru