KEKUATAN AWAN CUMULONIMBUS SEBAGAI SALAH PENYEBAB JATUHNYA AIRASIA TERMUAT DALAM ALQURAN TERBARU

Renungan buen-humorii.blogspot.com. Komite Nasional KeselamatanTransportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan mengumumkan sejumlah temuan terkaitpenyelidikan terhadap jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 pada Selat Karimata pada28 Desember 2018.
Ada 18 informasi faktual dalam laporan awal hasilpenyelidikan mengenai jatuhnya pesawat AirAsia yg diumumkan Ketua TimInvestigasi AirAsia QZ 8051 KNKT Mardjono Siswosuwarno pada konferensi pers diJakarta, Kamis (29/1/2015). Pengumuman itu bertujuan buat meluruskan perkiraanserta asumsi yang beredar di lapangan.

"Satu-satunya tujuanpenyelidikan adalah buat menaikkan keselamatan transportasi, untukditeruskan pada kru, operator dan regulator. Informasi yang didapatkanbukan untuk menyalahkan atau penggantian ganti rugi," katanya.

Inilah18 Informasi Faktual 

Pertama, pesawat AirAsiaQZ8501 sebelum diterbangkan pada kondisi yang layak dan dalam keadaan seimbangsaat diterbangkan (on board).

Kedua, seluruh awak pesawatmempunyai lisensi yang berlaku serta mengantongi sertifikat kesehatan (medicalcertificate).

Ketiga, "second incommand" atau "co-pilot" yg menerbangkan pesawat (flying pilot),posisi pada sebelah kanan, sementara pilot atau kapten pilot berada pada sebelahkiri menjadi "pilot monitoring".

Keempat, pesawat menjelajahhingga ketinggian 32.000 kaki melewati jalurnya M635. Di layar telihat pesawatberbelok ke arah kiri.

Kelima, pesawatteridentifikasi sang "air traffic controller" (ATC) Jakarta kontakawal dalam pukul 23.11 (UTC/GMT atau disparitas dengan Indonesia sekitar tujuhjam), pesawat tersebut berbelok ke arah kiri berdasarkan jalur M365.

Keenam, pilot meminta untuknaik hingga ketinggian 38.000 kaki, tetapi ATC di Jakarta memerintahkan untuktetap berada di 32.000 kaki (stand by).

Ketujuh, pada pukul 23.16,ATC mengizinkan pilot (cleared the pilot) untuk menaikkan ketinggian hingga34.000 kaki.

Kedelapan, saat kejadiantersedia gambar-gambar dan foto satelit cuaca menggunakan perpaduan cumulonimbusyang puncak awannya mencapai 44.000 kaki.
Kesembilan, posisi terakhir pesawat yang ditangkap sang radar berada pada titikkoordinat 03 34 48,6 Lintang Selatan (LS) serta 109 41 50,47 Bujur Timur (BT).pada posisi ini pesawat kembali sejajar dengan jalur M635.

Kesepuluh, dalam 30 Desember2014, Basarnas menemukan jenazah dan serpihan pesawat terapung pada permukaanlaut Selat Karimata.
Kesebelas, pada 9 Januari 2018, ditemukan bagian ekor pesawat pada titikkoordinat 03 37 40 LS dan 109 42 75 BT.

Keduabelas, Flight DataRecorder ditemukan dalam 03 37 22,dua LS dan 109 42 42,1 BT.  FDR dibawa keJakarta sampai pada sini malam, esok harinya atau kurang menurut 24 jam diunduhterdapat 1,200 parameter rekaman, dengan 174 jam terbang.

Ketigabelas, pada 13 Januari2015 ditemukan "Cockpit Voice Recorder" (CVR) dalam koordinat 3 3718,1 LS dan 109 42 12,2 BT. CVR merekam 2 jam empat mnt penerbanganterakhir yg berisi pembicaraan flight crew atau antarpilot dan pilot denganpetugas ATC.

Keempatbelas, kotak hitamdiunduh, diteliti pada Laboratorium KNKT yang memakan waktu 11 jam.

Kelimabelas, berdasarkandata FDR dan CVR sebelum insiden pesawat menjelajah stabil pada ketinggian32.000 kaki.

Keenambelas, rekaman kotakhitam berhenti dalam pukul 23.20 (UTC/GMT).
Ketujuhbelas, pada 27 Januari 2018, 70 jasad ditemukan oleh Tim Basarnas.
Kedelapanbelas, dilakukanevakuasi dan pencarian korban yang terus berlanjut.
Mardjono mengungkapkan, semua liputan tadi dari berita, namun bukantidak mungkin buat diklarifikasi serta diperbarui sebelum nantinya disimpulkandalam laporan terakhir lebih kurang 10 bulan mendatang.

TentangAwan Cumulonimbus Dalam Alquran

Dari kedelapan belas info faktualyang herbi tragedi AirAsia QZ8501, Awan Cumulonimbus menjadi salahsatu fokus perbincangan sebagai salah satu penyebab peristiwa atau kecelakaan AirAsiaQZ8501.

Pesawat yg mengakut 155penumpang dari Surabaya menuju Singapura itu dianggap-sebut jatuh karenaterjebak cumulonimbus. Lihat pernyataan resmi KNKT dalam point Kedelapan, saatkejadian tersedia gambar-gambar serta foto satelit cuaca dengan formasicumulonimbus yg zenit awannya mencapai 44.000 kaki.

Ternyata kehebatan AwanCumulonimbus sudah dijelaskan dalam Al Quran. Kepala Balitbang KemenagMakassar, KH Hamzah Harun Al Rasyid MA, menyebar isyarat Al Quran tentangCumulonimbus melalui akun Facebooknya, Kamis (1/1/2015) malam.

"Subhanallah, Nabi Muhammad SAW 1400 tahun silam tanpa pesawat, tanpasatelit serta tanpa teropong, tanpa teknologi dapat menyebutkan jenis awanCumulonimbusyang dituliskan pada kitab Al-Quran," istilah alumnus PondokPesantren As'adiyah serta Universitas Al Azhar Mesir itu.

Mantan dosen FakultasTarbiyah UIN Alauddin Makassar itu kemudian mengajak membaca Al Quran SuratAnNur 24: 43 yg adalah, "Tidakkahkamu melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan lalumengumpulkannya, lalu Allah menjadikannya bertumpuk-tumpuk, kemudian engkaulihat hujan keluar menurut celah-celahnya serta Allah (juga) menurunkan(butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (awan Cumulus Nimbus seperti)gunung-gunung tinggi, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapayang dikehendaki-Nya dan dihindarkan-Nya menurut siapa yg dikehendaki-Nya.kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan".

"Pakar dirgantara mengatakan dalam awan Cumulonimbus terdapat butiran esyang menyebar, serta badai petir yang mengkilat, jika butiran es itu masuk keengine maka bisa menyebabkan engine mati," kentara Kiai Hamzah Harun.

Menurut data PusatMeteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG buat keperluan pengungsian, Kamis(1/1/2015), di selat Karimata sampai Laut Jawa diperkirakan masih adapembentukan awan Cumulonimbus (Cb). Data ini menguatkan dugaan bahwa keliru penyebabjatuhnya AirAsia QZ8501 adalah terjebak awan cumulonimbus.

Pakar uji terbang dariFlightFocus Setyo Soekarsono menyampaikan pesawat tidak akan bertahan pada dalampusaran awan cumulonimbus yang sangat dingin serta bermuatan petir. Pesawat yangterjebak awan cumulonimbus akan kehilangan ketinggian menggunakan sangat cepat. Iamengibaratkan pesawat pada pada awan cumulonimbus layaknya kertas yangdiombang-ambing angin.

Dalam Wikipedia disebutkanawan cumulonimbus adalah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, danterlibat pada badai petir serta cuaca dingin lainnya. Awan ini terbentuk sebagaihasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri,secara berkelompok, atau pada sepanjang front dingin pada garis squall. Awan inimenciptakan petir melalui jantung awan.


Sumber isu: Kabar24.comdan Tribun-Timur.com

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru