Kemendikbud Akan Benahi Skema Ujian Kompetensi Guru
Kementrian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemendikbud) akanmembenahi Uji Kompetensi Pengajar (UKG). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut UKG dapat diambil berdasarkan konversipengalaman kerja. Hal itu mengomentari keluhan sejumlah guru yg menilai batasnilai 80 terlalu tinggi dalam UKG.
"Kalau 80 itu berlaku buat pengajar muda yg masih melekkomputer. Kalau yang sudah tua, tidak usah 80, mampu gunakan konversi pengalamankerja," kata dia ketika memberi arahan pada dinas provinsi se-Indonesia pada(Kemendikbud), Jakarta, Senin (18/9).
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itumengatakan, selama ini kebaikan pangkat dihubungkan dengan pengalaman kerja.hal itu adalah upaya menghargai pengalaman kerja pengajar itu. Muhadjirmenginstruksikan pada Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi buat membenahi prosesUKG. Sebab, beliau menyampaikan lulus tidaknya UKG seseorang guru berhubungan dengantunjangan yang diberikan.
Ia justru menyayangkan apabila ada proses yg panjangdalam memperoleh tunjangan profesi pengajar (TPG). Salah satunya, lantaran anggaranyang sudah dialokasikannakan sebagai silpa.
"UKG minta benahi, 80 tetap bagi mereka yang barululus," kata beliau.
Selain itu, beliau meminta terdapat pengalihan kondisi sertifikasiguru, menurut 24 jam tatap muka sebagai 40 jam bekerja sinkron beban kerja ASN. Iameyakini model beban kerja itu tidak akan mempersulit pengajar menerima TPG.
Selain itiu Muhadjir jua meminta nir perlu mempersulitpembuatan karya ilmiah pengajar. Menurutnya, karya ilmiah merupakan ranah profesor.sementara pengajar, beliau menyampaikan cukup melakukan riset-riset.
Ia menyebut guru bisa mencontoh dokter pada meriset suatupersoalan, khususnya kasus pendidikan. Ia berujar selama ini seorang dokterharus memperbarui biar praktik pada jangka waktu 5 tahun sekali.
Dokter melakukan pembaruan izin menggunakan catatan darisejumlah pengalaman menangani pasien. Menururnya, pengajar dapat melakukan halserupa, yakni pengalaman menangani pelajar.
"Pengajar bila terdapat catatan portofolio anak didik, mampu dipakaiuntuk riset, lebih otentik, 15 laman saja, bagikan ke guri lain untukdiskusi," ujar dia.
Sumber : //www.republika.co.id