Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan dan Upaya Mengatasinya

Manusia menjadi makhluk Tuhan yg memiliki kemampuan rekayasa, memiliki kesamaan-kecenderungan eksklusif dalam mempertahankan kelestarian hidupnya. Salah satu kesamaan itu adalah menyederhanakan komposisi komponen-komponen ekosistem menggunakan membentuk ekosistem protesis (artificial ecosystem).

Dengan menerapkan ilmu dan teknologi, insan berkecenderungan menyederhanakan ekosistem alamiah, dengan berdasarkan “asas ekonomi" yang menguntungkan pihak insan. Hutan alam yang tidak sejenis pula sudah diubah menjadi hutan industri yg mempunyai homogen. Sungai yang berliku-liku “disodet” atau dibentuk sebagai lurus tanpa ada belokan. Sungai yang beijeram-jeram dipenggal-penggal buat bendungan. Rawa yang kaya akan komunitas biotik, ditimbun buat permukiman, jalan, dan prasarana lainnya yang menunjang aktivitas tersebut. 

Danau yang memiliki jejayaan akan komunitas biotik dan siklus biogeokimianya menjadi Iebih sederhana menurut komposisi biotiknya. Selanjutnya apa yang terjadi?

Suatu ekosistem alamiah yg jua memiliki beberapa keanekaragaman serta komponen serta komunitas biologisnya. Terdapat pada suatu ekuilibrium yang sudah berlangsung ratusan hingga  ribuan tahun.


Oleh tangan manusia, keanekaragaman tersebut disederhanakan. Paling nir ada beberapa komponen atau unsur yg dimuntahkan dan ekosistem tersebut. Jika unsur atau komponen itu bisa digantikan sang unsur atau komponen lain, ekosistem dengan “daya lentingnya” dapat memulihkan kembali komposisinya sebagai akibatnya permanen terdapat pada keseimbangan. Apabila perubahan dampak tangan manusia itu terlalu besar serta mendadak, bisa mengakibatkan terjadinya suatu kegoncangan yg nantiya bisa menimbulkan ketimpangan pada sektorekologi. 

Meluasnya suatu jenis serangga bagkan ulat atau binatang pengganggu lainnya yg kita sebut menjadi hama, merupakan bukti adanya ketimpangan ekologi menjadi dampak musnahnya atau setidak-tidaknya berkurangnya fauna atau tumbuh-tanaman pengontrol hama tersebut. 

Terjadinya Kekeringan atau kekurangan air pada area kawasan yang sebelumnya sudah ada campur tangan manusia tidak pernah terjadi, bisa diakibatkan oleh ketimpangan suatu ekologi di kawasan tersebut. 

Penebangan pohon-pohon tertentu yg bernilai irit pada suatu daerah, padahal pohon-pohon tadi memiliki fungsi menarik uap air serta menyimpan air yang jatuh, berarti memutuskan siklus yang selama ini berlangsung terus secara alamiah. Itulah yg mengakibatkan ketimpangan ekologi dan akhirnya terjadilah kekurangan air. 
Hal Ini juga yg mengakibatkan daerah banjir pada Jakarta semakin meluas, nir saja dalam daerah yg dekat menggunakan pantai, tetapi jua daerah-kawasan di pedalaman. Eksploitasi air tanah akbar-besaran, mengundang intrust air laut, sebagai akibatnya mengakibatkan terbatasnya tempat air tanah tawar (fresh water) atau meluasnya kawasan dengan air tanah payau, bahkan asin.

Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa ketimpangan ekologi terjadi lantaran lingkungan sudah nir lagi mampu menunda tekanan yang diberikan padanya. Pertumbuhan populasi yg berjalan sangat cepat diiringi menggunakan pertumbuhan berbagai kebutuhan buat mensejahterakan hayati manusia melebihi kekuatan daya dukung yang dimiliki lingkungan. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan insan dan kemampuan daya dukung lingkungan (keterbatasan ekologis). 

Dan Apabila masih ada  ketidakseimbangan maka nir segera ditanggulangi,serta nantinya bisa menyebabkan terjadinya suatu kehancuran dalam lingkungan.

Upaya Mengatasi Keterbatasa Ekologis

Upaya mengatasi kasus keterbatasan ekologis bisa dilakukan menggunakan banyak sekali cara. Di antaranya menggunakan menjaga kelestarian lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana serta seefisien mungkin, dan melalui pendekatan ekologis.

Mengingat perilaku, perbuatan, serta tindakan insan yang menjadi pelaku dan penderita tidak bisa dipisahkan berdasarkan lingkungannya, menempatkan pendekatan ekologi adalah pendekatan paling mudah dalam mempelajari kasus sosial tadi. Pendekatan ekologi pula bisa diterapkan buat mencari cara lain pembangunan “apa serta bagaimana” yang paling serasi bagi suatu lingkungan buat membentuk ekosistem yang seimbang. 

Pendekatan ekologi pada satu pihak dapat diterapkan buat menelaah suatu kasus sosial atau lingkungan, termasuk ke dalamnya penyusunan serta perumusan cara lain pemecahannya. Di pihak lain, pendekatan ekologis ini pula dapat diterapkan buat membicarakan potensi suatu lingkungan bagi kepentingan pembangunan, baik pembangunan buat memecahkan suatu kasus sosial juga buat menaikkan kesejahteraan hayati umat manusia. Pada Singkatnya, peranan pada pendekatan sutau ekologi ini dapat mencakup banyak sekali kepentingan preventif, represif, serta rehabilitatif.

Peranan dan tata kerja pendekatan ekologi tersebut dikonsepkan dalam Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) serta Analisis Manfaat serta Risiko Lingkungan (AMR1L). Dengan menerapkan kedua analisis tadi, diperlukan pembangunan menjadi sahih-sahih bermanfaat bagi kesejahteraan warga serta lingkungan tetap terjamin kelestariannya sebagaimana yang tercantum pada Undang-Undang RI nomor 4 Tahun 1982.


ANDAL diterapkan pada pembangunan pada tingkat perencanaan. ANDAL adalah kegiatan “pre-audit” yaitu suatu wahana untuk menyelidiki kelayakan rencana proyek menurut segi lingkungan. Hal tadi buat memperhitungkan pengaruh apa yang akan terjadi serta sebesar apa imbas yg akan terjadi jika pembangunan sudah terselesaikan serta beroperasi. Dari hasil ANDAL ini bisa ditentukan kelayakan proyek dan bisnis menghindarkan efek negatif dari aplikasi pembangunan yg direncanakan. Misalnya, pada suatu tempat akan dibangun industri tekstil. Untuk mendapatkan taraf kelayakan pembangunan industri itu, dilakukan ANDAL. Sebelum pabrik dibangun, taraf pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan, serta penyediaan air di daerah tadi diperhitungkan terlebih dahulu. 

Dan pada Garis dasar yg negatif pula sudah diteliti dan telah diperhitungkan lebih dulu. Kemudian, kegiatan ANDAL bertujuan buat meneliti aspek-aspek yg diukur tersebut bila industri telah dibangun. 

Dan mempunyai Selisih antara perhitungan angka sebelum ada proyek ada dan pula sesudah proyek saat beroperasi, adalah impak yg juga harus diperhitungkan buat menentukan taraf kelayakan. Hasil ANDAL juga digunakan buat memperhitungkan usaha mengatasi limbah industri yg negatif terhadap pelestarian serta kualitas lingkungan. Dengan demikian, melalui ANDAL ini ketimpangan ekologi atau kasus lingkungan bisa ditekan seminimal mungkin.

Sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia, setiap pengusaha atau lembaga yang akan membentuk suatu proyek harus melakukan ANDAL buat mengklaim tetap terpeliharanya kualitas lingkungan. ANDAL nir dapat diterapkan buat pembangunan yang telah jadi atau proyek yg sudah beroperasi.


Analisis Manfaat dan Risiko Lingkungan (AMRIL) dapat digunakan sebgao penelaah serta bisa untuk mengevaluasi suatu pembangunan dan proyek yg telah beroperasi. Dari pembangunan dan proyek yang telah beroperasi tersebut, AMRIL menelaah manfaat dan risiko lingkungan yang dialaminya. Manfaat di sini berarti efek positif yang diperoleh. 

Adapun risiko lingkungan merupakan berdampak sangat negatif dari pembangunan ataupun proyek tadi. Dengan demikian, AMRIL juga akan memiliki tujuan untuk memperbesar dari pengaruh positif serta manfaat, serta juga sangat kecil terjadinya impak negatif menurut suatu risiko lingkungan. Misalnya saja, pada area daerah telah beroperasi pabrik pembuatan ban tunggangan bermotor. 

Manfaat dari adanya pabrik tadi yang bisa dirasakan berupa penampungan energi keija, sarana kesehatan yg bisa dimanfaatkan oleh karyawan dan penduduk setempat, pengaspalan jalan, penggunaan energi listrik, adanya taman yg latif serta sejuk, dan kesempatan berusaha (dagang, sewa rumah atau kost). 
Namun demikian, industri tadi pula memiliki dampak negatif berupa pencemaran udara, penyediaan air tanah yg sebagai terbatas, nilai budaya rakyat menurun, atau ketegangan antara karyawan pabrik dengan penduduk setempat. Tindak lanjut menurut data AMRIL ini merupakan memperbesar manfaat atau pengaruh positif yg telah terdapat. Di antaranya menggunakan memerhatikan calon karyawan berdasarkan penduduk setempat, pelayanan kesehatan bagi penduduk setempat lebih ditingkatkan, pemanfaatan. Gambar: disini

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Contoh Soal PG Pendidikan Agama Islam PAI Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Part3 Terbaru

INILAH CONTOH ISIAN CATATAN FAKTA PKG 14 KOMPETENSI