Klasifikasi Iklim Di Bumi Lengkap

Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, iklim mempakan unsur geografis yang sangat mensugesti kehidupan tumbuh-tanaman , fauna, serta insan. Kenyataan menampakan bahwa manusia nir sanggup menghindari maupun mengendalikan efek iklim.  Karakteristik suatu iklim, dinyatakan menurut output pengukuran beberapa unsur cuaca serta iklim selama periode waktu eksklusif. Biasanya, dengan memakai dua atau tiga unsur saja dipercaya sudah dapat mewakili. Misalnya, temperatur dan curah hujan. 
Karakteristik iklim dalam permukaan bumi tidak selaras dari satu tempat ke tempat lain. Contoh yang ekstrim merupakan disparitas antara iklim daerah tropis menggunakan iklim kutub. Faktor-faktor yang mensugesti terjadinya perbedaan iklim adalah rotasi dan revolusi bumi, disparitas garis lintang, dan sifat muka bumi  Secara generik dikenal 5 jenis penjabaran iklim, yaitu iklim surya, iklim fisis, iklim Junghuhn, iklim Koppen, dan iklim Schmidt Ferguson.

Iklim Matahari  

Klasifikasi iklim matahari didasarkan pada kedudukan serta pergeseran semu mentari terhadap bagian atas bumi. Kedudukan mentari tersebut akan mempengaruhi intensitas sinar surya yg diterima sang bumi. Klasifikasi ini sudah dikenal semenjak jaman Yunani kuno, ketika insan sudah mengetahui adanya hubungan antara temperatur udara dengan garis lintang.  Berdasarkan kedudukan matahari tadi, maka iklim mentari dibagi menjadi 3 wilayah iklim yaitu daerah iklim tropis, daerah iklim sedang, dan wilayah iklim dingin (kutub).

  • Daerah iklim tropis, yaitu wilayah yang terletak di sebelah katas dan bawah ekuator, melingkari bumi yang dibatasi oleh garis lintang 23°LU dan 23°LS.  
  • Daerah iklim sedang, terletak di belahan bumi utara mencakup daerah dalam permukaan bumi yang dibatasi sang garis lintang 23°LU sampai 66°LU. Adapun belahan bumi selatan dibatasi sang 23°LS sampai 66°LS.  
  • Daerah iklim dingin (kutub), terletak pada belahan bumi utara meliputi wilayah dalam permukaan bumi yang dibatasi sang garis lintang 66°LU sampai dengan titik Kutub Utara menjadi titik pusatnya. Adapun pada belahan bumi selatan, daerah ini dibatasi sang garis lintang 66°LS sampai dengan titik Kutub Selatan.
Iklim Fisis  

Iklim fisis merupakan pembagian iklim berdasarkan fenomena yg sesungguhnya pada suatu wilayah permukaan menjadi output pengaruh lingkungan geografis yg terdapat pada wilayah tersebut. Adapun lingkungan geografis yg menghipnotis pembagian iklim fisis diantaranya Iautan, daratan yang luas, dan relief muka bumi. Tetapi berdasarkan segi unsur iklim, sebagaimana telah dijelaskan, penjabaran iklim hanya didasarkan atas dua atau 3 unsur iklim saja. Misalnya, temperatur, curah hujan, atau angin.  Berdasarkan faktor ini, iklim fisis bisa dibedakan sebagai iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim pegunungan, serta iklim ekspresi dominan. 

Iklim Junghuhn  

Junghuhn mengadakan penelitian tentang ketinggian, temperatur, serta kehidupan tanaman budidaya yang terdapat di Indonesia, khususnya pada Sumatera Selatan serta dataran tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitiannya, Junghuhn membagi daerah iklim secara vertikal (berdasarkan ketinggian loka menurut atas bagian atas laut). Pembagian yg diadaptasi menggunakan kehidupan tumbuh-tumbuhan tadi adalah sebagai berikut.
  1. Zona iklim panas, terletak dalam ketinggian 0-650 m menggunakan temperatur udara antara 26,3°C-22°C. Zona ini umumnya cocok buat jenis tanaman padi, jagung, karet, kina, dan kopi.
  2. Zona iklim sedang, terletak pada ketinggian 650-1500 m dengan temperatur udara antara 22°C-17,1°C. Jenis tumbuhan yang cocok dibudidayakan di zona ini merupakan kina, teh, bunga-bungaan, serta sayuran.
  3. Zona iklim sejuk, terletak dalam ketinggian 1500-2500 m menggunakan temperatur udara antara 17,1°C-11,1°C. Jenis tanaman yang cocok buat dibudidayakan di zona ini merupakan teh, kopi, dan kina.
  4. Zona iklim dingin, terletak dalam ketinggian lebih berdasarkan 2500 m menggunakan temperatur udara kurang dari 11,1°C. Pada zona ini tidak terdapat tanaman budidaya.
Iklim Schmidt-Ferguson

Schmidt-Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah curah hujan setiap bulan pada satu tahun yg dikenal menjadi rasio bulan basah serta bulan kemarau. Data yg dipakai dalam klasifikasi ini merupakan data curah hujan dari tahun 1921 - 1940. Untuk itu Schmidt-Ferguson memakai persamaan berikut. 

Keterangan:
Bulan kemarau = bulan menggunakan curah hujan homogen-homogen < 60 mm
Bulan lembap = bulan menggunakan curah homogen-homogen antara 60 - 100 mm 
Bulan basah = bulan menggunakan curah hujan homogen-homogen > 100 mm.
Dengan rumus di atas, Schmidt-Ferguson membagi tipe iklim misalnya dalam Tabel berikut.

Perlu diketahui semakin besar nilai Q rasio, maka iklim semakin kering atau curah hujan semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil nilai Q rasio, berarti curah hujan semakin banyak. Tujuan berdasarkan klasifikasi Schmidt-Ferguson adalah buat dapat memperoleh citra persebaran curah hujan sehubungan menggunakan usaha pertanian.

Contoh:
Dari sebuah pencatat curah hujan pada Kabanjahe selama sepuluh tahun diperoleh data menjadi berikut.
Jumlah rata-homogen bulan kemarau = 24
Jumlah rata-ratat bulan basah = 96 
Maka Q rasio = x 100% = 25%.
Jadi, menurut Schmidt-Ferguson Kabanjahe tergolong Iklim B.

Iklim Koppen

Koppen adalah seseorang pakar ilmu iklim Jerman yang menciptakan penjabaran iklim dari kombinasi antara temperatur udara menggunakan curah hujan. Dasar penggunaan kedua unsur ini adalah karena ke 2 unsur ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan pada muka bumi. Klasifikasi iklim yg dibentuk sang Koppen ini diterapkan buat seluruh dunia menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.
  • Membagi dunia ke pada 2 belahan, yaitu Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS).  
  • Untuk masing-masing belahan bumi, ditetapkan terdapat empat musim yaitu ekspresi dominan dingin (winter), semi (spring), gugur (autum), serta panas (summer). Masing-masing musim berlangsung selama tiga bulan.  

Koppen mengklasifikasikan iklim dunia ke pada lima jenis iklim primer yg diberi lambang alfabet kapital. Klasifikasi iklim berdasarkan Koppen dapat ditinjau dalam Tabel berikut
Kelima tipe iklim primer ini masih diperinci lagi, sebagai akibatnya sebagai 12 macam penjabaran iklim menjadi variasinya. Selengkapnya rincian pembagian iklim Koppen dapat dipandang pada Pcta Pembagian Iklim Koppen.
Wilayah Indonesia terletak di antara lintang 6°LU serta 11°LS dengan temperatur homogen-rata tahunan 26,tiga°C. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, daerah Indonesia sebagian besar tergolong iklim tropik (Iklim A) yaitu Af serta Aw. Sebagian kecil tergolong iklim sedang  terutama di wilayah pegunungan. Baca juga: Kaitan geografi dan paleoklimat

Gambar: disini

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru