KREATIVITAS BELAJAR SISWA TERBARU
MenurutConny Semiawan dalam bukunya Memupuk Bakat Dan Kreativitas Siswa Di SekolahMenengah, (1990:7), kreativitas adalah kemampuan buat memberikangagasan-gagasan baru serta menetapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitasmeliputi baik ciri-ciri kogniif (aptitude) misalnya kelancaran, keluwesan,(fleksibelitas) serta keaslian (orisinalitas) pada pemikiran juga karakteristik-ciriafekif (non-aptitude) seperti rasa ingin memahami, bahagia mengajukan pertanyaan danselalu ingin mencari pengalaman baru.
Kata kreativitas dari dari “create” yang berarti pintar mencipta. Dalam pengertian yg lebih luas, kreativitas berarti suatu proses yang tercermin pada kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) serta originalitas berfikir. Menurut Hurlock (2005: 4), “Kreativitas merupakan kemampuan buat membuat komposisi, produk, atau gagasan apa saja yg dalam dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatannya”.
=====================================
=====================================
MenurutClark Moustakas sebagaimana dikutip oleh Utami Munandar (2002:24) dalam bukunyaMembangun Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah menyatakan bahwa “KreativitasAdalah Pengalaman Mengekspresikan Dan mengaktualisasikan bukti diri individudalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, menggunakan alam serta oranglain.”
Kreativitasadalah kemampuan membuat kombinasi baru menurut data, warta, atauunsur-unsur yg terdapat. Biasanya orang mengartikan kreativitas sebagai dayacipta, sebagai kemampuan unuk membentuk hal-hal yang baru sama sekali tetapimerupakan adonan (kombinasi) dari hal-hal yg sudah ada sebelumnya.
Yangdimaksudkan menggunakan data, liputan, atau unsur-unsur yang ada, dalam arti sudahada sebelumnya, atau sudah dikenal sebelumnya. Adalah sebuah pengalaman yangtelah diperoleh seseorang selama hidupnya. Disini termasuk segala pengetahuanyang sudah diperolahnya baik selama dibangku sekolah juga diperolehnya dalamlingkungan famili dan masyarakat. Dengan demikian jelaslah bahwa semakinbanyak pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki seorang semakin banyakkemungkinan beliau memanfaatkan dan memakai segala pengalaman dan pengetahuantersebut buat bersibuk diri secara kreatif.
Kreativitastidak sama menggunakan intelegensi, dalam arti intelegensi question (IQ),sebagaimana dituangkan pada penelitian (research) menurut tahun 1970-an dan tahun1980-an. Kita sekarang pula mengetahui bahwa jenis eksklusif berdasarkan keahlianpikiran divergent bisa ditingkatkan dengan praktek serta latihan. Namun asa“gagasan yg menghebohkan” yg sangat bermanfaat dalam tahu kreativitas yangminat dalam 2 puluh terakhir merupakan pandangan baru kreativitas sebagai multi intelegen(intelegen yang berlipat ganda).
Asrori (2009:63) menyatakanbahwa kreativitas adalah karakteristik-karakteristik spesial yg dimiliki oleh individu yangmenandai adanya kemampuan untuk membentuk sesuatu yg sama sekali baru ataukombinasi menurut karya-karya yg sudah ada sebelumnya menjadi suatu karya baruyang dilakukan melalui hubungan dengan lingkungannya untuk menghadapipermasalahan serta mencari cara lain pemecahannya melalui cara-cara berpikiryang menyeluruh.
Nana Syaodih (2005:104) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki seseorang buat menemukan danmenciptakan hal baru, cara-cara baru, contoh baru yg berguna bagi dirinya dan rakyat. Hal baru itu tidak perlu sesuatu yang sama sekali unsur-unsurnyamungkin sudah terdapat sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, interaksi baru, konstruk baru yang mempunyai kualitas yang berbeda menggunakan keadaan yang sebelumnya.jadi hal baru itu sesuatu yg sifatnya inovatif.
Drevdahl (Asrori, 2018:62)mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi komposisi dangagasan-gagasan baru yang dapat berwujud kegiatan imajinatif atau sintesisyang mungkin melibatkan pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dan pengalamanmasa kemudian yang dihubungkan menggunakan yang telah terdapat dalam situasi kini . Hasiltersebut berguna, bertujuan, terarah, dan tidak hanya sekedar fantasi. Sumberawal serta perkembangan kreativitas itu ditimbulkan sang faktor-faktor yang adadalam lingkungan keluarga.
Utami Munandar dalam Nana Syaodih (2005:104) menaruh rumusantentang kreativitas menjadi berikut:Kreativitas merupakan kemampuan: a) buat menciptakan kombinasi baru, berdasarkan data, liputan atau unsur yang ada, b) dari data atau fakta yg tersedia, menemukanbanyak kemungkinan jawaban terhadap suatu perkara, dimana penekanannya adalah pada kualitas, ketepatgunaan serta keragaman jawaban, c) yang mencerminkan kelancaran, keluwesan serta orisinalitas dalamberfikir dan kemampuan buat mengelaborasi suatu gagasan.
Supriyadi (1994:20) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seorang buat melahirkan sesuatu yg baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yangrelatif berbeda menggunakan apa yg telah terdapat. Hal ini senada dengan pendapat Semiawan (1997:19) yang mengemukakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan buat memberikan gagasan baru danmenerapkannya pada pemecahan kasus.
Rhodes yg dikutip pada Utami Munandar (2002:25) menganalisis lebih menurut 40 definisi mengenai kreativitas menyimpulkan bahwa dalam umumnya kreativitas dirumuskan dalam kata langsung (person), proses (process), dorongan (press), dan produk (product). Rhodes menyebut keempat jenis definisi kreativitas ini menjadi Four P’sof Creativity. Berikut beberapa definisi mengenai kreativitas menurut parapakar:
1. Pribadi
Menurut Hulbeck “creativity is an imposing of one’s own whole personality on the environment in aunique and characteristic way”. Tindakan kreatif ada berdasarkan keseluruhan kepribadian pada hubungan dengan lingkungannya. Definisi mengenai kreativitas yang pula menekankan aspek pribadi diberikan Sternberg pada “three facet contoh of creativity”, yaitu “kreativitas merupakan titik rendezvous yang khas antara 3 atributpsikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.
2. Proses
Definisi mengenai proses kreatif berdasarkan Torrance pada dasarnya menyerupailangkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu: “The process of (1) sensing difficulties, persoalan, gaps in information, missing elements, something asked; (dua) making guesses andformulating hypotheses about these deficiencies; (tiga )evaluating and testing these guesses and hypotheses; (4) possibly revising and retesting them; and finally (lima) communicating the results”
Definisi Torrance ini meliputi seluruh proses kreatif serta ilmiah mulai berdasarkan menemukan perkara sampai dengan membicarakan hasil. Wallasdalam Nana Syaodih (2005:105) mengemukakan terdapat 4 termin perbuatan atau kegiatankreatif, yaitu:
a. Tahap persiapan atau preparation, merupakan termin awal berisi kegiatan sosialisasi perkara, pengumpulan data berita yang relevan, melihathubungan antara hipotesis menggunakan kaidah-kaidah yg ada, tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajagi kemungkinan-kemungkinan.
b. Tahap pematangan atau incubation, adalah termin mengungkapkan, membatasi, membandingkan masalah. Dengan proses inkubasi atau pematangan ini diharapkan terdapat pemisahan mana hal-hal yang sahih-sahih krusial serta mana yang tidak, mana yg relevan serta mana yang tidak.
c. Tahap pemahaman atau illumination, merupakan tahap mencari dan menemukan kunci pemecahan, menghimpun warta berdasarkan luar buat dianalisis dan disintesiskan, kemudian merumuskan beberapa keputusan.
d. Tahap pengetesan atau verification,merupakan tahap mentes serta pertanda hipotesis, apakah keputusan yg diambil itu tepat atau nir.
3. Produk
Definisiyang serius pada produk kreatif menekankan orisinalitas, seperti definisi menurut Barron yg menyatakan bahwa “kreativitas merupakan kemampuan buat membentuk/membentuk sesuatu yg baru.” Begitu pulamenurut Haefele “kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan kombinasi-kombinasibaru yg mempunyai makna sosial.”Definisi Haefele ini menekankan bahwa suatu produk kreatif nir hanya wajib baru tetapi juga diakui dan bermakna. Amabile mendefinisikankreativitas menjadi produksi suatu respons atau karya yang baru serta sesuaidengan tugas yg dihadapi.
4. Pendorong
Definisi keempat menekankan kreativitas dalam faktor press atau dorongan, baik dorongan internal (daridiri sendiri berupa impian dan cita-cita buat membentuk dan bersibuk diri secara kreatf) juga dorongan eksternal berdasarkan lingkungan sosial serta psikologis. Definisi Simpson merujuk dalam aspek dorongan internal, yaitu kemampuan kreatif yang dirumuskansebagai “the initiative that one manifers by his power to break away from the usual sequence of thought”. Menurut Amabile kreativitastidak hanya bergantung dalam keterampilan dalam bidang serta berfikir kreatif, tetapi pula pada motivasi intrinsik (pendorong internal) buat bersibuk diri dalam bekerja, dan pada lingkungan sosial yang aman (pendorong eksternal).
D.N. Perkins pada Zaleha Ishab (2008:54) pula mengemukakan bahwa kreativitas nir hanya bergantung dalam satu sifat saja, tetapi melibatkan poly komponen. Komponen tersebut antara lain:
1. Berpikir kreatif melibatkan sisi estetikdan baku mudah.
2. Berpikir kreatif bergantung dalam perhatianterhadap tujuan dan hasil.
3. Berpikir kreatif lebih banyak bergantung kepada gerak daripada pada kelancaran.
4. Berpikir kreatif nir hanya objektiftetapi juga subjektif
5. Berpikir kreatif lebih banyak bergantung pada motivasi intrinsik daripada motivasi ekstrinsik.
Dari kabar pada atas bisa dipahami bahwa kreativitas bukan saja bekerjasama menggunakan penemuan yg bagus serta menarik, namun lebih banyak bekerjasama menggunakan penemuan yang memperlihatkan penerapan dan mungkin relatif membosankan sebagai akibatnya membuahkan aspekkreatifnya nir terlihat. Dalam menjalani proses kreatif ini tidak bisaterpaku dalam satu hal karena kaku dan terobsesi dengan kreativitas. Kadang-kadang diperlukan sikap subjektif dan memperhatikan pendapat yg dari perasaan. Selain itu, sikap proaktif pada bertindak juga diperlukan dalammenjalani proses kreatif.
Campbell (2001:17) mengartikan kreativitas sebagai aktivitas yg mendatangkan output yang sifatnya baru, berguna serta dapatdimengerti. Baru diartikan sebagai inovatif, belum adasebelumnya, segar, menarik, aneh, serta mengejutkan. Berguna diartikan menjadi lebih lezat , lebih praktis, mempermudah, mendorong, berbagi, mendidik, memecahkan kasus,mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yg baik. Sedangkan dapat dimengerti diartikan hasil yg samadapat dimengerti serta dapat dibuat pada lain ketika, atau sebaliknyaperistiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tidak dapatdiramalkan dan tidak bisa diulangi.
Berdasarkan pendapat beberapa pakar, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitasadalah kemampuan seorang dalam membuatsesuatu yg tidak sinkron berdasarkan yg lain, atau membentuk sesuatu yang baru.
PengertianBelajar
Belajar merupakan suatu usaha sadar individu buat mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulanganpengulangan serta perubahan yg terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.belajar adalah suatu kegiatan disengaja yang bertujuan mencapai suatuhasil belajar, kemampuan berpikir atau kemahiran baru yang bisa digunakan dalam kehidupan Mulyati (2005:lima). Belajar melibatkan tiga proses yg berlangsung hampir bersamaan, yaitu memperoleh warta baru, transformasi, serta menguji relevansi serta ketepatan pengetahuan. Informasi baru merupakan penghalusan liputan sebelumnya yangkemudian ditransformasikan.pada tahap transformasi, seseorang memperlakukanpengetahuan agar cocok.
Dalammendefinisikan tentang belajar banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksuddengan belajar adalah mancari ilmu atau menuntut ilmu, hampir seluruh ahlipendidikan mencoba merumusakan dan menafsirkan mengenai belajar, pada definisisering kali rumusan itu berbeda satu sama lain.
MenurutAbi Syamsudin Makmun (2001:157), belajar adalah suatu proses yang selalumenunjukkan kepada suatu proses perubahan prilaku atau langsung seorang berdasarkanpraktik atau pengalaman eksklusif. Pendapat yg sama dikemukakan sang AlisufSobri (1995:55) bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laris sebagaiakibat pengalaman atau latihan.
Belajartidak hanya meliputi mata pelajaran, tetapi juga dominasi, norma,persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, beragam keterampilandan hasrat. Tetapi nir sama perubahan prilaku berarti belajar, orang yangtangannya patah karena kecelakaan mengubahtingkah lakunya, tetapi kehilangantangan itu sendiri bukanlah belajar. Mungkin orang itu melakukan perbuatanbelajar buat mengimbangi tangannya yang hilang itu menggunakan mempelajariketerampilan baru. Perubahan nir selalu wajib membuat perbaikan ditinjaudari nilai-nilai sosial. Seorang penjahat mungkin sekali sebagai seseorang ahli,tetapi berdasarkan segi pendangan sosial hal itu bukanlah berarti pemugaran.
MenurutHilgard dan Brower sebagaimana yang dikutip sang Oemar Hamalik (2008:45) dalambukunya psikologi pendidikan mereka mendefinisikan belajar menjadi perubahandalam perbuatan melalui kegiatan, praktek dan pengalaman.
Dengandemikian bisa dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkahlaku melalui pendidikan atau lebih khusus melalui mekanisme latihan, perubahanitu sendiri berangsur-angsur dimulai menurut sesuatu yg tidak diketahui ataudikenalnya untuk kemudian dikuasai atau dimilikinya serta dipergunakan sampaipada suatu saat buat dinilai sang yang menjalani proses belajar itu.
Dengan tugas baru, mungkin melalui cara ekstrapolasi serta atau bentuk lain. Pada prosesterakhir, terdapat pegujian cara memperlakukan pengetahuan apakah sinkron dengantugas. Belajar adalah proses perubahan konduite berkat pengalaman serta latihan. Artinya, tujuan aktivitas adalah perubahan tingkah laris, baik yg menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap; bahkan mencakup segenap aspek organisme atau pribadi.
Kegiatan belajar mengajarseperti mengorganisasikan pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajarmengajar, menilai proses serta output belajar, kesemuanya termasuk pada cakupan tanggung jawab pengajar. Jadi, hakikatnya belajar adalah perubahan Syaiful Bahri Djamarah serta Zain (2002:11). Belajar dalam arti yg luas yaitu suatu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, serta evaluasi terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan serta kecakapan dasaryang terdapat dalam aneka macam bidang studi atau lebih luas lagi pada banyak sekali aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisir Natawidjaja (1979:1) Menurut Natawidjaja (1979:3) terdapat dua kriteria belajar yang berhasil, yaitu menjadi berikut.
1. Pengaruh yg akbar berdasarkan hubungan belajar mengajar terhadap prestasi murid pada bentuk dominasi, penggunaan dan penilain perilaku, pengetahuan serta keterampilandasar, baik yang diperoleh melalui aneka macam bidang studi maupun sebagai akibatkomunikasi yang baik antara murid menggunakan yg lain.
2. Suasana yang baik dalam para anak didik, guru serta siapa saja yg turut serta pada mencapai tujuan yang telahditetapkan dalam hal ini prestasi yangbaik yang menjadi kriteria pertama.
PengertianKreativitas Belajar Siswa
Kreativitas belajarmerupakan keliru satu indikator keberhasilan murid pada belajar memegangperanan penting pada pencapaian keberhasilan pembelajaran. Menurut Usman(1993: 11) murid yg mempunyai kreativitas pada pembelajaran akandiketahui menggunakan menampakan taraf kreativitasnya pada aneka macam aktivitas.mereka selalu ingin memecahkan persolan-dilema, berani menanggung resikoyang sulit sekalipun, kadang-kadang destruktif di samping konstruktif, lebihsenang bekerja sendiri serta percaya pada diri sendiri.
Utami Munandar (1992:47)mendefinisikan: “Kreativitas merupakan kemampuan yg mencermiikan kelancaran,keluwesan, serta orisinalitas thiam berpikir seth kemampuan buat mengelaborasisuatu gagasan “Lebth lanjut Utami Muriandar menekankanbahwa kreativitas sebagaikeseluruhan kepribadian adalah hasil rnteraksi dengan lingkungannyaLingkungán yg adalah loka individu berinteraksi itu dapat mendukungberkembangnya kreativitas, tetapi adajuga yang justru menghambat berkembangnyakreativitas individu. Kreativitas yang ada dalam mdividu itu dipakai untukmenghadapi banyak sekali permasalahan yang terdapat saat berinteraksi denganlingkungannya serta mencari berbagai cara lain pemecahannya sehingga dapattercapai penyesuaian-diri secara adekuat.
Rogers mendefinisikankreativitas menjadi proses keluarnya output-hasil baru ke pada suatu tindakan(Utami Munandar, 1 992:48) Hasil-hasil baru itu muncul serta sifat-sifat individuyang unik yg berinteraksi menggunakan individu lain, pengalaman, juga keadaanhidupnya. Kreativitas ini bisa terwujud dalarn suasana kebersamaan dan terjadibila rekanan antar individu ditandai oleh hubungan-hubungan yg bermakna.
Tornace serta Myres dikutipoleh Triffinger (1980) dalam Semiawan dkk (1987:34) berpendapat bahwa belajarkreatif adalah “sebagai peka atausadar akan masalah, kekuarangan-kekurangan,kesenjangan pada pengetahuan, unsur-unsur yg tidak terdapat, ketidak harmonisandan sebagainya. Mengumpulkam informasi yang ada, membataskan kesukaran, ataumenunjukkan (mengidentifikasi) unsur yg nir terdapat, mencari jawaban, membuathipotesis, mengubah serta mengujinya, menyempurnakan dan akhirmnyamengkomunikasikan hasil-hasilnya” .
Adapun karakteristik anakdalam belajar menurut Usman (1993: 11) mencakup: (1) cepat dalam belajar;(2) lambat belajar; (3) anak yang kreatif; (4) underachiever; serta (4) anak yanggagal (drop-out).
Berdasarkanuraian tentang kreativitas dan belajar di atas, maka penulis dapat menyimpulkanbahwa kreativitas belajar yang dimaksud merupakan kemampuan-kemampuan yangdimiliki oleh siswa (anak didik) dalam proses pembelajaran atau mengembangkansegala potensi yg terdapat dalam dirinya baik pada ranah kognitif, afektif,psikomotorik.
Ciri-ciriKreativitas Belajar Siswa
Supriyadi (1994:15) mengatakan bahwa ciri-ciri kreativitas berupa gagasan, pemecahan kasus serta penemuan. Adapun yang termasuk pada aspek-aspek pokok individu kreatif, antara lain.
a. Kelincahan berpikir berdasarkan segala arah, yaitu kemampuan buat melihat perkara dari segala arah, sudut pandang, serta megumpulkan banyak sekali faktayang penting buat mengarahkan kabar itu dalam kasus yang dihadapi.
b. Kelincahan mental berpikir ke segala arah, yaitu kemampuan buat berpikir dari satu wangsit/gagasan menyebar ke segala arah yang memungkinkan mencari banyak sekali jawaban yg tidak selaras.
c. Fleksibilitas konseptual merupakan kemampuan buat secara impulsif mengubah cara pandang dan pendekatan kerja yang tidaksejalan.
d. Originalitas merupakan kemampuan buat menuangkan inspirasi, gagasan, pemecahan, cara kerja yg tidak biasa dan sporadis bahkanmengejutkan.
e. Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas, individu kreatif lebih menyukai kerumitan daripada kemudahan memiliki tantangan menurut keamanan,kecenderungan pada poly tali temalinya.
f. Latar belakang yg merangsang, lingkungan yg merangsang serta suasana yangmendukung mendorong timbulnya kreativitas individu.
g. Kecakapan dalam banyak hal, para individu kreatif dalam umumnya memiliki minat dan kecakapan pada aneka macam bidang dan dapat menikmati kehidupan menurut aneka macam sudut pandang.
Csikszentmihalyi dalam Utami Munandar (2002:51) mengemukakan sepuluh karakteristik-cirikepribadian kreatif, antara lain menjadi berikut:
1. Pribadi kreatif memiliki kekuatan tenaga fisik yang memungkinkan mereka bekerja berjam-jam menggunakan konsentrasi penuh, namun mereka pula bisa tenang dan rileks, bergantung pada situasinya.
2. Pribadi kreatif, cerdas serta cerdik, tetapipada waktu yg sama mereka pula naif. Di satu pihak mereka mempunyai kebijakan (wisdom), tetapi jugabisa misalnya anak-anak (childlike). Insight yg mendalam dapat tampakbersama-sama menggunakan ketidakmatangan emosional serta mental. Mereka dapat berfikirkonfergen dan difergen.
3. Ciri-ciri kontras ketiga berkaitan menggunakan kombinasi antara sikap bermain dan disiplin. Kreativitas memerlukan kerja keras, keuletan, dan ketekunan buat menuntaskan suatu gagasan atau karya baru menggunakan mengatasi rintangan yang seringdihadapi.
4. Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara khayalan dan fantasi, namun permanen bertumpu dalam empiris. Keduanya diharapkan buat bisa melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan dengan masa kemudian.
5. Pribadi kreatif menerangkan kecenderunganbaik introversi juga ekstroversi. Seseorang perlu bisa bekerja sendiri buat dapat berkreasi, tetapi pula krusial baginya buat bertemu dengan orang lain, bertukar pikiran, dan mengenal karya-karya orang lain.
6. Orang kreatif bisa bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya dalam saat yg sama. Mereka puas menggunakan prestasi mereka tetapi umumnya tidak terlalu ingin menonjolkan apa yang telah mereka capai, dan mereka pula mengakui adanya faktor keberuntungan pada karier mereka. Mereka lebih berminat terhadap apa yang masih mereka lakukan.
7. Pribadi kreatif menerangkan kecenderungan androgini psikologis, yaitumereka dapat melepaskan diri berdasarkan stereotip gender (maskulin-feminin). Lepas menurut kedudukan gender, mereka sanggup sensitif dan asertif, mayoritas serta submisif pada saatyang sama.
8. Orang kreatif cenderung mandiri bahkan senang menentang, namun pada lain pihak mereka mampu permanen tradisional serta ortodok. Bagaimanapun, kesediaan buat merogoh risiko serta meninggalkan keterkaitan dalam tradisi jua perlu.
9. Kebanyakan orang kreatif sangat bersemangat jika menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat objektif dalam evaluasi karyanya. Tanpa semangat seseorang bisa kehilangan minat terhadap tugas yang sangat sulit, namun tanpa objektivitas, karyanya mampu menjadi kurang baik dankehilangan kredibilitasnya.
10. Sikap keterbukaan serta sensitivitas orang kreatif acapkali membuatnya menderita jika mendapat banyak kritik dan serangan terhadap output jerih payahnya, namun disaat yg sama ia juga mencicipi kegembiraanyang luar biasa.
Campbell yang mengelompokkan aspek kreatif dalam duakategori, Ayan mengelompokkan ke pada empat kategori. Menurut Ayan (Candra, 2018:8), aspek-aspek kreativitas terdiri menurut.
a. Rasa ingin memahami (Curiousity) merupakan komponen pertama yang sangat penting bagi bisnis-bisnis kreatif yang dilakukan seorang. Hal ini diklaim pula sebagai kekuatan mempertanyakan sesuatu (questioning force).
b. Keterbukaan terhadap pengalaman dan pengetahuan (Openness to experiences )atau fakta baru jua merupakan komponen yang sangat vital pada kreativitas. Untuk sebagai orang kreatif diperlukan persediaan liputan serta pengalaman yangbanyak serta beraneka ragam menurut ketika ke saat. Agar cukup keterangan serta pengalaman, seseorang wajib bersifat fleksibel, terbuka, mau mendapat dan menghargai berbagai pandangan,pemikiran, pendapat dan hasil karya orang lain. Dengan fleksibilitas dan keterbukaan ini, seseorang akan dapat memperkaya pengetahuan yg sudah terdapat pada dalam struktur kognitif, sebagai akibatnya dia berpeluang akbar buat dapat memunculkan gagasanyang luar biasa.
c. Toleransi terhadap resiko (Risk Tolerance) merupakan kesanggupan atau kesediaan seorang buat mengambil resiko terhadap apa saja yanghendak diusahakan atau dihasilkan. Keterbukaan serta keingintahuan seorang jua akan berkembang menggunakan baik bila seseorang pula memiliki toleransi yg tinggi atau kesanggupan menerima resiko-resiko tertentu yang mungkin ditimbulkannya.
d. Energi (Energy) meliputi energi fisik serta energi mentalis.pada umumnya orang kreatif memiliki energi yg luar biasa, khususnya tenaga fisik.
Menurut Utami Munandar pada Reni Akbar Hawadi dkk. (2001:lima-10) menjabarkan ciri-karakteristik kemampuan berpikir kreatif sebagaiberikut:
1. Ciri-karakteristik akal budi kreatif(Aptitude)
a. Keterampilan berpikir lancar yaitu mencetuskan poly gagasan, jawaban, penyelesaianmasalah atau pertanyaan, memberikan poly cara atau saran buat melakukanberbagai hal, selalu memikirkan lebih menurut satu jawaban.
b Keterampilan berpikir luwes (Fleksibel) yaitu membuat gagasan, jawaban atau pertanyaan yg bervariasi, bisa melihat suatu masalahdari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari banyak alternatif atauarah yangberbeda-beda, bisa mengganti cara pendekatan atau cara pemikiran.
c. Keterampilan berpikir rasional yaitu mampu melahirkan ungkapan yang baru serta unik, memikirkan cara yangtidak lazim buat mengungkapkan diri, mampu menciptakan kombinasi-kombinasiyangtidak lazim berdasarkan bagian-bagian atau unsur-unsur.
d. Keterampilan memperinci atau mengelaborasi yaitu sanggup memperkaya serta membuatkan suatu gagasan atau produk, menambahkan atau memperinci detil-detil menurut suatu objek, gagasan atausituasi sebagai akibatnya lebih menarik.
e. Keterampilan menilai (mengevaluasi) yaitu memilih patokanpenilaian sendiri serta memilih apakah suatu pertanyaan benar,suaturencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana, mampu mengambil keputusanterhadap situasi yg terbuka, tidak hanya mencetuskan gagasan, namun pula melaksanakannya.
2. Ciri-ciri Afektif(Non-aptitude)
a. Rasa ingin tahu yaitu selalu terdorong buat mengetahui lebih poly, mengajukan banyak pertanyaan, selalu memperhatikanorang,objek dan situasi, peka dalampengamatan dan ingin mengetahui/meneliti.
b. Bersifat imajinatif yaitu mampu memperagakan atau membayangkanhal-hal yg belum pernah terjadi, memakai khayalan dan fenomena.
c. Merasa tertantang oleh kemajuan yaitu terdorong buat mengatasi masalah yangsulit, merasa tertantang oleh situasi-situasi yg rumit, lebih tertarik pada tugas-tugasyang sulit.
d. Sifat berani mengambil resiko yaitu beranimemberikan jawaban meskipun belum tentu sahih, tidak takut gagal atau mendapatkritik, tidak sebagai ragu-ragu karena ketidakjelasan, hal-hal yang nir konvensional atau yang kurang berstruktur.
e. Sifat menghargai yaitu bisa menghargai bimbingan dan pengarahandalam hidup, menghargai kemampuan dan talenta-bakat sendiri yangsedang berkembang
Biasanya anak yang kreatifselalu ingin memahami, memiliki minat yg luas, memiliki kegemaran dan menyukai kegiatan yang kreatif. Mereka lebih berani mengambil resiko (namun dengan perhitungan) daripada anak-anak pada umumnya, ialah dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti, penting serta disukai, mereka tidak terlalu menghiraukan kritik dan ejekan orang lain. Mereka pun nir takut buat menciptakan kesalahan dan mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin nir disetujui orang lain. Orang yang inovatif berani buat tidak sama, menonjol, membuat kejutan atau menyimpang berdasarkan tradisi.
Utami Munandar (1992) mengemukakan cini-karakteristik kreativitasantara lain:
1.senang mencari pengalaman baru
2.memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit
3.memiliki inisiatif
4.memiliki ketekunan yg tinggi
5.cenderung kritis terhadap orang lain
6.berani menyatakan pendapat serta keyakinannya
7.selalu ingin tahu
8.peka atau perasa
9.enerjik serta ulet
10.menyukai tugas-tugas yang majemuk
11.percaya kepada diri sendiri
12.mempunyai rasa humor
13.memiliki rasa keindahan
14.berwawasan masa depan serta penuh imajinasi.
Adapun Clark (Asori,2009:73) mengemukakan ciri kreativitas merupakan menjadi berikut:
1.memiliki disiplin diri yg tinggi
2.memiliki kemandirian yang tinggi
3.cenderung acapkali menentang otoritas
4.memiliki rasa humor
5.mampu menentang tekanan kelompok
6.lebih mampu menyesuaikan diri
7.senang berpetualang
8.toleran terhadap ambiguitas
9.kurang toleran terhadap hal-hal yang membosankan
10.menyukai hal-hal yang kompleks
11.memiliki kemampuan berpikir divergen yg tinggi
12.memiliki memori serta atensi yg baik
13.memiliki wawasan yg luas
14.mampu berpikir periodik
15.memerlukan situasi yg mendukung
16.sensitif terhadap lingkungan
17.memiliki rasa ingin memahami yang tinggi
18.memiliki nilai estetik yg tinggi
19.lebih bebas pada mengembangkan integrasi kiprah seks.
ManfaatKreativitas Belajar Siswa
Dalam aktivitas belajarmengajar anak yang mempunyai kreativitas lebih bisa menemukan masalah-masalahdan mampu memecahkannya juga. Oleh karena itu, pengajar perlu memberikesempatan yang seluas-luasnya pada murid sebagai akibatnya kreativias, bakat danminatnya bisa berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Kreativitas sangat krusial dalam hidup, maka menurut itu kreativitas perlu dipupuk sejak dini pada diri peserta didik. Utami Munandar (2002:43) mengemukakan alasanpentingnya kreativitas diantaranya:
1. Dengan berkreasi orang bisa mewujudkandirinya, dan perwujudan diri adalah kebutuhan utama pada tingkat tertinggidalam hidup insan. Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yg berfungsi sepenuhnya.
2. Kreativitas atau berfikir kreatif menjadi kemampuan buat melihat beragam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah merupakan bentuk pemikiran yang hingga waktu ini masih kurang mendapatperhatian pada pendidikan.
3. Bersibuk diri secara kreatif nir hanyabermanfaat bagi diri eksklusif serta lingkungan, tetapi terlebih-lebih jua memberikan kepuasan kepada individu. Dari wawancara terhadap tokoh-tokoh yang telah mendapat penghargaan lantaran berhasil menciptakan sesuatu yg bermakna yaitu para artis, ilmuwan dan para inventor, ternyata faktor kepuasan ini amat berperan, bahkan lebih menurut laba material semata-mata.
4. Kreativitaslah yg memungkinkan manusiameningkatkan kualitaas hidupnya. Dalam era pembangunan ini, kesejahteraan serta kejayaan rakyat serta negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ilham-ilham baru, penemuan-penemuan, dan teknologi baru. Untukmencapai hal ini, perilaku, pemikiran serta konduite kreatif harus dipupuk semenjak dini.
Faktor-faktoryang Mendorong Kreativitas Belajar Siswa
Pengembangan kreativitassiswa dalam proses pembelajaran merupakan hal krusial, karena jika kreativitassiswa nir muncul maka proses pembelajaran tadi akan tidak aktif, merupakan tidakada hubungan yang baik antara pendidik serta siswa, oleh karenanya kitaharus mengetahui dan tahu faktor-faktor yg mempengaruhi kreativitas belajarsiswa.
Kreativitas belajar dankonteks ini, berarti para siswa diharapkan mampu membuat koneksi (keterkaitan)atas diri mereka sendiri, untuk hadir dan membuat kombinasi-kombinasibaru, buat mengaplikasikan khayalan dalam bahasa yg mereka gunakan. Adapunfaktor-faktor yang mensugesti kreativitas belajar diantaranya :
a) Faktor internal anak didik,faktor Internal anak didik adalah yang berasal menurut dalam diri murid sendiri yangmeliputi 2 aspek, yaitu aspek fisiologis (jasmaniah) serta aspek psikologis (rohaniah),aspek fisiologis (jasmaniah)meliputi kesempurnaan fungsi seluruh panca inderaterutama otak, lantaran otak adalah asal dan menara pengontrol aktivitas badanmanusia. Otak merupakan kesatuan system memori, sehingga insan bisa belajardengan cara menyerap, mengolah, menyimpan, serta memperoduksi pengetahuan danketerampilan untuk mempertahankan dan menyebarkan kehidupannya di muka bumi.aspek psikologis (rohaniah) pada belajar, akan menaruh andil yang penting.faktor psikologis akan senantiasa menaruh landasan serta kemudahan pada upayamencapai tujuan belajar secara optimal. Banyak faktor yang termasuk aspekpsikologis yg bisa mempengaruhi kuantitas serta kualitas pembelajaran siswa.tetapi, diantara faktor-faktor rohaniah murid yng ditinjau lebih esensialadalah tingkat kecerdasan/ intelejensi siswa, perilaku, minat, bakat, motivasi,dan kreativitassiswa. Seorang murid akan berhasil dalam belajar bila padadirinya sendiri terdapat impian buat belajar. Inilah prinsip dan hokum pertamadalam aktivitas pendidikan dan pedagogi, kesatuan antara aspek fisiologis danaspek psikologis akan membantu pelajaran.
b) Faktor eksternal anak didik,faktor eksternal murid terdiri berdasarkan 2 macam, yaitu faktor lingkungan sosialdan faktor lingkungan non sosial, lingkungan sosial sekolah misalnya guru, parastaf administrasi, sahabat-sahabat sekelas bisa mensugesti kreativitas belajarseorang murid. Para guru yang selalu menerangkan sikap yang simpatik danmemperlihatkan suri tauladan yg baik dan rajin khususnya dalam hal belajarmisalnya rajin membaca bisa sebagai daya dorong yg positif bagi kegiatanbelajar anak didik. Lingkungan sosial yg lebih menghipnotis kegiatan belajar ialahorang tua dan keluarga murid itu sendiri. Lingkungan non sosial seperti gedungsekolah serta letaknya. Tempat tinggal famili anak didik, alat belajar, waktubelajar dan cuaca, faktor-faktor ini dipandang bisa menentukan tingkatkreativitas dan keberhasilan murid.
c) Faktor fragmental, yangterdiri berdasarkan gedung atau sarana fisik kelas, indera pedagogi, media pengajaran,guru serta kurikulum atau bahan ajar serta taktik belajar mengajar yangdigunakan akan mempengaruhi proses belajar dan kreativitas belajar anak didik.
Kesempatan untuk belajar kreatif ditentukan sang poly faktor diantaranya sikap dan minat anak didik,guru orang tua, lingkungan rumah serta kelas atau sekolah, ketika, uang danbahan-bahan (Conny Seniawan, dkk. 1990). Menurut Amabile (1989) dalam Munandar (2004: 113-114) .ada beberapafactor yang mensugesti kreativitas belajar siswa :
a. Sikap orang tua terhadapkreativitas anak
Sudah lebih berdasarkan tiga puluh tahun pakar psikologis mengemukakan bahwa perilaku serta nilaiorang tua berkaitan erat menggunakan kreativitas anak bila kita menggabung output penelitian dilapangan menggunakan teori-teori penelitian laboratorium tentang kreativitas menggunakan tes psikologis kita memperoleh petunjuk bagaimana perilaku orang tua secara eksklusif mensugesti kreativitasanak mereka.
Adabeberapa faktor yang menentukan kreativitas anak merupakan :
1) Kebebasan
Orang tua yang percaya buat menaruh kebebasan pada anak cenderung mempunyai anak kreatif. Mereka tidak otoriter, nir selalu mau mengawasi dan mereka tidak terlalu membatasi aktivitas anak.
2) Aspek
Anak yang kreatif umumnya memiliki orang tua yg menghormati mereka sebagai individu, percaya akan kemampuan mereka danmengharagai keunikan anak
3) Kedekatan emosional
Kreativitas anak dapat dihambat dengan suasana emosional yangmencerminkan rasa permusuhan, penolakan dan terpisah.
4) Prestasi
Prestasi bukanlah angka. Orang tua anak yang kreatif menghargai prestasi anak, mereka mendorong anak buat berusaha sebaik-baiknya dalam menghasilkankarya-karya yang baik.
5) Menghargai Kreativitas
Anakyang kreatif memperoleh dorongan menurut orang tua buat melakukan hal-hal yangkreatif.
b. Strategi mengajar pengajar
Dalam aktivitas mengajar sehari-hari bisa digunakan taktik khusus yg bisa menaikkan kreativitas. Strategi tersebut mencakup:
1) Penilaian
Penilaian pengajar terhadap pekerjaan murid dapat dilakukan dengan cara:
a. Memberi umpan pulang berarti daripada evaluasi yang tak berbentuk dan tidak jelas
b. Melibatkan siswa dalam menilai pekerjaan mereka sendiri dan belajar dari kesalahan mereka
c. Penekanan terhadap “apa yang telah engkau pelajari” dan bukan dalam “bagaimanamelakukannya”.
2) Hadiah
Anak bahagia mendapat hadiah dan kadang-kadang melakukan segala sesuatu buat emperolehnya. Hadiah yg terbaik buat pekerjaan yg baik merupakan kesempatan menampilkan danmempresentasekan pekerjaan sendiri serta pekerjaan tambahan.
3) Pilihan
Sedapat mungkin berilah kesempatan pada anak memilih apa yg nyaman bagi beliau selama hal itu sesuai menggunakan ketentuan yg ada. Jika pengajar membatasi pilihan siswa, maka guru bisa Mengganggu kreativitassiswa tadi.
Karakteristikdan Indikator Kreatvitas Belajar Siswa
Piers (Asrori, 2018:72) mengemukakan bahwa karakteristikkreativitas adalah:
1.memiliki dorongan (drive) yang tinggi
2.memiliki keterlibatan yg tinggi
3.memiliki rasa ingin memahami yang besar
4.memiliki ketekunan yg tinggi
5.cenderung nir puas terhadap kemapanan
6.penuh percaya diri
7.memiliki kemandinian yg tinggi
8.bebas pada merogoh keputusan
9.menerima diri sendiri
10.senang humor
11.memiliki intuisi yg tinggi
12.cenderung tertarik pada hal-hal yg kompleks
13.toleran terhadap ambiguitas
14.bersifat sensitif.
Mengacu pada beberapa pendapat pada atas, indikator kreativitas belajar siswadapat dimpulkan menjadi berikut:
1. Memiliki dorongan (drive) yg tinggi
2. Memiliki keterlibatan yg tinggi
3. Memiliki rasa ingin memahami yang besar
4. Penuh percaya diri atau percaya kepada diri sendiri
5. Memiliki kemandirian yg tinggi
6. Senang mencari pengalaman baru
7. Memiliki keasyikan pada mengerjakan tugas-tugas yang sulit
8. Memiliki inisiatif
9. Enerjik dan ulet serta memiliki ketekunan yang tinggi
10. Cenderung kritis terhadap orang lain
11. Berani menyatakan pendapat serta keyakinannya
12. Selalu ingin tahu atau memiliki rasa ingin memahami yang tinggi
13. Menyukai tugas-tugas yg beragam atau hal-hal yang kompleks
14. Memiliki disiplin diri yang tinggi
15. Memiliki kemandirian yang tinggi
16. Memiliki akal budi divergen yang tinggi
17. Memiliki memori dan atensi yg baik
18, Memiliki wawasan yang luas
================================================