KREATIVITAS BELAJAR SISWA TERBARU

PengertianKreatvitas 

MenurutConny Semiawan dalam bukunya Memupuk Bakat Dan Kreativitas Siswa Di SekolahMenengah, (1990:7), kreativitas adalah kemampuan buat memberikangagasan-gagasan baru serta menetapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitasmeliputi baik ciri-ciri kogniif (aptitude) misalnya kelancaran, keluwesan,(fleksibelitas) serta keaslian (orisinalitas) pada pemikiran juga karakteristik-ciriafekif (non-aptitude) seperti rasa ingin memahami, bahagia mengajukan pertanyaan danselalu ingin mencari pengalaman baru.

Kata  kreativitas dari  dari “create”  yang berarti  pintar mencipta.  Dalam pengertian  yg  lebih luas,  kreativitas  berarti suatu proses  yang  tercermin pada  kelancaran,  kelenturan (fleksibilitas)  serta originalitas  berfikir. Menurut  Hurlock  (2005: 4),  “Kreativitas  merupakan kemampuan  buat membuat  komposisi,  produk, atau  gagasan  apa saja yg  dalam  dasarnya baru  dan  sebelumnya tidak  dikenal pembuatannya”. 


=====================================


=====================================

MenurutClark Moustakas sebagaimana dikutip oleh Utami Munandar (2002:24) dalam bukunyaMembangun Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah menyatakan bahwa “KreativitasAdalah Pengalaman Mengekspresikan Dan mengaktualisasikan bukti diri individudalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, menggunakan alam serta oranglain.”

Kreativitasadalah kemampuan membuat kombinasi baru menurut data, warta, atauunsur-unsur yg terdapat. Biasanya orang mengartikan kreativitas sebagai dayacipta, sebagai kemampuan unuk membentuk hal-hal yang baru sama sekali tetapimerupakan adonan (kombinasi) dari hal-hal yg sudah ada sebelumnya.

Yangdimaksudkan menggunakan data, liputan, atau unsur-unsur yang ada, dalam arti sudahada sebelumnya, atau sudah dikenal sebelumnya. Adalah sebuah pengalaman yangtelah diperoleh seseorang selama hidupnya. Disini termasuk segala pengetahuanyang sudah diperolahnya baik selama dibangku sekolah juga diperolehnya dalamlingkungan famili dan masyarakat. Dengan demikian jelaslah bahwa semakinbanyak pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki seorang semakin banyakkemungkinan beliau memanfaatkan dan memakai segala pengalaman dan pengetahuantersebut buat bersibuk diri secara kreatif.

Kreativitastidak sama menggunakan intelegensi, dalam arti intelegensi question (IQ),sebagaimana dituangkan pada penelitian (research) menurut tahun 1970-an dan tahun1980-an. Kita sekarang pula mengetahui bahwa jenis eksklusif berdasarkan keahlianpikiran divergent bisa ditingkatkan dengan praktek serta latihan. Namun asa“gagasan yg menghebohkan” yg sangat bermanfaat dalam tahu kreativitas yangminat dalam 2 puluh terakhir merupakan pandangan baru kreativitas sebagai multi intelegen(intelegen yang berlipat ganda).

Asrori (2009:63) menyatakanbahwa kreativitas adalah karakteristik-karakteristik spesial yg dimiliki oleh individu yangmenandai adanya kemampuan untuk membentuk sesuatu yg sama sekali baru ataukombinasi menurut karya-karya yg sudah ada sebelumnya menjadi suatu karya baruyang dilakukan melalui hubungan dengan lingkungannya untuk menghadapipermasalahan serta mencari cara lain pemecahannya melalui cara-cara berpikiryang menyeluruh.

Nana  Syaodih (2005:104)    mengemukakan  bahwa kreativitas  adalah kemampuan  yang  dimiliki seseorang  buat menemukan danmenciptakan hal baru, cara-cara baru, contoh baru yg berguna  bagi dirinya  dan  rakyat. Hal  baru  itu tidak  perlu  sesuatu yang sama sekali unsur-unsurnyamungkin sudah terdapat sebelumnya, tetapi individu menemukan  kombinasi  baru, interaksi  baru,  konstruk baru yang mempunyai kualitas yang berbeda menggunakan keadaan yang sebelumnya.jadi hal baru itu sesuatu yg sifatnya inovatif. 

Drevdahl (Asrori, 2018:62)mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi komposisi dangagasan-gagasan baru yang dapat berwujud kegiatan imajinatif atau sintesisyang mungkin melibatkan pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dan pengalamanmasa kemudian yang dihubungkan menggunakan yang telah terdapat dalam situasi kini . Hasiltersebut berguna, bertujuan, terarah, dan tidak hanya sekedar fantasi. Sumberawal serta perkembangan kreativitas itu ditimbulkan sang faktor-faktor yang adadalam lingkungan keluarga.

Utami  Munandar dalam  Nana  Syaodih (2005:104)  menaruh rumusantentang kreativitas menjadi berikut:Kreativitas merupakan  kemampuan:  a) buat  menciptakan  kombinasi baru,  berdasarkan data,  liputan  atau unsur  yang  ada, b) dari  data  atau fakta  yg  tersedia, menemukanbanyak  kemungkinan  jawaban terhadap  suatu  perkara, dimana penekanannya  adalah pada  kualitas,  ketepatgunaan serta keragaman  jawaban,  c) yang  mencerminkan  kelancaran, keluwesan serta orisinalitas dalamberfikir dan kemampuan buat mengelaborasi suatu gagasan.
Supriyadi  (1994:20) mengemukakan  bahwa  kreativitas adalah kemampuan  seorang  buat melahirkan  sesuatu  yg baru,  baik  berupa gagasan maupun karya nyata yangrelatif berbeda menggunakan apa yg telah terdapat. Hal  ini  senada dengan  pendapat    Semiawan (1997:19)  yang mengemukakan  bahwa kreativitas  merupakan  kemampuan buat  memberikan gagasan baru danmenerapkannya pada pemecahan kasus. 

Rhodes  yg dikutip  pada  Utami Munandar  (2002:25) menganalisis  lebih menurut  40  definisi mengenai  kreativitas  menyimpulkan bahwa  dalam umumnya  kreativitas  dirumuskan dalam  kata  langsung (person),  proses (process),  dorongan  (press), dan  produk  (product). Rhodes  menyebut keempat  jenis  definisi kreativitas ini  menjadi Four P’sof Creativity. Berikut beberapa definisi mengenai kreativitas menurut parapakar:

1. Pribadi
Menurut  Hulbeck “creativity  is an  imposing  of one’s  own  whole personality on the environment in aunique and characteristic way”. Tindakan kreatif  ada  berdasarkan keseluruhan  kepribadian  pada hubungan  dengan lingkungannya.  Definisi  mengenai kreativitas  yang pula  menekankan aspek  pribadi  diberikan Sternberg  pada “three facet  contoh of  creativity”,  yaitu “kreativitas  merupakan  titik rendezvous yang khas antara 3 atributpsikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.

2. Proses
Definisi  mengenai proses  kreatif  berdasarkan Torrance  pada dasarnya menyerupailangkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu: “The  process of  (1)  sensing difficulties,  persoalan, gaps  in information,  missing elements,  something  asked; (dua)  making guesses andformulating hypotheses about these deficiencies; (tiga )evaluating  and testing  these  guesses and  hypotheses;  (4) possibly revising  and  retesting them;  and  finally (lima) communicating the results”
Definisi  Torrance ini  meliputi  seluruh proses  kreatif  serta ilmiah mulai berdasarkan menemukan perkara sampai dengan membicarakan hasil. Wallasdalam Nana Syaodih (2005:105) mengemukakan terdapat 4 termin perbuatan atau kegiatankreatif, yaitu:
a. Tahap persiapan  atau preparation,  merupakan termin  awal  berisi kegiatan  sosialisasi perkara,  pengumpulan  data berita  yang relevan, melihathubungan antara hipotesis menggunakan kaidah-kaidah yg  ada, tetapi  belum  sampai menemukan  sesuatu,  baru menjajagi kemungkinan-kemungkinan.
b. Tahap pematangan  atau  incubation, adalah  termin mengungkapkan,  membatasi, membandingkan  masalah.  Dengan proses inkubasi  atau  pematangan ini  diharapkan  terdapat pemisahan mana  hal-hal yang  sahih-sahih  krusial serta  mana  yang tidak, mana yg relevan serta mana yang tidak.
c. Tahap pemahaman  atau illumination,  merupakan tahap  mencari dan  menemukan kunci  pemecahan,  menghimpun warta  berdasarkan luar  buat dianalisis  dan  disintesiskan,  kemudian merumuskan beberapa keputusan.
d. Tahap pengetesan atau verification,merupakan tahap mentes serta pertanda hipotesis, apakah  keputusan  yg diambil itu  tepat atau nir.

3. Produk
Definisiyang serius pada produk kreatif menekankan orisinalitas, seperti  definisi menurut  Barron  yg menyatakan  bahwa “kreativitas merupakan  kemampuan buat membentuk/membentuk sesuatu  yg baru.” Begitu pulamenurut  Haefele “kreativitas merupakan  kemampuan untuk menciptakan kombinasi-kombinasibaru yg  mempunyai makna sosial.”Definisi Haefele ini menekankan bahwa suatu produk kreatif nir  hanya wajib   baru  tetapi juga  diakui  dan bermakna.  Amabile mendefinisikankreativitas menjadi produksi suatu respons atau karya yang baru serta sesuaidengan tugas yg dihadapi.

4. Pendorong
Definisi  keempat menekankan  kreativitas  dalam faktor  press  atau dorongan, baik dorongan internal (daridiri sendiri berupa impian dan cita-cita  buat  membentuk dan  bersibuk  diri secara  kreatf) juga  dorongan eksternal  berdasarkan  lingkungan sosial  serta  psikologis. Definisi  Simpson merujuk  dalam  aspek dorongan  internal,  yaitu kemampuan kreatif yang dirumuskansebagai “the initiative that one manifers by  his  power to  break  away from  the  usual sequence  of thought”. Menurut Amabile kreativitastidak hanya bergantung dalam keterampilan dalam  bidang  serta berfikir  kreatif,  tetapi pula  pada motivasi  intrinsik (pendorong  internal)  buat bersibuk  diri  dalam bekerja,  dan pada  lingkungan  sosial yang  aman  (pendorong eksternal).

D.N.  Perkins pada  Zaleha  Ishab  (2008:54)  pula mengemukakan  bahwa kreativitas  nir hanya  bergantung  dalam satu  sifat  saja, tetapi melibatkan poly komponen. Komponen tersebut antara lain:
1. Berpikir kreatif melibatkan sisi estetikdan baku mudah.
2. Berpikir kreatif bergantung dalam perhatianterhadap tujuan dan hasil.
3. Berpikir kreatif  lebih  banyak bergantung  kepada  gerak daripada pada kelancaran.
4. Berpikir kreatif nir hanya objektiftetapi juga subjektif
5. Berpikir kreatif  lebih  banyak bergantung  pada  motivasi intrinsik daripada motivasi ekstrinsik.

Dari  kabar pada  atas  bisa dipahami  bahwa  kreativitas bukan saja  bekerjasama  menggunakan penemuan  yg  bagus serta  menarik,  namun lebih banyak  bekerjasama  menggunakan penemuan  yang  memperlihatkan penerapan  dan mungkin  relatif  membosankan sebagai akibatnya  membuahkan aspekkreatifnya nir terlihat. Dalam menjalani proses kreatif ini tidak bisaterpaku dalam satu hal karena kaku dan terobsesi dengan kreativitas. Kadang-kadang  diperlukan sikap  subjektif  dan memperhatikan pendapat  yg  dari perasaan.  Selain  itu, sikap  proaktif  pada bertindak juga diperlukan dalammenjalani proses kreatif.

Campbell  (2001:17) mengartikan kreativitas  sebagai  aktivitas yg mendatangkan output yang sifatnya baru, berguna serta dapatdimengerti.   Baru diartikan sebagai inovatif, belum adasebelumnya, segar, menarik, aneh, serta mengejutkan.  Berguna diartikan  menjadi  lebih lezat ,  lebih  praktis, mempermudah, mendorong, berbagi, mendidik, memecahkan kasus,mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yg baik.  Sedangkan  dapat dimengerti diartikan hasil yg samadapat dimengerti serta dapat dibuat pada lain ketika, atau sebaliknyaperistiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tidak dapatdiramalkan dan tidak bisa diulangi.

Berdasarkan  pendapat beberapa  pakar,  maka dapat  disimpulkan  bahwa kreativitasadalah kemampuan seorang dalam membuatsesuatu yg tidak sinkron berdasarkan yg lain, atau membentuk sesuatu yang baru.

PengertianBelajar

Belajar  merupakan suatu  usaha  sadar individu  buat  mencapai tujuan peningkatan  diri  atau perubahan  diri  melalui latihan-latihan  dan pengulanganpengulangan  serta perubahan  yg  terjadi bukan  karena  peristiwa kebetulan.belajar  adalah suatu  kegiatan  disengaja yang  bertujuan  mencapai suatuhasil  belajar, kemampuan berpikir  atau  kemahiran baru  yang  bisa digunakan  dalam kehidupan  Mulyati (2005:lima).  Belajar  melibatkan tiga  proses  yg berlangsung hampir bersamaan,  yaitu  memperoleh warta  baru,  transformasi, serta  menguji relevansi  serta ketepatan  pengetahuan.  Informasi baru  merupakan  penghalusan liputan sebelumnya yangkemudian ditransformasikan.pada tahap transformasi, seseorang memperlakukanpengetahuan agar cocok.

Dalammendefinisikan tentang belajar banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksuddengan belajar adalah mancari ilmu atau menuntut ilmu, hampir seluruh ahlipendidikan mencoba merumusakan dan menafsirkan mengenai belajar, pada definisisering kali rumusan itu berbeda satu sama lain.

MenurutAbi Syamsudin Makmun (2001:157), belajar adalah suatu proses yang selalumenunjukkan kepada suatu proses perubahan prilaku atau langsung seorang berdasarkanpraktik atau pengalaman eksklusif. Pendapat yg sama dikemukakan sang AlisufSobri (1995:55) bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laris sebagaiakibat pengalaman atau latihan.

Belajartidak hanya meliputi mata pelajaran, tetapi juga dominasi, norma,persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, beragam keterampilandan hasrat. Tetapi nir sama perubahan prilaku berarti belajar, orang yangtangannya patah karena kecelakaan mengubahtingkah lakunya, tetapi kehilangantangan itu sendiri bukanlah belajar. Mungkin orang itu melakukan perbuatanbelajar buat mengimbangi tangannya yang hilang itu menggunakan mempelajariketerampilan baru. Perubahan nir selalu wajib membuat perbaikan ditinjaudari nilai-nilai sosial. Seorang penjahat mungkin sekali sebagai seseorang ahli,tetapi berdasarkan segi pendangan sosial hal itu bukanlah berarti pemugaran.

MenurutHilgard dan Brower sebagaimana yang dikutip sang Oemar Hamalik (2008:45) dalambukunya psikologi pendidikan mereka mendefinisikan belajar menjadi perubahandalam perbuatan melalui kegiatan, praktek dan pengalaman.

Dengandemikian bisa dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkahlaku melalui pendidikan atau lebih khusus melalui mekanisme latihan, perubahanitu sendiri berangsur-angsur dimulai menurut sesuatu yg tidak diketahui ataudikenalnya untuk kemudian dikuasai atau dimilikinya serta dipergunakan sampaipada suatu saat buat dinilai sang yang menjalani proses belajar itu.

Dengan  tugas baru,  mungkin  melalui cara  ekstrapolasi  serta atau  bentuk lain. Pada prosesterakhir, terdapat pegujian cara memperlakukan pengetahuan apakah sinkron dengantugas. Belajar adalah proses perubahan konduite berkat pengalaman serta  latihan. Artinya,  tujuan  aktivitas adalah  perubahan  tingkah laris,  baik  yg menyangkut  pengetahuan, keterampilan  maupun  sikap; bahkan  mencakup  segenap aspek organisme atau pribadi.

Kegiatan belajar mengajarseperti mengorganisasikan pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajarmengajar, menilai proses serta output belajar, kesemuanya termasuk  pada cakupan  tanggung  jawab pengajar.  Jadi,  hakikatnya belajar  adalah perubahan  Syaiful Bahri  Djamarah  serta Zain  (2002:11).  Belajar dalam  arti  yg luas yaitu  suatu  proses perubahan  tingkah  laku  yang  dinyatakan  dalam bentuk penguasaan, penggunaan,  serta  evaluasi terhadap  atau  mengenai sikap  dan  nilai-nilai, pengetahuan serta kecakapan dasaryang terdapat dalam aneka macam bidang studi atau lebih  luas  lagi pada  banyak sekali  aspek kehidupan  atau  pengalaman yang terorganisir Natawidjaja  (1979:1)  Menurut Natawidjaja  (1979:3)  terdapat dua kriteria belajar yang berhasil, yaitu menjadi berikut.

1. Pengaruh yg  akbar  berdasarkan hubungan  belajar  mengajar terhadap  prestasi  murid pada bentuk  dominasi,  penggunaan dan  penilain  perilaku, pengetahuan  serta keterampilandasar, baik yang diperoleh melalui aneka macam bidang studi maupun sebagai akibatkomunikasi yang baik antara murid menggunakan yg lain.
2. Suasana yang  baik  dalam para  anak didik,  guru serta  siapa  saja yg  turut  serta pada mencapai tujuan yang telahditetapkan dalam hal ini prestasi  yangbaik yang menjadi kriteria pertama.
PengertianKreativitas Belajar Siswa

Kreativitas belajarmerupakan keliru satu indikator keberhasilan murid pada belajar memegangperanan penting pada pencapaian keberhasilan pembelajaran. Menurut Usman(1993: 11) murid yg mempunyai kreativitas  pada pembelajaran akandiketahui menggunakan menampakan taraf kreativitasnya pada aneka macam aktivitas.mereka selalu ingin memecahkan persolan-dilema, berani menanggung resikoyang sulit sekalipun, kadang-kadang destruktif di samping konstruktif, lebihsenang bekerja sendiri serta percaya pada diri sendiri.

Utami Munandar (1992:47)mendefinisikan: “Kreativitas merupakan kemampuan yg mencermiikan kelancaran,keluwesan, serta orisinalitas thiam berpikir seth kemampuan buat mengelaborasisuatu gagasan “Lebth lanjut Utami Muriandar menekankanbahwa kreativitas sebagaikeseluruhan kepribadian adalah hasil rnteraksi dengan lingkungannyaLingkungán yg adalah loka individu berinteraksi itu dapat mendukungberkembangnya kreativitas, tetapi adajuga yang justru menghambat berkembangnyakreativitas individu. Kreativitas yang ada dalam mdividu itu dipakai untukmenghadapi banyak sekali permasalahan yang terdapat saat berinteraksi denganlingkungannya serta mencari berbagai cara lain pemecahannya sehingga dapattercapai penyesuaian-diri secara adekuat.

Rogers mendefinisikankreativitas menjadi proses keluarnya output-hasil baru ke pada suatu tindakan(Utami Munandar, 1 992:48) Hasil-hasil baru itu muncul serta sifat-sifat individuyang unik yg berinteraksi menggunakan individu lain, pengalaman, juga keadaanhidupnya. Kreativitas ini bisa terwujud dalarn suasana kebersamaan dan terjadibila rekanan antar individu ditandai oleh hubungan-hubungan yg bermakna.

Tornace serta Myres dikutipoleh Triffinger (1980) dalam Semiawan dkk (1987:34) berpendapat bahwa belajarkreatif adalah “sebagai peka atausadar akan masalah, kekuarangan-kekurangan,kesenjangan pada pengetahuan, unsur-unsur yg tidak terdapat, ketidak harmonisandan sebagainya. Mengumpulkam informasi yang ada, membataskan kesukaran, ataumenunjukkan (mengidentifikasi) unsur yg nir terdapat, mencari jawaban, membuathipotesis, mengubah serta mengujinya, menyempurnakan dan akhirmnyamengkomunikasikan hasil-hasilnya” .

Adapun karakteristik anakdalam belajar  menurut Usman (1993: 11) mencakup: (1) cepat dalam belajar;(2) lambat belajar; (3) anak yang kreatif; (4) underachiever; serta (4) anak yanggagal (drop-out).

Berdasarkanuraian tentang kreativitas dan belajar di atas, maka penulis dapat menyimpulkanbahwa kreativitas belajar yang dimaksud merupakan kemampuan-kemampuan yangdimiliki oleh siswa (anak didik) dalam proses pembelajaran atau mengembangkansegala potensi yg terdapat dalam dirinya baik pada ranah kognitif, afektif,psikomotorik.

Ciri-ciriKreativitas Belajar Siswa 

Supriyadi  (1994:15) mengatakan  bahwa  ciri-ciri kreativitas  berupa gagasan,  pemecahan kasus  serta  penemuan. Adapun  yang  termasuk pada aspek-aspek pokok individu kreatif, antara lain. 
a. Kelincahan  berpikir  berdasarkan segala  arah,  yaitu kemampuan  buat  melihat perkara dari segala arah, sudut pandang, serta megumpulkan banyak sekali faktayang penting buat mengarahkan kabar itu dalam kasus yang dihadapi. 
b. Kelincahan  mental  berpikir ke  segala  arah, yaitu  kemampuan  buat berpikir  dari satu  wangsit/gagasan  menyebar ke  segala  arah yang memungkinkan mencari banyak sekali jawaban yg tidak selaras. 
c. Fleksibilitas  konseptual  merupakan kemampuan  buat  secara impulsif mengubah cara pandang dan pendekatan kerja yang tidaksejalan. 
d. Originalitas  merupakan  kemampuan buat  menuangkan  inspirasi, gagasan, pemecahan, cara kerja yg tidak biasa dan sporadis bahkanmengejutkan. 
e. Lebih  menyukai  kompleksitas daripada  simplisitas,  individu kreatif  lebih menyukai  kerumitan daripada  kemudahan  memiliki tantangan  menurut keamanan,kecenderungan pada poly tali temalinya. 
f. Latar  belakang  yg merangsang,  lingkungan  yg merangsang  serta suasana yangmendukung mendorong timbulnya kreativitas individu.
g. Kecakapan  dalam  banyak hal,  para  individu kreatif  dalam  umumnya memiliki  minat dan  kecakapan  pada aneka macam  bidang  dan dapat menikmati kehidupan menurut aneka macam sudut pandang.
Csikszentmihalyi  dalam Utami  Munandar  (2002:51) mengemukakan sepuluh karakteristik-cirikepribadian kreatif, antara lain menjadi berikut:
1. Pribadi kreatif  memiliki  kekuatan tenaga  fisik  yang memungkinkan  mereka bekerja  berjam-jam  menggunakan  konsentrasi penuh,  namun mereka  pula  bisa tenang  dan  rileks, bergantung  pada situasinya.
2. Pribadi kreatif, cerdas serta cerdik, tetapipada waktu yg sama mereka pula naif.  Di  satu pihak  mereka  mempunyai kebijakan  (wisdom), tetapi jugabisa misalnya anak-anak (childlike). Insight yg mendalam dapat tampakbersama-sama menggunakan ketidakmatangan emosional serta mental. Mereka dapat berfikirkonfergen dan difergen.
3. Ciri-ciri kontras  ketiga  berkaitan menggunakan  kombinasi  antara sikap bermain  dan  disiplin. Kreativitas  memerlukan  kerja keras, keuletan, dan  ketekunan  buat menuntaskan  suatu  gagasan atau  karya  baru menggunakan mengatasi rintangan yang seringdihadapi.
4. Pribadi kreatif  dapat  berselang-seling  antara khayalan  dan  fantasi, namun  permanen bertumpu  dalam  empiris. Keduanya  diharapkan  buat bisa melepaskan  diri  dari kekinian  tanpa  kehilangan sentuhan dengan masa kemudian. 
5. Pribadi kreatif menerangkan kecenderunganbaik introversi juga ekstroversi. Seseorang  perlu  bisa bekerja  sendiri buat  dapat berkreasi,  tetapi pula  krusial  baginya buat  bertemu  dengan orang lain, bertukar pikiran, dan mengenal karya-karya orang lain.
6. Orang kreatif  bisa  bersikap rendah  diri  dan bangga  akan  karyanya dalam saat  yg  sama. Mereka  puas  menggunakan prestasi  mereka  tetapi umumnya  tidak terlalu  ingin  menonjolkan apa  yang  telah mereka capai,  dan  mereka pula  mengakui  adanya faktor  keberuntungan pada  karier mereka.  Mereka  lebih berminat  terhadap  apa yang masih mereka lakukan.
7. Pribadi kreatif  menerangkan  kecenderungan androgini  psikologis, yaitumereka dapat melepaskan diri berdasarkan stereotip gender (maskulin-feminin).  Lepas menurut  kedudukan  gender, mereka  sanggup sensitif  dan asertif, mayoritas serta submisif pada saatyang sama.
8. Orang kreatif  cenderung  mandiri bahkan  senang  menentang, namun  pada lain  pihak mereka  mampu  permanen tradisional  serta  ortodok. Bagaimanapun,  kesediaan buat  merogoh  risiko serta meninggalkan keterkaitan dalam tradisi jua perlu.
9. Kebanyakan orang  kreatif  sangat bersemangat  jika  menyangkut karya  mereka, tetapi  juga  sangat objektif  dalam evaluasi  karyanya. Tanpa  semangat seseorang  bisa  kehilangan minat  terhadap  tugas yang sangat  sulit,  namun tanpa  objektivitas,  karyanya mampu  menjadi kurang baik dankehilangan kredibilitasnya.
10. Sikap  keterbukaan  serta sensitivitas  orang  kreatif acapkali membuatnya  menderita  jika mendapat  banyak  kritik dan  serangan terhadap  output jerih  payahnya,  namun disaat  yg  sama ia  juga mencicipi kegembiraanyang luar biasa.

Campbell  yang mengelompokkan aspek kreatif dalam duakategori, Ayan mengelompokkan ke pada empat kategori.  Menurut Ayan (Candra,  2018:8),  aspek-aspek kreativitas terdiri menurut.
a.       Rasa  ingin memahami  (Curiousity)  merupakan komponen  pertama  yang sangat penting  bagi  bisnis-bisnis kreatif  yang  dilakukan seorang.  Hal  ini diklaim pula sebagai kekuatan mempertanyakan sesuatu (questioning force).
b. Keterbukaan  terhadap pengalaman  dan  pengetahuan (Openness  to experiences  )atau fakta  baru  jua merupakan  komponen  yang sangat vital  pada  kreativitas. Untuk  sebagai  orang kreatif  diperlukan  persediaan liputan serta pengalaman yangbanyak serta beraneka ragam menurut ketika ke saat.  Agar cukup  keterangan  serta pengalaman,  seseorang  wajib  bersifat fleksibel,  terbuka,  mau mendapat  dan  menghargai berbagai  pandangan,pemikiran,  pendapat  dan hasil  karya  orang lain.  Dengan  fleksibilitas dan keterbukaan ini, seseorang akan dapat memperkaya pengetahuan  yg sudah terdapat  pada dalam struktur  kognitif,    sebagai akibatnya dia  berpeluang  akbar buat  dapat memunculkan gagasanyang luar biasa.
c. Toleransi terhadap  resiko (Risk  Tolerance) merupakan  kesanggupan atau kesediaan seorang buat mengambil resiko terhadap apa saja yanghendak diusahakan  atau  dihasilkan. Keterbukaan  serta  keingintahuan seorang  jua akan  berkembang menggunakan  baik  bila seseorang  pula  memiliki toleransi yg  tinggi  atau kesanggupan  menerima  resiko-resiko tertentu  yang mungkin ditimbulkannya. 
d. Energi (Energy)  meliputi  energi fisik  serta  energi mentalis.pada  umumnya orang  kreatif memiliki  energi  yg luar  biasa,  khususnya tenaga    fisik.

Menurut  Utami Munandar  pada  Reni Akbar  Hawadi  dkk. (2001:lima-10) menjabarkan ciri-karakteristik kemampuan berpikir kreatif sebagaiberikut:
1. Ciri-karakteristik akal budi kreatif(Aptitude)
a. Keterampilan  berpikir lancar  yaitu  mencetuskan poly  gagasan, jawaban, penyelesaianmasalah atau pertanyaan, memberikan poly cara atau saran buat melakukanberbagai hal, selalu memikirkan lebih menurut satu jawaban.
b Keterampilan  berpikir luwes  (Fleksibel)  yaitu membuat gagasan, jawaban atau  pertanyaan  yg bervariasi,  bisa  melihat suatu masalahdari  sudut  pandang yang  berbeda-beda,  mencari banyak  alternatif atauarah yangberbeda-beda, bisa mengganti cara pendekatan atau cara pemikiran.
c. Keterampilan  berpikir rasional  yaitu  mampu melahirkan  ungkapan  yang baru serta unik, memikirkan cara yangtidak lazim buat mengungkapkan diri, mampu menciptakan kombinasi-kombinasiyangtidak lazim berdasarkan bagian-bagian atau unsur-unsur.
d. Keterampilan  memperinci atau  mengelaborasi  yaitu sanggup  memperkaya serta  membuatkan suatu  gagasan  atau produk,  menambahkan  atau memperinci  detil-detil menurut  suatu  objek, gagasan  atausituasi  sebagai akibatnya lebih menarik.
e. Keterampilan  menilai (mengevaluasi)  yaitu  memilih patokanpenilaian sendiri serta memilih apakah suatu pertanyaan benar,suaturencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana, mampu mengambil keputusanterhadap situasi yg  terbuka,  tidak hanya  mencetuskan  gagasan, namun  pula melaksanakannya.

2. Ciri-ciri Afektif(Non-aptitude)
a. Rasa  ingin  tahu yaitu  selalu  terdorong buat  mengetahui  lebih poly, mengajukan  banyak  pertanyaan, selalu  memperhatikanorang,objek  dan situasi, peka dalampengamatan dan ingin mengetahui/meneliti.
b. Bersifat imajinatif  yaitu mampu memperagakan atau membayangkanhal-hal yg belum pernah terjadi, memakai khayalan dan fenomena.
c. Merasa tertantang oleh kemajuan yaitu terdorong buat mengatasi masalah yangsulit, merasa tertantang oleh situasi-situasi yg rumit, lebih tertarik pada tugas-tugasyang sulit.
d. Sifat berani mengambil resiko yaitu beranimemberikan jawaban meskipun belum tentu sahih, tidak takut gagal atau mendapatkritik, tidak sebagai ragu-ragu karena  ketidakjelasan,  hal-hal yang  nir konvensional  atau yang kurang berstruktur.
e. Sifat menghargai yaitu bisa menghargai bimbingan dan pengarahandalam hidup,  menghargai kemampuan  dan  talenta-bakat sendiri  yangsedang berkembang

Biasanya anak yang kreatifselalu ingin memahami, memiliki minat yg luas, memiliki  kegemaran  dan menyukai  kegiatan  yang kreatif. Mereka  lebih  berani mengambil  resiko  (namun dengan  perhitungan) daripada  anak-anak pada  umumnya,  ialah  dalam melakukan  sesuatu yang  bagi mereka  amat  berarti, penting  serta  disukai, mereka  tidak terlalu  menghiraukan kritik  dan  ejekan orang  lain. Mereka  pun nir takut  buat  menciptakan kesalahan  dan  mengemukakan pendapat  mereka walaupun  mungkin nir  disetujui  orang lain.  Orang yang  inovatif berani  buat tidak sama,  menonjol,  membuat kejutan  atau  menyimpang berdasarkan tradisi.
Utami Munandar (1992) mengemukakan cini-karakteristik kreativitasantara lain:
1.senang mencari pengalaman baru
2.memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit
3.memiliki inisiatif
4.memiliki ketekunan yg tinggi
5.cenderung kritis terhadap orang lain
6.berani menyatakan pendapat serta keyakinannya
7.selalu ingin tahu
8.peka atau perasa
9.enerjik serta ulet
10.menyukai tugas-tugas yang majemuk
11.percaya kepada diri sendiri
12.mempunyai rasa humor
13.memiliki rasa keindahan
14.berwawasan masa depan serta penuh imajinasi.

Adapun Clark (Asori,2009:73) mengemukakan ciri kreativitas merupakan menjadi berikut:
1.memiliki disiplin diri yg tinggi
2.memiliki kemandirian yang tinggi
3.cenderung acapkali menentang otoritas
4.memiliki rasa humor
5.mampu menentang tekanan kelompok
6.lebih mampu menyesuaikan diri
7.senang berpetualang
8.toleran terhadap ambiguitas
9.kurang toleran terhadap hal-hal yang membosankan
10.menyukai hal-hal yang kompleks
11.memiliki kemampuan berpikir divergen yg tinggi
12.memiliki memori serta atensi yg baik
13.memiliki wawasan yg luas
14.mampu berpikir periodik
15.memerlukan situasi yg mendukung
16.sensitif terhadap lingkungan
17.memiliki rasa ingin memahami yang tinggi
18.memiliki nilai estetik yg tinggi
19.lebih bebas pada mengembangkan integrasi kiprah seks.


ManfaatKreativitas Belajar Siswa

Dalam aktivitas belajarmengajar anak yang mempunyai kreativitas lebih bisa menemukan masalah-masalahdan mampu  memecahkannya juga. Oleh karena itu, pengajar perlu memberikesempatan yang seluas-luasnya pada murid sebagai akibatnya kreativias, bakat danminatnya bisa berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Kreativitas  sangat krusial  dalam  hidup, maka  menurut  itu kreativitas perlu  dipupuk  sejak dini  pada  diri peserta  didik. Utami  Munandar (2002:43) mengemukakan alasanpentingnya kreativitas diantaranya:
1. Dengan berkreasi orang bisa mewujudkandirinya, dan perwujudan diri adalah kebutuhan utama pada tingkat tertinggidalam hidup insan.  Kreativitas  merupakan manifestasi  dari  individu yg berfungsi sepenuhnya.
2. Kreativitas  atau berfikir  kreatif  menjadi kemampuan  buat  melihat beragam  kemungkinan penyelesaian  terhadap  suatu masalah merupakan  bentuk  pemikiran yang  hingga  waktu ini  masih kurang mendapatperhatian pada pendidikan.
3. Bersibuk diri secara kreatif nir hanyabermanfaat bagi diri eksklusif serta lingkungan,  tetapi  terlebih-lebih  jua memberikan  kepuasan kepada  individu. Dari  wawancara  terhadap tokoh-tokoh  yang  telah mendapat  penghargaan lantaran  berhasil  menciptakan sesuatu  yg bermakna  yaitu para  artis,  ilmuwan dan  para  inventor, ternyata faktor  kepuasan  ini amat  berperan,  bahkan lebih  menurut  laba material semata-mata.
4. Kreativitaslah yg memungkinkan manusiameningkatkan kualitaas hidupnya. Dalam  era  pembangunan ini,  kesejahteraan serta  kejayaan rakyat  serta negara  bergantung  pada sumbangan  kreatif,  berupa ilham-ilham  baru, penemuan-penemuan,  dan  teknologi baru.  Untukmencapai  hal ini,  perilaku,  pemikiran serta  konduite  kreatif harus dipupuk semenjak dini.

Faktor-faktoryang Mendorong Kreativitas Belajar Siswa 

Pengembangan kreativitassiswa dalam proses pembelajaran merupakan hal krusial, karena jika kreativitassiswa nir muncul maka proses pembelajaran tadi akan tidak aktif, merupakan tidakada hubungan yang baik antara pendidik serta siswa, oleh karenanya kitaharus mengetahui dan tahu faktor-faktor yg mempengaruhi kreativitas belajarsiswa.

Kreativitas belajar dankonteks ini, berarti para siswa diharapkan mampu membuat koneksi (keterkaitan)atas diri mereka sendiri, untuk hadir dan membuat kombinasi-kombinasibaru, buat mengaplikasikan khayalan dalam bahasa yg mereka gunakan. Adapunfaktor-faktor yang mensugesti kreativitas belajar diantaranya :

a) Faktor internal anak didik,faktor Internal anak didik adalah yang berasal menurut dalam diri murid sendiri yangmeliputi 2 aspek, yaitu aspek fisiologis (jasmaniah) serta aspek psikologis (rohaniah),aspek fisiologis (jasmaniah)meliputi kesempurnaan fungsi seluruh panca inderaterutama otak, lantaran otak adalah asal dan menara pengontrol aktivitas badanmanusia. Otak merupakan kesatuan system memori, sehingga insan bisa belajardengan cara menyerap, mengolah, menyimpan, serta memperoduksi pengetahuan danketerampilan untuk mempertahankan dan menyebarkan kehidupannya di muka bumi.aspek psikologis (rohaniah) pada belajar, akan menaruh andil yang penting.faktor psikologis akan senantiasa menaruh landasan serta kemudahan pada upayamencapai tujuan belajar secara optimal. Banyak faktor yang termasuk aspekpsikologis yg bisa mempengaruhi kuantitas serta kualitas pembelajaran siswa.tetapi, diantara faktor-faktor rohaniah murid yng ditinjau lebih esensialadalah tingkat kecerdasan/ intelejensi siswa, perilaku, minat, bakat, motivasi,dan kreativitassiswa. Seorang murid akan berhasil dalam belajar bila padadirinya sendiri terdapat impian buat belajar. Inilah prinsip dan hokum pertamadalam aktivitas pendidikan dan pedagogi, kesatuan antara aspek fisiologis danaspek psikologis akan membantu pelajaran.

b) Faktor eksternal anak didik,faktor eksternal murid terdiri berdasarkan 2 macam, yaitu faktor lingkungan sosialdan faktor lingkungan non sosial, lingkungan sosial sekolah misalnya guru, parastaf administrasi, sahabat-sahabat sekelas bisa mensugesti kreativitas belajarseorang murid. Para guru yang selalu menerangkan sikap yang simpatik danmemperlihatkan suri tauladan yg baik dan rajin khususnya dalam hal belajarmisalnya rajin membaca bisa sebagai daya dorong yg positif bagi kegiatanbelajar anak didik. Lingkungan sosial yg lebih menghipnotis kegiatan belajar ialahorang tua dan keluarga murid itu sendiri. Lingkungan non sosial seperti gedungsekolah serta letaknya. Tempat tinggal famili anak didik, alat belajar, waktubelajar dan cuaca, faktor-faktor ini dipandang bisa menentukan tingkatkreativitas dan keberhasilan murid.

c) Faktor fragmental, yangterdiri berdasarkan gedung atau sarana fisik kelas, indera pedagogi, media pengajaran,guru serta kurikulum atau bahan ajar serta taktik belajar mengajar yangdigunakan akan mempengaruhi proses belajar dan kreativitas belajar anak didik.
Kesempatan  untuk belajar  kreatif  ditentukan sang  poly  faktor diantaranya sikap dan minat anak didik,guru orang tua, lingkungan rumah serta kelas atau sekolah, ketika, uang danbahan-bahan (Conny Seniawan, dkk. 1990). Menurut Amabile (1989) dalam Munandar (2004: 113-114) .ada beberapafactor yang mensugesti kreativitas belajar siswa :
a. Sikap orang tua terhadapkreativitas anak
Sudah  lebih berdasarkan  tiga  puluh tahun  pakar  psikologis mengemukakan bahwa perilaku serta nilaiorang tua berkaitan erat menggunakan kreativitas anak  bila  kita menggabung  output  penelitian dilapangan menggunakan teori-teori  penelitian  laboratorium tentang  kreativitas menggunakan  tes psikologis  kita  memperoleh petunjuk  bagaimana  perilaku orang tua  secara  eksklusif mensugesti  kreativitasanak  mereka.
Adabeberapa faktor yang menentukan kreativitas anak merupakan :
1) Kebebasan
Orang  tua yang  percaya buat  menaruh kebebasan  pada anak  cenderung mempunyai  anak  kreatif. Mereka  tidak  otoriter, nir  selalu mau  mengawasi  dan mereka  tidak  terlalu membatasi aktivitas anak.
2) Aspek
Anak  yang kreatif  umumnya  memiliki orang  tua  yg menghormati  mereka sebagai  individu,  percaya akan  kemampuan mereka danmengharagai keunikan anak 
3) Kedekatan emosional
Kreativitas  anak dapat  dihambat  dengan suasana  emosional yangmencerminkan rasa permusuhan, penolakan dan terpisah.
4) Prestasi 
Prestasi  bukanlah angka.  Orang  tua anak  yang  kreatif menghargai  prestasi anak,  mereka  mendorong anak  buat  berusaha sebaik-baiknya dalam menghasilkankarya-karya yang baik. 
5)  Menghargai Kreativitas 
Anakyang kreatif memperoleh dorongan menurut orang tua buat melakukan hal-hal yangkreatif.
b. Strategi mengajar pengajar
Dalam  aktivitas mengajar  sehari-hari  bisa digunakan  taktik khusus  yg bisa  menaikkan  kreativitas. Strategi  tersebut mencakup:
1) Penilaian 
Penilaian  pengajar terhadap  pekerjaan  murid dapat  dilakukan dengan cara: 
a. Memberi umpan  pulang  berarti daripada  evaluasi  yang tak berbentuk dan tidak jelas 
b. Melibatkan siswa  dalam  menilai pekerjaan  mereka  sendiri dan belajar dari kesalahan mereka 
c. Penekanan terhadap  “apa  yang telah  engkau   pelajari” dan  bukan dalam “bagaimanamelakukannya”. 
2) Hadiah 
Anak  bahagia mendapat  hadiah  dan kadang-kadang melakukan segala  sesuatu  buat  emperolehnya.  Hadiah yg terbaik buat pekerjaan yg baik merupakan kesempatan menampilkan danmempresentasekan pekerjaan sendiri serta pekerjaan tambahan.
3) Pilihan 
Sedapat  mungkin berilah  kesempatan  pada anak  memilih apa  yg nyaman  bagi  beliau selama  hal  itu sesuai menggunakan  ketentuan yg  ada. Jika  pengajar  membatasi pilihan  siswa,  maka guru  bisa Mengganggu kreativitassiswa tadi.

Karakteristikdan Indikator Kreatvitas Belajar Siswa

Piers (Asrori, 2018:72) mengemukakan bahwa karakteristikkreativitas adalah:
1.memiliki dorongan (drive) yang tinggi
2.memiliki keterlibatan yg tinggi
3.memiliki rasa ingin memahami yang besar
4.memiliki ketekunan yg tinggi
5.cenderung nir puas terhadap kemapanan
6.penuh percaya diri
7.memiliki kemandinian yg tinggi
8.bebas pada merogoh keputusan
9.menerima diri sendiri
10.senang humor
11.memiliki intuisi yg tinggi
12.cenderung tertarik pada hal-hal yg kompleks
13.toleran terhadap ambiguitas
14.bersifat sensitif.

Mengacu pada beberapa pendapat pada atas, indikator kreativitas belajar siswadapat dimpulkan menjadi berikut:
1. Memiliki dorongan (drive) yg tinggi
2. Memiliki keterlibatan yg tinggi
3. Memiliki rasa ingin memahami yang besar
4. Penuh percaya diri atau percaya kepada diri sendiri
5. Memiliki kemandirian yg tinggi
6. Senang mencari pengalaman baru
7. Memiliki keasyikan pada mengerjakan tugas-tugas yang sulit
8. Memiliki inisiatif
9. Enerjik dan ulet serta memiliki ketekunan yang tinggi
10.   Cenderung kritis terhadap orang lain
11.   Berani menyatakan pendapat serta keyakinannya
12.   Selalu ingin tahu atau memiliki rasa ingin memahami yang tinggi
13.   Menyukai tugas-tugas yg beragam atau hal-hal yang kompleks
14.   Memiliki disiplin diri yang tinggi
15.   Memiliki kemandirian yang tinggi
16.   Memiliki akal budi divergen yang tinggi
17.   Memiliki memori dan atensi yg baik
18,   Memiliki wawasan yang luas

================================================




= Baca Juga =



Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru