Maar Kawah Hasil Erupsi Freatik

Apakah kalian punya kolam pada rumah?. Lalu bagaimana bila kola tadi berada di gunung barah?. Itulah Kawah Maar.

Apa itu Maar?

Maar adalah kaldera vulkanik dangkal dengan sisi yg curam yg dikelilingi oleh deposit tephra. Deposit tephra sangat tebal pada dekat kaldera dan jaraknya semakin menyempit sampai ke dasar kaldera. Baca pula: Sebaran Batuan Penyusun Kerak Bumi

Maar terbentuk oleh satu atau lebih ledakan bawah tanah yang terjadi ketika magma panas naik serta  kontak menggunakan air tanah dangkal buat menghasilkan ledakan uap besar . Ledakan ini menghancurkan batu-batu pada atasnya serta meluncurkan mereka ke udara beserta menggunakan uap, air, abu dan material magmatik. Material erupsi akan terlempar ke udara serta jatuh balik ke bumi buat menciptakan deposit tephra yg mengelilingi kawah. Apabila tephra memadat, maka akan menjadi batuan beku yg dikenal sebagai tuf.

Lantai kawah maar umumnya terletak di bawah permukaan tanah. Setelah letusan, genre air tanah bisasa masuk ke dalam kaldera serta membangun menjadi danau dangkal. Kebanyakan maar mempunyai diameter dari 100 hingga ribuan meter dan kurang berdasarkan seratus meter kedalamannya. Kawah Maar terbesar, terletak pada Seward Semenanjung Alaska, yang membentang sampai 8000 meter diameternya serta hingga 300 meter pada kedalaman. 
Bagaimana pengetahuan rakyat mengenai Maar waktu ini?

Tidak poly orang menyadari mengenai jumlah Maar yang sangat poly di bumi. Setelah cinder Cone, maar adalah bentuk huma vulkanik ke 2 yang paling umum. Jika Anda mencari Smithsonian Institution Database Program Vulkanisme Global, Anda akan dapat menemukan ratusan maar. Baca juga: Apa itu Mohorovicic Discontinuity

Maar kurang ditasbihkan sebagai galat satu fitur lanskap vulkanik lantaran mereka kecil pada berukuran dan ketinggian yg rendah yg akan membuat mereka tahan terhadap pelapukan dan erosi. Karena mereka relatif kecil, depresi dangkal, mereka bisa menggunakan mudah dipenuhi menggunakan sedimen serta tidak diakui sebagai fitur vulkanik.

Letusan Freatik

Ledakan yang membentuk maar dikenal menjadi ledakan atau erupsi freatik. Erupsi tersebut didorong  oleh perubahan volume akbar serta seketika yg terjadi ketika air berubah sebagai uap panas. Baca jua: Klasifikasi Batuan Beku

Ketika datang-datang dipanaskan, satu meter kubik air dikonversi sebagai 1.600 meter kubik uap. Jika hal ini terjadi di bawah permukaan bumi, hasilnya sanggup menjadi letusan vertikal uap, air, abu, bom vulkanik dan puing-puing batu. Kerucut vulkanik yang dihasilkan sang letusan ini sebagian besar terdiri dari letusan dan umumnya memiliki relief sangat rendah - hanya beberapa puluh meter.
Letusan Freatomagmatik

Beberapa magma mengandung sejumlah besar gas terlarut - kadang-kadang sampai beberapapersen gas padat. Gas ini berada di bawah tekanan keliling sangat tinggi karena magma di bawah permukaan bumi. Selama pembentukan maar, maka batu pada atas dapur magma umumnya akan terpecah. Hal itu tiba-tiba akan mengurangi tekanan keliling dalam magma dan gas terlarut. Penurunan tekanan mendadak memungkinkan terjadinya penyebaran gas terlarut. Magma kemudian bercampur gas seperti kaleng arak yg dikocok dan dibuka tutupnya. Ketika magma bercampur gas ini meledak maka ini letusan dikenal sebagai "phreatomagmatic".

Tidak semua freatik serta letusan phreatomagmatic terjadi dari hubungan magma panas dengan air tanah. Sumber air lainnya termasuk danau, sungai, laut, atau permafrost yang mencair. Baca pula: Apa itu permafrost?

Ledakan Beruntun

Maar umumnya dibuat oleh beberapa ledakan. Awalnya akan terdapat ledakan simultan pada beberapa kedalaman. Setelah ledakan awal, air tanah menurut tanah sekitarnya mulai mengalir menuju kawah dan menjadi bahan bakar tambahan. Ini berlanjut hingga pasokan air tanah lokal habis atau asal magma sudah habis atau mendingin. 

Kawah Maar Terbesar

Kawah Maariterbesar di Bumi merupakan Devil Mountain Maar Lake, terletak di bagian utara dari Seward Semenanjung Alaska. Kawah ini didapatkan sang letusan hydromagmatic yg terjadi lebih kurang 17.500 tahun yang kemudian. Ledakan itu mengembangkan tephra di area seluas kurang lebih 2.500 kilometer persegi. Tephra tersebut mempunyai ketebalan beberapa puluh meter di dekat maar serta semakin menipis jika jauh dari kaldera. Baca juga: Perbedaan Intrusi serta Ekstrusi Magma

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Contoh Soal PG Pendidikan Agama Islam PAI Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Part3 Terbaru

INILAH CONTOH ISIAN CATATAN FAKTA PKG 14 KOMPETENSI