Mendikbud Berjanji akan Mencarikan Solusi Guru Honorer di Sekolah Negeri
Mendikbud Muhadjir Effendy mengaku prihatin dengan nasibguru-pengajar honorer di sekolah negeri yg belum bisa menerima sertifikasi.mereka tidak mampu menerima tunjangan profesi karena terganjal persyaratan harusmendapatkan SK ketua daerah.
Rerata guru honorer di sekolah negeri bukan diangkat kepaladaerah. Yang dikantongi merupakan SK kepala sekolah. Berbeda dengan guru honorerdi sekolah swasta. Mereka bisa ikut sertifikasi dengan hanya SK ketua yayasan.
"Saya menerima poly keluhan guru-pengajar honorer yangtidak bisa sertifikasi hanya lantaran mengantongi SK Kepsek. Mereka bilang kokswasta bisa ikut hanya menggunakan SK kepala yayasan," kata Menteri Muhadjirsaat memberikan sambutan pada peringatan Hari Guru Sedunia pada KantorKemendikbud, Selasa (2/10).
Di depan 350 guru se-Indonesia, Menteri Muhadjir berjanjiakan mencarikan solusi agar tenaga pendidik yang belum tersertifikasi ini bisaikut tunjangan profesi. Ini agar pengajar-guru honorer sanggup mencicipi haknya yaknitunjangan profesi pengajar.
Dia menambahkan, antara kualitas pendidikan dankesejahteraan guru sangat terkait. Kalau bicara kualitas, sejahterakan dulugurunya. Selama ini, hak guru pada global termasuk Indonesia belum terpenuhidengan baik.
"Pengajar adalah pekerjaan profesional. Kalau sembaranganjadi pengajar akan terjadi malpraktik. Kalau dokter mampu menggunakan cepat diketahuibila terjadi malpraktik. Beda dengan pengajar, butuh saat panjang. Lantaran itupemerintah berupaya menjadikan guru sebagai profesional," bebernya.
Guru akbar Universitas Muhammadiyah Malang ini menyampaikan,di masa akhir jabatannya ingin merampungkan masalah pengajar. Saat ini terdapat 735 ribuguru honorer yg mengabdi. Kalau sanggup semua pengajar punya status yang kentara.kualitas pendidikan memang krusial akan tetapi pujian dia sebagai guru jugapenting.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Pengajar dan TenagaKependidikan (GTK) Kemendikbud Supriano menyampaikan, galat satu solusi untukmemecahkan perkara pengajar merupakan menggunakan meninjau ulang peraturan-peraturan yangmengatur mengenai tenaga pendidik dan kependidikan. Apakah aturan tersebutmenyulitkan atau malah longgar.
"Kami memahami guru honorer banyak yg belum mendapatkansertifikasi. Ini akan dicarikan solusinya supaya mereka sanggup mengurussertifikasinya, salah satunya dengan menyelidiki lagi aturan-aturan yangada," ucapnya.
Meski begitu, istilah Ono, sapaan karibnya, kualitas guruharus jadi prioritas. Saat ini pemerintah fokus dalam peningkatan kompetensiguru pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran zaman now lebihmengedepankan komunikasi dua arah. Hanya guru berkualitas sanggup menerapkannya.(sumber : jpnn)