Mengagumi Pep Guardiola Sebagai Guru
Saya sebenarnya adalah fans Manchester United akan tetapi buat berukuran instruktur aku mengagumi Pep Guardiola. Ada poly instruktur hebat pada dunia ketika ini sebutlah Mourinho, Jurgen Klop, Zidane, Ranieri, Simeone, Conte hingga Guardiola. Semua pelatih tadi mempunyai kapasitas kompetensi sebagai "guru" yg mumpuni.
Saat nonton siaran pertandingan bola, aku selalu mengamati cara Guardiola memberikan instruksi pada pemainnya pada lapangan. Kombinasi antara suara, gestur, mimik serta penampilan kostum sangat menggambarkan sosok pelatih yang luar biasa. Tentunya teknik tadi wajib dicontoh sang seseorang guru. Ketika mengajar entah itu di kelas atau pada luar kelas, maka pengajar harus menampakan kapasitasnya sebagai seseorang instruktur, pendidik dan public speaker.
Jadi kombinasi antara gaya pakaian, ucapan, mimik, gestur wajib ditampilkan menggunakan baik supaya bisa menjadi seseorang pengajar yg berkharisma di mata murid. Siswa pun akan bahagia melihat gurunya. Pengajar akan disegani serta gampang buat mengatur siswanya. Kadangkala ada guru yang cuek akan penampilan, nir mau belajar berbagi kemampuan public speaker serta akhirnya pada mata murid tidak terdapat kharismanya. Bagaimana siswa mau senang menggunakan gurunya kalau penampilan gurunya kucel, nir menarik, mengajarnya bosen tanpa aktualisasi diri dan bikin ngantuk?.
Jadi sudah ga jaman guru itu cuek, tidak memerhatikan penampilan serta biasa saja dalam mengajar. Kita wajib coba melihat serta belajar berdasarkan pelatih-pelatih top dunia agar sanggup sebagai seperti mereka berprestasi baik bagi timnya juga dirinya sendiri.
Jika anda tidak berkembang di sekolah, maka mulailah buat keluar mencari ilmu baru. Gabung dengan komunitas pengajar, atau mengikuti seminar serta training. Mengeluarkan sedikit uang buat ilmu tidaklah apa-apa karena ilmu merupakan investasi. Selamat belajar!.
