Menghitung Kekuatan Interaksi Wilayah

Mendengar kata "interaksi" tentunya identik dengan arti hubungan antar manusia. Tapi pada geografi terdapat jua istilah interaksi, akan tetapi bukan insan yang menjadi subjeknya tapi wilayah. Ada 3 faktor utama yg mendasari terjadinya hubungan wilayah serta penjelasannya sanggup dilihat disini Baca: tiga Faktor Pembentuk Interaksi Wilayah.

Bicara mengenai hubungan, pada postingan kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang bagaimana cara menghitung/mengukur kekuatan hubungan antar dua daerah atau lebih. 
Pada dasarnya prinsip menurut adanya perhitungan kekuatan interaksi wilayah ini merupakan mengacu pada hukum Newton dimana jika terdapat dua benda yg berdekatan maka keduanya akan memiliki gaya gravitasi dan kekuatannya tergantung berdasarkan massa benda dan jeda kedua benda tadi. 
Baca jua:
Pendekatan kompleks wilayah
Perbedaan sirkum pasifik serta mediterania
Soal USBN Geografi 2018 dan jawabannya
Dampak interaksi desa dan kota
Jika prinsip ekamatra tadi dicoba diaplikasikan pada geografi wilayah maka terdapat dua komponen utama buat menghitung kekuatan interaksi daerah yakni jumlah penduduk (pengganti massa benda) dan jarak antar daerah (pengganti jarak antar benda). Dalam pelajaran geografi kelas XII SMA setidaknya ada tiga teori yg generik dijumpai buat mengukur kekuatan hubungan daerah yaitu Teori Titik Henti (Breaking Point Theory), Teori Gravitasi dan Teori Konektor. Untuk penerangan teori titik henti bisa dicermati di postingan Baca: Rumus Teori Titik Henti

Nah di postingan ini saya akan berikan penerangan tentang Teori Gravitasi dan Teori Konektor. Keduanya sama-sama dipakai buat menghitung kekuatan hubungan wilayah. 

1. Teori Gravitasi
Teori ini pada dasarnya merupakan konsep aturan fisika yg dikemukakan oleh Issac Newton serta diperluas penggunaannya dalam geografi sang W. J Reilly. Reilly beropini bahwa kekuatan interaksi antara dua wilayah atau lebih di bagian atas bumi dapat diukur menggunakan memerhatikan jumlah penduduk serta jarak mutlak diantara 2 wilayah tersebut. Rumus Teori Gravitasi merupakan menjadi berikut

Keterangan:
I 1-2     = kekuatan hubungan wilayah 1 serta 2
k= konstanta empiris (biasanya 1)
P1= jumlah penduduk wilayah 1
P2= jumlah penduduk daerah 2
J1-dua= jarak mutlak antara wilayah 1 dan 2

Contoh Soal:
Diketahui jumlah penduduk kota Kuningan adalah 50.000 jiwa dan kota Sumedang merupakan 40.000 jiwa. Jarak antara kota Kuningan dengan kota Sumedeang merupakan 1.000 km. Berapakah kekuatan hubungan antara ke 2 kota tersebut?

Jawab:
I¹-² =  k . P1 . P2
(J 1-dua)²
 = 1. 50.000 . 40.000
   (1000) ²
 = 1. 200.0000.000
1.000.000
 = dua.000
Jadi nilai interaksi kota Kuningan menggunakan kota Majalengka merupakan dua.000.

Teori Konektivitas
Teori ini dicetuskan oleh K. J. Kansky yang umumnya digunakan buat memilih kekuatan arus hubungan barang/jasa antar wilayah yg dihubungkan oleh jaringan jalan. Kekuatan interaksi dipengaruhi oleh indeks konektivitas yg bisa dihitung dengan rumus menjadi berikut:

Itulah dua cara menghitung kekuatan hubungan antar wilayah serta memang jumlah penduduk serta ketersediaan wahana transportasi merupakan faktor primer dalam terjadinya interaksi wilayah.
Baca jua:
Bimbel terbaik jaman now ya quipper video
Menghitung kontur interval peta topografi
Kumpulan rumus hitung bab peta kelas xii
Keuntungan dan kerugian energi panas bumi
Kunci jawaban OSK geografi
Contoh soal studi masalah geografi di UN

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru