MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERBARU

ModelPembelajaran Kooperatif
Salah satu model pembelajaran yang didasarkan padapandangan kontruktivisme adalah pembelajarankooperatif. Menurut Kagan (2000:1), belajar kooperatif adalah suatu istilahyang digunakan dalam prosedur pembelajaran interaktif, dimana anak didik belajarbersama-sama pada grup-grup mini buat memecahkan banyak sekali perkara.setiap siswa nir hanya menyelesaikan tugas individunya, namun jugaberkewajiban membantu tugas sahabat kelompoknya, sampai seluruh anggota kelompokmemahami suatu konsep.

======================================


======================================

Menurut Roger, dkk pada MiftahulHuda (2011:29) pembelajaran kooperatifmerupakan kegiatan pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsipbahwa pembelajaran wajib didasarkan dalam perubahan fakta secara social diantara gerombolan -gerombolan belajar yg pada dalamnya setiap pembelajar bertanggungjawab atas pembelajarannya sendiri serta didorong buat meningkatkan pembelajarananggota-anggota yang lain. Menurut Anita Lie (2008:12), mendefinisikanpembelajaran kooperatif atau pembelajaran bergotong royong merupakan sistempembelajaran yang memberikan kesempatan dalam murid buat bekerjasama sesamanyapada waktu mengerjakan tugas terstruktur.

Sedangkan dari Eggen danKauchak pada Hasan Fauzi Maufur  (2009:129)pembelajaran kooperatif merupakansebuah kelompok taktik pedagogi yg melibatkan siswa bekerja secarakolaborasi buat mencapai tujuan beserta. Di pada pembelajaran kooperatifsiswa belajar beserta dalam kelompok–gerombolan kecil yg terdiri dari 4-5orang. Tujuan dibentuknya grup tersebut adalah buat menaruh kesempatankepada semua murid buat bisa terlibat secara aktif pada proses berfikir dankegiatan belajar. Selama bekerja pada gerombolan , tugas anggota kelompok adalahmencapai ketuntasan materi yang disajikan sang pengajar dan saling membantu temansekelompoknya buat mencapai ketuntasan belajar.

Sementara itu, Johnson &Johnson dalam Kagan (2000:1) mengemukakan pendapat bahwa belajar kooperatifadalah strategi belajar yang menggunakan grup-gerombolan mini . Setiapkelompok dengan anak didik dari tingkat kemampuan tidak sinkron, menggunakan aktivitasbelajar yang bervariasi buat menaikkan pemahaman mereka terhadqap suatukonsep.

Berdasarkan pengertian pembelajarankooperatif yang dikemukakan para ahli bisa disimpulkan bahwa pembelajarankooperatif adalah aktivitas belajar mengajar dalam suatu gerombolan kecil yangmemiliki taraf kemampuan yg tidak selaras, tiap anggota grup salingbekerjasama pada menyelesaikan tugas buat mencapai hasil belajar yang baik

PembelajaranKooperatif Tipe Talking Stick

Talkingadalah sebuah kata yg diambil berdasarkan bahasa inggris yang berarti berbicara. Talking Stick (tongkat berbicara)merupakan metode  yg pada mulanya digunakanoleh  penduduk  orisinil Amerika  buat  mengajak seluruh  orang berbicara ataumenyampaikan pendapat dalam suatu lembaga (rendezvous antar suku). Talking  Stick (tongkat  berbicara) sudah  digunakan selama  berabad-abad  sang suku-suku Indian  sebagai  indera menyimak secara  adil dan  nir memihak.  Tongkat berbicara  tak jarang  digunakan kalangan  dewan  buat menetapkan  siapa yang  mempunyai  hak berbicara.  Pada  waktu pimpinan kedap mulai berdiskusi dan membahas kasus, ia wajib memegangtongkat. Tongkat  akan  pindah ke  orang  lain apabila  beliau  ingin berbicara  atau menanggapinya.dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah berdasarkan satu orang  ke orang  lain  bila orang  tadi  ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua telah mendapatkan giliranberbicara, tongkat itu kemudian dikembalikan lagi ke  ketua/pimpinan  rapat. 

TalkingStick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. MenurutKagan (2000:1), belajar kooperatifadalah suatu istilah yg digunakan dalam prosedur pembelajaran interaktif, dimana murid belajar beserta-sama dalamkelompok-grup kecil untuk memecahkan berbagai perkara. Setiap siswa tidakhanya menyelesaikan tugas individunya, namun pula berkewajiban membantu tugasteman kelompoknya, sampai seluruh anggota gerombolan memahami suatu konsep. Sedangkanmenurut  Johnson & Johnson dalamKagan (2000:1) model pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar yangmenggunakan gerombolan -gerombolan kecil. Setiap grup menggunakan anak didik berdasarkan tingkatkemampuan tidak selaras, memakai aktivitas belajar yg bervariasi untukmeningkatkan pemahaman mereka terhadqap suatu konsep.

Fujioka  dalam jurnal  yang berjudul The Talking Stick: An American Indian Tradition in the ESL Classroommengemukakan  bahwa “The Talking Stick was a method used bynative Americans, to let everyone speak their mind  during  a council  meeting,  a type  of  tribal meeting. According  to  the indigenous  American's  tradition, the  Stick  was imbued  with spiritual  qualities,  that called  up  the spirit  of  their ancestors to guide them in making gooddecisions. The Stick ensured that  all members,  who  wished to  speak,  had their  ideas  heard. All members of the circle were valued equally”.

ModelPembelajaran Talking Stick ini adalah sebuah Model Pembelajaran yg dilaksanakan dengan cara memberi kebebasankepada peserta didik buat dapat beranjak dan bertindak menggunakan leluasa sejauhmungkin menghindari unsur-unsur perintah serta keharus paks aan sepanjang tidakmerugikan bagi peserta didik menggunakan maksud buat menumbuhkan serta berbagi rasapercaya diri.


TujuanModel PembelajaranTalking Stick

Metode Talking Stick termasuk pada pembelajaran kooperatif karenamemiliki karakteristik-ciri yg sinkron dengan pembelajaran kooperatif yaitu: 
1) Siswa bekerja dalam grup secarakooperatif buat menyelesaikan materi belajarnya. 
2) Kelompok dibuat berdasarkan siswa yang memilikikemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3) Bilamana mungkin, anggota gerombolan berasaldari ras, budaya, suku, jenis kelamin yg tidak selaras.
4)  Penghargaanlebih berorientasi gerombolan ketimbang individu.

Sebagai Model Pembelajaran cooperative, Model Pembelajaran Talking Stick bertujuan menaikkan carabelajar murid menuju belajar lebih baik, sikap tolong-menolong pada beberapa perilakusosial. Pembelajaran menggunakan  model Talking Stick bertujuan untukmendorong siswa buat  berani mengemukakan  pendapat.  Selain itu, Model Pembelajaran Talking Stick sebagai Pembelajaran Cooperative juga bertujuan untukmengembangkan perilaku saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepadaorang lain buat mengemukakan gagasannya dengan mengungkapkan pendapat merekasecara grup (Isjoni 2018:21). Sedangkan dari Eggen and Kauchak (1996:279) pembelajaran kooperatif termasuk ModelPembelajaran Talking Stick bertujuan  untuk menaikkan partisipasi murid, memfasilitasisiswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan serta menciptakan keputusan dalamkelompok, memberik an kesempatan pada anak didik untuk berinteraksi dan belajarbersama-sama siswa yg tidak selaras latar belakangnya.

Kelebihanpada Model Pembelajaran Talking Stick
Model  pembelajaran Talking  Stick  termasuk  galat satu  Model Pembelajaran kooperatif.  Model  pembelajaran  ini dilakukan  dengan bantuan tongkat,siapa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan dari pengajar sesudah pesertadidik mengusut materi pokoknya. Pembelajaran Talking  Stick  sangat  cocok diterapkan  bagi peserta  didik Sekolah Dasar,  Sekolah Menengah pertama,  serta SMA/Sekolah Menengah Kejuruan. Slain  untuk  melatih berbicara,  pembelajaran  ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan menciptakan peserta didikaktif.

Adapun beberapa Kelebihan pada Model Pembelajaran Talking Stickdiantaranya adalah :
a. Menguji kesiapan peserta didik dalampembelajaran
b. Melatih peserta didik memahami materidengan cepat
c. Memacu supaya peserta  didik lebih  ulet  belajar  (belajar  dahulu sebelum pelajaran dimulai)
d. Peserta didik berani mengemukakan pendapat
e. Meningkatkan kesediaan memakai ideorang lain yang dirasakan lebih baik

ModelPembelajaran  inimemberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, mempertinggi motivasi,  kepercayaan diri serta life skill yang manapendekatan tadi ditu jukan buat memunculkan emosi serta perilaku positifbelajar dalam proses belajar mengajar yg berdampak dalam peningkatankecerdasan otak.
Sedangkan  kelemahan taktik  ini  diantaranya membuat  senam jantung,  membuat peserta didik  tegang,  ketakutan akan  pertanyaan  yang akan diberikan sang pengajar.

LangkahPenerapan Model Pembelajaran Talking Stick

Model  pembelajaran Talking  Stick  diawali  menggunakan penjelasan  pengajar mengenai  materi  utama yg  akan  dipelajari. Kemudian dengan  bantuan Stick (tongkat)  yang bergulir  peserta  didik dituntun  buat merefleksikan ataumengulang pulang materi yang telah dipelajari dengan cara menjawab pertanyaandari guru. Siapa yang memegang tongkat, dialah yg wajib menjawab pertanyaan(talking).

Adapun langkah-langkahpenerapan Model Pembelajaran Talking Stickmenurut Suyatno (2009:124) adalah
a. pengajar menyiapkan sebuah tongkat.
b. Pengajar mengungkapkan  materi  pokok yg  akan  dipelajari, lalu menaruh kesempatan  pada peserta  didik buat  membaca  dan mempelajari materi padapegangan/paketnya.
c. Setelah terselesaikan  membaca  kitab  dan  mempelajarinya,  guru mempersilahkan peserta didik untukmenutup bukunya.
d. Guru merogoh  tongkat  serta menaruh  kepada peserta  didik, setelah itu  pengajar  memberikan pertanyaan  serta  peserta didik  yg  memegang tongkat  tadi wajib   menjawabnya,  demikian seterusnya  sampai sebagian  akbar peserta didik mendapat  bagian  buat menjawab  setiap pertanyaan dariguru.
e. guru menaruh konklusi.
f. penilaian.
g. Penutup.

Bahan Bacaan:                                                  
Anita Lie. 2018, CooperatifLearning, Mempraktikkkan Cooperatif Learning di Ruang-RuangKelas.(Jakarta:Kencana,

Hasan Fauzi Maufur. 2018. SejutaJurus Mengajar Mangasikkan. (Semarang: Sindur Press.

Isjoni, 2018. CooperativeLearning, Bandung: Alfabeta

Kimberly  Fujioka, “The Talking Stick: An AmericanIndian Tradition in the ESL Classroom”, pada The Internet TESL Journal Vol. IVNo. 9, //iteslj.org/, diakses 10 Maret 2018.

Miftahul Huda. 2018. CooperatifLearning, Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan). (Yogyakarta: PustakaPelajar.

Suprijono, Agus. 2018.cooperative Learning Teori serta Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Suyatno, 2018. MenjelajahPembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 









= Baca Juga =


Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru