Motif dan Kronologi Pengeroyokan Orang Mirip Ahok di Bus TransJ
Menjelang pilkada dki jakarta keterangan liputan yang berbau ahok selalu ramai diburu. Terakhir, seorang cina Andrew Budikusuma (23) dikeroyok di halte trans jakarta, sambil mengeroyok, pelaku menyebut2, "lo ahok bukan?".
Ternyata sehabis dilakukan penyelidikan mendalam sang polisi, motif pengeroyokan sama sekali tidak terkait gosip pilkada. Melainkan krena ISENG.
Kelima pelaku yakni DS (21), HBP (27), MA (32), S (17) san AR (21). Kelimanya ditangkap oleh tim gabungan Unit I Subdit Resmob Ditreskrim Polda Metro Jaya pada bawah pimpinan AKP Pius Ponggeng dan Polsek Tambora, pada daerah Tambora, Jakbar, lebih kurang pukul 04.00 WIB dini hari tersebut.
"Menurut pengakuan para tersangka (motif) mereka iseng saja, karena merasa dicuekin sang korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Sementara itu Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto menyampaikan hal yg sama. Meski sempat menuding korban menggunakan istilah-istilah 'lu Ahok bukan', tapi lanjut Budi, tidak ada kaitan politis pada dalamnya.
"Awalnya kami menerka lantaran menjelang Pilkada ada keterkaitan ke situ. Tapi berdasarkan pengakun sementara, mereka hanya kesal saja lantaran dicuekin korban waktu diajak bercanda," tegas AKBP Budi.
Budi mengungkapkan pengeroyokan berawal dari galat satu pelaku mendekati korban di pada bus TransJ serta mengajak bercanda terhadap korban. "Namun korban nyuekin pelaku sehingga pelaku kesal serta akhirnya cekcok lisan," kentara Budi.
Saat terjadi percekcokan itu, pelaku mengeluarkan kata-kata "Lu Ahok bukan...lu Ahok bukan" lantaran kebetulan korban berwajah oriental.
"Dari situlah para pelaku melakukan pengeroyokan, pada hal ini dari para pelaku tidak ada hubungannya dengan Pak Ahok selaku Gubernur DKI," tambah Budi.
bukti bibir andrew yang menjadi objek pemukulan
Dihubungi secara terpisah, Andrew mengapresiasi polisi yang telah menangkap para pelaku. Tetapi, korban membantah bila pelaku mengajak korban bercanda sebelum terjadi pengeroyokan tadi. Andrew justru curiga para pelaku hendak mencopetnya.
"Kayanya enggak (mengajak bercanda) deh. Soalnya berdasarkan pantauan aku pada lapangan, para pelaku ada niat untuk mencopet. Soalnya ada beberapa orang lain yg nunggu di (halte) JCC," kentara Andrew.
Sementara Andrew berharap para pelaku cepat insyaf. Di juga permanen akan lanjut dibproses hukum, tidak ada tenang bagi para pelaku.
"Kita lihat dulu motifnya apa. Kalau memang ada upaya perbuatan pidana ya tetap diproses secara hukum," pungkas Andrew.
Ternyata sehabis dilakukan penyelidikan mendalam sang polisi, motif pengeroyokan sama sekali tidak terkait gosip pilkada. Melainkan krena ISENG.
Kelima pelaku yakni DS (21), HBP (27), MA (32), S (17) san AR (21). Kelimanya ditangkap oleh tim gabungan Unit I Subdit Resmob Ditreskrim Polda Metro Jaya pada bawah pimpinan AKP Pius Ponggeng dan Polsek Tambora, pada daerah Tambora, Jakbar, lebih kurang pukul 04.00 WIB dini hari tersebut.
"Menurut pengakuan para tersangka (motif) mereka iseng saja, karena merasa dicuekin sang korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Sementara itu Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto menyampaikan hal yg sama. Meski sempat menuding korban menggunakan istilah-istilah 'lu Ahok bukan', tapi lanjut Budi, tidak ada kaitan politis pada dalamnya.
"Awalnya kami menerka lantaran menjelang Pilkada ada keterkaitan ke situ. Tapi berdasarkan pengakun sementara, mereka hanya kesal saja lantaran dicuekin korban waktu diajak bercanda," tegas AKBP Budi.
Budi mengungkapkan pengeroyokan berawal dari galat satu pelaku mendekati korban di pada bus TransJ serta mengajak bercanda terhadap korban. "Namun korban nyuekin pelaku sehingga pelaku kesal serta akhirnya cekcok lisan," kentara Budi.
Saat terjadi percekcokan itu, pelaku mengeluarkan kata-kata "Lu Ahok bukan...lu Ahok bukan" lantaran kebetulan korban berwajah oriental.
"Dari situlah para pelaku melakukan pengeroyokan, pada hal ini dari para pelaku tidak ada hubungannya dengan Pak Ahok selaku Gubernur DKI," tambah Budi.
bukti bibir andrew yang menjadi objek pemukulan
Dihubungi secara terpisah, Andrew mengapresiasi polisi yang telah menangkap para pelaku. Tetapi, korban membantah bila pelaku mengajak korban bercanda sebelum terjadi pengeroyokan tadi. Andrew justru curiga para pelaku hendak mencopetnya.
"Kayanya enggak (mengajak bercanda) deh. Soalnya berdasarkan pantauan aku pada lapangan, para pelaku ada niat untuk mencopet. Soalnya ada beberapa orang lain yg nunggu di (halte) JCC," kentara Andrew.
Sementara Andrew berharap para pelaku cepat insyaf. Di juga permanen akan lanjut dibproses hukum, tidak ada tenang bagi para pelaku.
"Kita lihat dulu motifnya apa. Kalau memang ada upaya perbuatan pidana ya tetap diproses secara hukum," pungkas Andrew.
