Motif Sakit HatiGuru Honorer Kirim Ancaman ke Menpan RB Yuddy
Kebijakan pemerintah nir selalu sinkron menggunakan harapanrakyatnya, termasuk asa Pengajar Honorer Indonesia. Meskipun demikian, marikita bertindak rasional, tidak berbuat hal-hal yg mampu membawa kita kepersoalan aturan. Jangan melakukan suatu tindakan pada ketika emosi; baik ituberupa perbuatan, juga ucapan (verbal/goresan pena).
Seperti yang kami kutip berdasarkan dtk.com, aparat Subdit CyberCrime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap pengajar honorer yg mengancam akanmembunuh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Yuddy Chrisnandi. Apa motifnya?
"Yang bersangkutan merasa sakit hati," kata KabidHumas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal.
Namun, saat ditanya lebih lanjut apakah motifnya ituberkaitan menggunakan keinginan sejumlah energi pengajar honorer yg meminta diangkatmenjadi PNS, Iqbal mengatakan pihaknya masih mendalaminya. "Masih didalamiterus," imbuhnya.
Iqbal menjelaskan, sebelumnya Polda Metro Jaya menerimalaporan terkait teror itu menurut Reza Pahlevi, sekretaris eksklusif oleh menteripada 28 Februari 2018 lalu.
"SMS berupa ancaman itu dikirim eksklusif sang yangbersangkutan ke angka pribadi pak menteri," imbuh Iqbal.
Mendapat laporan tersebut, Subdit Cyber Ditreskrimsus PoldaMetro Jaya eksklusif melakukan penyelidikan. Pelaku berinisial M (38) itukemudian ditangkap kemarin di Brebes, Jawa Tengah.
"Sebelumnya kami juga pihak dari pak menteri tidaktahu siapa pelakunya, hingga akhirnya ditangkap baru diketahui bahwa yangbersangkutan merupakan seorang guru honorer pada sebuah Sekolah Menengah Atas Negeri pada Brebes,"tuturnya.
Dari pelaku, polisi menyita 1 butir handphone serta 2 butir Simcard yg dipakai buat mengirim ancaman. Pelaku dijerat dengan Pasal 29 danatau pasal 27 ayat (tiga) ITE serta atau pasal 335 serta atau pasal 336 serta atau pasal310/311 kitab undang-undang hukum pidana dengan ancaman pidana maksimal 9 tahun.
Sumber ://news.detik.com
