PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ATAU PTS TERBARU
Pengertian/ Definisi Penelitian Tindakan Sekolah Perguruan Tinggi Swasta
Penelitian TindakanSekolah atau PTS merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh kepalasekolah atau praktisi pendidikan PTS seperti pengawas sekolah buat mempelajariefektivitas tindakan personil sekolah misalnya staf tatausaha, supaya penelitidapat memperbaiki kesalahan yg bersangkutan menggunakan sebuah tidakan agarpersonil tersebut sebagai lebih profesional dan berdampak positif terhadapperbaikan pekerjaannya atau bisa meningkatkan kinerja sekolah dalamberinovasi.
Penelitian tindakansekolah merupakan suatu proses pelaksanaan penelitian yg diperankan olehpelaksana kegiatan (pengajar, ketua sekolah, atau pengawas), mereka menelititindakannya sendiri dengan sistematis dan memakai teknik penelitian secaraberhati-hati. Penelitian tindakan merupakan teknik buat melibatkan orang-orangbekerja buat menaikkan keterampilan, teknik, serta taktik pada melaksanakanpekerjaan. Penelitian tindakan adalah studi tentang bagaimana kita dapatmelakukan perubahan (Eileen Ferrance: 2018. P 6).
Penelitian tindakansekolah merupakan suatu proses pelaksanaan penelitian yg diperankan olehpelaksana kegiatan (pengajar, ketua sekolah, atau pengawas), mereka menelititindakannya sendiri dengan sistematis dan memakai teknik penelitian secaraberhati-hati. Penelitian tindakan merupakan teknik buat melibatkan orang-orangbekerja buat menaikkan keterampilan, teknik, serta taktik pada melaksanakanpekerjaan. Penelitian tindakan adalah studi tentang bagaimana kita dapatmelakukan perubahan (Eileen Ferrance: 2018. P 6).
====================================
====================================
Berdasarkan definisitersebut dapat dinyatakan bahwa karakteristik utama PTS adalah melakukan tindakan nyatauntuk memperbaiki syarat atau melakukan inovasi sekolah pada upayameningkatkan mutu pembelajaran dan pengelolaan dalam rangka membentuk mutululusan yg bisa berpikir kritis, kreatif, merampungkan kasus, danbernaluri kewirausahaan sesuai menggunakan standar kompetesi lulusan (SKL).
Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah (Perguruan Tinggi Swasta)
Tujuan Perguruan Tinggi Swasta adalahsebagai berikut:
1. Memperbaikisituasi sekolah saat ini.
2. Meningkatkanmutu input, proses, serta hasil sekolah.
3. Mengembangkaninovasi input, proses, serta output sekolah.
4. Meningkatkankinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi, keefektivan, efisiensi, danproduktivitas sekolah untuk mewujudkan SKL.
5. Meningkatkankemampuan profesional ketua sekolah, pengajar, serta murid.
6. Menumbuhkembangkanbudaya akademik di lingkungan sekolah.
7. Mengembangkanilmu terapan atau mudah.
Ciri-Ciri Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
Ciri primer PTSadalah:
1. Adanyatindakan nyata buat menyelesaikan masalah, menghadapi tantangan, ataumelakukan inovasi.
2. Bersifatkualitatif, meskipun dapat menggunakan data kuantitatif.
3. Berdasarkanmasalah atau tantangn nyata yang dihadapi kepala sekolah.
4. Menunjukkanperubahan positif dalam ketua sekolah atau sekolah.
5. Dilakukansecara kolaboratif antara peneliti beserta rakyat sekolah, meliputi; pengajar,tenaga kependidikan selain ketua sekolah, pengawas, murid, atau pihak lain.
6. Penelitibertindak sebagai praktisi yg melakukan tindakan serta refleksi.
7. Setiapsiklus memiliki 5 termin yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,penilaian, serta refleksi.
8. Jumlahsiklus bergantung dalam pencapaian tujuan, jika satu daur belum mencapai yangdiharapkan dilanjutkan pada siklus berikutnya, serta seterusnya sampai dipandangcukup.
Etika dalam Melaksanakan Penelitian TindakanSekolah (PTS)
Ketika melaksanakanPTS kepala sekolah atau pengawas hendaknya memperhatikan etika, diantaranya:
1. Bersikapjujur yaitu nir fiktif, tidak mengubah data, serta menuliskan semua sumberreferensi yang dikutip.
2. Tidakmengganggu tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah.
3. Tidakmengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar pengajar serta kegiatanpendidikan yg sedang berlansung pada sekolah.
4. Tidakterlalu banyak menyita ketika dalam pengambilan data.
5. Memintaijin pada orang-orang yg diteliti.
6. Menjaminkerahasiaan data responden yg diteliti.
Perbedaan Antara Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) danPTK
PT yangdilaksanakan sang ketua sekolah pula tidak selaras dengan PT yang dilakukanoleh guru. Ada pun ruang lingkup disparitas sebagai berikut:
Tabel 4. PerbedaanPenelitian Tindakan sang Kepala Sekolah, dan Guru
Peneliti
Lingkup Penelitian
(Sasaran)
Obyek Penelitian
(Subjek tindakan)
Aspek yang Diteliti
Kepala Sekolah
Sekolah
Kepala Sekolah
· Delapan Standar Nasional Pendidikan
· Tugas pokok dan fungsi.
· Peran kepala sekolah
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menuntaskan masalah.
Guru
· Standar isi, standar proses, standar evaluasi, dan standar pendidik.
· Tugas utama dan fungsi pengajar.
· Peran guru
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan perkara.
Tenaga Kependidikan
· Standar tenaga administrasi, baku energi laboratorium, baku energi perpustakaan, dan standar energi kependidikan lainnya.
· Tugas utama dan fungsi tenaga kependidikan,.
· Peran tenaga kependidikan.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan perkara.
Siswa
· Standar kompetensi lulusan.
· Standar evaluasi.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan perkara.
Guru
Kelas (sekelompok murid)
Guru
· Standar isi, standar proses, standar evaluasi, dan standar pendidik.
· Tugas utama dan fungsi pengajar.
· Peran guru
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan perkara.
Siswa
· Standar kompetensi lulusan.
· Standar evaluasi.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan perkara.
Sumber Bacaan:
Arikunto, Suharsimi. ProsedurPenelitian (suatu pendekatan praktek). Jakarta: Rineka Cipta.
DIKNAS. 1999.penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Proyek PGSM – DIKTI.
Duran Corebima.2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasardan Menengah.
Dave Meier, (2002),The Accelerated Learning Handbook, Bandung: Kaifa
Hopkins, David.1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Buchkingham. Open UniversityPress.
Indrawati (1999),Model-Model Pembelajaran IPA, Bandung; PPPG IPA
FX. Muhadi, E. CaturRismiati (2003), Metode Pembelajaran Ekonomi, Jakarta; direktorat PLP
Mel Siberman, (2002), Active Learning, Yogyakarta; YAPPENDIS.
Sunendar Tatang,(2011) , penelitian tindakan kelas, LPMP Jabar (makalah).
Tim Dosen UPI ( 2018) Lesson study, UPI Bandung
========================================================
========================================================
