PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH TERBARU

A.definisi PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  merupakan penelitian yg dilaksanakan sang peneliti (umumnya jua praktisi) di sekolah buat menciptakan peneliti lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik kerja, dan melakukan penemuan sekolah serta menyebarkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge).
Berdasarkan definisi tersebut, maka karakteristik primer PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta) adalah melakukan tindakan konkret buat memperbaiki situasiatau melakukan inovasi sekolah pada upaya menaikkan mutu pembelajaran sebagai akibatnya sanggup membuat murid yg berpikir kritis,kreatif, inovatif, cakap dalam merampungkan masalah, serta bernaluri kewirausahaan.

=============================================


=============================================
B.tujuan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)

Tujuan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  merupakan menjadi berikut.
1.memperbaiki situasisekolah waktu ini.
2.meningkatkan mutu input, proses, dan hasil sekolah.
3.mengembangkan penemuan input, proses, dan output sekolah.
4.meningkatkan kinerja sekolah yg terkait dengan mutu, inovasi, keefektifan, efisiensi, dan produkivitas sekolah.
5.meningkatkan kemampuan profesional sebagai kepala sekolah.
6.menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah.
7.membimbing pengajar dalam merencanakan, melaksanakan, melaporkan, serta menindaklanjuti hasil Penelitian Tindakan Sekolah (Perguruan Tinggi Swasta) .
8.mengembangkan ilmu terapan/praktis (professional knowledge).

C.ciri-ciri PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)

Ciri primer PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  merupakan sebagai berikut.
1.adanya tindakan nyata buat menyelesaikan perkara/menghadapi tantangan/melakukan inovasi.
2.bersifat kualitatif, meskipun bisa memakai data kuantitatif.
3.didasarkan pada perkara atau tantangan yg dihadapi ketua sekolah.
4.ada perubahan positif pada ketua sekolah serta sekolahnya.
5.penelitian dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama masyarakat sekolah baik pengajar, tenaga kependidikan, pengawas, murid, maupun pihak-pihak lain yg terkait.
6.peneliti pula bertindak menjadi praktisi yg melakukan refleksi.
7.setiap daur memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/penilaian, serta refleksi.
8.jumlah siklus tergantung pencapaian tujuan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta) . Apabila satu daur belum mencapai tujuan maka bisa dilanjutkan pada siklus ke 2, dan seterusnya.
9.tidak ada rumusan hipotesis lantaran PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  tidak buat menguji hipotesis.

D.etika dalam Melaksanakan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)

Ketika melaksanakan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  perlu memperhatikan etika diantaranya sebagai berikut.
1.bersikap jujur yaitutidak plagiat, tidak fiktif, tidak merubah data, dan menuliskan sumber surat keterangan yg dikutip.
2.tidak boleh mengganggu tugas utama serta fungsi sebagai ketua sekolah.
3.tidak boleh mengganggu proses pembelajaran serta tugas mengajar pengajar serta aktivitas pendidikan yg sedang berlangsung pada sekolah.
4.jangan terlalu banyak menyita waktu dalam pengambilan data.
5.meminta ijin pada orang-orang yg diteliti.
6.menjamin kerahasiaan data responden yang diteliti.

E.perbedaan Penelitian Tindakan oleh Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru
Perbedaan penelitian tindakan sang pengawas sekolah, ketua sekolah, serta guru merupakan seperti Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Perbedaan Penelitian Tindakan oleh Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, serta Guru
Peneliti
Ruang Lingkup Penelitian
Subjek Penelitian
Aspek yang Diteliti
Pengawas
sekolah
Sekolah
Pengawas Sekolah/
Kepala sekolah


·Delapan Standar Nasional Pendidikan.
·Tugas utama serta fungsi pengawas sekolah/ketua sekolah.
·Peranan pengawas sekolah/ketua sekolah.
·Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, serta kemampuan Menyelesaikanmasalah.
Guru



·Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik.
·Tugas pokok serta fungsi pengajar.
·Peranan pengajar.
·Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, serta kemampuan menyelesaikan kasus.
Tenaga kependidikan



·Standar Tenaga Administrasi, Standar Tenaga Laboratorium, Standar Tenaga Perpustakaan, serta Standar Tenaga Kependidikan lainnya.
·Tugas pokok serta fungsi tenaga kependidikan.
·Peranan energi kependidikan.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaianmasalah.
Kepala sekolah
Sekolah
Kepala Sekolah





·Delapan Standar Nasional Pendidikan.
·Tugas utama dan fungsi kepala sekolah.
·Peranan ketua sekolah.
·Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, serta kemampuan menuntaskan masalah
Guru

·Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik.
·Tugas pokok serta fungsi pengajar.
·Peranan pengajar.
·Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, serta kemampuan menyelesaikan kasus.
Tenaga kependidikan


·Standar Tenaga Administrasi, Standar Tenaga Laboratorium, Standar Tenaga Perpustakaan, serta Standar Tenaga Kependidikan lainnya.
·Tugas pokok serta fungsi tenaga kependidikan.
·Peranan energi kependidikan. .
·Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, serta kemampuan menyelesaikan kasus.
Siswa
·Standar Kompetensi Lulusan.
·Standar Penilaian.
·Berpikir Kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, serta kemampuan menuntaskan perkara.
Guru
Kelas
Guru





·Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik.
·Tugas pokok serta fungsi pengajar.
·Peranan pengajar.
·Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, serta kemampuan menyelesaikan kasus.
Siswa
·Standar Kompetensi Lulusan.
·Standar Penilaian.
·Kegiatan Kesiswaan.
·Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan memecahkan perkara.

F.perbedaan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  menggunakan Bukan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)

Perbedaan antara PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  dengan bukan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  sebagaimana Tabel dua beikut.

Tabel dua. Perbedaan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  dengan Bukan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)
Aspek
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)
Bukan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)
Dilaksanakan oleh
Praktisi yaitu ketua sekolah, pengawas sekolah.
Teoretisi yaitu ilmuan pada luar sekolah.
Tujuan penelitian
Tidak buat menguji teori namun untuk memecahkan masalah, menghadapi tantangan, memperbaiki situasi sekolah. Tidak terdapat hipotesis.
Tidak buat solusi yg berlaku umum (nir buat menciptakan generalisasi).
Menguji teori melalui hipotesis serta atau menyebarkan pengetahuan baru.

Untuk membuat generalisasi.
Jenis data
Kualitatif/dan atau kuantitatif
Kualitatif/dan atau kuantitatif.
Maksud pengumpulan serta analisis data
Menyelesaikan kasus praktis, mengarahkan rencana tindakan.
Mendapatkan pemahaman terhadap tanda-tanda, dan menguji hipotesis.
Standar mutu penelitian
Hasil penelitian menerangkan adanyaperubahan situasi, kondisi, dan kinerja sekolah.
Hasil penelitian sanggup memverifikasi teori.
Pemakai utama
Warga sekolah.
Ilmuwan, praktisi, birokrat, usahawan, dan masyarakat.

G.langkah-langkah PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)
Langkah-langkah PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Langkah-langkah PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  seperti Gambar 1 berikut Catatan: Pengamatan dilanjutkan Evaluasi.

Gambar 1. Langkah-langkah PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  

Siklus PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  meliputi empat langkah yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, serta refleksi. Masing-masing langkah dijelaskan sebagai berikut.

Perencanaan
Perencanaan adalah langkah awal yg dilakukan peneliti waktu akan memulai tindakannya. Agar perencanaan mudah dipahami oleh peneliti yg akan melakukan tindakan, maka peneliti menciptakan rencana tindakanyang meliputi:
(a)rumusan kasus yang akan dicari penyelesaiannya;
(b)rumusan tujuan penyelesaian perkara/tujuan menghadapi tantangan/tujuan melakukan penemuan;
(c)rumusan indikator keberhasilan pemecahan penyelesaian perkara/keberhasilan menghadapi tantangan/keberhasilan melakukan inovasi;
(d)rumusan langkah-langkah aktivitas penyelesaian perkara/aktivitas menghadapi tantangan/aktivitas melakukan penemuan;
(e)identifikasi warga sekolah serta atau pihak-pihak terkait lainnya yg terlibat pada penyelesaian kasus/menghadapi tantangan/melakukan inovasi;
(f)identifikasi metode pengumpulan data yg akan digunakan;
(g)penyusunan instrumen pengamatan serta penilaian;
(h)penentuan waktudan tempat pelaksanaan;
(i)idenifikasi fasilitas yang diharapkan.

Pelaksanaan (Tindakan)
Pelaksanaan adalah penerapan menurut perencanaan. Hal-hal yang wajib diperhatikan sang peneliti adalah menjadi berikut.
(a)Apakah ada kesesuaian antara rencana tindakan menggunakan pelaksanaannya?
(b)Hal-hal apa yg dilakukan buat menuntaskan kasus/menghadapi tantangan/melakukan penemuan?
(c)Bagaimana cara melaksanakan tindakan buat memecahkan masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi?
(d)Apakah tindakan yang dilaksanakan telah terarah dalam pencapaian tujuan penelitian?
(e)Seberapa besar aplikasi tindakanmelibatkan warga sekolah serta atau pihak-pihak terkait lainnya?
(f)Apa peran masing-masing rakyat sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya pada melaksanakan tindakan?;

Pengamatandan Evaluasi
Pengamatan adalah pencermatan terhadap pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah proses tindakan yang berlangsung selama tahap pelaksanaanPENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta) . Pengamatan menggunakan instrumen yang berisi indikator-indikator proses tindakan.evaluasi adalah proses penetapan hasil pelaksanaan tindakan berdasarkan indikator-indikator tujuan PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Perguruan Tinggi Swasta)  yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk melakukan refleksi.

Refleksi
Refleksi dilakukan terhadap proses serta hasil aplikasi tindakan serta hasilnya dipakai sebagai dasar buat memperbaiki planning tindakan dalam daur berikutnya buat menaikkan output yang lebih baik.



= Baca Juga =


Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Contoh Soal PG Pendidikan Agama Islam PAI Kelas XI Semester 1 K13 Beserta Jawaban Part3 Terbaru

INILAH CONTOH ISIAN CATATAN FAKTA PKG 14 KOMPETENSI