PENJELASAN MENDIKBUD TERKAIT PENGHENTIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2018 TERBARU


InilahPenjelasan Mendikbud Terkait Penghentian Implementasi Kurikulum 2018 yangdirilis pada SIARAN PERS KEMDIKBUD dalam //www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/dengan tajuk Seputar Keputusan Mendikbud mengenai penghentian kurikulum 2018

KRONOLOGIKURIKULUM 2018
·Januari2013
Pembentukantim penyusun Kurikulum2013 berdasar Surat Keputusan Mendikbud No.015/P/2013
·April2013
InspekturJenderal Kemdikbud berkirim surat pada Mendikbud memperingatkan bahwa apabilapersiapan belum diyakini maka pelaksanaan kurikulum baru perlu ditundamengingat waktuyan gsemakin sempit.
·Juli2013
PenerapanKurikulum 2018 di 6.221 sekolah target. Persiapanguru inti serta sasaran denganmenerapkan pembinaan berjenjang selama 5 hari serta bersamaan dengan waktu dimulainya Tahun Pelajaran 2018/2014. Buku Kurikulum 2018 belumsiap, kecuali tigabuku yang telah terselesaikan ditulis untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,Matematika dan Sejarah.
·September2013
Surveipersepsi terhadap kepala sekolah, pengajar, orangtua serta siswa disekolah sasaran,dua bulan sesudah Kurikulum 2018 diterapkan. Tidak terdapat lagi survei/evaluasimenyeluruh terhadap aplikasi Kurikulum 2018 sampai akhirTahun Pelajaran2013/2014 terselesaikan.
·Juli2014
PenerapanKurikulum 2018 di seluruh sekolah.
·Agustus2014
Bukusemester 1 belum terdistribusi dilebih dari 60.000 sekolah.
·Oktober2014
PeraturanMenteri Pendidikan serta KebudayaanNo.159 Tahun 2018 untuk mengevaluasi Kurikulum2013 secara menyeluruh baru dimuntahkan dalam tanggal 14 Oktober 2018, sesudahpenerapan Kurikulum 2018 diseluruh sekolah dilakukan.
·November2014
Pertanggal25November2014,kitab semester 1 Kurikulum2013 belum diterima pada 19% kabupaten/kotauntuk taraf Sekolah Dasar,32% kabupaten/kota untuk taraf Sekolah Menengah pertama,dan 22% kabupaten/kotauntuk tingkat Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.

INDIKASIPERMASALAHAN KURIKULUM 2018
·Tidak ada kajian terhadap penerapan Kurikulum2006 yang berujung dalam konklusi urgensi perpindahan pada Kurikulum2013. 
·Tidak terdapat penilaian menyeluruh terhadap  uji coba penerapan Kurikulum 2018 setelahsetahun penerapan di sekolah- sekolah yang ditunjuk.   
·Kurikulum sudah  diterapkan  di seluruh sekolah di bulan Juli 2018, ad interim instruksi untukmelakukan penilaian baru dibentuk 14 Oktober 2018,  yaitu 6 harisebelum peresmian presiden baru. (Peraturan Menteri no 159) 
PadaPasal dua ayat 2 pada Peraturan Menteri angka 159 Tahun 2018 itu menjelaskan bahwa Evaluasi Kurikulum untuk   mendapatkaninformasi tentang:
1. Kesesuaianantara Ide Kurikulum serta Desain Kurikulum;
2. Kesesuaianantara Desain Kurikulum serta Dokumen Kurikulum;
3. Kesesuaianantara Dokumen Kurikulum dan Implementasi Kurikulum; serta
4. Kesesuaianantara Ide Kurikulum, Hasil Kuri kulum, serta Dampak Kurikulum.
Kurikulum2013 diterapkan  di seluruh sekolahsebelum dievaluasi  kesesuaian antaraide, desain,  dokumen hingga pengaruh kurikulum. 
·Penyeragaman tema di semua kelas, sampaimetode, isi pembelajaran serta  kitab yangbersifat wajib sehingga  terindikasibertentangan menggunakan UU  Sisdiknas. 
·Penyusunan konten Kompetensi Inti danKompetensi Dasar yang nir akurat sebagai akibatnya mengakibatkan ketidakselarasan.
·Kompetensi Spiritual serta Sikap terlaludipaksakan sebagai akibatnya menganggu  substansikeilmuan dan menyebabkan kebingungan   dan beban administratifberlebihan   bagi para pengajar. 
·Metode penilaian sangat kompleks dan menyitawaktu sebagai akibatnya membingungkan pengajar dan mengalihkan fokus   berdasarkan memberi perhatian sepenuhnya padasiswa.
·Ketidaksiapan pengajar  menerap kan  metode pembelajaran  pada  Kurikulum 2013  yg  menyebabkan beban  pula  tertumpuk pada  anak didik  sehingga menghabiskan  waktu  anak didik pada  sekolah  dan pada  luar  sekolah. 
·Ketergesa- gesaan  penerapan menyebabkan  ketidaksiapan  penulisan, pencetakan  serta  aliran kitab   sebagai akibatnya  menyebabkan banyak sekali  perseteruan  pada ribuan  sekolah  akibat keterlambatan  atau  ketiadaan kitab . 
·Berganti - gantinya  regulasi kementerian   akibat  revisi yang  berulang. 
  
KAJIAN  YURIDIS KURIKULUM  2018 
Kajian  UU Sisdiknas  No  .20 Tahun  2018  Pasal 38  Ayat  1  Kerangka  dasar  dan struktur  kurikulum  pendidikan dasar  serta  menengah ditetapkan  sang  Pemerintah.  
Kurikulum  pendidikan dasar  dan  menengah dikembangkan  sinkron  dengan relevansinya  sang  setiap kelompok  atau  satuan pendidikan  dan  komite sekolah/madrasah   pada  bawah koordinasi  dan  supervisi dinas  pendidikan  atau kantor  departemen  agama kabupaten/kota  buat  pendidikan dasar  dan  provinsi buat  pendidikan  menengah. 
UU  Sisdiknas serta  PP  SNP hanya  memberi  kewenangan pada  Pemerintah  hanya buat  mengatur  kerangka dasar  serta  struktur  kurikulum  pendidikan  dasar serta  menengah.    Faktanya pengaturan  hingga  lebih jelasnya, termasuk  silabus  serta kitab   teks  terpusat serta  seragam.    
UU  Sisdiknas dan  PP  SNP memberi  ruang  bagi Sekolah/Komite  Sekolah  atau madrasah/Komite  Madrasah  buat mengembangkan  kurikulum  yang relevan.  Faktanya,  terjadi  penyeragaman  kurikulum.  
Kajian  Permendikbud No  81A  Tahun 2013  Pasal  1 Implementasi  Kurikulum  2018 pada  sekolah  dasar/ madrasah  ibtidayiyah  (Sekolah Dasar/MI), sekolah  menengah  pertama/madrasah  tsanawiyah (Sekolah Menengah pertama/MTs),   dan  sekolah menengah  kejuruan/madrasah  aliyah kejuruan  (Sekolah Menengah Kejuruan/MAK)   secara bertahap    mulai  tahun pelajaran  2018/2014.  
Faktanya,  sejak dua  Juli  2018 pemberlakukan  dan  pelaksanaan Kurikulum  2018  dilakukan  secara  serentak,  pada taraf  Sekolah Dasar/MI,  Sekolah Menengah pertama/MTs, SMA/MA  dan  Sekolah Menengah Kejuruan/MAK di  semua  Indonesia, sesudah  penerapan  hanya di  6.221  sekolah – tak lagi sedikit demi sedikit. 
 
PERMASALAHAN  KONSEPTUAL KURIKULUM  2018 
Catatan  oleh Majelis  Pengajar  Besar ITB  dalam  Sidang Pleno  MGB  ITB, April  2018: 
Beberapa  masalah fundamental  pada  rancangan kuri kulum  ini  antara lain  sebagai  berikut:  
·Rancangan Kurikulum  2018  tidak disertai  naskah  akademik, yg  berisi  pemikiran, konsep,  tujuan,  dan  grand    design    (rancangan besar )  pendidikan  nasional, menjadi  landasan.  Rancangan Kurikulum  2018  memang telah  mencantumkan  perilaku serta  nilai- nilai  luhur kemanusiaan,  tetapi  dalam beberapa  hal  kurang memperhatikan  hakikat  STEAM (Science-Technology - Engineering- Art- Mathematics),  yaitu, ciri  budaya  ilmiah pada  balik   kemajuan ilmu  pengetahuan  yang diserasikan  menggunakan  pemban gunan karakter  bangsa  guna menghadapi  tantangan  ke depan.   Trend   (kecenderungan)  dewasa ini  menampakan  bahwa posisi  peradaban  bangsa- bangsa  yang akan  tiba  sangat ditentukan  sang  kemajuan ilmu  pengetahuan  serta teknologi  (teknologi  fakta, teknologi  bio,  teknologi nano,  teknologi  neuro) yg  terus  berkembang, yang  sudah  terbukti berpengaruh  dalam  kemajuan budaya,  perkembangan  cara berfikir,  serta  daya kreativitas  manusia  dewasa ini  serta  ke depan  dalam  menghadapai tantangannya. 
·Rancangan Kurikulum  2018  belum menerangkan  keterkaitan  yang jelas  antara  basis filosofi  yg  digunakan dengan  perwujudannya  pada tataran  teknis  yg dibuat  buat  diimplementasikan.  Misalnya, pendekatan  interdisiplin  dan metode  eklektik  yg dipilih  tidak  terwujud dalam  model  pembelajaran tematik - integratif  yang  direpresentasikan  melalui Kompetensi  Inti  dan/atau Kompetensi  Dasar.  Dalam model  ini,  yang tampak  bukanlah  interdisiplin,  melainkan multidisiplin:  beberapa  disiplin dimasukkan,  bahkan  cenderung dipaksakan,  pada  sebuah mata  pelajaran  tanpa basis  ontologi  serta epistemologi  yg  mengikatnya. 
·Rancangan Kurikulum  2018  mengambil konsep  integratif- tematik  yg memberitahuakn  terdapatnya  perubahan mendasar  dalam  struktur  kurikulum  hingga  pola penugasan  guru,  setidaknya, sejumlah  mata   pelajaran akan  diintegrasikan  menjadi satu  mata  pelajaran. Konsep  ini  membutuhan guru  yang  menguasai sejumlah  mata  pelajaran (yang  digabungkan)  serta mumpuni  pada  mengajar berbasiskan pada  tematik  (yg  sudah  ditentukan), yg  merujuk  pada lingkungan  sekolah.  Untuk terlaksananya  konsep  ini, pengetahuan  dan  kapasitas pengajar  yg  ada dalam  saat  ini cukup  jauh  menurut memenuhi  kebutuhannya.  Sementara itu,  akan  terdapat konflik  pada  tidak sedikit  jumlah  guru menggunakan  “kompetensi”  mata pelajaran  yang  dikeluarkan d ari  pada  struktur Kurikulum  2018. 
Berdasarkan  hal tersebut,  sebelum  Rancangan Kurikulum  2018  diberlakukan, MGB  ITB  menyampaikan rekomendasi  menjadi  berikut: 
·Amat perlu  dilakukan  perbaikan atas  Rancangan  Kurikulum 2013  semaksimal  mungkin melalui  kajian  yg mendalam  dan  cermat. Untuk  ini  diperlukan naskah  akademik  yang mengemukakan  sosok  bangsa Indonesia  buat  memasuki  peluang   Emas,  yang memuat  kajian  filosofis tentang  tujuan  pendidikan nasional.  Kajian  tadi seyogianya  mengemukakan  pemikiran dan  konsep  dasar, termasuk  pada  dalamnya perhatian  pada  pendidikan STEAM,  yang  kelak menjadi  rujukan  dalam menyusun  Rancangan  Kurikulum 2013  bersama  implementasinya. 
·Dokumen Kurikulum  2018  merupakan Dokumen  Negara  serta Dokumen  Budaya  bangsa yg  akan  menjadi panduan   pada  meletakkan dasar -dasar  proses  pendidkan ke  depan.  Untuk itu  amat  perlu dilakukan  pembenahan  atas struktur  dan  tatabahasa di  pada  draf dokumen  Kurikulum  2018 yg  ada  sebagai akibatnya mudah  dipahami,  terutama oleh  kalangan  pelaku pendidikan  di  lapangan, dala m  dimensi  ruang maupun  ketika.  
·Sebelum diimplementasikan,  rancangan  sebuah kurikulum  perlu  diuji serta  disosialisasikan  secara terbuka  pada  lembaga akademik,  yg  pula melibatkan  pihak- pihak  lain yang  memiliki  kompetensi serta  kapasitas  menilai, termasuk  di  dalamnya adalah  kelompok  warga  pelaku  pendidikan.  Forum terbuka  merupakan  amat penting,  yang  mempunyai tujuan  selain  guna menampung  pemikiran  yg komprehensif  jua  buat membangun  pemahaman  bersama sampai  mengundang  komitmen seluruh  komponen  rakyat, khususnya  yang  akan terlibat  eksklusif  di dalam  implementasi. 
·Kurikulum merupakan  bagian  amat penting  menurut  kebijakan nasional  yang  menyangkut hajat  hayati  fundamental bagi  orang  banyak, yg  meletakkan  dasar - dasar upaya  pembangunan  budaya serta  martabat  bangsa. Ol eh  karena  itu, pada  pelaksanaannya  kelak, proses  serta  prosedurnya harus  memperhatikan  kepentingan orang  poly  itu sendiri  menjadi  masyarakat madani  (civil    society).  Dalam hal  ini Pemerintah  perlu mengawalinya  dengan  membangun komunikasi  cerdas  menggunakan masayarakat  yang  amat luas,  pada  seluruh daerah  Negara  Kesatuan Republik  Indonesia. 
·Langkah perlu  yg  harus dilakukan  untuk  melaksanakan sebuah  kurikulum  merupakan menyiapkan  guru,  wahana serta  prasarana  serta infrastruktur  pendidikan  yang tepat.  Menyiapkan  pengajar pada  hal  ini bukan  sekedar  menyiapkan ketrampilan  dalam  pengetahuan, tetapi  lebih  penting adalah  menyiapkan  sosok pengajar  yang  mumpuni, memiliki  perilaku  ( attitude), mempunyai  pengetahuan  (knowledge), dan  mempunyai  ketrampilan ( skill ),  yg  layaknya dimiliki  seorang  panutan. Ketiga  hal  tersebut diharapkan  guna  menciptakan karakter  peserta  didik yg  berujung  pada tumbuhnya  nilai - nilai  generasi yg  dapat  menjadi pelaku  budaya  dan peradaban  bangsa  Indonesia 2045.  Untuk  ini Pemerintah  mutlak  perlu berafiliasi  dengan  perguruan tinggi  serta  unsur - unsur masyarakat  pelaku  pendidikan yang  lainnya  yg mumpuni  dalam  merancang hingga  merealisasikan  Kurikulum Pendidikan  Nasional. 
·Penundaan pemberlakukan  Kurikulum  2018 sebagai  keniscayaan  jika hal- hal  di  atas belum  mampu  dilaksanakan.  Menunda guna  melakukan  dengan segera  persiapan  yg lebih  baik  adalah jauh  lebih  berarti ketimbang  kehilangan  kesempatan merebut   peluang   Emas menjadi dampak  menerapkan  langkah- langkah  pendidikan yang  belum  dipersiapkan dengan  amat  baik.  

Catatan   oleh Prof.  Dr.  H. Soedijarto,  MA,  April 2013:  
Prof.  Soedijarto adalah  guru  besar  UNJ,  ketua  dewan direktur  CINAPS,  ketua dewan  pakar  PPA GMNI,  kepala  dewan pembina  ISPI,  anggota dewan  pembina  PGRI dan  wakil  ketua Yayasan  Indonesia - Jerman.  
1.tidak  kentara dasar  hukum  serta  hasil  penilaian yang  dijadikan  landasan buat  merancang  Kurikulum 2013.  Kurkulum  2018 strukturnya  didasarkan   atas UU  Sisdiknas  No. 20  Tahun  2018. Perubahan  struktur  kurikulum yg  mengganti  jam pelajaran  per  minggu, atau  ditiadakannya  mata pelajaran  IPA  serta IPS  dalam  kelas 1  s/d  tiga  Sekolah Dasar,  perlu jelas  latar  belakang teorinya  dan  tujuan yg  hendak  dicapai. 
2. Mendikbud  Prof. Dr.  Soemantri  Brodjonegoro pada  tahun  1972 menyadarkan  pada  jajaran P&K  supaya  berhati - hati menerapkan  sesuatu  gagasan baru  dala m  pendidikan lantaran  dampaknya  akan berjangka  panjang  pada kehidupan  bermasyarakat.  Berangkat dari  cara  berpikir ini  jika  akan menerapkan  kurikulum  yang baru  perlu  terlebih dahulu  diujicobakan serta  dievaluasi secara  komprehensif  sebelum ditetapkan  menjadi  suatu  sistem  yang  bisa dipertanggungjawabkan. Dengan  demikian  seyogyanya sebelum  diterapkan  Kurikulum 2013  perlu  terlebih dahulu  diujicobakan. 
3. Kurikulum  merupakan suatu  sistem  yg mencakup  tujuan    yang secara  operasional  wajib  dicapai,  materi    pendidian yang  tela h  dipilih menjadi  objek  belajar, model  pembelajaran   yang relevan,   sistem  evaluasi   yg  akan  diterapkan, dan   sarana  dan prasarana    yg  harus disiapkan.  Bila  kurikulum 2013  akan  diterapkan, pertanyaannya:  sudahkah  kelima elemen  dari  sistem kurikulum  benar- sahih  telah dirancang  serta  dikembangkan? Selama  ini  setiap perubahan  kurikulum  tidak berdampak  pada  peningkatan mutu  pendidikan  lantaran perubahan  yg  dilakukan hanya  hingga  dalam penetapan  struktur  program serta  materi  pelajaran, selanjutnya  contoh  pembelajaran, sistem  evaluasi  dan sarana  prasarana  tidak diperhatikan.  Yang  paling memprihatinkan  adalah  bahwa yg  diutamakan  merupakan Ujian  Nasional  menjadi alat  yg  menentukan kelulusan  peserta  didik dan  berdampak  pada sulit  tercapainya  tujuan Pendidikan  Nasional  se perti yang  tertulis  dalam Pasal  3  UU Sisdiknas  No.  20 Tahun  2018. 
4. Pembaharuan  pendidikan nir  berdampak  pada pebaikan  pendidikan  bila guru  nir  terpengaruh oleh  pembaharuan  yang dilakukan.  Atas  dasar itu  suatu  perubahan kurikulum  nir  akan bermakna  bagi  peningkatan mutu  pendidikan  apabila  energi  pendidiknya secara  profesional  nir siap  dan  mampu berkomitmen  menerapkan  kurikulum yang  baru.  Lantaran itu  buat  menerapkan kurikulum  baru  perlu dipastikan  komitmen  serta kesiapan  guru  secara profesional.  
5. Ketersediaan  sarana serta  prasarana  akan menentukan  mutu  pendidikan. Jika  selama  ini banyak sekali  pembaharuan  kurikulum nir  berdampak  pada peningkatan  mutu  pendidikan, tidak  lain  adalah karena  wahana - prasarana  diabaikan, khususnya  buku.  Untuk  melaksanakan  kurikulum yg  menerapkan  empat pilar  ( learning  to know ,   learning  to do,  learning  to live  together    serta  learning  to  be), dibutuhkan  banyak sekali  buku menjadi  asal  belajar. Tidak  hanya  kitab  teks,  namun  juga  buku  bacaan, buku  rujukan  serta buku  sumber.  Lantaran itu  pelaksanaa n  kurikulum baru  tidak  bisa hanya  diandalkan  kepada kitab   teks.  Yang relatif  mengagetkan  adalah bahwa  buku  teks akan  disiapkan  bersamaan dengan  penyiapan  kurikulum.  

Kajian  oleh Akademi  Ilmu  Pengetahuan Indonesia :  
Latar  belakang dan  temuan: 
1. AIPI  menghargai niat  baik  Kementerian Pendidikan  dan  Kebudayaan menyusun  Kurikulum  2018 menjadi  respon  terhadap banyak sekali  tantangan  bangsa, serta  pula  menghargai beberapa  gagasan  baru di  Kurikulum  2018, antara  lain  melalui mata  pelajaran  peminatan yang  memungkinkan  murid memperluas  wawasannya.  
2.aipi  memperhatikan banyaknya  keluhan  dan kritik  tentang  kesulitan pada  penerapan  kurikulum 2013,  keluhan  datang berdasarkan  para  pengajar, murid,  orang  tua; sedangkan  kritik  tiba berdasarkan  kalangan  pendidik dan  pakar  pendidikan. 
3. AIPI  menyimak Permendikbud  Nomor  67 hingga  menggunakan  Nomor 71  tahun  2018 mengenai  Kurikulum  2018 serta  Buku  Ajar. 
4. AIPI  sesuai menggunakan  Undang- Undang  No.8 1990 mempunyai  tugas  buat memberikan  masukan/ pemikiran/ rekomendasi  terhadap hal- hal  yg  sangat penting  dalam  penge mbangan ilmu  pengetahuan. 
5. Ditemukan  ketidakjelasan  konsep yang  digunakan  pada kurikulum,  tergambar  dalam kerancuan  bahasa,  rumusan tidak  operasional/logis,  dan nir  menggunakan  Bahasa Indonesia  yang  baik serta  benar  pada naskah  kurikulum  taraf Sekolah Dasar,  SM P  juga Sekolah Menengah Atas. 
 
Kesimpulan  terhadap temuan- temuan:  
1.kurikulum  2018  nir  mendorong  terwujudnya  tujuan bernegara  yaitu  “mencerdaskan kehidupan  bangsa”  yang berdasarkan  Pancasila.  
2.kurikulum  2018  tidak  mendorong  terbentuknya  budaya ilmiah .  
3.kurikulum  2018  tidak  dibangun  atas  prinsip ilmu  pengetahuan  yg mengedepankan  akal  kritis, melalui  penggunaan  kata “mengagumi”  yang  mendominasi isi  kurikulum .  
4. Kurikulum  2018 tidak   mencerminkan  terbentuknya kompetensi  berdasarkan  asas   spesifik,  terukur,  bisa dicapai,  realistis,  dan mempunyai  batasan  waktu (specific,  measurable,  attainable, relevant,  time- bound ) .  
5.wacana  Kurikulum  2018 tidak   memakai  prinsip kesetaraan  gender,  prinsip keberagaman  dan  kebhinnekaan Indonesia.  
 
Rekomendasi  tindak lanjut: 
1.menyusun  kajian   filosofis serta  pedagogis  yg mendalam  terhadap  arah penyusunan  kurikulum  dengan memperhatikan  kesimpulan  dalam temuan- temuan.  
2.mengubah  Kurikulum  2018 sinkron  dengan  output kajian  filosofis  dan pedagogis  tersebut. 
3.mendorong  Pemerintah  buat secara  terus  menerus melakukan  pemugaran  Kurikulum menggunakan  melibatkan  semua pemangku  kepentingan.  
 
CATATAN  KRITIS OLEH  PIHAK  KETIGA  
OMBUDSMAN  REPUBLIK INDONESIA 
3  April 2013    –    ORI  merekomendasikan  kepada  Kemdikbud buat  mengevaluasi  serta mempertimbangkan  pulang  planning penerapan  Kurikulum  2018, dengan  dasar  pertimbangan menjadi  berikut: 
·Banyak pengajar  yg  berada di  lapangan  mengindikasikan  ketidaksiapan dan  kebingungan  mereka dalam  menerapkan  kurikulum anyar  tadi.  
·Sosialisasi aplikasi  Kurikulum  2018 yang  te rbatas  dalam struktur  kurikulum  mengenai jumlah  pelajaran  serta jam  pelajaran  tentu masih  jauh  berdasarkan komprehensif  buat  sebuah penerapan  kurikulum  yang baru.  Penjabarannya  belum detail  sampai  dalam tahap  implementasi  teknisnya.  
·Perlu diingat  guru  yg  wajib   dilatih sangat  besar   jumlahnya ad interim  waktu  yang tersedia  sangat  terbatas, maka  efektifitas  pembinaan yang  sangat  mepet dengan  penerapan  Kurikulum 2013  tadi  sangat diragukan  akan  berhasil dengan  optimal. 
 
29  November 2014   –    ORI kembali  merekomendasikan   kepada Kemdikbud  buat  menghentikan penerapan  Kurikulum  2018, menggunakan  dasar  pertimbangan sebagai  berikut: 
·ORI mendapat  laporan  dari poly  daerah  mengenai buruknya  pelaksanaan  kurikulum 2013.  Laporan  berdasarkan semua  wilayah  rata - homogen seragam  yakni  mengenai kitab     yang  tidak tersedia,  pengajar  sulit menerapkan  evaluasi  dan susah  memenuhi  sasaran mengajar  24  jam sepekan buat  syarat  tunjangan profesi dan  poly  pengaduan lain. 
·Semestinya aplikasi  kurikulum  2018 nir  dilaksanakan  secara serentak  dalam  tahun 2014  lantaran  belum dilakukan  penilaian  serta pengecekan  terhadap  hasil. 
 
INDONESIA  CORRUPTION WATCH  
15   Februari  2013   –    ICW menyatakan  terdapat  delapan kejanggalan  dalam  proses penyusunan  Kurikulum  2018, yaitu: 
1. Pemerintah  memakai logika  terbalik  pada perubahan  kurikulum    pendidikan, yaitu  perubahan  standar isi  serta  baku kompetensi  lulusan  yang dilakukan  selesainya  perubahan kurikulum  nasional.  
2.pemerintah  nir  konsisten dengan  Rencana  Pembangunan Jangka  Menengah  Nasional (RPJMN),  Perpres  Nomor lima  Tahun  2018.  
3.anggaran  perubahan  Kurikulum 2013  tidak  terpola menggunakan  baik. 
4. Tidak  ada penilaian  komprehensif  terhadap Kurikulum  2018  (KTSP).  
5.panduan  Kurikulum  2018 mengukung  kreativitas  dan inovasi  guru  dan penyeragaman  konteks  lokal.  
6. Target  training instruktur  nasional,  guru  inti  serta  pengajar sasaran  terlalu  ambisius. 
7.bahan  perubahan  kurikulum yang  disampaikan  pemerintah tidak sinkron- beda. 
8.buku- buku  yg  disiapkan untuk  murid  serta guru  kurang  menurut 50%  yg  telah terselesaikan.  
 
30   Agustus   201 4    –    ICW pulang  mendesak  pemerintah buat  menghentikan  penerapan Kurikulum  2018  dengan berdasar  pertimbangan  menjadi berikut: 
·Kurikulum 2013  dinilai  nir menurut  konsep  yg jelas  dan  matang. 
·Terjadi kekacauan  penerapan  Kurikulum 2013  di  mana sampai  tahun  ajaran baru  dimulai  buku belum  dibagikan  sebagai akibatnya menciptakan  orangtua  serta murid  harus  mengeluarkan porto  sendiri  buat fotokopi,  membeli  pada toko  buku  atau mengunduh  menurut  Internet. 
·Banyak pengajar  yg  belum mendapatkan  pembinaan,  pelatihan guru  terlalu  singkat dan  guru  terbebani sang  metode  penilaian siswa  yg  mewijabkan guru  menciptakan  evaluasi otentik  bagi  setiap siswa  berupa  narasi. 

PERSATUAN  GURU REPUBLIK  INDONESIA  
17   Jan uari   2013   –    PGRI menilai  persiapan  Kurikulum 2013  belum  matang serta  meminta  aplikasi ditunda.  Ada  beberapa hal  yg  perlu d iperhatikan  sang  pemerintah sebelum  kurikulum  diterapkan, antara  lain  rancangan pendekatan  tematik  terpadu yang  harus  jelas antar  strata,  pengkajian ulang  penggantian  penjurusan menjadi  peminatan  pada tingkat  Sekolah Menengah Atas,  penerbitan landasan  hukum  Kurikulum 2013,  dan  persiapan yg  lebih  matang dengan  mempertimbangkan  heterogenitas daerah  Indonesia,  kesiapan guru  serta  sinkronisasi yang  baik  antar pemegang  kepentingan.  
11  September 2014   –    PGRI menyangkan  distribusi  buku Kurikulum  2018  semester 1  yg  belum tuntas  menjangkau  semua kabupaten/kota,  dan  pelatihan implementasi  Kurikulum  2018 yg  belum  menjangkau semua  guru. 
 
KEPUTUSAN  MENDIKBUD TENTANG  KEBERLANJUTAN  KURIKULUM 2013 
Berdasarkan  segala masukan  dari  tim penilaian  dan  para pemegang  kepentingan,   Mendikbud menetapkan  untuk:  
1. Menghentikan pelaksanaan  Kurikulum  2018 di  sekolah- sekolah  yang baru  menerapkan  satu semester,  yaitu  sejak Tahun  Pelajaran  2018/2015. Sekolah- sekolah  i ni  akan balik   menggunakan  Kurikulum 2006,  maka  bagi para  kepala  sekolah dan  guru  di sekolah - sekolah  tersebut  diminta mempersiapkan  diri  buat pulang  menggunakan  Kurikulum 2006  mulai  semester genap  Tahun  Pelajaran 2014/2015.   
2. Tetap melanjutkan  penerapan   Kurikulum 2013  di  sekolah- sekolah  yg sudah  3  semester menerapkan,  yaitu  semenjak Tahun  Pelajaran  2018/2014, serta  mengakibatkan  sekolah - sekolah  tadi menjadi  sekolah  pengembangan serta  percontohan  penerapan Kurikulum  2018.  Pada saat  Kurikulum  2018 sudah  d iperbaiki  serta dimatangkan  kemudian  sekolah- sekolah  ini (serta  sekolah- sekolah  lain yg  ditetapkan  sang Pemerintah)  maka  dimulai proses  penyebaran  penerapan Kurikulum  2018  ke sekolah  lain  pada sekitarnya.  Bag i   sekolah yg  keberatan  menjadi sekolah  pengembangan  serta percontohan  Kurikulum  2018, menggunakan  alasan  ketidaksiapan dan  demi  kepentingan siswa,  bisa  mengajukan diri  pada  Kemdikbud buat  dikecualikan.  
3. Mengembalikan tugas  pengembangan  Kurikulum 2013  kepada  Pusat Kurikulum  serta  Perbukuan, Kementerian  Pendidikan  dan Kebudayaan  RI.  Pengembangan Kurikulum  nir  lagi ditangani  sang  tim ad  hoc  yang bekerja  jangka  pendek. Kemdikbud  akan  melakukan pemugaran  mendasar  terhadap Kurikulum  2018  agar dapat  dijalankan  menggunakan baik  oleh  gur pada  dalam  kelas, serta  bisa  berakibat proses  belajar  di sekolah  menjadi  proses yg  menyenangkan  bagi murid. 
 


Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru

Contoh Soal USBN Biologi SMA dan Kunci Jawabannya Part3 Terbaru