Penyebab Yunani bangkrut Krisis Yunani

Baru baru ini negara yunani dikabarkan bangkrut alias krisis keuangan karena tidak mampu membayar hutang senilai 1,54 miliar euro (Rp 22 triliun) ke International Monetary Fund (IMF) yg jatuh tempo tanggal 6 juli 2018. Permasalahan keungan yunani ini sebenarnya telah bermula semenjak usang, lihat //www.academia.edu/9593709/Studi_Kasus_Krisis_Finansial_Yunani. Dan ujung ujung pada tahun 2018 ini mereka resmi dinyatakan bangkrut lantaran nir mampu bayar hutang ke IMF. Ini seluruh disebabkan lantaran manajemen perekonomian yunani yang nir rapi plus pelaku korupsi, dan banyaknya pengemplang pajak.


untuk keluar berdasarkan statur krisis ini tentu tidak terdapat jalan lain bagi yunani selain meminta hutang baru. Sebanyak 61% rakyat Yunani menolak penghematan aturan, sebagai kondisi cairnya utang baru berdasarkan Eropa dan International Monetary Fund (IMF). Ini hasil referendum yg dilakukan hari Minggu kemarin.
Yunani waktu ini sudah berstatus bangkrut. Apa nasib lanjutannya?
Dilansir dari CNN, Senin (6/7/2015), hasil referendum tersebut bakal membuat negara ini keluar dari zona negara pengguna mata uang euro, atau diklaim eurozone. Mungkin kurang berdasarkan sepekan, Yunani akan dikeluarkan dari eurozone.
Alasannya, lantaran status bangkrut Yunani mampu mengganggu kestabilan nilai euro, dan menggoyangkan ekonomi negara eurozone.
Yunani butuh utang baru buat hayati, dan jua menutup utangnya yg jatuh tempo.
Sementara Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras mengungkapkan, hasil referendum ini memperkuat posisinya buat bernegosiasi menggunakan kreditur. Sehingga kondisi utang lebih ringan.
Tsipras ingin mendapatkan utang baru yg lebih akbar menggunakan syarat yg lebih ringan.namun ini bakal sulit didapatkan Tsipras. Para pemimpin pada Eropa mengungkapkan, jika referendum dilakukan, kondisi utang yg diberikan bakal lebih berat.

Kanselir Jerman. Angela Merkel akan menemuli Presiden Prancis, Francois Hollande dan para pemimpin bank sentral pada Eropa Senin malam ini. Mereka akan membahas krisis yang terjadi pada Yunani.

Bila Yunani tidak mendapatkan utang baru berdasarkan Eropa, negara ini tidak bisa membayar uang purna tugas dan gaji PNS. Negara ini tidak akan sanggup mencari utang berdasarkan pasar uang internasional, karena bunganya pasti akan tinggi.

Bank-bank di Yunani tutup lantaran tidak punya uang. Jadi kini nasib kelanjutan perekonomian yunani/Perbankan yunani ini bergantung dalam dana menurut Bank Sentral Eropa.

Dampak krisis yunani terhadap Indonesia?


Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe melihat, krisis Yunani tidak akan berdampak signifikan terhadap Indonesia. Tidak ada interaksi langsung antara Yunani menggunakan Indonesia.

Terlebih, penyebab bangkrutnya Yunani merupakan terkait obligasi jatuh tempo yg nir sanggup dibayar. Obligasi milik Yunani tidak berarti apa pun. Rating menurut obligasi tadi tak lebih menurut 'sampah'.

"Efeknya paling cuma sehari. Lagian surat utang Yunani kan bukan rating triple A, surat utang dia kan telah dipercaya sampah, jadi ya nggak akan ngaruh," ucapnya.

Meski demikian, Kiswoyo menyebutkan, perekonomian Yunani akan sangat bergantung pada keputusan rakyat Yunani buat menerima atau menolak utang baru yg ditawarkan Troika.

Jika masyarakat menyetujui, ini sebagai kabar baik, adalah tidak ada kasus lagi soal pembayaran utang jatuh tempo Yunani. Sementara bila masyarakat menolak, tentu akan menjadi ambang kesusahan bagi Yunani sendiri. Negeri dewa-dewi ini sanggup saja didepak dari zona Eropa. 

"Dampak hanya ke IHSG, ke rupiah nggak lantaran kan rupiah hubungannya sama dolar bukan euro," teran beliau.

Menurutnya, hal ini akan berpengaruh terhadap negara-negara di Eropa. Tetapi, dampaknya ke Indonesia hanya sebagian kecil saja. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memungkinkan untuk merespon negatif atas reaksi Yunani ini.

"Dampaknya paling ke IHSG tapi kecil, paling banter IHSG minus 100 poin, tapi mampu jadi malah positif lantaran telah ada kejelasan berdasarkan Yunani,' ujarnya.

Sebagai liputan berikut ini beberapa daftar negara yg nir bisa bayar hutang:


1. Argentina dengan utang US$ 95 miliar

Pada November 2018, mata uang Argentina dipatok sama menggunakan dolar Alaihi Salam dalam bertahun-tahun. Tetapi ternyata, nilai tukar mata uang Argentina menggunakan mata uang asing menjadi nir seksama. Akhirnya muncul kepanikan, dan warga Argentina mulai menarik uang menurut perbankan, namun ditahan sang pemeintahnya.
Kondisi ini menciptakan ekonomi negara ini turun sebagai hanya sepertiganya pada setahun, berdasarkan data IMF. Pada Juli 2018, Argentina dinyatakan gagal bayar (default), tidak mampu membayar utangnya kepada kreditur.
Sampai ketika ini, status Argentina masih gagal bayar. Utang Argentina ini jauh lebih mini menurut Yunani, tetapi berukuran ekonomi Yunani hanya setengah Argentina.
2. Puerto Rico Juga Bangkrut Karena Utang US$ 73 miliar

Belum selesai kasus Yunani yang tidak bisa membayar utang, Puerto Rico pula mengalami masalah yg sama. Negara persemakmuran Amerika Serikat (AS) ini, juga tidak sanggup membayar utang obligasinya karena kehabisan uang tunai. Puerto Rico tidak bisa memenuhi syarat buat restrukturisasi utangnya.
Dilansir menurut Reuters, utang negara di Kepulauan Karibia ini mencapai US$ 73 miliar atau lebih kurang Rp 949 triliun. Gubernur Puerto Rico, Alejandro Garcia Padilla menyampaikan, negaranya nir bisa membayar utang.
3. Jamaika menggunakan utang US$ 7,9 miliar

Kejadiannya pada Februari 2018. Pemerintah negara ini melakukan belanja anggaran akbar bertahun-tahun, serta tingginya inflasi membuat Jamaika tidak bisa membayar utang-utangnya lima thaun yg lalu.
Saat itu, 40% berdasarkan anggaran pemerintah dialokasikan buat membayar utang. Ekonomi Jamaika yg bergantung pada pariwisata, menderita karena resesi ekonomi pada AS pada akhir 2018.

4. Ekuador menggunakan utang US$ 3,dua miliar

Pada Desember 2018, Ekuador menyatakan tak mau membayar utangnya. Presiden Ekuador saat itu, Rafael Correa mengatakan tidak kepada krediturnya. Alasannya, Correa menyatakan, utang-utang dari hedge fund dari Amerika Serikat (AS) nir bermoral.
Sebenarnya Ekuador merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam, serta sanggup membayar utangnya. Namun mereka menentukan tidak membayar.

Popular posts from this blog

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Terbaru

ADZAN IQOMAH DAN DOA SESUDAH ADZAN TERBARU

Mencari Keliling dan Luas Gabungan Dari Persegi Panjang dan Setengah Lingkaran Terbaru