Penyebaran Flora dan Fauna Perairan
Penyebaran Flora dan Fauna Perairan- Wilayah perairan jua mempunyai keanekaragaman jenis flora serta hewan tidak kalah dengan yang ada di daratan. Sama halnya misalnya pada daratan penyebaran fauna dan flora di daerah perairan dibagi sebagai beberapa zona. Secara umum penyebaran fauna serta flora pada daerah perairan meliputi perairan darat dan perairan laut. Hewan serta flora pada perairan darat masih ada dalam aneka macam ekosistem mulai menurut kolam, danau, sungai, hutan rawa hingga hutan bakau. Ekosistem-ekosistem tadi mempunyai keanekaragaman biologi yang nir kalah melimpah berdasarkan ekosistem di darat. Beberapa jenis hewan serta tumbuhan yg hidup di perairan darat diantaranya Teratai, Eceng Gondok, Bakau, Ikan serta binatang Reptil.
1. Hutan Mangrove
Hutan Bakau/Mangrove adalah salah satu jenis vegetasi yg poly masih ada pada wilayah tropis seperti Indonesia. Sukardjo (1996) mengartikan hutan mangrove menjadi sekelompok flora yg terdiri berdasarkan aneka macam macam jenis tumbuhan menurut famili yg tidak sama, namun mempunyai persamaan daya adaptasi morfologi dan fisiologi yang sama terhadap tempat asli yang dipengaruhi sang pasang surut laut. Di Indonesia luas hutan mangrove diperkirakan sebesar 4,25 juta Ha serta beredar dair mulai Sumatera hingga Papua. Tumbuhan yang hayati di hutan mangrove beranekaragam mulai jenis palm, epifit, hingga paku-pakuan. Hutan mangrove terletak dalam daerah peralihan antara air tawar dengan air bahari sehingga termasuk daerah ekstrim. Oleh karena itu keanekaragaman tanaman pada hutan mangrove tidak terlalu banyak. Hutan mangrove poly dijumpai di wilayah pantai landai berlumpur dengan ombak relatif damai. Hutan mangrove bisa hidup fertile jika memiliki kondisi sebagai berikut:
- Daerahnya landai atau datar.
- Ombak nir terlalu akbar.
- Memiliki muara sungai dan delta.
- Banyak endapan lumpur dari sungai.
- Suhu lingkungan antara 20 - 40˚C.
Hutan mangrove mempunyai kiprah krusial secara ekologis yaitu sebagai mata rantai kuliner pada perairan yg dapat menopang kehidupan banyak sekali jenis ikan, kepiting, burung, udang hingga moluska. Sedangkan secara fisik hutan mangrove mempunyai fungsi buat melindungi pesisir berdasarkan pengikisan, angin serta menjadi mengendapkan lumpur. Tumbuhan mangrove mempunyai akar yg panjang dan memiliki alur-alur melengkung ke atas sampai ke dasar air yg saling berafiliasi sehingga sebagai tempat biota air buat berkembang serta bersarang. Baca: Proses Terbentuknya Guyot
2. Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan sekumpulan fauna karang yg bersimbiosis dengan flora alga yang dianggap zooxanhallae. Terumbu karang berbentuk aneh seperti batu berwarna-warni dan mempunyai rupa yg bermacam-macam. Pembentukkan terumbu karang berasal dari hewan polip yg membentuk zat kapur serta memakan ketika ribuan tahun. Terumbu karang poly terdapat di wilayah tropis dan termasuk fauna yg ringkih serta rentan terhadap kerusakan walaupun menurut luar terlihat seperti keras dan kokoh. Luas terumbu karang di Indonesia mencapai lebih kurang 60.000 km2 . Terumbu karang secara ekologis memiliki fungsi sebagai tempat berlindung dan penyedia nutrien bagi biota laut pada sekitarnya. Secara fisik teurmbu karang bisa melindungi pantai berdasarkan gelombang serta arus kuat sehingga insan dapat tinggal dekat pantai. Berbagai macam fauna seperti Ikan Badut, Udang, Kuda Laut, Bintang Laut hayati pada antara terumbu karang dan mengakibatkan terumbu karang menjadi tempat berlindung. Wilayah di Indonesia yg terkenal mempunyai taman terumbu karang yang indah merupakan Bunaken pada Sulawesi Utara dan Laut Banda pada Maluku.
3. Padang Lamun
Padang lamun/seagrass merupakan vegetasi berbunga yg hayati di perairan bahari dangkal antara hutan bakau dan terumbu karang. Lamun hidup di perairan bahari dangkal berlumpur, berpasir lunak, tebal serta berarus tenang. Padang lamun sebagai tempat asli banyak sekali macam jenis ikan, udang, penyu dan duyung. Padang lamun poly beredar pada wilayah Indo-Pasifik barat dekat Indonesia. Lamun berkembang biak menggunakan menghasilkan bunga serta butir dengan penyebaran biji. Secara horizontal vegetasi ini tumbuh dengan btg pada bawah tanah. Lamun adalah ekosistem yang tidak mencolok sebagai akibatnya kurang banyak menerima perhatian pada upaya pengelolaan dan pelestariannya.
4. Zonasi Laut
Lautan merupakan wilayah terbesar pada bumi serta menyimpan banyak sekali macam jenis spesies hewan dan tanaman yg sangat besar . Penyebaran hewan pada lautan masih ada mulai dari daerah dangkal dekat pantai sampai perairan laut pada. Berdasarkan intensitas cahaya surya yg masuk, laut mengkategorikan sebagai 3 zona yaitu Eufotik, Disfotik serta Afotik. Eufotik adalah daerah dimana cahaya masih sanggup tembus sehingga banyak dimanfaatkan aneka macam tumbuhan laut buat berfotosintesis. Kedalaman zona sampai lebih kurang 0-200 meter. Biota bahari yang hidup pada zona ini antara lain alga, rumput bahari, terumbu karang, bintang bahari, ikan badut, bintang bahari, udang, kepiting dan lainnya. Disfotik merupakan daerah dimana cahaya sudah mulai remang-remang seperti senja pada daratan. Kedalaman zona ini antara 200-1000 m. Biota bahari yg hidup dalam zona ini antara lain Hiu, Paus, Cumi serta Gurita. Afotik merupakan wilayah perairan gelap dan tidak masih ada sinar surya sedikit pun. Kedalamannya kurang lebih dari 1000 mhingga dasar laut terdalam 10.000 m (Palung Mariana). Biota bahari yg hidup di zona ini beradaptasi dengan keadaan lingkungannya sebagai akibatnya banyak yg menghasilkan cahaya seperti Angler Fish, Cacing Laut dan Anemon. Baca juga: Proses terbentuknya Atol